Saturday, December 26, 2015

Tertelan Benda Asing

Waktu saya masih bolak/i berdinas di UGD, salah satu kasus yang sering membuat orangtua panik dan membawa anaknya ke UGD adalah "kemasukan" benda asing. 


“Kemasukan” benda asing bisa berarti tertelan (masuk ke saluran cerna) atau terhirup (masuk ke saluran napas). Tentu penanganannya pun akan jauh berbeda. Pada umumnya, tertelan atau terhirup benda asing paling sering terjadi pada anak berumur 6 bulan sampai 4 tahun karena di masa ini anak sedang dalam masanya menggunakan mulut untuk mengeksplorasi banyak hal. 


Saya masih ingat waktu Naya masih berusia di bawah setahun. Ampun deh, apapun yang bisa dipegang, pasti langsung dimasukkan ke mulut-_-"

Thursday, December 24, 2015

Liburan!

Yay, musim liburan tibaaaa! Sebenarnya di liburan long weekend ini, saya sekeluarga tak mempunyai rencana apa-apa sih. Tidak ke luar kota (karena pasti ramai dan macet). apalagi ke luar negeri (walaupun mupeng):p

Hanya saja, tumben-tumbenan, baik saya, suami dan Naya sama-sama libur. Yeeeees! Kami bisa menghabiskan waktu liburan ini untuk quality family time:D

Wednesday, December 23, 2015

Late Post: Hari Ibu

Perayaan Hari Ibu tahun ini lumayan berbeda untuk saya. Baru pertama kalinya (seumur hidup), saya diminta untuk mengikuti upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Ibu. Hah? Apa hubungannya ya? Begitu saya pikir waktu membaca undangan tersebut. Eh ternyata, memang berhubungan!

Berdasarkan hasil googling, ternyata peringatan Hari Ibu diawali dari berkumpulnya para pejuang perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatra dan mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Salah satu hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Namun penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Bahkan, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember ini sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959.

Para ibu-ibu SpA di RS tempat saya bekerja. Saya saltum nih karena habis upacara:))

English Time Mode: ON

Saya tak tahu mulai kapan persisnya, tapi sudah beberapa waktu ini Naya lebih sering (dan nyaman sepertinya) berbicara dalam bahasa Inggris. Terkadang, saya terkaget-kaget sendiri mendengarnya. Siapa yang mengajari ya?

Saya memang memilih sekolah yang menggunakan bahasa Indonesia dalam semua kegiatan belajar-mengajarnya karena saya ingin Naya benar-benar menguasai bahasa ibu terlebih dahulu sebelum mengenal bahasa lain. Setelah Naya lancar menulis dan berbicara bahasa Indonesia (malah sering juga berbicara dengan bahasa baku sesuai EYD haha), barulah saya berani mengenalkannya pada bahasa Inggris.

Friday, December 18, 2015

Hello Mojokerto!

Kemarin, saya diundang untuk menjadi pembicara di sebuah mini simposia alias seminar di kota Mojokerto. Saya sendiri belum pernah berkunjung ke kota ini, sehingga excited sekali.

Ada 2 orang pembicara untuk mini simposia tersebut. Yang pertama adalah dokter spesialis anak lokal yang bertugas di Mojokerto, dan yang kedua saya sendiri. Saya memberikan materi mengenai ASI dan hubungannya dengan nutrisi pada anak, sesuai bidang yang memang saya dalami.

Karena memang tak pernah ke Mojokerto sebelumnya (biasanya hanya lewat), saya bertanya-tanya berapa lama perjalanan antara Surabaya-Mojokerto. Kebanyakan orang menjawab kalau lancar, sejam pun bisa. Oh ya, ternyata banyak juga teman saya yang berdomisili di Surabaya namun bekerja di Mojokerto. Hebat sekali deh, setiap hari pulang pergi!

Tuesday, December 15, 2015

Bahayanya Asumsi

Pernah mendengar soal asumsi? Apa itu asumsi?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia online, asumsi adalah dugaan yang diterima sebagai dasar atau landasan berpikir karena dianggap benar. Dianggap ya, belum tentu benar.

Saya mempunyai seorang teman dekat. Kami sudah bersahabat sejak kami masih balita. Bahkan dia adalah sahabat pertama saya. Sejak dulu, kami bersama kemana pun. Saya mengetahui A-Z tentang dia, dan demikian pula sebaliknya. Kami bahkan mempunyai bahasa rahasia sendiri. Hanya kami berdua saja yang mengerti. Iyaaa, segitunya!

Monday, December 14, 2015

Review: Fun 2015

Meskipun masih ada beberapa hari sebelum 2015 resmi berakhir, tapi saya sudah bisa menyimpulkan kalau tahun 2015 ini bisa dibilang tahun yang sangat menyenangkan. Well, engga semuanya menyenangkan sih tentu, tapi overall, it was fun!

My highlight of the year:)
Fun, karena saya banyak mendapat pengalaman baru, dan membuat saya happy:)

Saturday, December 12, 2015

Curcol:p

Alhamdulillah, setelah bedrest yang tampaknya tak kunjung berakhir, saya sembuh juga dari si virus Rubella:D Saya sedih juga karena banyak membatalkan acara yang sudah diatur jauh hari sebelumnya. Tapi, mungkin benar juga, Allah menegur saya untuk beristirahat, dan mengingatkan bahwa manusia bisa saja berencana dan berusaha, namun tetap saja Allah yang menentukan.

Selama bedrest, saya bosan setengah mati berada di rumah. Saya sangat membatasi diri berinteraksi dengan orang rumah terutama Naya karena khawatir menularkan virus. Suami saya saja yang gagah berani menolak pindah kamar, haha. Semoga ya tidak ketularan, amin! Setelah tubuh dipenuhi bercak kemerahan, saya demam tinggi. Lebih dari 39 derajat Celsius. Namun setelah minum obat, panas turun dan saya tidak terlalu merasa pusing.

Memang pada dasarnya saya tidak bisa diam, selama bedrest ini pun saya selalu mencari-cari kerjaan untuk dilakukan. Mulai mengerjakan beberapa artikel kesehatan, sampai memeriksa beberapa paper milik mahasiswa. Kalau kata mama, bandel:p

Oh ya, another blessing in disguise, saat bedrest ini pula saya berhasil mengejar ketinggalan dalam mengikuti berbagai serial favorit yang biasanya susah sekali ditonton. Hehe, selalu ada hikmahnya ya;)

Mulai Arrow, The Flash, The Mysteries of Laura, The Big Bang Theory. The Middle, Modern Family, banyak deh! Saya bahkan berhasil menambah judul baru ke dalam daftar tontonan rutin lho. Mom, serial yang sudah memasuki 3 season, dan benar-benar hillarious!

Baiklah, im back! Saya mulai bisa update blog lagi nih:D Stay tuned;)

Saturday, December 5, 2015

Kena Rubella

Sudah tiga hari terakhir ini saya merasa lemas, nyeri kepala dan demam. Tak terlalu tinggi sih, sumer saja, sekitar 37.7-38 derajat Celsius. Namun yang paling terasa adalah ngilu dan linu di seluruh persendian. Rasanya wow banget deh! Hanya saja memang karena sudah tiga hari pula saya mendapatkan tamu bulanan, saya pikir itulah penyebabnya. Saya rutin meminum obat-obatan anti nyeri, supaya tidak mengganggu aktivitas.

Memang setiap bulan, saya selalu sakit kepala dan pegal-pegal walaupun tidak sehebat sekarang. Namun, karena memang kesibukan sedang tinggi-tingginya, saya mengasumsikan daya tahan tubuh yang sedang menurunlah alasan mengapa keluhan saya tiap bulan demikian hebatnya.

Wednesday, December 2, 2015

Tuberkulosis Pada Anak

1. Apa sih Tuberkulosis itu?
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman ini memang menyerang paru-paru. Tapi, bisa juga mengenai anggota tubuh lainnya. Mulai kelenjar, tulang, ginjal, otak, mata, dll.

