Friday, August 30, 2013

Pose Anak Gadis

Jujur, saya engga pernah mengajari atau melatih Naya untuk bergaya di depan kamera. Biarpun saya memang banci foto dan banci kamera, tapi saya inginnya kalaupun kelak Naya jadi seperti saya, murni karena keinginannya sendiri. Jujur lagi nih ya, saya suka agak-agak 'kasian' melihat anak yang konon 'diarahkan' gayanya saat berfoto yang -menurut saya lhoooo- engga banget. Misalnya pose menunjuk pipi dengan telunjuk atau menunjuk pipi dengan dua telunjuk yang disilangkan. Errrrr-_-"

Jadilah setiap saya memotret Naya -yang sering kali terjadi:p-, saya bebaskan saja dia mau berpose seperti apa. Terserah saja, engga perlu saya atur-atur. Tapi, entah bagaimana caranya, setelah saya buka-buka album foto di iPad, saya baru ngeh, anak gadis saya ini luwes sekali deh di depan kamera. Suer, saya engga pernah menyuruhnya berpose atau mengajarinya. Semua ini murni gayanya sendiri Biarpun kadang terlihat 'ajaib', tapi karena Naya melakukannya atas inisiatif sendiri, menurut saya sih lebih natural saja kelihatannya. Menurut saya lho ini:D Dan Alhamdulillah, Naya engga pernah berpose ala-ala telunjuk di pipi gitu:p

Anak gadisnya mama:')

Gayanya selangit!

Rambut acak-acakan+Daster= tetap gaya:p



Bintang Tamu

Hi there,
Hihihi lumayan lama ya engga mengupdate blog. Harap maklum, selain karena sibuk belajar untuk ujian, saya juga cukup rempong mempersiapkan buku terbaru saya nih. Alhamdulillah, sekarang sudah selesai dan tinggal menunggu proses cetak. Doakan lancar ya! Jangan lupa buat beli:p

Buku saya yang terbaru ini berjudul "Dont Worry To Be A Mommy!", berisi cerita-cerita yang sebenarnya sudah saya share di  blog. Semoga berguna buat para wanita yang kelak atau sudah menjadi ibu. Selain proses editing yang cukup ribet, saya juga sedang merencanakan memesan beberapa merchandise untuk giveaway saat promo buku. Engga saya ceritakan dulu ya tapi, biar surprise nanti:p Selain di blog -tentyuwnyahhh!-, saya juga bakal bagi-bagi buku lewat beberapa radio di Surabaya, TV show di TV lokal dan meet and greet. Dengan catatan, lagi engga rempong:p
Masalah buku terbaru saya ini nanti bakal saya tulis lagi yaaa..

Ngomongin tv show, beberapa waktu yang lalu saya diundang oleh Yudi Kemal untuk menjadi bintang tamu di acara talkshownya yang disiarkan di BBS TV. Sebenarnya Kemal ini sudah meminta jadwal saya sejak jaman dahulu kala *lebay*, namun karena jadwal saya yang kurang bersahabat akhirnya baru bisa terwujud deh.

Syutingnya sendiri diadakan di Graha Bumi, gedung yang sekompleks dengan Hotel Bumi Surabaya. Saya yang masih kucel dari rumah sakit langsung tergopoh-gopoh menuju gedung tersebut agar tepat waktu. Walaupun begitu masih sempatlah buat makeup selama perjalanan di mobil:p Ternyata kemampuan dandan saya dalam keadaan underpressure -baca:di traffic light- masih sangat mumpuni lho hehehe.

Ini adalah satu-satunya foto yang tersisa dari acara tersebut. Oh ya, Naya engga ikutan syuting juga karena memang bahasannya lebih fokus ke saya sebagai dokter. Padahal begitu tahu emaknya ini akan syuting, Naya sangat excited ingin ikut lho hehe. Buah emang engga jatuh jauh-jauh dari pohon ya:p
Syuting di BBS TV

Rencananya episode 'Dokter Plus Plus' ini akan ditayangkan hari Kamis mendatang tanggal 5 September 2013 pukul 20.00 di BBS TV channel 46 UHF. Nonton yaaa!

