Kemarin, saya diwawancarai oleh wartawan Jawa Pos mengenai jatuh pada anak. Karena saya pikir pasti banyak juga orang tua yang pernah mengalami kepanikan setelah anaknya jatuh, saya tulis di blog sekalian yaa. Untuk artikel di Jawa Posnya mungkin baru besok terbit. Kalau sempat, saya upload deh!
Sebenarnya, jatuh itu bahaya apa engga sih? Lihat-lihat dulu jatuhnya ya:D Yang pasti, terjatuh merupakan fase sangat normal pada perkembangan anak. Lihat saja, belajar merangkak, berjalan, lari, naik turun tangga, melompat, tentu wajar kalau terjatuh. Sering kali, terjatuh bukan merupakan hal yang parah jadi tak perlu terlalu khawatir selama kita sudah melakukan tindakan preventif.
Menurut
data dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention) di USA, anak
jatuh adalah penyebab cedera tersering orang tua membawa anaknya ke
UGD. Tahun 2010, 2,8 juta anak mengunjungi UGD karena jatuh, dan 40% di
antaranya adalah toddler (1-3 tahun). Di usia ini, memang anak sedang
aktif-aktifnya mengeksplorasi lingkungan sekitar. Sering memanjat, naik
turun tangga misalnya, atau berlompat-lompatan.
Monday, August 31, 2015
Wednesday, August 26, 2015
In A Rush
Sewaktu sedang surfing, saya membaca satu tulisan yang membuat saya berpikir cukup lama.
First i was dying to finish high school and star college
And then i was dying to finish college and start working
And then i was dying to marry and have children
And then i was dying for my children to grow old enough for school so i could return to work
And then i was dying to retire
And now, im dying....and suddenly i realize i forgot to live
First i was dying to finish high school and star college
And then i was dying to finish college and start working
And then i was dying to marry and have children
And then i was dying for my children to grow old enough for school so i could return to work
And then i was dying to retire
And now, im dying....and suddenly i realize i forgot to live
Monday, August 24, 2015
Flash Trip to Jakarta
Minggu lalu, saya dan suami ke Jakarta selama 2 hari dan satu malam. Tujuan utamanya adalah mengurus visa (yang kelak akan saya tulis dalam postingan tersendiri). Nah, karena jarang-jarang bisa ijin untuk ke Jakarta, sekalian saja deh saya mengajak teman-teman ketemuan:D
Kami berangkat hari Kamis subuh dan tiba di Soekarno Hatta pukul 7 pagi. Jakarta sedikit mendung, namun tetap saja macet. Mungkin karena kami di sana pada rush hour orang berangkat kerja dan anak-anak berangkat ke sekolah ya. Setibanya di Soekarno Hatta, kami langsung mengantre untuk naik Damri tujuan blok M. Damri ini memang favorit saya karena wifi super cepatnya haha. Bukan cuma itu sih, saya selalu menyukai public transportation selama nyaman. Nah, menurut saya Damri ini adalah salah satu public transportation yang cukup nyaman. Murah meriah lagi!:D
Kami berangkat hari Kamis subuh dan tiba di Soekarno Hatta pukul 7 pagi. Jakarta sedikit mendung, namun tetap saja macet. Mungkin karena kami di sana pada rush hour orang berangkat kerja dan anak-anak berangkat ke sekolah ya. Setibanya di Soekarno Hatta, kami langsung mengantre untuk naik Damri tujuan blok M. Damri ini memang favorit saya karena wifi super cepatnya haha. Bukan cuma itu sih, saya selalu menyukai public transportation selama nyaman. Nah, menurut saya Damri ini adalah salah satu public transportation yang cukup nyaman. Murah meriah lagi!:D
Wednesday, August 19, 2015
Quiz Time:Lets Play And Learn!
Wah asyik nih, waktunya kuis lagi!
Caranya juga gampang banget!
1.
Foto hasil crafting atau hastakarya yang sudah dibuat bersama si buah
hati. Moms boleh menyontek crafting yang ada dalam buku Play and Learn,
atau mau berkreasi sendiri juga boleh. Bebas. Sertakan juga buku Play
and Learn dalam foto tersebut ya, Moms.
2. Follow akun Instagram @metahanindita dan @Stiletto_Book. Kalau nggak punya akun Instagram, like Facebook: Stiletto Book dan Facebook Meta Hanindita.
3. Unggah foto hasil hastakarya tersebut di media sosial, boleh Instagram atau di Facebook, sertakan hashtag #LetsPlayandLearnContest #PlayandLearn, lalu mention/tag Stiletto Book dan Meta Hanindita.