2.Bagaimana cara penularan kuman TB?
Pada intinya sumber penularan adalah orang (dewasa maupun anak) dengan TB paru dan hasil pemeriksaan BTA (Basil Tahan Asam) positif. Artinya, ditemukan kuman TB dari hasil pemeriksaan dahak.

3.Kapan kita bisa mencurigai seorang anak terkena TB?
(Jawabannya panjang nih:p), secara garis besar apabila:
a. Anak kontak erat dengan pasien TB menular.
Anak tinggal serumah atau sering bertemu dengan pasien TB menular. Pasien TB menular ini pada umumnya adalah orang dewasa dengan pemeriksaan BTA positif.
b. Anak mempunyai gejala klinis TB.
Gejala klinis TB bisa berupa gejala umum (sistemik) atau sesuai dengan organ terkait. Yang penting dicatat nih, gejala klinis TB pada anak TIDAK KHAS, karena gejala yang sama bisa disebabkan penyakit lain selain tuberkulosis.

Monday, November 30, 2015

Night Rambling

Saya sempat sedikit terkejut ketika pagi ini melihat tanggal di jam tangan. Hah, sudah tanggal 30 November lagi? Tak terasa sekali, kita sudah memasuki bulan terakhir di tahun 2015. Padahal rasanya, baruuuu saja kalender 2014 berganti. Lah kok sudah mau berganti lagi?

Mau tak mau, pikiran saya langsung melayang ke sepanjang tahun 2015 ini. Banyak hal yang membuat saya tak henti-hentinya bersyukur, Alhamdulillah. Namun saya juga jadi teringat ada beberapa hal yang saya rencanakan di tahun 2015 dan belum tercapai. InshaAllah bisa saya kerjakan ya, toh masih ada waktu kan ya di 2015 ini:D

Anyway, masih terkait dengan postingan saya sebelumnya soal Facebook nih. Karena rajin mengecek apakah akun Human of New York sudah update atau belum, mau tak mau saya jadi sering membaca newsfeed dari teman-teman saya. Sepertinya, trending topic beberapa hari terakhir ini selain para remaja yang heboh berfoto di kebun Amarylis, adalah kasus Lamborghini yang menabrak gerobak penjual STMJ di dekat rumah saya.

Sunday, November 29, 2015

Hello Facebook!

Beberapa minggu terakhir ini, saya jadi rajin mengecek Facebook setelah sekian lama. Maklum, terkadang saya merasa tak nyaman bersocial media di sana. Banyak "teman" yang tidak benar-benar kenal saya (atau sebaliknya), sehingga saya sering bertanya-tanya saat membaca Newsfeed. Errrr.. Ini siapa ya? LOL.




Saya mempunyai 4 akun Facebook yang kesemuanya penuh. Bukan apa-apa, jaman masih muda dulu (sekarang juga masih sih:p), saya sering dicap sombong jika tak mengapprove friend request yang masuk. Ada yang sampai mendatangi saya ke studio saat siaran sambil marah-marah lho! Ampun!
Lalu karena kerepotan sendiri, oom saya yang baik hati membuatkan saya Page yang tidak dibatasi jumlah friendnya. Untuk page ini, selain oom, saya sendiri yang me-manage.

Friday, November 27, 2015

Orang Kaya dan Miskin

Saya cuma bisa geleng-geleng kepala dan menghembus napas panjang kala mendengar di radio kalau minggu ini, buruh se-Surabaya (dan daerah sekitarnya) demo lagi! Terbayang sudah macetnya jalanan di tengah panasnya kota metropolis ini. Lagi-lagi, yang dipermasalahkan adalah soal UMK.
Padahal baru minggu lalu, pemerintah Jawa Timur menyetujui kenaikan UMK buruh di Surabaya menjadi lebih dari 3 juta rupiah.

Memang sih, bicara soal uang tak akan ada habisnya. Ada yang selalu saja merasa kurang dengan sebesar apapun gajinya. Namun ada pula orang yang merasa cukup terus walaupun menurut kacamata kebanyakan orang, gaji atau uang yang didapat kecil.

Saya jadi ingat waktu SMA pernah mewawancarai tukang becak di dekat rumah. Bukan untuk tugas sih sebenarnya, murni karena kepo dan memang ingin berkenalan dengan si Mamang yang setiap hari rajin mengantarkan saya ke tepi jalan raya untuk naik angkot ke sekolah.

Wednesday, November 25, 2015

Akhirnyaaa..

Sudah hampir setahun berlalu dari kelulusan saya sebagai dokter spesialis anak. Walaupun begitu lulus, saya langsung bekerja sebagai staf di rumah sakit terbesar di Jawa Timur, tapi banyak sekali yang menanyakan "Praktik di mana, Met?" yang biasanya hanya saya jawab dengan senyum simpul.

Kalau rajin membaca blog saya, pasti tahu benar mengapa hingga kini saya belum juga berniat mencari tempat praktik sore di luar jam kerja. Iya, satu-satunya alasan saya hanya Naya.
Sampai sekarang pun setiap saya terlihat sibuk, Naya akan bilang:
N: "Tuh kan, mama engga praktik aja udah sibuk. Gimana kalau praktik?"

Saturday, November 21, 2015

Anak Asi Anak Hebat

Yes, "Anak Asi Anak Hebat" adalah tema talkshow dimana saya menjadi pembicaranya siang ini. Acaranya diselenggarakan oleh AIMI Jatim, dan merupakan bagian dari rangkaian Breastfeeding Fair, 21-22 November 2015 bertempat di Ciputra World Surabaya.

Hari ini, saya mengawali pagi dengan mengajar di sebuah sekolah tinggi kesehatan Surabaya. Kebetulan sekali, materi yang saya bawakan adalah mengenai ASI eksklusif. Jadi, hari ini temanya untuk saya benar-benar ASI banget deh:p

Thursday, November 19, 2015

Di Majalah Femina

Tulisan saya mengenai Picky Eater yang dimuat di majalah Femina terbaru. Thanks Femina! 😘

Sunday, November 15, 2015

Talkshow ASI

Sewaktu masih berada di Eropa, London tepatnya, saya dihubungi salah seorang teman untuk menjadi pembicara di Grand City mengenai ASI. Sebetulnya, saya sendiri agak ragu apakah bisa memenuhi undangan tersebut atau tidak, karena tanggal sekian saya pasti masih sibuk mengurusi acara Pertemuan Ilmiah Tahunan atau PIT dokter anak se-Indonesia.

Last minutes, saya baru bisa mengkonfirmasi kesediaan untuk mengisi acara tersebut. Acaranya diadakan di atrium Grand City Surabaya dan diikuti oleh sekitar 150 orang kader dari berbagai area di Surabaya.

Saturday, November 14, 2015

The Overexcitement

Sudah beberapa minggu terakhir ini Naya excited sekali dengan Sekolah Dasar.

"Mama, kapan kita beli seragam putih merah? Sepatunya merah juga ya!"

Berulang kali, ia memastikan saya tak lupa membelikannya seragam Sekolah Dasar, sampai-sampai terbawa mimpi segala. Pernah, suatu malam, tetiba ia terbangun dan spontan bertanya "Mama, sudah kan beli seragam SD kakak?" :))

Selain excitement-nya akan masuk SD, saya sedang mendapat "project" alias PR dari psikolog, nih. Semakin lama, saya melihat Naya semakin "lebay". Dalam pengertian sebenarnya ya. Contoh, saat kami akan menuju satu tempat lalu ternyata jalan yang biasa dilalui ditutup, saya yang menyetir spontan berseru "Aduh!". Orang lain -atau anak lain- mungkin biasa saja menanggapinya, tapi Naya? Histeris menangis ketakutan di dalam mobil yang berakibat membuat ibunya ikut stress juga.