Tuesday, August 20, 2013

Update on Naya

Sudah cukup lama saya engga mengupdate soal Naya. Di usianya yang ke 2 tahun 4 bulan ini, Naya tambah bawel. Ngomoooooooong terus tak ada henti, berbanding lurus dengan makannya yang tak pernah berhenti. Alhamdulillah yaaa, saya senang sekali lho! Harap maklum, saya waktu kecil susah sekali makan, dan sangat pemilih. Makanya syukurlah, Naya engga nurun saya:D

Sekarang Naya juga suka sekali membolak/i kalimat, dan sering menggunakan logikanya yang menurut saya lucu:p
Contoh ya..
Nama: Naya. Hobi: Foto2 sendiri pake hp mama.

Saya sedang di kamar Naya untuk mendongenginya sebelum tidur malam. Saya sudah ngantuk sekali, tapi Naya tak kunjung tidur. Tetiba Naya bertanya:
Naya: "Mama, lebalan itu apa?"
Saya: "Lebaran itu hari raya, kak" *ngantuk2*
Naya: "Jalan laya?"
Saya: "Beda dong sayang. Jalan raya kan jalan yang besar, nah hari raya itu hari besar." *mulai merem2*
Naya: "Ooooo... pantes ya ma!" *manggut2*
Saya: "Pantes apa kak?"
Naya: "Pantes papa namanya Hali. Papa kan besaaaaaal."
Saya: :)))))))))))))))
Asli ngakak sampai lupa kalau sudah ngantuk.

Kesempatan lain,
Naya: "Mama, kakak Aya pelgi dulu ya. Ada opelasi nih."
Saya: "Hah? Operasi apa kak?"
Naya: "Yah opelasi pasiennya kakaklah ma. Gimana sih."
Saya: *nahan ketawa* "Ooo memang kakak itu dokter ya?"
Naya: "Iyalah ma, dotel Aya."
Saya: "Dokter Naya itu dokter apa kak?"
Naya: "Dotel Sutomo."
Saya: :))))))))))))))

Kalau saya ngomel-ngomel, pasti Naya dengan setengah cuek malah berkilah "Ih mama judes amat sih. Jangan galak-galak dong ma!"
Coba ya, siapa yang masih bisa marah kalau gini caranya?:)))

Pernah ya, saya minta didongengi oleh Naya. Naya cerita,
"Suatu hali, hiduplah seolang mama. Namanya Meta. Mama Meta ini cantiiiiiiikkkk sekali. Kayak kodok. Kodok yang cantik tapi. Mama Meta ini punya jas putih, jadi dotel anak. Di lumah satit dotel Sutomo. Jaga adik bayi yang sakit batuk. Kebanyakan eskim sama tehkotak. Selesai."
Saya bengong lho! Engga nyangka Naya bisa 'ngarang' cerita kayak gitu. Im sooo proud!:')

Naya sudah bisa memakai baju sendiri, baik piyama, t-shirt, celana pendek, panjang, celana dalam, semua bisa!

Naya juga sudah bisa mengerjakan puzzle sederhana yang terdiri dari 12 pieces.

Yang paling mengejutkan saya, Naya bisa berhitung tambah-tambahan! Memang sih terbatas cuma sampai 5, tapi tetap saja kaget. Saya cuma iseng ngajarin sekilas, eh engga tahunya diinget terus sama Naya.

Selain doa mau tidur, mau makan, Naya juga hapal surat Al-Fatihah dan doa untuk orangtua.

Ahhh engga bakal ada habisnya deh ya kalau saya cerita soal Naya. Jangan bosen-bosen ya:p

Ke Food Fest

Akhirnyaaaa ujian saya selesai juga. Err engga selesai juga sih, wong minggu depan masih ada ujian. Yaaa at least selesai untuk minggu ini deh ya! Bingung kenapa ujian buat saya rasanya tak pernah berakhir? Yah begitulah.. Yakin masih bercita-cita punya anak dokter?:p *curcol*

Tapi saya bukan mau menulis soal ujian kok. Big no, thank you. Saya lagi berniat move on dari soal-soal ujian yang penuh jebakan kelas berat nan menyebalkan membuat saya kebingungan setengah mati itu. *curcollagi*:p Mendingan saya menulis soal yang lain saja.

