Friday, August 31, 2012

Pilih Pompa ASI Yang Mana?


Menurut Meta, ada satu benda wajib dipunya para emak yang berniat menyusui anaknya. Terutama emak yang engga bisa 24 jam menyusui langsung karena harus bekerja. Yes, breastpump alias pompa ASI.

Sebenernya emang yang paling bagus dan irit adalah pake tangan dengan teknik marmet. Tapi jujur, entah Meta yang dudul atau gimana, engga pernah sukses cyin! Selain itu, pegel juga kalo tiap 2 jam harus mompa pake tangan. Ngebayanginnya aja langsung ngantuk:p #emakpemalas

Sejak berniat ngASI, Meta udah mulai mencari-cari info tentang pompa ASI mana yang recommended dan cocok buat Meta. The more I read, the more confused I get. Ternyata ada banyak merk pompa ASI bertebaran diluar sana. Bambi, Pigeon, Core, Tommetippee, Little Giant, Ardo, Unimom, dll. Satu merk aja ada banyak jenisnya. Misalnya nih, Medela. Ada Harmony, Minel, Minel plus, Swing, Lactina, Freestyle dll dll. Setelah blogwalking dan browsing-browsing, ada yang bilang Medela Minel is the best, tapi ada juga yang bilang Minel engga bisa ngeluarin ASI-nya sampe kosong. Ada yang bilang Avent yang terbaik, tapi ada juga yang bilang Avent jauuuuh lebih engga enak dibanding Medela. Nah lho! Trus Meta ngikut yang mana dong?

Karena belum bisa nyobain sendiri , Meta memutuskan buat beli Medela Swing saat melahirkan.  Pertimbangannya cemen banget deh. Karena Meta melahirkan diluar dugaan dan tiba-tiba, sang suami langsung lari ke babyshop terdekat buat beli breastpump. Disana, waktu itu cuma Medela Swing aja yang tersedia sodara-sodara!:D (And btw, harga di babyshop itu 600rebu lebih mahal dari harga pasaran. Ngok banget ga sih?). Saat bersamaan, mama ngebeliin Pigeon manual buat Meta. Selang beberapa lama, karena gemes ASI sedikit ajah, Meta pun berpindah ke lain hati mulai dari Pigeon manual, Medela Harmony, Medela Mini Electric Plus, Avent manual, sampe ke Lactina pernah Meta coba.

Ini review berdasarkan pengalaman Meta pribadi yaaa..

1. Medela Swing
Harga : di Online Shop antara Rp. 1.500.000,00 – Rp. 1.650.000  (Meta beli harganya Rp. 2.100.000,00. *nangis darah*)

 Breastpump ini udah pake teknologi 2-phase-expression.
 Keunggulan:
- Ga terlalu banyak printilan buat dipake.
- Suaranya halus, ampir engga kedengeran.
- Ada 2 fase yang bisa diatur sendiri, bisa ngerangsang LDR.
- Selain pake listrik, bisa dinyalakan juga pake baterai.
- Bentuknya engga gede-gede banget.

  Kekurangan:
- Kadang ASI suka masuk ke selang kalo engga hati-hati.

Meta's score : 9 out of 10

2.     Pigeon Manual
Harga : Sekitar Rp. 330.000,00

Breastpump ini pun enak menurut Meta. Sangat membantu di awal masa menyusui.
Keunggulan:
- Kekuatan hisapan lumayan kuat. Pertama mungkin kerasa agak sakit, lama-lama kebal.
- Engga butuh listrik atau baterai, dimana aja bisa mompa.
- Harganya affordable banget.

 Kekurangan:
 - Pegeeeeel.

Meta's score: 7 out of 10

3. Medela Mini Electric
Harga : Rp. 775.000,00- Rp. 800.000,00

Breastpump sejuta umat karena banyak yang cocok sama Minel ini.
Keunggulan:
- Kekuatan hisapan bisa diatur.
- Bisa pakai listrik dan baterai.
- Harga ekonomis dibanding electric yang lain.

Kekurangan:
- Suaranya kaya pemotong rumput. Pasti serumah tau deh kalo ada yang lagi mompa.
- Buat Meta, agak susah munculin LDR-nya karena ga ada 2 fase kaya punyanya Swing.

Meta's score: 6 out of 10

4. Medela Mini Electric Plus
Harga :   Rp. 1.300.000,00

Yang ini sama persis sama Mini ELectric, tapi ada dua. Double pumping= ASI banyak!
Keunggulan:
- Bisa double pumping
- Harga ekonomis dibanding electric double pump lain.

Kekurangan:
-Bisa bayangin suara 2 mesin pemotong rumput yang dinyalain barengan?:p

Meta's score: 6 out of 10

5. Medela Harmony
Harga : Rp. 450.000,00

Keunggulan:
 - Ada 2 fase jadi cepet ngerangsang LDR
 - Harga ekonomis
                      
Kekurangan:
-Pegel:p

Meta's score: 5 out of 10

6. Avent Manual
Harga : Rp. 650.000,00- Rp. 800.000,00

Keunggulan:
- Ada shieldnya, bikin memompa engga kerasa sakit.
- Hisapannya cukup pas
- Bisa ngerangsang LDR dalam waktu lumayan cepet

Kekurangan:
- Printilannya buanyaaak banget.. Kalo tiap mau mompa harus dicuci dulu lumayan deh. *pingsan*

Meta's score: 7 out of 10

7. Medela Lactina
Harga: Jutaan yang pasti, diatas 10 juta:p
Meta sih nyewa, kurang lebih Rp. 300.000,00/bulan

Breastpump hospital grade yang pas banget buat ibu-ibu baru yang suka engga pede ASI-nya keluar apa engga.

Keunggulan:
- Bisa double pumping
- Hisapan bisa diatur
- Benar-benar mengosongkan PD

Kekurangan:
-Harganya itu lhoooo..
- Besar dan berat, engga bisa dibawa mobile.

Meta's score: 8 out of 10

Dari sekian banyak breastpump yang pernah Meta coba, Swing-lah juaranya:D
Harganya emang agak mahal, tapi dibandingin kalo buat beli sufor, cuma cukup buat beli sufor sebulan mungkin. Kalo ini kan bisa dipake sampe adek-adeknya Naya kelak. *eh? adek-adek?*

Terimakasih ya Swing, udah nemenin perjalanan menyusui Meta selama 17 bulan ini:*




   
 


    

Kakak Nyanya

Jadi ya, bayi 17 bulan ini -entah nurun dari siapa- baweeeeel banget. Kalo engga lagi ngoceh, pasti lagi nanya-nanya atau kalo engga ya nyanyi (dengan nada tak beraturan itu).