Wednesday, November 11, 2015

Menyusui Bayi dengan Kebutuhan Khusus


Sudah lumayan lama juga ya saya tak menulis soal menyusui. Maklum, karena Naya memang sudah lama disapih hehe. Tapi karena semakin banyak email yang saya terima menanyakan soal menyusui, saya bahas di blog saja yaa. 

Kebetulan, salah satu media baru saja menanyakan soal menyusui anak dengan kebutuhan khusus pada saya nih:D Semoga berguna!

1. Anak dengan kondisi khusus seperti celah bibir dan langit-langit (CBL/bibir sumbing) rawan tersedak. Apa saran dokter agar anak tsb tetap bisa mendapat ASI Eksklusif?

Semua anak berhak mendapatkan ASI, termasuk anak dengan kondisi khusus. Untuk anak dengan CLP (Cleft Lip Palate) atau CBL, perlu dilihat terlebih dahulu. Jika celah hanya terdapat pada bibir atau langit-langit lunak, anak biasanya masih tetap dapat menyusu dengan baik. Sebaiknya posisikan anak dengan setengah duduk, dan tempatkan ibu jari kita untuk menutup celah saat menyusui anak. Hal ini bermaksud agar mulut anak dapat menjangkau areola sehingga proses menyusu efektif.  Sementara jika celah yang ada cukup lebar, dibutuhkan alat khusus (obturator) yang dapat digunakan menutup celah sementara saat menyusu. Bisa juga ibu memerah susunya rutin dan memberikannya kepad anak dengan cangkir atau sendok. Saya sih lebih menyarankan memakai cangkir ya, karena kalau pakai sendok terkadang anak jadi tak sabar karena pelan.

Sunday, November 8, 2015

Breastfeeding Fair

Jadi ceritanya, AIMI Jatim sudah beberapa kali mengajukan kerja sama dengan saya. Bolak/i deh! Tapi sayangnya kok ya selaluuuuuu saja timingnya yang tak pas. Mungkin memang namanya belum berjodoh ya.

Tahun ini, ketika mbak Astrid dari AIMI menghubungi saya lagi untuk menjadi pembicara di Breastfeeding Fair, walaupun belum tahu juga jadwal saya pas apa tidak, saya iyakan sajalah dulu. Toh masih jauh hari sebelumnya.

Saturday, November 7, 2015

No Time For Jetlag!

Menyambung beberapa postingan Eurotrip yang lalu, saya memang agak terlambat nih menuliskannya. Harap maklum, pasca Eurotrip yang sangat melelahkan -tapi menyenangkan!- itu, saya harus langsung kembali menyambut berbagai pekerjaan yang tertunda.

Bayangkan deh, setelah melalui perjalanan yang sangat panjaaaang dan transit bolak/i (saya sampai bosan melewati imigrasi untuk dicek segala rupa) mulai di Nice, Amsterdam, Kuala Lumpur, Jakarta dan akhirnya Surabaya, tiba juga kami di rumah menjelang tengah malam. Naya tentunya sudah tidur, walaupun sudah saya uyel-uyel sedemikian rupa saking kangennya:p

Monday, October 26, 2015

One Day in Nice

Hari ketiga di Nice adalah hari Minggu atau Sabbath. Hampir semua toko, pusat perbelanjaan, rumah makan dan atraksi publik tutup di hari ini walaupun ada juga sih yang buka beberapa jam (bukan setengah hari lagi).

Kami sarapan pagi dengan makanan yang telah disiapkan oleh host airbnb tempat menginap, Habib dan Hekma. Roti bakar, telur rebus dan secangkir teh panas. Yummy! Seperti biasanya, kami mengobrol dengan mereka selama sarapan. Eh ternyata mereka punya kelinci berbulu tebal sekali yang mashaAllah lucuuuuunya! Namanya Vivi.

Karena suami saya masih sibuk kongres, akhirnya saya menyempatkan diri berkeliling Nice setelah sarapan. Namanya juga kota kecil ya, semua tempat bisa dituju hanya dengan berjalan kaki. Dari airbnb ke pusat kota berjarak kurang lebih 2 Km. Tak terasa lelahnya karena pemandangan indah, ditambah cuaca yang sungguh sangat bersahabat, sekitar 20 derajat Celcius di tengah hari.

Sama seperti kota di Eropa lainnya, Nice pun mempunyai public park yang sangat besar, bersih dan indah. Banyak orang yang sekadar berjemur atau duduk bersantai di sana. Yang membawa anak kecil, tentulah sibuk bermain di playground yang disiapkan. Setelah saya ingat-ingat, memang betul lho, selama di Eropa jarang sekali saya melihat anak kecil. Mungkin memang benar ya pelajaran yang pernah saya dapat waktu SMP, kalau di Eropa laju pertumbuhan penduduknya sangat lamban. Banyak pasangan (menikah ataupun tidak) yang sengaja tidak ingin punya anak dengan berbagai alasan masing-masing. Kalaupun saya melihat anak kecil lalu lalang, kebanyakan mereka memang imigran dari negara lain.

Sunday, October 25, 2015

The Super Nice - Nice

Siang ini, kami akan melanjutkan perjalanan ke kota terakhir Eurotrip, Nice. Dari pagi buta, saya sudah mempersiapkan semuanya. Packing, membereskan kamar airbnb dan memilah barang mana yang masuk koper dan yang mana masuk backpack.

Sebelum check-out, saya dan suami berjalan-jalan di sekitar wilayah airbnb. Banyak pertokoan kecil di sana. Eh benar saja, suami saya belanja lagi doooong hahaha. Siapa sih yang bilang kalau belanja itu kerjaannya wanita? Di kasus saya mah banyakan suami saya yang belanja, saya malah hampir tak pernah:p

Sunset dari dalam kereta

Saturday, October 24, 2015

Bonjour Paris!

Hari kedua di Paris, kami berencana untuk mengunjungi museum Louvre yang terkenal dengan lukisan Monalisanya, serta Notre Dame Cathedral. Sementara, untuk lunch kami rencanakan mampir ke Kedutaan Besar Indonesia untuk makan masakan Indonesia. Sengaja tidak membuat itinerary yang padat merayap karena jujur selain capek, sepertinya kami sudah mulai bosan dan kangen Naya.

Jadilah kami memulai hari agak siang sekitar jam 10 pagi waktu Paris. Suami saya memasak nasi (berasnya dijual di supermarket), sementara saya sarapan dengan roti. Setelahnya, dimulailah petualangan menuju museum Louvre. Tak seperti biasanya, udara Paris lumayan hangat dibanding sebelumnya, sekitar 14 derajat Celsius. Saya cukup memakai baju rangkap 3 lho! Walaupun hujan lama, tetap saja terasa lebih nyaman.

Friday, October 23, 2015

Bye London, Bien Venue en France!

Mungkin karena sejak jam 6 sore sudah terlelap, di hari terakhir di London ini saya sudah terbangun sejak jam 2 pagi. Update blog, packing lagi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal, mandi dan bersiap-siap ke Paris.

Kereta kami akan berangkat pukul 07.01, namun kami diminta untuk check in dulu at least sejam sebelumnya. Di London, jam segitu masih gelap gulita dan sepi dimana-mana. Bingung juga, naik apa ya ke stasiun? Ada sih bis yang 24 jam melayani, tapi ribet juga membawa bawaan berat dengan bis lagi, mengingat waktu datang repotnya bukan main. Mau naik taksi alias black cab, mahalnya minta ampun. Akhirnya setelah bertanya ke Elliot, host airbnb kami, kami booking Uber yang ternyata available jam berapapun, harganya pun tak mahal.

Thursday, October 22, 2015

Breezy London

Menepati rencana kami yang ingin slow and easy saja, di hari ini kami bersantai banget. Kalau biasanya setiap hari kami sudah keluar dari airbnb saat matahari baru saja terbit, nah di hari ini kami baru keluar jam 8.30 pagi. Rupanya, di waktu inilah busy time-nya London karena mostly, orang-orang masuk kerja jam 9 pagi.

