Saking excitednya, malam pertama di London saya bolak/i terbangun dari tidur. Tak sabar rasanya menanti pagi tiba. Mandi dini hari dan sholat subuh (di sini subuhnya jam 6 pagi), lalu update blog dan social media. Maklum deh, demi pengiritan saya memang tidak membeli SIM Card di setiap negara yang dikunjungi. Jadilah fakir Wi Fi saja, baru bisa update kalau ada Wi Fi yang free:p
Lokasi airbnb yang kami tempati tidak begitu jauh dari pusat kota, sekitar 20 menit dengan bis. Tempatnya tenang, dan asri dengan warna pepohonan yang jadi favorit saya, hijau kekuningan dan kemerahan, bagus banget! Cuaca di London tidak sedingin di Brussels, sekitar 12 derajat Celsius. Tapi, kalau di Amsterdam dan Brussels, cuaca relatif stabil, tidak demikian dengan cuaca London yang menggalau. Baru saja 12 derajat, eh tetiba bisa langsung drop dinginnya ke 7 derajat, tapi 5 menit kemudian bisa jadi 14 derajat. Semenit matahari bersinar dengan terik, menit selanjutnya hujan. Kan pusing pala Barbie-_-"
Tips untuk yang ingin berkunjung ke London nih, jangan lupa: layers, layers, layers! Lapisan baju itu penting banget, dan mudah disesuaikan. Misalnya nih saya memakai baju berlapis 6 di London. Saat udara mulai hangat cenderung panas, saya lepas beberapa lapisan. Tapi begitu dingin lagi, langsung dipakai kembali deh lapisan-lapisannya.
Kami memulai hari sangat pagi. Jadi rencananya, saya sudah menyusun itinerary sendiri dan akan mengeksplorasi menggunakan public transport, sama halnya seperti waktu di Amsterdam dan Brussels. Ada satu hal yang terlewatkan waktu saya membuat rencana tsb, STAMINA. Faktor U mungkin ya:p
Saya dan suami sama-sama sudah tak kuat lagi berjalan di tengah suhu geje non-stop pula dari pagi sampai malam. Akhirnya, suami memutuskan untuk mengikuti Big Bus Tour Hop On Hop Off Bus. Sama seperti yang kami ikuti waktu di Hongkong dulu. Sebetulnya banyak sekali tur serupa yang ditawarkan di London. Ada Golden Tours, The Original Tour, dan masih banyak lainnya. Tapi, karena kami memiliki pengalaman baik dengan Big Bus, sooo Big Bus it is!
Kebetulan. Big Bus sedang mengadakan promo. Beli tiket 24 hours, akan mendapat gratis tambahan 24 hours. Lumayan banget kan, bayar sehari untuk 2 hari. Tiket ini bisa dibeli secara online seharga 26 Poundsterling/orang, sudah termasuk gratis cruise menyusuri Thames dan 3 walking tours lain.
Kami berangkat dari airbnb menuju ke tube station, Euston. Dari sana, kami menaiki big bus blue line. Ada 3 line yang ditawarkan, red (dengan live commentary), blue (recorded commentary in 12 different languages) dan green line (dengan akses langsung ke St. Pancras, stasiun terbesar di London). Awalnya sih kami ingin naik yang red line, tapi karena tunggu punya tunggu tak kunjung datang (kayaknya kami salah spot:p), kami putuskan untuk naik yang Blue saja.
Recorded commentary yang diberikan di Big Bus sangat bagus menurut saya. Penuh dengan fun facts dan trivia menarik dari sudut pandang the Londoners. Saya puas banget deh dengan The Big Bus tour ini.
Setelah puas mengitari seluruh rute Blue Line, kami turun di Westminster Bridge, apalagi kalau bukan untuk melihat Big Ben dan London Eye? Wahhh tempatnya super indah. Saya melongo waktu pertama melihatnya. Keren banget! ALhamdulillah akhirnya tercapai juga salah satu impian saya bisa langsung melihat Big Ben. Banyak turis yang berada di sini, hati-hati copet ya!
Habis berfoto-foto, kami kelaparan dan mencari makanan. Ada pancake yang dijual di food truck seharga 6 poundsterling (kalau dikurs jadi 125 ribu), dan rasanya tak enak sama sekali hahaha. Mana mahal pula. Untungnya di dekat situ ada juga yang menjual makanan khas London, Fish and Chips dengan label halal. Harganya sekitar 10 poundsterling dengan minum. Porsinya banyak sekali, namun rasanya biasa saja menurut saya. Mungkin karena otomatis langsung mengkurs harganya yang mashaAllah mahal banget! Seumur-umur di Indonesia saja saya tak pernah membeli makanan seharga sekian haha.
Setelah kenyang, kami mengambil tur menyebrangi sungai Thames yang terkenal itu. Kapalnya bagus, bersih dan guide yang bertugas lucu sekali. Beberapa kali kami dibuat terpingkal-pingkal mendengarnya. Dari atas kapal, kami bisa menyaksikan keindahan berbagai landmark London seperti Westminster Bridge, St. Paul's cathedral, Millenium Bridge dll. Puaaaaas!
Sampai di Tower of London, kami berjalan-jalan karena suami ingin mencari toko sepeda. Suami saya memang lagi tergila-gila dengan olahraga yang satu ini,
entah apa menariknya:p
Setelahnya, kami mampir ke The Household Cavalry Museum. Di sana saya (suami tak tertarik) berfoto dengan horseguard dengan seragam merahnya yang sangat identik dengan London. Hebat lho! Mereka tak bergerak sama sekali, tak bicara sama sekali, dengan posisi badan tegap tak berubah sedikit pun. Kok bisa tahan ya? Kalau ada yang gatal bagaimana?:p
Karena hari sudah semakin sore, dan kami semakin letih, kami memutuskan mampir ke Trafalgar Square yang merupakan pusat kota untuk berfoto dan sekadar duduk-duduk. Habis itu, langsung menuju airbnb untuk beristirahat.
Masih ada 24 jam lagi yang rencananya akan kami gunakan untuk eksplorasi museum. Horeeee, tak sabar!