Suatu hari, Meta iseng nanya suara-suara binatang ke Naya.
M: "Kak, kalo suara bebek tuh gimana sih?"
N: "Wekewekewkekwkekwkek" *Sambil niruin bebek jalan megal megol*
M: " Kalo ayam?"
N : "Toktoktoktoktok" *Tangannya niruin sayap ayam gerak-gerak*
M: " Kalo anjing?"
N: " Gukgukguk wuf wufff gukgukguk"
M: "Kalo kucing kak?"
N: *dengan yakinnya* " Puuuuuuuussss... puuuusssss"
M: *ngakak* " Kalo gajah gimana sih kak?"
N: *diem sebentar* "Gajahgajahgajahgajahgajah"
M: *tambah ngakak* :))))

Di lain kesempatan.
M : "Kak, umurnya kakak tuh berapa sih sekarang?"
N: *ngacungin telunjuk* "Cacu"
M: "Kalo kakak Tika (tetangga sbelah) berapa?"
N: *nunjukin angka 5 pake telapak tangan* --> padahal kakak Tika umurnya masih 2 taun:p
M: "Kalo mama kak?"
N: *2x nunjukin kedua telapak tangannya* --> ihiiiyy emak GR dianggep anaknya umur 20 taun:p
M: "Kalo papa?"
N: *3x nunjukin kedua telapak tangannya*
M: "Kalo ucie kak?"
N: *berulang-ulang nunjukin kedua telapak tangannya. Ada mungkin sekitar 10x* :)))))
--> Emangnya ucie umur 100 kak?:p

Waktu Meta pulang dari rumah sakit.
N: "Halo maaaa" *Lari minta peluk*
M: "Halo kakaaaak." *peluk cium*
N: *Lari ke kamar, bawa paper bag sama sepatu*
M: "Kakak mau kemana?"
N: "Kakak Nyanya pegi."
M: "Pergi kemana kak?"
N: "Keja"
M: "Terus mama sama siapa di rumah?"
N: "Mbak Yaci"
M: *bengong, anak gue kok udah gede ya*
N: *nyamperin emak, nyodorin tangan* "Mama talim tus kisbay (Ayo mama salim terus kissbye,-Red)"
M: * kemudian mbrebes mili* :))))

Nah, kalo sekarang beda lagi. Beberapa waktu yang lalu mama Meta dateng berkunjung ke Surabaya dan ngebawa foto-foto Meta pas masih kecil yang *katanya* mirip Naya banget.
M: "Kak, ini foto siapa coba?"
N: "Kakak ma."
M: "Kakak siapa?"
N: "Kakak Nyanya."
M: "Ih bukaaan kak, ini mah foto mama waktu kecil, bukan foto kakak."
N: "Nyo nyo nyo (No no no), ini kakak Nyanya, itu (nunjuk foto prewedding di dinding) mama."
M: :))))) *ngakak lagi*

Kakak Nyanya:')

Time really flies. My baby is no longer a baby, she is a toddler. A beautiful, smart, cute and adorable one:')

Thursday, August 30, 2012

Tuesday, August 28, 2012

I Read MetaMatika!: Another Review

Yaaaaynesss! Thankies, Ainun Mardhiah!:D

Also can be read here.

Okay, before I begin, I would like to apologize the most sincerely from my deepest part of heart. Sudah beberapa bulan sebenarnya buku ini ada di tangan, tapi karena waktu itu saya baru mulai kerja dan agak shock dengan sibuknya rutinitas yg sebelumnya ga terbayangkan, jadilah ga ada 1 pun buku yang kebaca, including this book. I must say, I'm so sorry, kak Meta... *nyembah kakinya kakak :b

I must admit that it was a big mistake that I delayed reading this book. Justru pada saat-saat stress seharusnya saya baca bukunya kak Meta. Hahaha! Ni udah baca ketiga kalinya masih teteeuuup aja lucu. Gaya tulisannya seolah-olah kita ngeliat kak Meta ngoceh bercerita dgn serunya di depan mata. Feels so real and it's really enjoyable. Masih membawa tipe kocaknya seperti di buku pertama, buku kedua ini menceritakan petualangan pasca lulus jd dokter. Asik... Pas banget sama saya yg juga baru melepas status mahasiswa.

Oke, back to the content of the book. Favorit saya yang pertama adalah "Horrible Disorientation". Saya yg juga dulunya pendatang di Surabaya emang ngerasa susah banget dikasih arahan jalan yang ga detail sedetail2nya. Tapi beruntung banget kak Meta punya temen yg ngerti, sms sampe segitunya. Hahahah...!

Saya juga suka sama cerita kak Meta umrah. Dari sekian banyak cerita versi orang-orang yang saya kenal, cerita kak Meta adalah yang paling aneh bin ajaib. Entah karena emang titisan belut, atau reinkarnasi tiang listrik, saya pikir itu patut disyukuri. Siapa coba yang pengen diganggu lagi ibadah di tanah suci, dan siapa yang ga pengen punya kekuatan rahasia kayak gitu? Ya ga kak? Hahha...!! Keren!!

Lalu cerita tentang Onyi! Bahahahha... Kalo ada sodara saya yang kayak kak Meta pas lagi hamil, saya bakal nge-faaaaannsss!!! Keren banget kak, ngidamnya Onyi. Top markotop! Semoga Nyanya suatu saat ketemu Onyi ya kak, wong dari dalam perut aja udah segitu lucunya tu anak :b

"Smart people know there were other people fall at a hole, and try not to pass the hole. Let's say I'm smart". Probably this part is the top of my favorite. I'm 23 and I never got worried about me being not ready for marriage just because I don't have a boyfriend. There were times when I got a bit scared or obnoxious when people asked me such a thing, but for the first time on my life, kak Meta through this little story in her book, reminds me again that it is the right decision. And I am thank you the most for you, kak :')

Letters for Naya and your Daddy, even I realized it was my 4th time reading them, still make me cry. I believe Naya will grow up to be just like you – smart, funny, solehah, kindhearted, and comfortable to be around, or even better. Ah, pengen rasanya review semua little stories disini, tp ntar malah spoil :)

I gave four thumbs for this book. Why not five?

Kurangnya cuma 2, eh 3 ding. Dan saya harap banget untuk buku selanjutnya, kak Meta will consider these. Pertama, tulisannya kok gede-gede amat ya, kakak? Hehe... Jadi berasa baca buku anak-anak gitu, kak. :b Kedua, editannya kurang matang. Misal, setelah tanda baca, seharusnya spasi dulu baru karakter berikutnya, dan ada beberapa typo. Hal-hal kayak gitu aja sih . Nah, yg terakhir... Kan kakak ceritanya udah berkeluarga dan lagi lucu-lucunya nih, saya berharap aja ada fotonya bertiga di profil penulis. Ternyata ga ada :(

Overall, this book is highly recommended! *4 thumbs up :D

Simply The Breast!