Beberapa hari yang lalu, di tengah kesuntukan, tetiba saya ingin sekali makan jagung bakar. Tempat terdekat dari rumah yang terpikirkan waktu itu adalah di Food Festival Pakuwon City yang hanya berjarak 5 menit saja, terhitung mulai membuka pintu garasi. Dekat banget kan?

Biarpun dekat, saya jarang juga berkunjung kesini. Alasan utamanya sih karena saya jarang keluar malam, maklum anak rumahan #apeuuuu. Sementara, Food Fest ini baru buka diatas jam 18.00.
Karena malam itu Naya juga belum tidur, akhirnya berangkatlah kami kesana bersama-sama.

Food Fest menawarkan banyak sekali jenis makanan. Mulai dari yang berat semacam masakan Padang, Chinese Food, Sego Sambel, Penyetan sampai snack seperti pisang goreng, jagung bakar -eh ini snack bukan sih?-, lengkap tersedia. Tempatnya luas, bersih, harga cukup terjangkau.
Yang menyenangkan buat Naya tentu karena banyak permainan yang bisa dicoba disana. Ada becak mini, trampolin, kereta kecil, kereta besar, korsel, kuda poni sampai rumah hantu.

Selama saya menikmati jagung bakar, Naya berkeliling dengan kuda poni. Jujur, saya kaget dan bangga lho Naya tidak takut. Berani sekali naik kuda tanpa dipegangi. "Kakak Aya belani kok. Jangan dipegangin!". Ahhh, my big baby:')

Kami juga mencoba naik kereta besar yang membawa kami berkeliling lumayan jauh menikmati pemandangan malam hari di Pakuwon City. Sekali naik, cukup dengan 10 ribu rupiah saja;)

Berikut adalah beberapa foto yang tersisa dari malam itu;)

Thursday, August 8, 2013

Ekstra

Beberapa hari terakhir ini, saya benar-benar kewalahan. Tanpa adanya ART dan babysitter andalan, tugas saya semakin bertumpuk-tumpuk. Bukan saja saya harus tetap bekerja -iyaa, saya engga libur. Mana ada pasien yang kenal kata libur?-, tapi semua pekerjaan yang biasanya saya delegasikan harus saya kerjakan sendiri. Jelas, saya engga bisa mudik ke Bandung untuk berlebaran dengan keluarga disana, untuk yang kesekian kalinya. Sedih:( And to make it worse, sebentar lagi saya akan menghadapi ujian. Boro-boro belajar, baru membuka buku sebentar saja sudah dikisruhi Naya.

Ah ya, ngomong-ngomong soal Naya, dari semua pekerjaan yang sedemikian banyaknya, mengasuh Naya adalah satu hal yang benar-benar menguji kesabaran saya. Saya sadar, memang anak seusia Naya sedang masanya untuk eksplorasi dan coba-coba. Semakin dilarang semakin dikerjakan. Saya deg-degan terus deh jadinya. Bayangkan, baru saja diberitahu bahwa api di lilin itu panas, alih-alih menghindari, Naya justru berusaha memegang api tsb. Dilarang ikut ke dapur saat ayahnya memasak, tiba-tiba anak gadis satu ini sudah nongol di depan kompor. Benar-benar suliiiiit dikasih tahu. Rasanya jantung saya tiap saat dipaksa olahraga terus karena khawatir.