4. Beri caption atau cerita mengenai hasil hastakarya tersebut.
Setiap peserta boleh mengirimkan foto hasil hastakarya SEBANYAK-BANYAKNYA, asal beda-beda.
Periode lomba: 18 Agustus – 8 September 2015. Panjang kan, waktunya? :) Pengumuman pemenang tanggal 15 September 2015 di Facebook dan Instagram.
Masih panjang waktunya, masihbanyak kesempatannya. Ikutan yuk!
2. Follow akun Instagram @metahanindita dan @Stiletto_Book. Kalau nggak punya akun Instagram, like Facebook: Stiletto Book dan Facebook Meta Hanindita.
3. Unggah foto hasil hastakarya tersebut di media sosial, boleh Instagram atau di Facebook, sertakan hashtag #LetsPlayandLearnContest #PlayandLearn, lalu mention/tag Stiletto Book dan Meta Hanindita.
4. Beri caption atau cerita mengenai hasil hastakarya tersebut.
Setiap peserta boleh mengirimkan foto hasil hastakarya SEBANYAK-BANYAKNYA, asal beda-beda.
Periode lomba: 18 Agustus – 8 September 2015. Panjang kan, waktunya? :) Pengumuman pemenang tanggal 15 September 2015 di Facebook dan Instagram.
Masih panjang waktunya, masihbanyak kesempatannya. Ikutan yuk!
Menjemur Bayi
Saat melahirkan Naya dulu, saya sempat panik karena Naya kuning alias hiperbilirubinemia. Padahal saya tahu benar kuningnya Naya ini bisa jadi memang fisiologis alias normal pada anak. Tapi, namanya saja emak baru, panik sih memang sudah kewajiban sepertinya ya:p
Tambah panik lagi, karena tak sesuai teori, Naya justru semakin menguning semakin lama. Nilai biilirubinnya naik terus walaupun sudah difototerapi berulangkali. Eh, ini bukan mau ngomongin soal kuning pada bayi sih, karena saya sudah pernah menulis panjang lebar soal kuning ini.
Saya tetiba teringat soal kuning ini karena diminta menjadi narasumber mengenai menjemur bayi oleh tabloid Nakita. Coba deh dengar pendapat orang tua jaman dahulu. Bahkan bukan cuma jaman dahulu, jaman sekarang pun banyak, termasuk juga terkadang saran dari dokter spesialis anak. Kalau kuning, dijemur saja di sinar matahari, nanti bisa menghilang sendiri kok.
Benarkah?
(Jawabannya tidak:p)
Berikut ini adalah hasil wawancara yang dimuat di tabloid Nakita terbaru.
Tambah panik lagi, karena tak sesuai teori, Naya justru semakin menguning semakin lama. Nilai biilirubinnya naik terus walaupun sudah difototerapi berulangkali. Eh, ini bukan mau ngomongin soal kuning pada bayi sih, karena saya sudah pernah menulis panjang lebar soal kuning ini.
Saya tetiba teringat soal kuning ini karena diminta menjadi narasumber mengenai menjemur bayi oleh tabloid Nakita. Coba deh dengar pendapat orang tua jaman dahulu. Bahkan bukan cuma jaman dahulu, jaman sekarang pun banyak, termasuk juga terkadang saran dari dokter spesialis anak. Kalau kuning, dijemur saja di sinar matahari, nanti bisa menghilang sendiri kok.
Benarkah?
(Jawabannya tidak:p)
Berikut ini adalah hasil wawancara yang dimuat di tabloid Nakita terbaru.
Tuesday, August 18, 2015
Walaupun berulangkali membaca, saya tidak bosan-bosannya deh melihat timeline social media yang lagi-lagi membahas pencegatan konvoy moge alias motor gede. Sudah beberapa hari ini, semua social media memang seakan dihebohkan dengan peristiwa yang terjadi di Yogyakarta itu.
Bukan hanya beritanya saja yang saya baca, tapi juga komentar-komentar orang lain. Lucu-lucu yaa hehe. Ada yang mendukung dengan semangat 45 mas Eliyanto, ada yang ikutan curhat kalau memang sering merasa dirugikan moge-moge ini, ada juga "nyinyir" menyindir mas Eliyanto kurang kerjaan, bahkan sampai menyuruh mas Eliyanto menghadang motor kecil yang sering melanggar aturan juga.