Freezer ASIP saya sebelum terbuang:'(
Bulan ini, genap sudah 17 bulan usia Naya. Artinya, engga terasa sudah selama itu pula saya menyusuinya.  Wah,saya engga pernah menyangka bakal bisa menyusui Naya selama ini lho!

Jujur, di awal kehamilan, saya malah sibuk browsing mengenai merk susu formula apa yang paling bagus. Banyak masukan dari kerabat mengenai 'susu merk A yang bikin anak gemuk' atau 'susu merk B yang bikin pintar'. Tapi alhamdulillah, karena kerajinan saya browsing, saya jadi tahu susu terbaik untuk Naya adalah ASI.

Yang saya yakini, karena merupakan kodrat setiap wanita,  breastfeeding is easy. But trust me, it is NOT that easy. Banyak sekali 'tantangan' yang membuat saya hampir saja menyerah dan sudah berniat berhenti menyusui.

Saya hampir menyerah ketika Naya mengalami Breastmilk Jaundice, harus bolak-balik difototerapi sampai 2 bulan lebih karena bilirubinnya naik turun terus, hingga mencapai hampir 30mg/dl! Saat difototerapi, saya harus terus memompa ASI dan berharap Naya tidak bingung puting karena demi keefektifan fototerapi, saya tidak bisa menyusui langsung.

Saya hampir menyerah ketika Naya bingung puting. Tidak mau menyusu langsung ke saya, malah teriak-teriak histeris setiap melihat payudara saya.

Saya hampir menyerah ketika melihat jadwal jaga saya di rumah sakit yang banyak sebagai kompensasi cuti panjang setahun ketika hamil (saya diharuskan full bedrest akibat hyperemesis gravidarum,kelainan jantung hormonal, hipertensi bahkan sampai engga bisa melihat selama hamil) dan melahirkan. Berarti kesempatan saya menyusui langsung Naya sedikit sekali.

Saya hampir menyerah ketika hasil pompa ASI saya setiap kali engga pernah melebihi angka 20ml, padahal waktu itu jatah minum Naya sudah mencapai 60 ml perkalinya.

Saya hampir menyerah ketika memaksakan diri meminum jus pare yang rasanya amit-amit itu:p, hasil intipan dari Mommies Daily. Engga cuman jus pare, saya juga makan segala macam booster ASI, makanan dan minuman engga enak mulai dari jamu tradisional, jus katuk sampai daun pepaya yang 'katanya' bisa melancarkan ASI.

Saya hampir menyerah ketika mengalami nipple crack. Nipple saya retak dan berdarah. Sakitnya minta ampun. Saya sampai parno dan ketakutan setiap mau menyusui Naya.

Saya hampir menyerah saat saya ketiduran cukup lama dan engga terbangun untuk memompa, PD rasanya penuh, keras sampai tubuh saya panas dingin, rasanya sakit sampai menggigil seluruh tubuh.

Saya hampir menyerah ketika saya harus memompa ASI per 2 jam sekali untuk mencukupi kebutuhan Naya. Engga bisa tidur atau beraktivitas lebih dari 2 jam karena saya sadar ASI saya engga sebanyak yang lain. Kalau mau banyak, artinya frekuensi 'mengeluarkan' ASI-lah yang harus saya tambah. Saya pernah ketiduran saat memompa dan mengakibatkan hasil pompaan yang engga seberapa itu tumpah membasahi tempat tidur. Saya ingat begitu sadar, saya langsung menangis engga karuan:') Bahkan saya juga pernah panik tengah malam ketika sudah hampir 30 menit menempelkan breastpump elektrik saya ke PD namun hasilnya nihil, 0 cc saja. Ternyata saya yang super teler habis kebagian tugas jaga, lupa menancapkan breastpump ke stopkontak:p

Saya hampir menyerah ketika Naya mengalami growth spurt. Saya kebingungan kenapa bayi mungil ini kok menempel terus minta nenen hampir 24 jam nonstop selama berhari-hari. Apa ASI saya keluar? Apa ASI saya cukup? Apa benar ASI saya engga ada isinya?

Saya hampir menyerah ketika harus membuang ratusan (iyaaa, engga salah baca kok, benar ratusan!) botol ASIP karena kabel freezer saya engga sengaja tercabut dari stop kontaknya dan baru disadari sehari kemudian. Jangan ditanya bagaimana perasaan saya. Mata bengkak karena menangisi botol-botol ASIP yang saya kumpulkan dengan susah payah plus tak henti-hentinya meminta maaf pada Naya.

Saya hampir menyerah ketika Naya harus diantar ayahnya atau malah naik taksi hanya untuk menemui saya di rumah sakit karena di rumah engga ada satu botol ASIP pun yang tersisa.
Saya susui sebentar di mobil (atau taksi), kemudian Naya dan nannynya pulang lagi dengan membawa bekal botol ASIP yang saya dapat. Bukan sekali atau dua kali juga saya meminta bantuan kurir ASI untuk mengantarkan ASIP saya.

Saya hampir menyerah ketika mendapati freezer ASIP dalam keadaan kosong melompong sementara saya harus dinas meninggalkan Naya lebih dari 1 hari. Manajemen ASIP saya sempat berantakan waktu itu.

Saat Naya berusia 6 bulan dan lulus ASI eksklusif, saya sangat lega dan bahagia. Berharap semoga kedepannya semakin lancar. Tapi nyatanya walaupun tidak seberat sebelumnya, tantangan itu masih ada. Saya sendiri engga muluk-muluk. Kalau bisa menyusui Naya sampai 2 tahun, ya Alhamdulillah. Tapi kalau engga bisa juga engga apa-apa kok, toh masa ASI eksklusifnya sudah terlewati. Setiap bulan, target saya hanya bisa menyusui Naya satu bulan ke depannya. Begitu seterusnya.

Saya hampir menyerah dengan kondisi kejar tayang stok ASIP yang berlangsung berbulan-bulan. Terkadang rasanya sudah tidak sanggup lagi memompa setiap 2 jam, membawa coolerbag dan perintilannya kemana-mana atau memilih tidak hangout bersama teman karena 'sayang' ASIP terpakai.

