Wednesday, November 11, 2015

Menyusui Bayi dengan Kebutuhan Khusus


Sudah lumayan lama juga ya saya tak menulis soal menyusui. Maklum, karena Naya memang sudah lama disapih hehe. Tapi karena semakin banyak email yang saya terima menanyakan soal menyusui, saya bahas di blog saja yaa. 

Kebetulan, salah satu media baru saja menanyakan soal menyusui anak dengan kebutuhan khusus pada saya nih:D Semoga berguna!

1. Anak dengan kondisi khusus seperti celah bibir dan langit-langit (CBL/bibir sumbing) rawan tersedak. Apa saran dokter agar anak tsb tetap bisa mendapat ASI Eksklusif?

Semua anak berhak mendapatkan ASI, termasuk anak dengan kondisi khusus. Untuk anak dengan CLP (Cleft Lip Palate) atau CBL, perlu dilihat terlebih dahulu. Jika celah hanya terdapat pada bibir atau langit-langit lunak, anak biasanya masih tetap dapat menyusu dengan baik. Sebaiknya posisikan anak dengan setengah duduk, dan tempatkan ibu jari kita untuk menutup celah saat menyusui anak. Hal ini bermaksud agar mulut anak dapat menjangkau areola sehingga proses menyusu efektif.  Sementara jika celah yang ada cukup lebar, dibutuhkan alat khusus (obturator) yang dapat digunakan menutup celah sementara saat menyusu. Bisa juga ibu memerah susunya rutin dan memberikannya kepad anak dengan cangkir atau sendok. Saya sih lebih menyarankan memakai cangkir ya, karena kalau pakai sendok terkadang anak jadi tak sabar karena pelan.


 2. Mana yang lebih dianjurkan untuk anak dengan CBL, 'Exclusive Pumping' atau 'Menyusui langsung dengan teknik tertentu'?
Tentu tergantung dengan kelainan masing-masing anak. Tapi perlu diingat bahwa menyusui bukan sekadar memberikan ASI saja, tapi ada proses bonding ibu dan anak yang akan sangat berguna bagi tumbuh kembang anak kelak. Jika masih memungkinkan untuk menyusui langsung, sebaiknya ya menyusui langsung dengan teknik tertentu.
 
3. Bayi dengan Penyakit Jantung Bawaan (PJB)  cenderung 'lelah menyusu'/menyusu pendek-pendek. Apa saran dokter agar tetap bisa mendapat ASI Eksklusif?
Lagi-lagi tergantung dengan jenis dan keparahan PJB bayi, namun pada umumnya bayi dengan PJB pun bisa menyusu kok. Konsultasikan pada dokter apakah bayi memerlukan tambahan selain ASI.

4. Apa saja yang harus diperhatikan saat menyusui bayi dgn PJB?

Perhatikan tanda kecukupan ASI, apakah bayi BAK/BAB dengan baik setiap harinya. Yang pasti, bayi dengan PJB memang akan sulit bertambah berat badannya walaupun ASI sudah cukup sehingga berat badan saja tidak bisa dijadikan satu-satunya indikasi ASI cukup atau tidak.  Beberapa bayi mungkin akan membutuhkan tube-feeding (pemberian minuman melalui selang), beberapa bayi lain mungkin juga tidak bisa menyusu secara langsung karena kondisi jantungnya. Tetap perah ASI ibu secara rutin untuk menjaga produksinya, dan berikan pada bayi lewat alat yang telah dikonsultasikan ke dokter (misalnya selang tadi).

5. Bayi dengan Down Syndrome punya tonasi otot lemah, susah mengisap dan mudah tersedak. benarkah harus disusui dengan posisi duduk?
Posisi duduk atau setengah duduk bisa sangat membantu. Yang penting:
1. Bantu sangga tubuh bayi dengan baik, bantu posisi dan perlekatan agar baik dan nyaman. Bila perlu, gunakan bantal untuk menyangga tubuh ibu dan bayi.
2. Posisikan bayi supaya kepala dan leher tegak, lakukan posisi menyusui football menjadi straddle.
3. Posisikan kepala bayi sedikit di atas posisi putting ibu agar tak mudah tersedak.
4. Bantu perlekatan dan hisapan bayi dengan teknik Dancer Hand.Posisi dancer hand akan sangat membantu proses perlekatan bayi. Posisikan bayi berhadapan dengan payudara ini, jari ibu diposisikan membentuk huruf U dimana ibu jari dan keempat jari lainnya menopang dagu bayi.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...