Saya senang sekali mengamati lalu lalang orang yang lewat, melihat gaya berpakaiannya sampai apa bawaannya. (Nama pun kepo yak!LOL) Dari hasil pengamatan, kebanyakan orang London selalu berangkat kerja dengan memegang secangkir kopi di tangan. Kopi atau teh sih, tapi yang paling banyak kopi. Jadilah setiap pagi, toko kecil yang menjual kopi atau teh selalu dipenuhi orang-orang yang berangkat kerja.

Wednesday, October 21, 2015

London Museum Day

Kenapa juga saya memberi judul London Museum day? Karena, di hari ketiga di London ini saya dan suami mengunjungi museum-museum yang terkenal di London. Museum di London keren-keren! Bukan hanya dari segi arsitekturnya, tapi juga cara menata ruang dan menampilkan sejarah. Hebatnya lagi, its all free!

Sebelum berkunjung ke museum, saya dan suami menyempatkan diri mampir (lagi) ke House of Parliament untuk berfoto (lagi) dengan Big Ben. Ini sih jelas dong ya keinginannya siapa LOL. Habis kapan lagi bisa ke London? Belum tentu tahun depan kan:p
Keceeeeeh banget yaaa (Gedungnya kok:p)

Tuesday, October 20, 2015

Its London!

Saking excitednya, malam pertama di London saya bolak/i terbangun dari tidur. Tak sabar rasanya menanti pagi tiba. Mandi dini hari dan sholat subuh (di sini subuhnya jam 6 pagi), lalu update blog dan social media. Maklum deh, demi pengiritan saya memang tidak membeli SIM Card di setiap negara yang dikunjungi. Jadilah fakir Wi Fi saja, baru bisa update kalau ada Wi Fi yang free:p

Lokasi airbnb yang kami tempati tidak begitu jauh dari pusat kota, sekitar 20 menit dengan bis. Tempatnya tenang, dan asri dengan warna pepohonan yang jadi favorit saya, hijau kekuningan dan kemerahan, bagus banget! Cuaca di London tidak sedingin di Brussels, sekitar 12 derajat Celsius. Tapi, kalau di Amsterdam dan Brussels, cuaca relatif stabil, tidak demikian dengan cuaca London yang menggalau. Baru saja 12 derajat, eh tetiba bisa langsung drop dinginnya ke 7 derajat, tapi 5 menit kemudian bisa jadi 14 derajat. Semenit matahari bersinar dengan terik, menit selanjutnya hujan. Kan pusing pala Barbie-_-"


Tips untuk yang ingin berkunjung ke London nih, jangan lupa: layers, layers, layers! Lapisan baju itu penting banget, dan mudah disesuaikan. Misalnya nih saya memakai baju berlapis 6 di London. Saat udara mulai hangat cenderung panas, saya lepas beberapa lapisan. Tapi begitu dingin lagi, langsung dipakai kembali deh lapisan-lapisannya.

Kami memulai hari sangat pagi. Jadi rencananya, saya sudah menyusun itinerary sendiri dan akan mengeksplorasi menggunakan public transport, sama halnya seperti waktu di Amsterdam dan Brussels. Ada satu hal yang terlewatkan waktu saya membuat rencana tsb, STAMINA. Faktor U mungkin ya:p

Saya dan suami sama-sama sudah tak kuat lagi berjalan di tengah suhu geje non-stop pula dari pagi sampai malam. Akhirnya, suami memutuskan untuk mengikuti Big Bus Tour Hop On Hop Off Bus. Sama seperti yang kami ikuti waktu di Hongkong dulu. Sebetulnya banyak sekali tur serupa yang ditawarkan di London. Ada Golden Tours, The Original Tour, dan masih banyak lainnya. Tapi, karena kami memiliki pengalaman baik dengan Big Bus, sooo Big Bus it is!

Kebetulan. Big Bus sedang mengadakan promo. Beli tiket 24 hours, akan mendapat gratis tambahan 24 hours. Lumayan banget kan, bayar sehari untuk 2 hari. Tiket ini bisa dibeli secara online seharga 26 Poundsterling/orang, sudah termasuk gratis cruise menyusuri Thames dan 3 walking tours lain.

Kami berangkat dari airbnb menuju ke tube station, Euston. Dari sana, kami menaiki big bus blue line. Ada 3 line yang ditawarkan, red (dengan live commentary), blue (recorded commentary in 12 different languages) dan green line (dengan akses langsung ke St. Pancras, stasiun terbesar di London). Awalnya sih kami ingin naik yang red line, tapi karena tunggu punya tunggu tak kunjung datang (kayaknya kami salah spot:p), kami putuskan untuk naik yang Blue saja.

Recorded commentary yang diberikan di Big Bus sangat bagus menurut saya. Penuh dengan fun facts dan trivia menarik dari sudut pandang the Londoners. Saya puas banget deh dengan The Big Bus tour ini.

Setelah puas mengitari seluruh rute Blue Line, kami turun di Westminster Bridge, apalagi kalau bukan untuk melihat Big Ben dan London Eye? Wahhh tempatnya super indah. Saya melongo waktu pertama melihatnya. Keren banget! ALhamdulillah akhirnya tercapai juga salah satu impian saya bisa langsung melihat Big Ben. Banyak turis yang berada di sini, hati-hati copet ya!

Habis berfoto-foto, kami kelaparan dan mencari makanan. Ada pancake yang dijual di food truck seharga 6 poundsterling (kalau dikurs jadi 125 ribu), dan rasanya tak enak sama sekali hahaha. Mana mahal pula. Untungnya di dekat situ ada juga yang menjual makanan khas London, Fish and Chips dengan label halal. Harganya sekitar 10 poundsterling dengan minum. Porsinya banyak sekali, namun rasanya biasa saja menurut saya. Mungkin karena otomatis langsung mengkurs harganya yang mashaAllah mahal banget! Seumur-umur di Indonesia saja saya tak pernah membeli makanan seharga sekian haha.

Setelah kenyang, kami mengambil tur menyebrangi sungai Thames yang terkenal itu. Kapalnya bagus, bersih dan guide yang bertugas lucu sekali. Beberapa kali kami dibuat terpingkal-pingkal mendengarnya. Dari atas kapal, kami bisa menyaksikan keindahan berbagai landmark London seperti Westminster Bridge, St. Paul's cathedral, Millenium Bridge dll. Puaaaaas!

Sampai di Tower of London, kami berjalan-jalan karena suami ingin mencari toko sepeda. Suami saya memang lagi tergila-gila dengan olahraga yang satu ini, entah apa menariknya:p

Setelahnya, kami mampir ke The Household Cavalry Museum. Di sana saya (suami tak tertarik) berfoto dengan horseguard dengan seragam merahnya yang sangat identik dengan London. Hebat lho! Mereka tak bergerak sama sekali, tak bicara sama sekali, dengan posisi badan tegap tak berubah sedikit pun. Kok bisa tahan ya? Kalau ada yang gatal bagaimana?:p

Karena hari sudah semakin sore, dan kami semakin letih, kami memutuskan mampir ke Trafalgar Square yang merupakan pusat kota untuk berfoto dan sekadar duduk-duduk. Habis itu, langsung menuju airbnb untuk beristirahat.

Masih ada 24 jam lagi yang rencananya akan kami gunakan untuk eksplorasi museum. Horeeee, tak sabar!

Monday, October 19, 2015

24 Hours in Brussels

Sama seperti hari-hari sebelumnya, kami kembali terbangun di Brussels waktu dini hari. Cek dan upload social media, lalu packing. Rencananya, kami akan check out lebih awal, menitipkan koper lalu kembali untuk mengambil koper sebelum berangkat menuju ke London.

Saya sudah tak fokus sama sekali selama di Brussels. Inginnya segera sampai ke London haha. Cuaca di Brussels sedikit lebih dingin dari di Amsterdam. Saya pakai baju berlapis 6-7 lho!