Lagi-lagi saya hampir menyerah ketika Naya nursing strike. Tidak mau saya susui sampai hampir seminggu lamanya. Duh, sedih sekali rasanya. Saya merasa 'ditolak' Naya dan patah hati *lebay*:p
Lama-lama saya jadi ngeh, bukan hanya Naya yang butuh disusui saya, tapi sayalah yang butuh menyusui Naya. Dengan menyusui, saya merasa dibutuhkan dan disayangi. Everytime i breastfed, her hands hold mine, her beautiful eyes are starring at me, and she's smiling at me. Breastfeeding is my most romantic moment with her.

Kalau saya flashback, sebenarnya banyak sekali saat dimana saya sudah hampir menyerah. Hampir tidak terhitung ya hehe.

Tapi, melihat Naya sesehat sekarang walaupun lahir prematur (selama 17 bulan ini, hanya pernah 1x batuk dan 2 x pilek, itu pun ketularan saya), dengan tumbuh kembang bahkan diatas anak seusianya, dan berat badan yang baik (biarpun lahirnya hanya 2,..hehe), saya sangat bersyukur bahwa di setiap saat saya merasa sudah tidak mampu lagi menyusui dan hampir menyerah, saya diberi keyakinan dan kekuatan untuk tetap menyusui Naya. Susah? Ribet? I wont hide the fact, it is. But its really worth fighting for;) Semua detik yang diambil dari waktu saya memompa dimana saja, semua tetes keringat berlari kesana kemari demi bisa memompa, semua kerja keras saya tidak tidur semalaman, semua perjuangan saya seakan-akan terbayar. Breastmilk is simply the best! Lagi pula saya yakin, dalam agama, karena menyusui diperintahkan oleh Allah SWT, pastilah Allah SWT akan memudahkan somehow.

Tinggal beberapa bulan lagi saya akan menyapih Naya. Semoga dalam perjalanannya, tidak ada tantangan lain yang membuat saya ingin menyerah saja yaa. Tapi kalaupun ada kelak, saya yakin, pengalaman 17 bulan ini akan membuat saya lebih percaya bahwa saya bisa (pasti bisa, merdeka!:p) menyusui Naya sampai 2 tahun.

Menyusui atau tidak memang merupakan pilihan setiap ibu. Tapi harus diingat, bahwa mendapatkan ASI adalah hak semua anak. Sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk memberikan hak anak kita.

The best nutrition for (our) babies is breastmilk for sure. Why even think not to give it to our babies?:D

Monday, August 27, 2012

Dream

I don't dream at night, I dream all day, I dream for a living. (Steven Spielberg)

I believe that everybody has a dream, most do not realize that they really can live it and many have forgotten.

Some people afraid to tell anyone their dreams because of they feel ashamed. Some people don't tell anyone because they don't trust themselves have the capability to reach their dreams.  Me myself, I believe that you can always get what you ask for, just not how you expect it. I believe that all of my dreams will come true:D

I dreamt to be a doctor. I am now.
I dreamt to be a pediatrician. I am on my journey there;)
I dreamt to be an announcer. I am now.
I dreamt to be a tv presenter. I am now.
I dreamt to have my own book(s). I do now.
I dreamt to go to Europe, Paris especially. I did. Even better, I went to more than 10 countries in Europe, at my own expense.
I dreamt to write in magazines, i did.
I dreamt to act on tv, as actress of TVC talent just to know how it feels. I did. (Some couple years ago). I dont think its my thing anyway:D
I dreamt to have my own store or boutique. I did. Although just to find out that im not that bussiness kind of person;)
I dreamt to have a cute babygirl so that I could hangout doing girl stuff later with her, I do now.
I dreamt to have a little house, warm and homey, I do now.

Alhamdulillah.

I still have some dreams.
Above all, i want to make my mom happy.
I want to go to hajj.
I want to have my eyes LASIK-ed.
I want to go to UK.
I want to have some more books (written by me).
I want to be a teacher. I think being a teacher is a very challenging thing to do.
I want to go to USA, especially NY.
I want to live a life that useful for others.
I want to go for holiday with my family, only the three of us.
Still more to go, ill update soon when i remember:D

  Life is full of beauty. Notice it. Notice the bumble bee, the small child, and the smiling faces. Smell the rain, and feel the wind. Live your life to the fullest potential, and fight for your dreams.
(Ashley Smith)





Sunday, August 26, 2012

LASIK

Saya sudah berkacamata sejak kelas 5 SD. Waktu itu sih, rasanya keren-keren aja, semacam orang pinterlah:D Malah, sebelum ketauan mata saya minus dan silindris, saya suka sekali ngeliatin orang berkacamata dan ngarep, pengen juga pake kacamata. Saya inget banget, waktu lagi booming-boomingnya film Sailormoon, saya mengidolakan Ami Mizuno si sailor Mercury, simply karena dia satu-satunya sailor yang pake kacamata, hahaha cetek banget ya alesannya.

Be careful what you wish for. Bener banget, karena akhirnya saya pake kacamata juga, sampe sekarang. Minusnya emang engga bombastis kaya temen saya yang sampe minus 12, tapi buat saya cukup mengganggu. Saya engga bisa ngeliat dengan jelas tanpa kacamata. Apalagi karena ada silindrisnya juga, kalau engga ada kacamata, yang saya liat cuma bayangan aja.
 
Saya sudah ganti kacamata bolak-balik. Ada yang diganti karena memang minusnya sudah naik, ada juga yang kepaksa diganti karena rusak, pecah, sampai lupa menaruhnya dimana alias ketinggalan:p

Saya juga sudah pernah menggunakan lensa kontak, tapi sudah lama saya tinggalkan karena saya suka lupa lagi pake lensa kontak, jadilah saya pakai sampai keesokan harinya, dan bikin mata merah kering setelahnya. Lagipula, saya tidak bisa menemukan lensa kontak dengan silindris, sehingga tetap saja penglihatan saya kurang jelas. 

Engga jarang saya dibilang sombong gegara kalau ditegur kerabat, katanya saya pasang tampang engga kenal. Padahal, beneran deh, itu pasti karena saya engga pake kacamata atau lensa kontak. Saya engga bisa ngeliat dengan jelas:'(
Selain itu, menggunakan kacamata benar-benar annoying deh. Engga bisa bergerak dengan bebas karena ketergantungan dengan alat ini. Sejak itu, mulai deh saya 'bermimpi' bisa melihat jelas lagi tanpa alat bantu. I wish.

Nah, kurang lebih beberapa tahun yang lalu waktu saya masih koass di bagian Mata sekitar tahun 2006, saya baru tahu kalau ada teknologi bernama LASIK yang bisa membuat mata minus dan silindris saya ini normal kembali. Wah, saya langsung menaruh LASIK ini dalam salah satu wishlist saya. Begitu saya tau biaya yang dikeluarkan tidak sedikit, saya pun langsung menabung.