Apapun komentarnya, saya pribadi bangga sekali terhadap mas Eliyanto. Terlepas dari moge atau bukan, becak atau bukan, mobil
Bukan hanya beritanya saja yang saya baca, tapi juga komentar-komentar orang lain. Lucu-lucu yaa hehe. Ada yang mendukung dengan semangat 45 mas Eliyanto, ada yang ikutan curhat kalau memang sering merasa dirugikan moge-moge ini, ada juga "nyinyir" menyindir mas Eliyanto kurang kerjaan, bahkan sampai menyuruh mas Eliyanto menghadang motor kecil yang sering melanggar aturan juga.
Apapun komentarnya, saya pribadi bangga sekali terhadap mas Eliyanto. Terlepas dari moge atau bukan, becak atau bukan, mobil
Di Tabloid Nova
Beberapa waktu yang lalu, saya ditelepon oleh wartawan dari tabloid Nova yang meminta jadwal mewawancarai saya untuk halaman profil. Karena jadwal kami tak juga cocok, setelah berminggu-minggu mundur, akhirnya minggu lalu jadwal wawancara berlangsung juga.
Wawancaranya diadakan di rumah saya. Asyiiik, tak perlu jauh-jauh pergi deh. Praktis:D
Anyway, proses tanya jawab ternyata memakan waktu cukup lama dari yang saya perkirakan. Hampir 2 jam lho! Ini adalah hasilnya, yang bisa dibaca di tabloid Nova terbaru.
Terimakasih Nova!:)
Wawancaranya diadakan di rumah saya. Asyiiik, tak perlu jauh-jauh pergi deh. Praktis:D
Anyway, proses tanya jawab ternyata memakan waktu cukup lama dari yang saya perkirakan. Hampir 2 jam lho! Ini adalah hasilnya, yang bisa dibaca di tabloid Nova terbaru.
Terimakasih Nova!:)
Monday, August 17, 2015
Belanja di Lazada
Siapa sih yang tak kenal dengan nama Lazada? Di social media, bertebaran banner maupun linknya. Walaupun memang sudah lama mendengar dan mengetahui pusat belanja online ini, saya belum berkesempatan mencoba belanja di sana.
Sempat juga sih mendengar kabar miring soal Lazada, salah satunya yang sempat menghebohkan dunia maya dimana pembeli iPhone justru mendapat sabun dalam paketnya. Tapi, saya antara percaya tak percaya membaca berita tersebut. Malah sempat berpikir jangan-jangan itu hanya strategi marketing? Maklumlah, jaman sekarang apa-apa serba settingan:p
Suatu hari, saya sedang membutuhkan sepatu boot tanpa hak. Lumayan susah juga ya mencarinya karena kebanyakan, yang dijual adalah yang berhak. Saya sendiri sering jatuh atau keseleo kalau pakai sepatu hak, kurang bakat memang jadi peragawati. Karena mencari di beberapa mall besar Surabaya tak kunjung menemukan, saya putuskan untuk searching online saja.
Sempat juga sih mendengar kabar miring soal Lazada, salah satunya yang sempat menghebohkan dunia maya dimana pembeli iPhone justru mendapat sabun dalam paketnya. Tapi, saya antara percaya tak percaya membaca berita tersebut. Malah sempat berpikir jangan-jangan itu hanya strategi marketing? Maklumlah, jaman sekarang apa-apa serba settingan:p
Suatu hari, saya sedang membutuhkan sepatu boot tanpa hak. Lumayan susah juga ya mencarinya karena kebanyakan, yang dijual adalah yang berhak. Saya sendiri sering jatuh atau keseleo kalau pakai sepatu hak, kurang bakat memang jadi peragawati. Karena mencari di beberapa mall besar Surabaya tak kunjung menemukan, saya putuskan untuk searching online saja.
Friday, August 14, 2015
Kebakaran
Sore itu, saya sedang menemani mama yang kebetulan berkunjung ke Surabaya mencari makanan Semanggi. Tetiba, telepon saya berbunyi. Saat diangkat, di ujung sana terdengar suara nanny Naya yang teriak-teriak panik.
"Bu, ada kebakaran! Kebakaran!"
Saya tak begitu jelas mendengarnya karena suara latar belakang yang riuh rendah.
"Apa mbak?" Tanya saya.
"Ada kebakaran di dekat rumah, saya takut bu. Blablablablablabla.." (Saya sudah tak fokus mendengar apalagi terusannya, karena di pikiran saya hanya satu: NAYA!).
Segera saya menuju rumah. Dari kejauhan, saya melihat asap hitam bergumpal...di daerah rumah saya. Tambah panik, karena jalan menuju ke rumah saya ditutup. Saya turun dari mobil dengan jarak cukup jauh dari rumah, berlari-lari sambil menggandeng mama saya, dengan high heels cukup tinggi. (Saya tak pernah memakai sepatu tinggi sebelumnya, kok ya paaaaaas lagi centil pas harus lari-lari begini).