Hari masih sangat pagi ketika kami keluar dari apartemen. Sekitar jam 08.30 waktu setempat, matahari baru saja muncul sehingga masih sangat gelap dan sepi. Brussels dipenuhi oleh gedung-gedung berasitektur yang sangat indah. Sayangnya, seperti kurang dirawat. Selain itu, vandalisme bisa ditemukan di mana-mana.

Sunday, October 18, 2015

Bye Amsterdam!

Hari ketiga (dan terakhir) di Amsterdam, saya dan suami kembali terbangun di pagi buta. Jam 2 pagi waktu Amsterdam (atau jam 7 pagi di Surabaya) kami sudah beraktivitas seperti biasa. Karena hari ini adalah waktu check out, kami menghabiskan pagi untuk membereskan kembali semua bawaan.

Sekitar jam 8 pagi, Amsterdam masih gelap gulita. Cuacanya? Jangan ditanya! Dingiiiiin banget. Saya kembali memakai berlapis-lapis baju supaya terasa hangat tapi tetap saja kedinginan LOL.

Kami berjalan-jalan di kawasan De Jordaan. Area ini dikelilingi oleh toko kecil dan kanal yang indah sekali pemandangannya. Semerbak roti yang dipanggang menyambut kami di mana-mana. Benar-benar membuat ngiler.

I LOVE autumn!

Friday, October 16, 2015

Amsterdam day-2

Memasuki hari ke-2 di Amsterdam, saya dan suami masih beradaptasi. Bayangkan saja, jam 7 malam waktu Amsterdam kami sudah tidur pulas (karena di Surabaya sudah jam 12 malam), lalu jam 2 pagi sudah melek maksimal (di Surabaya jam 7 pagi).

Cuaca Amsterdam hari ini lebih dingin lagi dibanding hari sebelumnya, ditambah hujan yang lumayan panjang mengguyur kota di bawah permukaan laut ini. Brrrr saya hampir beku rasanya. Serius!

Belajar dari pengalaman sebelumnya, hari ini saya memakai baju berlapis-lapis. Setelah pakaian dalam, saya memakai longjohn, kemudian di atasnya saya lapisi lagi dengan longjohn. Jadi saya memakai 2 stel longjohn. Setelahnya, saya memakai kaos tebal, yang dilapisi lagi dengan sweater wol tebal dan raincoat tebal khusus winter. Untuk bawahan, selain 2 lapisan longjohn, saya juga memakai legging tebal yang dilapisi lagi dengan stocking dan kaos kaki tebal, baru di luarnya saya memakai celana jeans. Belum cukup, karena saya juga memakai sarung tangan dan syal dari wol. Kelihatannya lebay ya? Tapi bahkan dengan baju berlapis-lapis seperti itu, saya masih merasa sangat kedinginan. Entahlah saya harus pakai baju seperti apa lagi supaya tidak membeku-_-"
Baju berapa lapis? Ratusaaaan!

Thursday, October 15, 2015

Travelling Tips: How to Survive The Long Flight

Bayangkan kalau harus duduk di satu tempat duduk yang sama tanpa berpindah dengan space terbatas selama lebih dari 16 jam. Capek? Pasti. Pegal? Pasti. Bosan? Jelas. Lalu apa yang harus dilakukan untuk bisa tetap survive selama perjalanan panjang tadi?

Di darat, perjalanan yang sama panjangnya bisa jadi lebih menarik karena kita bisa berhenti kapanpun kita mau untuk sekadar beristirahat atau melemaskan otot. Tapi di udara? Ya kali bisa distop seenaknya LOL.

Saya punya beberapa tips yang saya praktikkan sendiri selama perjalanan panjang menuju Amsterdam. Belajar dari pengalaman waktu ke Eropa sebelumnya, saya mencari berbagai tips untuk mencegah mati gaya dan meminimalisir jetlag selama perjalanan panjang. Benar lho, di perjalanan kali ini, saya tak bosan-bosan amat. Pegal dan capek juga tak terasa sebegitunya.

Wednesday, October 14, 2015

Hello (Again), Amsterdam!

Setelah melewati perjalanan yang sangaaaat panjang -serius deh panjang banget!-, akhirnya kami tiba juga di Amsterdam. Pesawat kami, KLM terbang dari Jakarta pukul 18.25, transit selama setengah jam di Kuala Lumpur lalu langsung menuju Amsterdam. Kurang lebih, waktu yang ditempuh selama 18 jam.

Sepanjang perjalanan, saya mengisi waktu dengan tidur, menonton in-flight TV, mendengarkan musik, tidur lagi, dan begitu seterusnya. Beberapa jam sekali, saya menyempatkan diri berjalan-jalan di dalam pesawat, hitung-hitung stretching deh, pegal juga duduk terus.

Tiba di Schiphol pukul 6 pagi waktu setempat (atau 11 siang di Surabaya), kami disambut dengan udara yang luar biasa dingin. Berdasar perkiraan cuaca yang saya browsing jauh hari dari rumah, seharusnya selama kami di Amsterdam, suhunya antara 11-17 derajat Celsius. Nyatanya, pada saat kami keluar dari Schiphol, aplikasi suhu yang ada di iPhone saya menunjukkan 3 derajat Celsius, saudara-saudara! Its freezing! Suami saya sih kesenangan karena memang aslinya makhluk kutub, tapi saya? Aduhhh tersiksa banget-_-"

Tuesday, October 13, 2015

Road to Eurotrip

Hari ini, saya dan suami akan berangkat menuju Eropa selama kurang lebih 2 minggu. 

Sebagai mrs well-planned, tentulah saya yang mengatur segalanya. Benar-benar segalanya lho! Mulai dari mencari tiket pesawat terbang, mencari penginapan, menyusun rute negara mana saja yang akan didatangi, membeli tiket kereta api di setiap negara sampai menyusun jadwal perjamnya di semua negara. Seru? Jelas! Karena memang saya organizer banget, mengatur hal-hal seperti ini menyenangkan sekali. 

Tapi, saya juga lumayan deg-degan, takut semua tak berjalan sesuai rencana. (Now that im thinking of, kok saya mirip Naya ya LOL). 

Anyway, saya sempat gemas sekali dengan suami. Koper saya sudah ditutup (pertanda siap dibawa pergi) sejak 2-3 minggu yang lalu, sementara milik suami? Tadi malam masih kosong! Bahkan ia baru membeli koper sehari sebelumnya. Yasalaaaaam. Sampai migren deh saya. 

Dari semua persiapan sebelum berangkat, saya pikir yang paling susah adalah berpamitan dengan anak gadis. Maklum, tahu sendiri kan betapa menempelnya ia pada saya. Ke toilet pun dia harus ikut! Bagaimana ceritanya ditinggal 2 minggu ya? 

Sepulang Naya sekolah, saya dan suami menjemputnya untuk langsung pergi ke bandara. Jauh hari sebelumnya, memang saya sudah berulangkali menjelaskan pada Naya kalau saya dan papanya akan pergi ke Eropa selama 2 minggu. 

M: "Kakak mau ikut mama papa?"
N: "Yes, of course!"
M: "But its on school days. "
N: " Okay NO, thank you. Kakak engga mau ijin sekolah. Ya sudahlah mama papa saja yang pergi ya. Kakak sama uti aja."

Walaupun begitu, saya masih ragu Naya benar-benar "ikhlas" ditinggal. Ah paling nanti merengek minta ikut. 

Nyatanya, sampai last minutes, Naya bersikukuh tak mau ikut karena harus sekolah. 

Di bandara, saya sudah mulai mewek sambil memeluk Naya. 

M: "Kak, mama sama papa pergi ya. Kakak sama uti yang pinter ya!"
N: "Okay mama, dont worry and dont be sad. Im okay. Bye bye, and i'll see you in 2 weeks!" 
M: *masih mewek*
N: "Sudahlah mama, jangan terlalu dipikirin. Cuma 2 minggu kok, mama bobok terus bangun lagi sampai 14x, terus udah deh ketemu kakak lagi." 