Sempat beberapa kali terlupakan karena biaya tak kunjung terkumpul (kepake melulu sih;p), beberapa hari ini ketika saya iseng ngitung tabungan, niat LASIK itu kembali muncul. Masalahnyaaaaa... ketika saya googling tekniknya dan prosedur operasinya, nyali saya langsung ciut. Hehe, emang sih kata temen saya yang sudah diLASIK, engga kerasa sama sekali karena dibius,tapi ngebayangin ada alat asing yang bersentuhan dengan mata kita (otomatis kita bisa ngeliat semuanya secara detail), saya ngerasa ngeriiii sekali.

Well, sekarang saya masih punya niat untuk menjalani operasi LASIK, tapi masih berusaha mengumpulkan nyali dulu dan berdoa semoga dananya engga kepake dulu buat yang lain hehe. Doain yaaaa!

Friday, August 24, 2012

#Nyanya

Selamat 17 bulan Nyanya-nya mama!:*
Sent from my PurpleBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Thursday, August 23, 2012

Mudik Berjamaah

Wah, lumayan lama juga ya saya engga nge-blog. Harap maklum, liburan panjang kemarin benar-benar membuat saya sibuk bukan kepalang.

Selain karena ditinggal babysitter dan ART mudik, saya juga masih tetap masuk di rumah sakit setiap harinya, bahkan pada saat hari H lebaran. (Iyaaa, engga salah baca kok, engga libuuuur!).

Sebenarnya, saya sudah mempersiapkan infal alias tenaga pengganti babysitter sementara selama masa libur panjang. Alhamdulillah, walaupun awalnya saya sempat khawatir, ternyata infal yang saya dapat baik sekali orangnya. Rajin, cekatan dan bisa memomong anak. (Dan sukses membuat saya berpikiran mempekerjakan dia tidak hanya untuk infal tapi seterusnya)

Tapiiii, apa boleh buat, ternyata Naya yang tidak mau diasuh oleh sang infal. Boro-boro diasuh, diajak bicara saja langsung menangis keras sambil lari terbirit-birit memanggil saya.

Jadilah, selama ini, Naya nempel terus 24 jam sehari ke sang emak. Saya mandi, kerja di rumah sakit, bahkan sampai pup pun, Naya ikut.
Kalau saya mandi, saya buka pintunya, lalu Naya akan menunggu dengan setia di depan pintu sampai saya selesai mandi. (Persis anak kucing ya hehe).

Kalau disuapi oleh mbak Yem, nama infalnya, Naya teriak dan bilang "No no no, tama mama ko tama mama" (baca: no no no, sama mama kok sama mama) sambil menggerakkan telunjuknya ke kiri dan kanan.

Demikian juga halnya saat tidur, atau mandi. Hanya mau sama mama. "Tama mama kakak Nyanya to. Engga tama mbak Nyem." ("Sama mama kakak Naya kok, engga sama mbak Yem").

Saya sampai engga bisa shalat ied lho karena ini. Naya malah nangis histeris ketika mau saya tinggal untuk shalat. Saat saya ajak, Naya berlarian kesana kemari. Akhirnya, buyar deh niat shalat ied saya.

Saking lengketnya bagai kembar siam, saya 'terpaksa' membawa Naya kemana pun, termasuk ke rumah sakit. Iyaaa, saya tau, rumah sakit adalah tempat paling infeksius yang ada di seluruh dunia ini. Apalagi, bagian saya bekerja adalah bagian anak-anak, dimana pasti akan gampaaang sekali menyebarkan infeksi ke sesama anak-anak seperti Naya. But well, I couldn't think any other condition. Memangnya ada ide lain?

Suami saya jaga juga di rumah sakit. Jadwalnya begini, kalau hari ini jaga 24 jam, besok jaga lagi 24 jam, hari selanjutnya hari kosong alias libur. Tetapi, bayangkan saja, kira-kira, setelah 2x24 jam dinas tanpa jeda, apa yang akan dilakukan suami saya di day offnya? Ya tidur! Atau istilah saya, pingsan. Boro-boro mengasuh Naya, diinjak-injak Naya saja tidak terasa saking lelahnya. Jadi jelas, option menitipkan Naya ke suami tidak pernah terlintas di pikiran saya.

Keluarga mertua juga sangat sibuk, tanpa ada ART yang kesemuanya mudik. Ini juga yang membuat saya tidak mungkin menitipkan Naya di keluarga mertua.

Sebenarnya yang paling ideal adalah menitipkan Naya ke mama saya. Masalahnya, mama saya ada di Bandung, dan tidak mungkin bisa ke Surabaya. Saat lebaran, kakak-kakak saya akan berkunjung untuk sungkeman ke mama di Bandung. Masa mama malah 'melarikan diri' ke Surabaya untuk mengasuh Naya?

Satu-satunya yang paling masuk akal buat saya hanya dengan membawa Naya ikut kemanapun saya pergi, termasuk rumah sakit.

Untungnya, kamar dokter di rumah sakit cukup bersih dan adem. Ada televisi, AC, kulkas bahkan microwave yang bisa saya manfaatkan.

Naya bisa leluasa bermain disana. Ada satu hal yang jujur kurang saya pertimbangkan. Bagaimana dengan Naya saat saya tinggal memeriksa pasien?
Naya tidur di dada saya saat di RS.


Saat saya memvisite pasien, Naya menangis histeris sampai muntah karena tidak ingin ditinggal. Selain itu, Naya selalu tidur di dada saya sehingga saya jadi tidak bisa ngapa-ngapain. Duh repot ya, untungnya alhamdulillah Dean, partner jaga saya hari itu juga adalah seorang ibu dengan anak sepantaran Naya. Sangat mengerti kondisinya. Jadilah, beberapa tugas bisa dicover Dean. Pada saat ada pasien diare ngamar, misalnya, saya meminta Dean yang menghadapi. Sementara saya mengcover pasien yang resiko infeksinya lebih kecil seperti thypoid. Pada saat saya memeriksa pasien, Naya saya taruh di kamar tindakan atau ruang laktasi di rumah sakit.
Gangguin tante Dean di RS


Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Hari-hari berikutnya pun demikian. Naya sempat melakukan aksi GTM selama ditinggal babysitternya. Kalau biasanya makan bisa sampai 7-8x/hari, sekarang 3x saja susahnya minta ampun. Kalau biasanya saya sampai menyetop Naya supaya tidak makan lagi karena khawatir dimuntahkan saking kenyangnya, sekarang 3 sendok yang masuk saja sudah Alhamdulillah.

Saya tidak terlalu khawatir sih, karena saya yakin fase ini pasti akan terlewati. Benar saja, di hari ke-6 pasca ditinggal babysitter, skali makan, Naya menghabiskan 2 mangkuk penuh (@300cc) bubur ayam Ta-wan dan 6 sendok bubur Madura punya utie-nya.