"Bu, ada kebakaran! Kebakaran!"
Saya tak begitu jelas mendengarnya karena suara latar belakang yang riuh rendah.
"Apa mbak?" Tanya saya.
"Ada kebakaran di dekat rumah, saya takut bu. Blablablablablabla.." (Saya sudah tak fokus mendengar apalagi terusannya, karena di pikiran saya hanya satu: NAYA!).
Segera saya menuju rumah. Dari kejauhan, saya melihat asap hitam bergumpal...di daerah rumah saya. Tambah panik, karena jalan menuju ke rumah saya ditutup. Saya turun dari mobil dengan jarak cukup jauh dari rumah, berlari-lari sambil menggandeng mama saya, dengan high heels cukup tinggi. (Saya tak pernah memakai sepatu tinggi sebelumnya, kok ya paaaaaas lagi centil pas harus lari-lari begini).
Foto diambil dari FB Dinas Kebakaran Kota Surabaya, lihat deh huru haranya kayak begini! |
Thursday, August 13, 2015
#PlayAndLearn di Majalah Kartini
Heyho!
Lumayan lama juga nih ya, saya engga update blog. Maklum deh ya, saya lagi super sibuk mengurusi acara dokter anak se-Indonesia yang bakal diadakan di Surabaya. Anyway, terimakasih Majalah Kartini edisi tebaru yang telah menampilkan #PlayAndLearn!
Lumayan lama juga nih ya, saya engga update blog. Maklum deh ya, saya lagi super sibuk mengurusi acara dokter anak se-Indonesia yang bakal diadakan di Surabaya. Anyway, terimakasih Majalah Kartini edisi tebaru yang telah menampilkan #PlayAndLearn!
Wednesday, August 5, 2015
Pilih-pilih Makanan
Salah satu hal yang sering dikeluhkan orangtua terkait
dengan kebiasaan makan anaknya adalah pilih-pilih makanan. Biasanya, hal ini
paling sering terjadi pada anak berusia 1-3 tahun. Sebenarnya kenapa sih anak
suka pilih-pilih makanan? Normal atau tidak? Dan bagaimana tips mengatasinya?
Kebiasaan pilih-pilih makanan termasuk ke dalam istilah food preference. Selain pilih-pilih
makanan, penolakan terhadap makanan tertentu juga tercakup pada istilah ini. Food preference memang memiliki spektrum
yang luas, mulai dari picky eater
sampai selective eater. Apa bedanya?
Tuesday, August 4, 2015
Sunday, August 2, 2015
Praktik
Salah satu pertanyaan yang sering saya dapatkan akhir-akhir ini adalah "Met, kamu praktik di mana?"
Yang biasanya hanya saya jawab dengan cengengesan saja. Hehehe. Setiap hari, saya memang berpraktik di rumah sakit pemerintah terbesar se-Indonesia Timur. Tapi di sana, pasien tidak bisa memilih ingin ditangani oleh siapa. Nah, biasanya para dokter memiliki tempat praktik swasta lainnya agar mempermudah pasien berkonsultasi.
Lalu, praktik swasta saya di mana?
Ini agak panjang ya ceritanya:))
Setelah lulus, saya memang tidak langsung mengurus surat ijin praktik karena masih ingin membayar "hutang" waktu dengan Naya dan suami. Saya mengantar jemput Naya les, mendampinginya membuat PR, terkadang mengantar jemput suami pula, dan sejuta pekerjaan sebagai ibu/istri lainnya. Tentunya di luar jam kerja saya di RS pemerintah tadi yaaa.
Yang biasanya hanya saya jawab dengan cengengesan saja. Hehehe. Setiap hari, saya memang berpraktik di rumah sakit pemerintah terbesar se-Indonesia Timur. Tapi di sana, pasien tidak bisa memilih ingin ditangani oleh siapa. Nah, biasanya para dokter memiliki tempat praktik swasta lainnya agar mempermudah pasien berkonsultasi.
Lalu, praktik swasta saya di mana?
Ini agak panjang ya ceritanya:))
Setelah lulus, saya memang tidak langsung mengurus surat ijin praktik karena masih ingin membayar "hutang" waktu dengan Naya dan suami. Saya mengantar jemput Naya les, mendampinginya membuat PR, terkadang mengantar jemput suami pula, dan sejuta pekerjaan sebagai ibu/istri lainnya. Tentunya di luar jam kerja saya di RS pemerintah tadi yaaa.
Subscribe to:
Posts (Atom)