Hahaha, payah deh, suka tertukar memang peran ibu dan anak LOL. 

Semoga perjalanan kami lancar ya, nantikan cerita selanjutnya di blog ini. Stay close!:*


Monday, October 12, 2015

Mengurus Visa UK

Mengurus visa UK sebenarnya membawa cerita pahit tersendiri buat saya. Pergi ke UK adalah salah satu impian masa kecil saya. Sehingga, beberapa tahun lalu saat saya berkesempatan mengunjungi beberapa negara Eropa, tentu saja UK masuk ke dalam daftar.

Sayangnyaaaa, karena satu dan lain hal terkait visa, saya batal melihat secara langsung the Big Ben, istana Buckingham dan London Eye yang sudah saya impikan itu. Maklumlah, dari dulu memang sudah terkenal, mengurus visa UK ribet dan sulit.

Makanya, tahun ini, ketika saya akan mengunjungi benua Eropa lagi, dan suami menawarkan mampir ke UK, saya sudah apriori terlebih dahulu. Jangan-jangan, nanti batal lagi. Asal tahu saja, duluuuu, saat saya sudah sangat berharap, lalu permohonan visa dikembalikan (karena ada yang harus dilengkapi sih, bukan ditolak) di detik-detik terakhir keberangkatan, rasanya mengecewakan sekali. Sedih minta ampun.

Tapiiii, namanya juga impian masa kecil ya, tak ada salahnya deh apply lagi. Belajar dari pengalaman lalu, kali ini saya tak terlalu berharap. Diterima syukur, tidak ya sudah. No big deal. Apalagi, banyak orang yang bilang kalau tahun-tahun belakangan ini, mengurus visa ke UK sudah tak sesulit dulu. Mungkin dikarenakan perekonomian UK yang sedang gencar-gencarnya mempromosikan pariwisata untuk mengangkat angka wisatawan. Mungkin.

Tuesday, October 6, 2015

Naya dan Panik

Pengertian panik di atas saya ambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online.

Memasuki umurnya yang hampir 4 tahun lebih 6 bulan, saat ini Naya sangat mudah panik. Benar lho, sampai terkadang kepanikannya pun menular pada saya-_-"

Mungkin ini berhubungan dengan sifatnya juga yang perfeksionis banget. Percaya tidak, setiap hari Naya bisa bangun jam 4 pagi lalu sibuk membangunkan seisi rumah sambil merengek-rengek karena...takut terlambat sekolah-_-". Padahal sekolahnya baru masuk jam 8 pagi.Saat panik, Naya menangis dan seperti orang bingung. Tidak bisa diajak bicara deh!

Monday, October 5, 2015

Tulisan Naya

Mungkin karena meniru saya, Naya senang sekali menulis. Bukan sekadar menulis kata, tapi cerita, lagu bahkan puisi. Entah sudah berapa lagu yang ia tulis -baca:karang-, tapi saya lihat memang Naya suka sekali mengarang lagu dan nada.

Bisa jadi memang kebetulan, tapi Naya selalu mengingat dengan pasti lagu yang ia ciptakan. Bukan hanya liriknya ya, tapi juga nadanya. Dan ini sudah berlangsung sejak Naya masih berusia belum 2 tahun. Saya ingat sekali lagu pertama yang ia "ciptakan" berjudul
"Boneka yang Mahal".

Lirik pertama lagu itu adalah: "Itu boneka kok mahal sekali?" :))

Anyway, kemarin pagi Naya masuk ke dalam kamar saya sewaktu saya masih tidur dengan tenangnya. Ia  memberikan selembar kertas pada saya.

Naya: "Mama, ini tulisan kakak tentang mama."

Saya yang aslinya masih sangat mengantuk, langsung melek. Aduh terharu banget deh menerima tulisan anak gadis 4 tahun ini.

Sunday, October 4, 2015

#PlayAndLearn di Citylife

Jumat kemarin, saya diundang tim acara Citylife SBO TV sebagai bintang tamu untuk membahas buku #PlayAndLearn. Sebetulnya sih, undangan tersebut datang 2 minggu sebelumnya, namun karena jadwal saya yang padat merayap, diundurlah ke hari Jumat ini.


Acara ini ditayangkan secara live jam 21.30 sampai 22.30, dan pembawa acaranya adalah "partner abadi" saya sewaktu menjadi presenter di televisi yang sama, Jova. Karena memang sudah kenal luar dalam -halah:p-, syuting pun berjalan layaknya sedang ngerumpi biasa haha.

Saya sertakan foto-foto yang dicapture teman saya, Vidya dan mbak Sofi dari televisinya ya:p

Friday, October 2, 2015

(Akhirnya) Tayang Juga!

Masih ingat cerita saya sewaktu diundang tim Sarah Sechan Net TV?

Nah, akhirnya kemarin taping-an acara tersebut tayang juga. Sayangnya saya sama sekali tidak tahu. Makanya saya lumayan terkejut mendapati teman-teman yang mengirim capture foto saya di TV bersama Naya lewat Whatsapp dan BBM. Hahaha terima kasih ya semuanyaaa:*

Untunglah sekarang ada youtube yang memudahkan semuanya. Saya bisa menyaksikan ulang sore harinya. Naya terlihat senang sekali melihat dirinya muncul di televisi. (Dan bukan sekadar di CCTV supermarket depan rumah LOL).

Buat yang ingin menyaksikan bisa lihat di link ini yaa:
https://m.youtube.com/watch?feature=youtu.be&v=WglV7MPnJtc

Atau langsung cek videonya:

Thursday, September 24, 2015

Berkunjung Ke Jember

Masih ingat cerita saya saat ditugaskan ke Jember?

Karena pernah lumayan lama menghabiskan waktu di Jember -eh bukan Jembernya sih sebenarnya, Balung. Tapi kan kalau nganggur melipir ke kota hehe-, saya senang sekali waktu diminta menjadi pembicara suatu event di Jember.

Saya penasaran, seperti apa ya Jember sekarang? Berbeda jauhkah dengan 2-3 tahun lalu?

Tadinya saya ingin mengajak Naya, toh acaranya diadakan saat weekend. Jadi Naya tak perlu drama kumbara karena harus ijin dari sekolah. Tapiiii, melihat jam yang tertera di tiket pergi dan pulang, saya urungkan niat tadi. Kasihan juga kalau Naya harus pulang pergi, nanti malah kecapekan di jalan.

Wednesday, September 23, 2015

Rapelan Terakhir

Masih dalam rangka mengikuti 15 day blog introspection challenge, kali ini adalah rapelan terakhir nih!

1. Your favourite aspect of blogging?
Yang paling saya sukai adalah saya jadi punya memory keeper, dan sering kali bisa saya ambil hikmahnya. Misalnya nih ya, saya membaca postingan blog beberapa tahun lalu yang menceritakan seberapa sedihnya saya karena suatu hal. Kalau membaca postingan itu sih langsung terbayang kalau saya terbebani banget dengan hal tsb. Padahal selang bertahun-tahun kemudian (baca: saat ini), saya lupa sama sekali hal itu apa lho! Haha, pelajaran buat saya untuk tidak terlalu memikirkan hal "kecil" yang tak terlalu penting.

Selain itu, saya suka sekali kalau ada pembaca blog yang mengemail atau saat bertemu menyapa saya, bilang kalau jadi tahu tentang kesehatan anak atau terinspirasi dari cerita saya. Artinya, yang bisa mengambil hikmah bukan cuma saya sendiri kan?:D

2. How has blogging changed your life?
It has! Saya bisa menerbitkan buku. Dulu sih sama sekali tak terpikir deh. Dengan blogging, saya juga melatih cara menulis dan mengekspresikan apa yang saya pikir atau rasa ke dalam bentuk tulisan yang enak dibaca, juga dimengerti.