Utie? Mama saya maksudnya. Thx to my supermom, walaupun tidak punya rencana sama sekali untuk berkunjung ke Surabaya selama liburan, pada akhirnya karena tidak tega setiap kali menelpon saya selalu mendengar Naya sedang menangis, berangkat jugalah beliau dengan pesawat terbang yang harga tiketnya sedang berlipat-lipat itu. Terimakasih ya ma! Setidaknya saya bisa meninggalkan Naya ke rumah sakit dengan tenang karena yakin Naya berada di tangan yang tepat. Dan untungnya, Naya mau diasuh utie, tidak menangis-nangis histeris lagi.
My supermom and her grand daughter


Sebelum utie datang, jadwal saya setiap hari dimulai dari jam 4 pagi saat Naya bangun tidur, lalu bermain sambil membersihkan kamar. Jam 5 saya sudah menyiapkan air hangat lalu memandikan Naya. Setelah memakaikan baju, giliran saya yang mandi 'ditonton' Naya. Pakai baju, lalu menyuapi Naya, menyiapkan ASIP/susu untuk Naya, kemudian berangkat ke rumah sakit bersama Naya. 12 jam di rumah sakit, sampai di rumah baru bisa mandi, beberes dan tidur bersama Naya.

Setelah ada utie, masih sama tapi tanpa membawa Naya ke rumah sakit.

Hari ini genap sudah delapan hari saya ditinggal ART dan babysitter.
Rasanya berat saya sudah berkurang beberapa kilogram, mata saya seperti mata panda dan saya merasa letiiiih sekali. Banyak tugas ilmiah saya yang akhirnya jadi terbengkalai, tapi toh saya masih survive:D
Semoga bisa saya catch up setelah babysitter Naya datang.

Ah ya, dan yang paling penting, saya bahagia sekali bisa merawat Naya lebih intens. Naya juga jadi lebih dekat dengan saya, dan karena nenen terus selama ini, ASI saya jadi banyak lagi:D aaaahh, its all worth it deh!:)

Anyway, mohon maaf lahir batin ya all! Belum terlambat kan?:D

Tuesday, August 14, 2012

Hamil (Lagi), Engga Ya?

Jujur, pertanyaan seperti judul blog di atas sedang memenuhi pikiran saya akhir-akhir ini.
Betapa tidak, setidaknya ada 5 orang teman seperjuangan yang hamil bersamaan dengan saya, saat ini sedang hamil lagi.
Setiap bertemu dengan tetangga atau kerabat pun, pertanyaan yang pasti keluar adalah "Kapan nih adiknya Naya?"
Mungkin memang sudah waktunya yaaa.. Kalau ingin punya anak lagi dengan jarak 2 tahun dari yang pertama, sekarang adalah waktu yang pas. Saat ini pun Naya tidak mau dipanggil dengan adik atau namanya sendiri. Harus dipanggil kakak karena menurutnya, dia punya adik yang bernama Kici.
Selain itu, melihat Naya yang tumbuh menjadi anak lucu dan menyenangkan membuat saya ingin sekali punya anak lagi.
Tapiiiiii, mengingat riwayat saat hamil Naya dulu, sesungguhnya saya masih sangat trauma. Saya takut semua kejadian seperti peripartum cardiomyopathy alias kelainan jantung selama kehamilan, hyperemesis gravidarum, hipertensi, hipoalbumin, severe oligohydramnion, sampai tidak bisa melihat dan mengharuskan saya full bedrest (literally, benar-benar istirahat terus di tempat tidur) sampai melahirkan, akan terulang lagi.
"Ah, kan belum tentu hamil yang kedua kayak gitu juga,Met"
Iyaaa, betul. Tapi, berdasarkan teori nih, angka kejadian terjadinya peripartum cardiomyopathy ini meningkat 70 persen di kehamilan kedua dengan tingkat severitas alias keparahan sampai 2x lipat.
Memang ada sedikit kemungkinan kehamilan saya tidak menyeramkan seperti sebelumnya, tapi berani engga ya mengambil resiko dalam kemungkinan yang sedikit itu?
Waktu saya bicarakan hal ini ke suami, jawabannya malah "Yaa..kalau kamu siap mati sih silakan".
Ngeeeek, menghibur sekali ya jawabannya?:p
Tapi karena jawaban suami itulah, saya jadi bisa berpikir jernih dan membuat berbagai pertimbangan.
Kalau saya memberanikan diri untuk hamil, dan ternyata saya beruntung, diberi kehamilan dan persalinan yang lancar, ya Alhamdulillah. -Walaupun secara teoritis kemungkinannya kecil-
Kalau ternyata kehamilan saya kelak bermasalah lagi sama seperti sebelumnya, saya ikhlas bedrest sampai melahirkan. Selama anak yang dikandung sehat walafiat.
Tapi bagaimana kalau kehamilan saya kelak 2x lipat lebih bermasalah dibanding sebelumnya dan -amit2- sampai mengorbankan nyawa?
Lalu bagaimana dengan Naya? Bagaimana dengan suami?
Bagaimana dengan keluarga saya yang lain?
Saya sendiri tidak tahu jawabannya. Karena itu, akhirnya saya memutuskan untuk tidak hamil dulu, setidaknya tidak sekarang-sekarang ini. -Nah tuh, yang suka pada iseng nanya, itu ya jawabannya-.
Entah ya kalau ditanya beberapa tahun lagi. Saya perlu istikharah dulu tampaknya sebelum memutuskan. Tapi yang jelas, saya benar-benar sangat mengerti kenapa ada ungkapan "Surga ada di bawah kaki ibu". Because it is:)

Sent from my PurpleBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
















Monday, August 13, 2012

Early 17-Agustusan

Merdeka!
Emaaang, 17 Agustusan masih beberapa hari lagi. Tapi karena hari peringatan kemerdekaan kita tahun ini mepet banget dengan hari raya Idul Fitri, lingkungan RT/RW rumah Meta memutuskan untuk mengadakan acara perayaan sebelumnya, kurang lebih seminggu sebelumnya:D

Pertama kali tau bakal ada acara perayaan 17 Agustusan, Meta excited banget! I thought, this would be Naya's 1st independence day celebration:D
Bakal ada lomba-lomba yang diikutin anak-anak kecil, dan Meta semangat buat mengikutkan Naya disana. Bukannya ambisius pengen menang atau melatih sifat kompetitif Naya, tapi di lingkungan rumah Meta jarang banget ada anak kecilnya. Jadi pasti menyenangkan buat Naya ngeliat keramaian anak kecil:)

Karena Naya pastinya belum ngerti benar soal lomba-lomba seperti balap karung atau makan kerupuk, Meta cuma ngedaftarin Naya untuk ikut lomba yang paling simple. Lomba masukin bendera ke dalam botol. Pesertanya anak-anak di bawah 10 tahun. Yang paling kecil tentulah Naya, dan diatas Naya persis namanya Anjani, sudah umur 4 tahun.

