Monday, October 26, 2015

One Day in Nice

Hari ketiga di Nice adalah hari Minggu atau Sabbath. Hampir semua toko, pusat perbelanjaan, rumah makan dan atraksi publik tutup di hari ini walaupun ada juga sih yang buka beberapa jam (bukan setengah hari lagi).

Kami sarapan pagi dengan makanan yang telah disiapkan oleh host airbnb tempat menginap, Habib dan Hekma. Roti bakar, telur rebus dan secangkir teh panas. Yummy! Seperti biasanya, kami mengobrol dengan mereka selama sarapan. Eh ternyata mereka punya kelinci berbulu tebal sekali yang mashaAllah lucuuuuunya! Namanya Vivi.

Karena suami saya masih sibuk kongres, akhirnya saya menyempatkan diri berkeliling Nice setelah sarapan. Namanya juga kota kecil ya, semua tempat bisa dituju hanya dengan berjalan kaki. Dari airbnb ke pusat kota berjarak kurang lebih 2 Km. Tak terasa lelahnya karena pemandangan indah, ditambah cuaca yang sungguh sangat bersahabat, sekitar 20 derajat Celcius di tengah hari.

Sama seperti kota di Eropa lainnya, Nice pun mempunyai public park yang sangat besar, bersih dan indah. Banyak orang yang sekadar berjemur atau duduk bersantai di sana. Yang membawa anak kecil, tentulah sibuk bermain di playground yang disiapkan. Setelah saya ingat-ingat, memang betul lho, selama di Eropa jarang sekali saya melihat anak kecil. Mungkin memang benar ya pelajaran yang pernah saya dapat waktu SMP, kalau di Eropa laju pertumbuhan penduduknya sangat lamban. Banyak pasangan (menikah ataupun tidak) yang sengaja tidak ingin punya anak dengan berbagai alasan masing-masing. Kalaupun saya melihat anak kecil lalu lalang, kebanyakan mereka memang imigran dari negara lain.


Kembali ke Nice. Saya yang memang pada dasarnya senang berkunjung ke public park juga tak mau melewatkan kesempatan berleyeh-leyeh di taman ini dong ya. Apalagi, ada the dancing fountain yang indah sekali. Air mancur bergantian menyala, seperti sedang menari. Bagus banget!
Foto-fotonya menyusul yaaa, belum ditransfer ke laptop nih:D

Setelah itu, saya mencari makan siang di kawasan Avenue Jean Medecin sambil berharap-harap cemas. Duh semoga ada rumah makan halal yang buka ya!

"The main shopping avenue" ini tak seramai hari sebelumnya. Toko-toko yang memenuhi sekitaran jalan tampak tutup walaupun ada satu dua yang tetap buka dengan catatan "buka dari jam 11 sampai jam 15".

Melirik kiri-kanan, Alhamdulillaaaah ada satu gerai kebab dari Turki yang buka! Saya memesan kebab dan kentang goreng untuk dibawa pulang, lalu kembali ke airbnb. Kemudian, di airbnb saya memulai pekerjaan paling "berat" untuk dilakukan (eh tapi saya sukaaa! Speaking of OCD;p), yaitu packing!

Hari Selasa sore kami sudah akan kembali pulang ke Surabaya, sementara isi koper (suami saya ya:p) sudah acak-acakan tak karuan. Selama Eurotrip ini entah sudah belanja apa saja dia sampai-sampai harus menitipkan banyak barangnya ke koper saya. Ck ck ck.

Saya pisahkan baju kotor, hasil belanjaan suami dan baju bersih di dalam koper, lalu menyiapkan beberapa pasang baju untuk dipakai hari Senin dan Selasa. Ternyata, banyak juga koin-koin dalam mata uang Euro yang kami punya. Setelah dikumpulkan, wah hampir 20 Euro! Lumayan banget kan. Karena pastinya koin ini tak bisa ditukarkan kembali ke Rupiah, saya simpan dalam plastik khusus untuk dibelanjakan. Untuk makan siang besok lumayan banget!:D

Selesai packing, saya menyelesaikan slide presentasi soal ASI, jadi ceritanya beberapa hari ke depan saya diundang untuk menjadi pembicara talkshow soal ASI di Ciputra World. Dan belum membuat slidenya hahaha, namanya juga liburan kan hehe. Tapi sudah selesai juga sekarang, syukurlah. Selain itu saya pun mengerjakan artikel yang diminta oleh salah satu majalah wanita ternama di Indonesia.

Begitu selesai shalat Isya, saya pun tertidur. (Sehabis menggosip di grup Whatsapp dengan teman-teman di Surabaya) Hahaha. What a day.

Tak sabar rasanya ingin bertemu Naya! (Dan Sambal *teteup*) LOL.




No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...