Monday, September 21, 2015

Featured Urban Mama

Beberapa minggu yang lalu, Bunga -panggilan kami terhadap Inga-, salah satu member mamas kece dari Birth Club TUM March 2011 mengirimkan email pada saya. Isinya pertanyaan-pertanyaan tentang pengasuhan saya dan suami terhadap Naya,

Rupanya, saya mendapat kehormatan untuk tampil menjadi the Featured Urban Mama di forum The Urban Mama bulan ini. Terima kasih TUM, terima kasih juga Bunga!:D

Artikel lengkapnya bisa dibaca di sini ya!


Rapelan

Masih dalam rangka mengikuti 15 day blog introspection challenge, kali ini saya mau merapel beberapa tema sekaligus nih! Bukan apa-apa, soalnya kalau dipost harian, kok jadinya sedikit banget yaaa.

Which post got the mostviews?
1. http://www.metahanindita.com/2014/04/pelajaran-dari-dinda.html
2. http://www.metahanindita.com/2013/11/dokter-oh-dokter.html
3.http://www.metahanindita.com/2013/10/emang-enak-jadi-dokter.html

Which post continues to give?
Nah yang ini saya bingung juga. Karena saya banyak menulis soal kesehatan anak, mulai dari ASI sampai penyakit-penyakit anak, sepertinya itu ya:D

Which post has the most comments?
Sepertinya yang ini:
http://www.metahanindita.com/2013/10/emang-enak-jadi-dokter.html

Which post was the most difficult to write?
Yang ini!--> http://www.metahanindita.com/2015/09/happy-birthday-dad.html
Saya membutuhkan waktu berhari-hari menyelesaikannya, karena setiap menulis pasti deh pakai acara mewek dulu sampai mata bengkak LOL.

What do you find most difficult about blogging?
Konsistensi:D

Itu dulu deh ya rapelannya, menyusul rapelan selanjutnya:D

Sunday, September 20, 2015

The Fave Post

Wah kalau ditanya soal postingan di blog ini yang menjadi favorit, terus terang saya bingung. Hampir semua tulisan saya adalah cerita sehari-hari. Walaupun juga terkadang hari yang saya alami menyebalkan, tapi saya yakin pasti ada hikmah yang bisa diambil.

Begitu pula dengan postingan di blog ini. Jadi kesulitan deh menentukan yang mana yang paling saya sukai:D

Boleh ya tak pakai favorit-favorit-an?:D

The Blogging Process

Hari ke-3 mengikuti 15 day Blog Introspection Challenge, tema kali ini adalah mengenai proses blogging saya.

Pada dasarnya, saya bukan orang yang moody. Bahkan, saya suka bingung sendiri setiap menghadapi orang yang moody. Eh, tak disangka malah akhirnya dapat suami yang super moody hahaha. Orang tua saya membiasakan kami untuk tidak tergantung pada suasana hati. Namanya mood pastilah memang ada, wajar dan sangat manusiawi. Tapi, orang tua saya -pada akhirnya menurun ke kami- percaya bahwa mood bisa diciptakan.

Sedang sedih? Coba ciptakan mood yang bikin happy. Sedang malas? Ya ciptakan mood yang bisa bikin kita bersemangat lagi. Begitu deh ya kira-kira.

Saturday, September 19, 2015

Open Up Your Heart..

Masih dalam rangka mengikuti 15 Day Blog Introspection Challenge, di hari kedua ini temanya adalah:
The significance of your blog's name
 Sejak pertama kali membuat blog, saya memang memberi nama "Open Up Your Heart (And Let The Sunshine In)'. Line ini adalah closing line saya setiap siaran. Saya mengambil line ini dari lagu milik Frente.

Saya memang menyukai lagu bernada ringan ini. Bukan sekadar nadanya sih, tapi liriknya juga.

Friday, September 18, 2015

15 Day Blog Introspection Challenge

Waktu sedang iseng blogwalking, saya menemukan ada blog challenge yang menurut saya bisa membuat saya kembali rajin menulis nih!
Maklum ya, dengan kesibukan saya sekarang sepertinya selalu adaaaa saja alasan untuk tidak menulis. Padahal sebetulnya sih sudah niat, tapi kadang ketiduran, kadang sudah terlalu malam, kadang sudah terlalu capek. Lah banyak kan tuh alasannya? Hahaha.

Baiklah, dengan ini saya resmi mengikuti Blog Introspection Challenge ini! Tok. Tok. Tok.

Thursday, September 17, 2015

Packing Light, Travelling Light

Bercermin dari pengalaman saat saya bepergian ke Eropa beberapa tahun lalu, di rencana perjalanan kali ini, saya membulatkan tekad untuk travelling light!

Apa itu travelling light? Intinya, mengoptimalkan barang bawaan supaya semuanya bisa muat di satu koper carry on yang bisa dibawa ke dalam bagasi atau kabin pesawat. Saya ingat waktu dulu ke Eropa, saya membawa banyak sekali barang bawaan, seperti mau pindah rumah saja hahaha. Yaa namanya juga cewek ya, sepatu saja maunya bawa berbagai bentuk. Belum aksesoris, produk perawatan kulit sampai hairdryer segala. Eh ternyata selama di sana, barang yang saya bawa malah banyak yang tak terpakai lho! Yang saya pakai yaaa itu-itu saja.

Menyesal? Jelaslah! Karena saya kan bepergian sendiri, ke mana-mana harus menggeret koper besar dan berat itu seorang diri. Apalagi selama di sana kan saya selalu menggunakan public transport. Bayangkan saja saya kerepotan membawa dan menjaga koper di public transport yang ramai.  Belum lagi saat tiba di bandara, menunggu datangnya koper pun ternyata memakan waktu yang tak sedikit. Repot deh pokoknya. Saya sempat berjanji pada diri sendiri, seandainya punya kesempatan bepergian lagi ke Eropa, saya memilih untuk travelling light saja.

Wednesday, September 16, 2015

Airbnb: Penyelamat Budget

Rencananya, beberapa minggu lagi saya dan suami akan bepergian ke Eropa. Suami saya tidak mau repot mengurusi apapun, tapi juga tidak mau ikut tour karena banyak hal. Akhirnya, -tentu saja!- sayalah yang harus repot mengurus segalanya. Tapi mungkin karena memang bawaannya organizer ya, saya sih senang-senang saja:D

Kali ini, saya ingin membahas soal cara berhemat selama di luar negeri nih. Maklum, sekarang kan nilai tukar rupiah melemah, apa-apa mahal. Apalagi di negeri orang! Waktu pertama kali mengetahui nilai rupiah melemah, saya sudah was was bukan kepalang, tapi membatalkan rencana kami pun sudah tak mungkin karena tiket sudah dibeli jauh hari. Nah, berarti tugas saya nih untuk pintar-pintar mengatur budget agar tetap bisa nyaman selama bepergian namun tak sampai bangkrut hahaha.

Oh ya, tujuan utama kami pergi adalah karena suami saya akan melanjutkan pendidikan di sana tahun depan. Inginnya sih survey dulu (nama pun ratu survey kan), sekalian memang ada kongres yang harus diikuti di sana. Ngomong-ngomong soal sekolah lagi, saya juga nih, tapi masih galau karena bingung Naya ikut apa tidak ya enakanya nanti:p

Tuesday, September 15, 2015

Jakarta Trip

Minggu lalu, saya mempunyai urusan pekerjaan di Jakarta. Yang bikin sebal, sebetulnya "kerjaan" ini hanya mengambil sesuatu (cuma memakan waktu 5 menit) tapi tak bisa diwakilkan. Karena memang penting, ya sudahlah ya, saya mau tak mau, sebal tak sebal tetap saja harus datang juga ke Jakarta.