Naya keliatan happy banget ngeliat anak-anak kecil ngumpul jadi satu. Engga banyak sih, kurang dari 10 orang, tapi tetep aja udah cukup banyak buat Naya.

Namanya anak kecil, lomba sesimple masukin bendera ke dalam botol pun bisa memicu tawa penonton, termasuk Meta yang lagi sibuk moto-moto.

Ada yang malah diem aja di tengah lintasan, ada yang nangis nyariin ibunya, ada juga yang lari kencang sekali...kembali ke rumahnya:))

Gimana dengan Naya? Naya seneng sekali, ikut-ikutan jalan cepet ambil bendera, terus dimasukin satu-satu ke dalam botol. Terus diulang lagi sampai 3 kali. Begitu bendera sudah ada di dalam botol semua, bendera-benderanya dipegang erat dan dibawa pulang:)))
Ga mau ngembaliin bendera ke botol:))

Naya juga ikut berperan serta 'mengacaukan' jalannya lomba.  Seenaknya aja nyebrang-nyebrang lintasan anak lain atau malah ngambilin benderanya peserta lain:))

Sampe di rumah, Naya semangat banget dengan bangganya nyeritain pengalaman ikut lomba ke papa. Lucu liatnya:D


Semoga kelak Naya bisa membanggakan bangsa ini ya nak, amin!


Update 16 mo Naya

Di umurnya yang ke 16 bulan ini, Naya tambah bawel -entah ya nurun dari siapa-, engga bisa diem, lari-lari terus sampe bocel-bocel kakinya. *hiks*

Kosakata Naya :
Mama, papa, mbak yaci (lastri), mbak citi (siti), ucie (utie), minta, minjem, amin (tiap habis berdoa), mici (permisi), maci (makasi), halo, gajah, ayam, pus, nyam (makan), mimik (minum), mau, udah, abis, engga ada, engga mau, adek, kakak, iya, pak, bu, wan (one), cu (two), ti (three), stop, tuus (terus), ini, itu, lho, mana, kici (hellokitty), apa, pegi (pergi), mol(mall), enak, lolong(tolong), engga tau tuh, itu lho ma, mie, naci (nasi), wolowuaba (allahuakbar), unda (bunda, panggilan tantenya), kinci (kelinci), ikut, keja (kerja),  ama (sama), mici mos (mickey mouse), mimi mos (minnie mouse), bebek, cenupi (snoopy), yuk, ayo, capek, pooh, becak, cicak, eyang.

Udah bisa nyanyi (nada masih ga beraturan tapi hahaha) lagu happy birthday, lagi suka-sukanya ballet. Tangan dikeatasin dua-duanya sambil muter-muter. Daaaan, suka banget sama mall. Tiap lewat mall pasti gaduh gelisah minta masuk:))

Pernah ya kejadian,

Meta baru dateng dari rumah sakit, Naya menyambut di depan pager, langsung minta masuk mobil dan nodong.
N : "Ma, mol yuk mol"
M: "Nanti ya, jangan sekarang kak. Mama kan baru dateng"
N: *Ngangguk sambil manyun*

Di dalem rumah, baru aja ngelepas jas sama minum, Naya udah megangin kaki.
N : "Ma, mol yuk mol"
M : "Nanti ah, kakak kan belum mandi. masih bau asem."
Naya langsung ngibrit ke dalem kamar sambil teriak-teriak manggil mbak yaci minta dimandiin padahal belum waktunya. Masih sejam sebelum waktu mandi.

Setelah dimandiin, Naya masuk kamar Meta. Karena abis jaga, Meta terkapar tak berdaya di tempat tidur.

N: "Ma, ayoooo molll"
M: "Mama capek kak. Kan abis jaga."
Naya langsung minta ikut naek tempat tidur dan.... mijetin sang emak!:')
Ga kerasa apa-apa sih, tapi tetep aja menurut Meta, pijetan terenak sedunia *lebay* :))
Baru beberapa menit,

N: "Ayoooo mooooll!"
M : " Mama bobo sebentaaaaar aja ya kak. Abis itu ke mall. Sebentaaaar aja ya?"
N: " Iyah"

Baru semenit merem, Naya udah tereak-tereak:
"Maaaaahhh, mooollll!" :))

Meta langsung melek hahaha.
Tiba-tiba, Naya lari keluar kamar. Dateng-dateng bawa sepatu Meta. Terus lari keluar lagi, ambil tas Meta (bukan ambil sih, nyeret tepatnya errr), taro tasnya di bawah lantai. Udah gitu lari keluar lagi ambil kunci mobil:').

Hahahahahha.. dan Meta langsung mikir "Eh buset, pinter amat ya anak gueeee":p
Akhirnya, siapalah yang tega untuk engga segera ke mall kalo udah kayak gitu? Berangkaaaat!

Btw, Naya ni keras banget yaa, entah nurun siapa:p

Happy Birthday M&B Indonesia!

Barusan beli majalah Mother & Baby Indonesia, dan ngeh ada Meta+Naya di salah dua halamannya:))

Anyway majalah terbaru ini edisi ulangtahun ke-6 dan ada bonus tas strollernya, isinya padat banget, sangat inspiratif jadi menyenangkan bacanya:)





Flea Market-Part 1

Mumpung weekend dan ART belum mudik, kemarin saya beres-beres rumah.

Sewaktu saya dan suami pindah ke rumah ini 1,5 tahun yang lalu, ada 1 kamar yang sebenarnya ingin kami jadikan perpustakaan. Sayangnya, saat ini malah berubah fungsi menjadi gudang dikarenakan barang-barang milik Naya yang sudah tidak terpakai.

Dulu sih engga pernah kebayang, bayi sekecil Naya bisa punya barang banyak yang menuhin rumah:p
Tapi ternyata, banyak banget lho barang-barang punya Naya.

Sebenernya sayang juga mau ngelepas barang-barang ini karena sempat kepikiran untuk 'disimpen aja deh buat adiknya Naya nanti'.