Saya sempat curhat ke mama masalah ini. Saya bertanya ke mama 'Ma kapan sih waktunya kita bisa berhenti khawatir ke anak? Dulu waktu Naya bayi, aku khawatir terus. Takut Naya jatuh dari tempat tidur, takut kalau babysitternya jahat di rumah, takut sakit, takut ASIP kurang, takut nursing strike sampai takut tersedak. Sekarang Naya sudah toddler, sudah 2 tahun, masih saja khawatir. Takut Naya pegang-pegang kabel listrik, takut Naya terpleset di kamar mandi (hobinya joget2 pas mandi), takut ikut ke dapur dan terciprat minyak, takut macem-macem. Kapan selesainya sih? Aku capeeeek!' *setengah berkeluh kesah*

Mama saya bilang:
'Engga akan ada habisnya. Seumur hidup kamu akan khawatir terus. Itu namanya ibu. Mama dulu juga gitu. Lepas kamu toddler mama khawatir kamu meniru teman-teman yang nakal di sekolah, takut kamu jajan sembarangan, takut kamu diculik orang, takut kamu engga bener sekolahnya, takut kamu terluka waktu main sama temenmu, takut kamu dibully temen. Gedean dikit, mama tambah khawatir. Takut kamu kena drugs atau free sex, takut kamu bergaul sama orang engga bener, takut kamu engga bisa diterima kuliah yang bagus, takut kamu jatuh cinta sama orang yang salah, takut kamu patah hati, takut kuliahmu engga selesai, takut kamu engga makan bener karena kost, takut karena kamu jauh dari mama dan mama engga bisa ngawasin kamu langsung, takut gegara siaran kamu berubah, takut kamu lupa shalat, lupa agama, takut kamu kenapa-kenapa. Sampai kamu nikah dan punya anak pun mama masih khawatir. Apalagi kalau lagi engga ada ART atau babysitter. Mama takut kamu sibuk ngurus yang lain sampai engga sempet ngurus kesehatanmu, takut Naya jadi engga keurus, takut kamu makannya asal-asalan karena engga ada yang masak. Engga ada berhentinya memang. Lah masa mama mau ngelarang kamu sekolah biar bebas bully, biar engga usah jajan? Masa mama mau ngelarang kamu kuliah biar engga perlu kost jauh dari mama? Inginnya sih iya. Selama kamu jauh, engga pernah mama berhenti khawatir soal kamu. Seumur hidup kita selama menjadi ibu, kita akan terus khawatir. Tenang aja, engga bakal capek kok. Allah ngasih semua ibu ekstra sabar, ekstra kuat, ekstra ikhlas, ekstra sayang ke anak-anaknya. Mama aja bisa, kamu juga pasti bisa! Yang penting bekali anakmu pendidikan agama yang kuat, jadi kamu yakin apapun yang terjadi selama dasarnya kuat pasti akan kembali mengikuti dasar. Banyak-banyak berdoa Allah melindungi anakmu setiap saat. Jangan lupa terus berkomunikasi supaya anak juga terbuka."

*mbrebes miliiiiii* :')  

Saya asli speechless lho! Naif banget ya saya berpikiran kalau rasa khawatir itu hanya sementara saja. Banyak orang bilang jadi dokter itu berat. Salah satunya saya. Engga ada libur, waktu kerja panjang, tanggung jawab besar sekali sampai susah belajarnya. Tapi ternyata saya baru sadar, menjadi ibu jauh lebih berat. Bismillah, semoga saya bisa merasakan ekstra sabar, ekstra kuat, ekstra ikhlas dan ekstra sayang seperti mama saya. Amiiiin!

Selamat Lebaran!

Meta, Naya dan Hari mengucapkan:
Minal Aidin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin.
Selamat hari raya Idul Fitri 1434 H yaaaa...

Thursday, August 1, 2013

Dear August

Agak deg-degan di bulan ini karena saya akan ditinggal ART dan nanny dalam waktu yang cukup lama. Semoga saya engga sering-sering dapet tugas dadakan ke rumah sakit yaaa:D
Tahun lalu, ada mama saya yang datang, tapi tahun ini mama saya tetap di Bandung. Hiks:')

Sedih juga sih karena engga seperti orang kebanyakan, saya engga pernah bisa merayakan lebaran dengan keluarga besar. Tapi saya tahu ini memang konsekuensi saya karena memilih menjadi dokter. Gitu masih ada yang bilang jadi dokter enak?:p

Saya sudah bersiap-siap sejak seminggu yang lalu. Maklumlah ya, eike kan lebayatun:p
Saya sudah belanja bahan-bahan makanan, alat bebersih dkknya. InsyaAllah siaaaap!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...