Lalu saat akan membooking tiket pesawat, saya teringat kalau ada tawaran datang ke acara Sarah Sechan Net TV sebelumnya namun  terbentur masalah jadwal. Saya pikir, daripada "rugi" jauh-jauh ke Jakarta hanya untuk satu urusan singkat, saya rapel saja dengan jadwal syuting tadi. Kebetulan, pihak Sarah Sechan Net juga mengiyakan jadwal syuting saya bersamaan dengan kedatangan ke Jakarta. (Baca cerita lengkap soal Sarah Sechan Net ini di postingan sebelumnya ya!)

Saya membawa Naya karena tim kreatif Sarah Sechan menginginkan Naya juga ikut. Jadi, rencananya saya bersama Naya akan membuat salah satu aktivitas #PlayAndLearn di acara talkshow paling happening abad ini. Percaya deh, sulitnya setengah mati membujuk anak gadis saya ini untuk ijin satu hari dari sekolah. Namun setelah melewati fase menangis penuh drama dan kerja sama dengan gurunya, akhirnya Naya mau juga (Walaupun saya harus bersusah payah mencari worksheet untuk ia kerjakan selama tidak masuk sekolah).

Monday, September 14, 2015

Pengumuman Quiz Time

Masih ingat dengan kuis yang diselenggarakan Stiletto ini?

Terima kasih yaa buat semua yang sudah pada ikutan. Inginnya sih semua yang ikutan menang, hehe. Tapi karena hadiahnya pun terbatas, akhirnya tim juri menentukan inilah pemenangnya:

1. Juara 3 : @4bluemoon

Saturday, September 12, 2015

Sarah Sechan Net TV

Sekitar 3 minggu yang lalu. saya dihubungi seseorang (halo mas Novan) dari tim kreatif Sarah Sechan Net TV. Saya diminta hadir sebagai bintang tamu di acara talkshow yang paling happening saat ini keesokan harinya untuk membicarakan buku terbaru saya #PlayAndLearn.

On Set
Wah, saya senang sekali mendengarnya. Pertama, karena saya akan berada di talkshownya Sarah Sechan! Asal tahu saja nih, teh Sarah adalah VJ MTV yang paling saya sukai. Sebagai generasi MTV, setiap hari deh saya melihat teh Sarah dan akhirnya malah terinspirasi juga untuk menjadi VJ. (Makanya nama acara saya dulu di salah satu televisi lokal berjudul VJ haha). Teh Sarah menurut saya dalah pribadi yang unik, smart, witty dan fun! Di tengah berbagai tayangan joged pagi hari, gosip infotainment, atau sinetron yang begitu-begitu saja, tayangan Sarah Sechan di Net TV sungguh membawa angin segar. Dulu, saya suka sekali menonton acara ini waktu masih tayang malam hari. Tapi sekarang setelah berpindah jam tayang menjadi siang, sering banget ketinggalan kalau tak rajin melihat youtubenya:D

Thursday, September 10, 2015

Happy Birthday, Dad!

Today is my dad’s birthday. He would have been 65 years old this year. Its been a decade 14 years since he left us. Yet, he’s still –and always!- alive in our heart and mind.


Have you ever heard a quote “There’s nothing like  a relationship between a father and his little girl?” I think its right.


My dad and I have always been extremely close. I’m not even sure why, but I’ve always been a daddy’s girl.  We understood each other like no one else, probably because we were so much alike. Both hard working and very stubborn-LOL-.


My dad was the smartest person I know.  He could make, build, paint, or fix just about anything. He could build his own television, im not kidding! He was also the best pediatrician I ever knew. He knew everything, literally A to Z about anything. Just ask him, and he would answer it. He was really good at Math, Physics, Biology, but he was also very good at Bahasa and Music. He liked to sing, he sang everytime! He even won A Bintang Radio contest one time. (Too bad, apparently it doesn’t run in the blood. Well I wish:p) He was a great cook. He could cook anything, from traditional foods to modern, from snack to beverages.

Tuesday, September 8, 2015

Review #PlayAndLearn di Femina

Sehabis siaran pagi, seorang teman lama menyapa saya lewat whatsapp, sambil mengirimkan foto halaman review di majalah Femina.

Senang banget deh, karena buku #PlayAndLearn ini direview dengan snagat baik oleh Femina. Thank you Femina!

Saturday, September 5, 2015

Super Random

Kurang lebih setahun yang lalu, suami saya meminta ijin untuk pergi ke Eropa karena ada seminar yang ia minati. Mendengarnya saya sih biasa saja, memang sudah berulang kali sang suami mengikuti seminar, entah di luar kota atau luar negeri.

Tapi, kali ini ada yang berbeda karena ia juga bertanya, "Kamu mau ikut? Acaranya masih tahun depan kok!"

Saya yang sedang berada dalam fase sebosan-bosannya dengan pendidikan spontan menjawab "MAUUUU!". PAdahal waktu itu saya tak tahu benar tahun depan sudah bekerja atau belum, bekerja di mana, mungkinkah mengajukan cuti dsb dsb. Pokoknya iyakan saja dulu, masalah bisa tidaknya belakangan. Ini sebetulnya bukan saya banget lho! Saya sangat well-planned, sehingga untuk urusan seperti ini biasanya saya pastikan dulu jadwal saya. Tapi ya itu tadi, mungkin karena saya memang merasa bosan dan fed-up dengan "sekolah" selama ini:)))

Friday, September 4, 2015

Pola Parenting

Kemarin ada yang menanyakan bagaimana pola asuh alias parenting saya dan suami terhadap Naya. Memang ini bukan pertanyaan yang pertama diajukan pada saya, tapi tetap saja saya selalu bingung menjawabnya. Mungkin karena memang tidak ada juklak atau SOP paling benar mengenai parenting ya!

Saya dan suami sama-sama tegas dan disiplin. Saya sendiri dulunya dididik dengan sangat keras. Maksudnya bukan keras dalam artian fisik ya, tapi memang betul, saya tumbuh di keluarga yang banyak aturan. Makan harus di meja makan bersama keluarga. Sebelum Maghrib, harus sudah sampai rumah. Televisi hanya boleh nyala sejam dalam sehari (termasuk setelah saya SMA!). Semua jadwal saya sehari-hari sudah teratur, sampai ke jam-jam-nya. Dan sebagainya. Dan sebagainya.

Menyebalkan? Sangat! Saya dulu mangkel sekali lho! Sirik rasanya melihat teman sebaya yang bebas merdeka bisa melakukan apapun yang mereka mau. Tapi, benar juga kata orang tua saya. "Percaya deh, kelak kamu akan mengerti kenapa mama papa begini, dan pasti kamu akan berterimakasih mama papa sudah mendidik kamu seperti ini."

Monday, August 31, 2015

Anak Jatuh

Kemarin, saya diwawancarai oleh wartawan Jawa Pos mengenai jatuh pada anak. Karena saya pikir pasti banyak juga orang tua yang pernah mengalami kepanikan setelah anaknya jatuh, saya tulis di blog sekalian yaa. Untuk artikel di Jawa Posnya mungkin baru besok terbit. Kalau sempat, saya upload deh!

Sebenarnya, jatuh itu bahaya apa engga sih? Lihat-lihat dulu jatuhnya ya:D Yang pasti, terjatuh merupakan fase sangat normal pada perkembangan anak. Lihat saja, belajar merangkak, berjalan, lari, naik turun tangga, melompat, tentu wajar kalau terjatuh. Sering kali, terjatuh bukan merupakan hal yang parah jadi tak perlu terlalu khawatir selama kita sudah melakukan tindakan preventif.

Menurut data dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention) di USA, anak jatuh adalah penyebab cedera tersering orang tua membawa anaknya ke UGD. Tahun 2010, 2,8 juta anak mengunjungi UGD karena jatuh, dan 40% di antaranya adalah toddler (1-3 tahun). Di usia ini, memang anak sedang aktif-aktifnya mengeksplorasi lingkungan sekitar. Sering memanjat, naik turun tangga misalnya, atau berlompat-lompatan.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...