Tapiiiiiiiii, mengingat space rumah mungil kami yang engga cukup, dan juga saya yang masih trauma hamil lagi (rasanya kalaupun masih mau hamil lagi, tidak dalam waktu dekat deh), akhirnya kami memutuskan untuk melepaskan barang-barang ini. Hitung-hitung, lumayan juga buat 'ganti' membeli mainan Naya yang baru:D

Kebanyakan barang-barang ini adalah kado, atau kalaupun kami beli sendiri baru terpakai 1-2x karena Naya bosenan banget. Apalagi akhir-akhir ini, karena Naya sudah mengerti karakter kucing yang menurut saya tidak-ada-bagus-bagusnya-tanpa-ekspresi berjudul kici (baca: hello kitty), Naya hanya mau menggunakan mainan atau perlengkapan yang ada gambar kicinya.

"Engga ma, engga. Kakak mau kici."

Begitulah kira-kira protesnya Naya kalau diberi barang tanpa gambar kici diatasnya. Errrrr.

Lah kok malah jadi cerita kici:p
Anyway, inilah barang-barang yang akhirnya kami putuskan untuk di-flea saja.
Semoga ada yang berguna:D

1. Botol ASI Babypax - 3 pcs SOLD
Brand new, dijual karena saya lebih nyaman pakai botol plastik (merk Pigeon) untuk memompa, dan lebih pas pakai botol kaca isi 120 ml untuk menyimpan ASIP di freezer.

Harga di pasaran Rp. 45.000,00, saya lepas Rp. 35.000,00 saja deh.
Gambar diambil dari adikbayi.com

2. Babywalker merk Royal

Kami mendapatkan babywalker ini sebagai kado. Saya sendiri sebenarnya tidak mengizinkan Naya menggunakan babywalker karena alasan yang bisa dibaca disini.
BW ini saya keluarkan dari plastik pembungkusnya karena Naya ingin bermain dengan bermacam mainan di depannya. Tapi baru 3-4x, Naya sudah bosan:D

Kondisi masih sangat baik, mainan masih lengkap dan masih bisa berbunyi.

Rp. 150.000,00.

3. Kolam renang bayi
Gambar diambil dari fb babyprama shop

Saya membeli kolam renang ini di salah satu online shop seharga 275.000. Sudah capek-capek memompa kolam ini, ternyata Naya tidak mau berenang disini. Saya sampai ikut masuk ke kolam lho untuk membujuk. Tapi hasilnya nihil. Naya tetap tidak mau berenang di kolam ini, dan lebih memilih...errrr..bak mandi.

Rp. 200.000,00.

4. Pigeon disposible breastpad
Breastpad ini saya beli saat hamil. Well, lebih tepatnya dibelikan mama saya sih. Saya cuma pakai 4, jadi masih ada pcs. Setelahnya, saya lebih suka memakai yang washable, jadi breastpad ini tidak lagi terpakai.

Rp. 50.000,00

5. Dining booster seat SOLD
Awal MPASI, Naya semangat banget kalau duduk di kursi ini. Baginya, duduk disini=waktunya makan. Selain itu, gambarnya adalah monkey yang pernah jadi favorit Naya. Saya sendiri menyukai kursi ini karena tidak memakan banyak tempat, relatif aman karena ikatannya kuat, dan gampang dibersihkan. Sayangnya, sekarang Naya sedang memasuki fase aku-kan-udah-gede-kaya-mama, meniru semua yang saya lakukan termasuk duduk di kursi makan saya saat makan. Emaknya mengalah deh, pindah ke kursi lain:p Btw, ini ada dusnya sama tray lengkap ya:D

Rp. 200.000,00

6. Baby warmer merk Core
Masih lengkap semuanya:D

Bisa dipakai menghangatkan ASIP atau makanan, ada alat pemeras jeruk juga. Hanya pernah terpakai 1x karena Naya engga sabaran menunggu ASIP dihangatkan disini.

Rp. 75.000,00

7. Bobita Wrap BOOKED
Dulu saya beli wrap ini karena teracun oleh review di The Urban Mama seharga 225 ribu. Untungnya terpakai karena Naya lahir prematur sehingga saya menerapkan kangaroo baby care. Bahannya lembut, nyaman sekali karena menyerap keringat.
Sayangnya, setelah cuti saya selesai, babysitter enggan menggunakan wrap ini karena "engga bisa makenya bu!". Bisa digunakan sampai berat 13 kg.
Gambar diambil dari griya-anak.com

Warna: hitam
Kelengkapan: hanya wrap saja.
Rp. 125.000,00

8. Baby Bedcover Mickey

Kado yang tidak pernah terpakai:D
Hanya dikeluarkan untuk difoto. (Jangan hiraukan bayi bawel diatasnya yang sibuk ingin membantu sang emak)
Satu set terdiri atas bed cover, 2 guling dan 1 bantal bayi.

Rp. 125.000,00

9. Tas bayi Elegance Snoopy

Dilengkapi bottle warmer. Harga di pasaran sekitar Rp. 250.000.00.
Brand New.

Rp. 200.000

10. Tas bayi ungu merk Elegance

Ini pun dilengkapi bottle warmer. Harga di pasaran sekitar Rp. 250.000,00.
Brand new.

Rp. 200.000

11. Tas Dialogue Baby cokelat BOOKED


Rp. 85.000,00

12. Tas Elegance kuning
Rp. 85.000,00




Sekian dulu ya part 1-nya. Coming up next : clodi, baby carrier, dll.

Ah ya, btw kalau ada yang berminat bisa langsung email ke metahanindita@yahoo.com okeh:D

Friday, August 10, 2012

Kariikatur

Heyho!

Alhamdulillah akhirnya perilmiahan kelar juga, waktunya buat ngeblog lagi:D

Beberapa saat lalu, Meta iseng bongkar-bongkar HD eksternal (Ga iseng juga sih, lagi nyari jurnal:p) dan berhasil menemukan karikatur Meta yang pernah dipublish taun 2008 dulu di inilah.com

Lucu yaaa:D

Mirip ga?;)

Sunday, August 5, 2012

Pediatrics!

Tepat di hari terakhir bulan Juli kemarin, angkatan Meta stress berat karena itulah hari terakhir pengiriman abstrak PIT:D

PIT atau Pertemuan Ilmiah Tahunan kali ini akan diadakan di Bandung -BIG YAAAY!-pada bulan Oktober 2012.

Departemen Ilmu Kesehatan Anak Unair akan mengirimkan 11 kandidatnya dari angkatan Meta ke sana, masing-masing membawakan minimal 3 penelitian. Meta juga dapat 3 penelitian yang Alhamdulillah sekarang sudah terkirim.

Pas hari-H deadline, kami semua stress. Semua pasang tampang "senggol-bacok" hahaha.
Anywaaaay, karena bersamaan dengan bulan Ramadhan, akhirnya kami sekalian buka bersama. Ini dia fotonyaaaa:D



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...