Kesibukan membuat saya tidak bisa
pumping secara rutin setiap harinya. Kalau sewaktu masa ASIX saya bisa
pumping setiap 2-3 jam, sekarang bahkan sehari sekali pun susah. Dari pagi sampai sore, pekerjaan sama sekali tidak bisa ditinggal. Waktu ishoma yang singkat (saking singkatnya, saya sampai sering
skip waktu makan), tidak bisa digunakan untuk pumping. Praktis, selama di tempat kerja, dari pagi sampai sore (atau malah malam), saya tidak pernah
pumping.
Inilah yang akhirnya membuat produksi ASI saya sangat drop. Di rumah, saya berusaha
pumping untuk stok Nayara selama ditinggal kerja, tapi dalam 30 menit, hasilnya benar-benar menyedihkan. 5cc pun tidak. Ingin menangis rasanya.
Dalam kepanikan dan kesedihan, akhirnya saya 'menyerah' juga. Melihat stok ASIP di kulkas benar-benar kosong, dan harus dinas jaga malam yang artinya meninggalkan rumah lebih dari 24 jam, saya tidak mau membuat Nayara kelaparan.
Saya mengikhlaskan diri untuk memberi Nayara sufor. Sedih, tentunya, karena niat ingin memberi ASI sampai 2 tahun tidak bisa tercapai. Dengan dukungan dari suami yang selalu bilang
'Udah, gak apa-apa, kan yang 6 bulan udah lewat', saya berikan Nayara sufor.
Eh, tapi ternyata tidak semudah itu, karena Nayara tidak mau. Disembur, dijilat-jilat sambil mengernyit, atau bahkan tidak mau menoleh sama sekali. Saya sudah mencoba berbagai sufor, dan reaksi Nayara tetap sama. Stress, jelas. Merasa bersalah, jelas. Saya jadi menyalahkan diri sendiri dan menyesal kenapa tidak bisa konsisten
pumping.
Saya mencari ASI donor (akhirnya dapat kontak dari sepupu) untuk 1 hari, setidaknya untuk Nayara saat saya tinggal dinas jaga malam. Itu pun sambil berharap-harap cemas. Alhamdulillah, Nayara mau minum ASI donor.
Tapi, saya berpikir bagaimana dengan besok dan besoknya dan besoknya lagi? Tidak mungkin tergantung pada ASI donor. Sementara hasil
pumping tetap tidak bergeser dari kisaran 5cc saja.
Di tengah kegalauan, saya teringat pernah membaca tentang
power pumping, tekhnik yang bisa dipakai untuk meningkatkan produksi ASI. Idenya
simple, mengirim sinyal ke tubuh untuk memproduksi ASI sesering mungkin dengan memompa sesering mungkin. Karena 'kepepet', saya mencoba
power pumping ini pada saat
weekend dan bebas dinas jaga malam.
Setiap jam, saya
pumping selama setidaknya 20-30 menit. Berhenti,sejam kemudian
pumping lagi selama 20-30 menit. Begitu seterusnya selama 2x24 jam. Bosan? Oh jelas, apalagi karena hasil
pumping yang keluar tidak signifikan. Melihat
breastpump saja lama-lama mual rasanya. Tapi, lagi-lagi karena 'kepepet', saya tetap melakukan
power pumping ini.
Oh ya, karena saya pegal (dan malas) kalau harus memegangi
breastpump seharian selama 2 hari, saya membuat
handsfree breastpump sendiri. Inginnya sih beli Medela
handsfree, tapi apa daya kantong tak sampai hehe. Saya pernah baca juga cara bikinnya, cuma pakai karet rambut yang murmer. Seperti ini kira-kira gambarnya:
(diambil dari asibayi.com)
Lumayan, tangan saya tidak pegal, dan saya masih bisa melakukan pekerjaan lain.
Kembali ke
power pumping. Berhasilkah saya?
Jujur, saat
weekend berakhir, hasil
pumping saya selama 2x 24 jam hanya terkumpul 1 botol berisi 75 cc ASIP untuk Nayara. Saya sempat kecewa, tapi tetap bersyukur. Setidaknya ada stok satu botol untuk Nayara.
Keesokan harinya, saat saya
pumping di tempat kerja sebelum pulang ke rumah, saya terkejut. Hasil
pumping saya ternyata mencapai 50 cc. Wowww, sepertinya efek dari
power pumping kemarin baru terasa. Dan
believe it or not, Alhamdulillah, sampai sekarang saya masih bisa memberikan ASI full untuk Nayara. Masih kejar tayang sih, tapi saya sudah sangat bersyukur. Semoga cita-cita memberikan ASI sampai 2 tahun bisa tercapai.
Tips saya buat mamas yang ingin mencoba power pumping:
1. Niat. Jangan patah semangat dulu. Selama melakukan
power pumping ini, jangan berharap ada perubahan dari hasil pumping secara signifikan. Berapa pun hasilnya, keep pumping!
2. Bisa dibarengi dengan konsumsi
galactogogue, makanan/minuman yang bisa meningkatkan produksi ASI seperti sayuran misalnya.
3. Lakukan kegiatan yang menyenangkan selama
power pumping. Misalnya sambil main dengan bayi kita,
browsing, atau
online shopping:D
4. Syukuri berapapun hasil
pumping kita. InsyaAllah cukup kok untuk bayi kita, ma.
Buat yang mau mencoba,
Good luck, mamas!