Pertama kali ngedenger istilah RUM aka Rational Use of Medicine adalah waktu Meta kuliah Farmasi Kedokteran.
Rational use of medicines requires that "patients receive medications appropriate to their clinical needs, in doses that meet their own individual requirements, for an adequate period of time, and at the lowest cost to them and their community". (WHO)
Simplenya, pemberian obat yang tepat indikasi, tepat dosis, tepat waktu dan cara pemberian.
Setelah berhadapan langsung dengan pasien, terkadang keinginan kita untuk menerapkan RUM ini tidaklah mudah. Penghalang yang paling besar siapa lagi kalau bukan orangtuanya sendiri?
“Dok, saya pokoknya minta Antibiotika yang paling bagus, paling cespleng”
(Padahal sudah dijelaskan penyakit anaknya hanya common cold yang bisa sembuh sendiri tanpa obat. Kalaupun mau obat, hanya simtomatik dan bukannya antibiotik. Karena tidak diberi, akhirnya malah beli sendiri Amoxicillin yang anehnya bisa ditebus tanpa resep. “Setiap batuk pilek saya kasih Amoxicillin bisa sembuh cepet kok dok”. Errrrr.)
“Dok, saya minta anak saya disuntik supaya cepat sembuh.”
(Entah ini pemahaman asalnya dari mana, tapi ada lho-banyak bahkan-orangtua yang berasumsi obat yang disuntik lebih manjur daripada sekedar obat yang diminum)
Dan masih banyak contoh lainnya.
Jadi saat RUM ini lagi hot-hotnya beredar, Meta cuma ngebatin aja. Yeah, we’ll see. Ada engga orangtua pasien yang ngeh soal RUM ini.
Eh ternyataaaa, thanks to technology and uncle Google, bener lho sekarang banyak orangtua yang lebih informed, dan sangat smart. Engga mau sembarangan dikasih obat, rajin menanyakan obat apa yang diberi, efek sampingnya apa, bagaimana pemberiannya dll. Ini menyenangkan! Meta salut sekali sama orangtua yang mau belajar, mau mencari dulu. Smart parents.
Tapiiii, sayangnya, banyak juga yang pada akhirnya jadi menyalahartikan RUM ini. Remember, RUM TIDAK SAMA DENGAN tidak minum obat sama sekali. Demam 3 hari memang bisa berarti banyak. Bisa juga cuma karena common cold yang bisa sembuh sendiri. Tapi ya bukan berarti engga perlu minum obat. Pernah ngerasain panas kan? Gimana engga enaknya ke badan dan gimana engga nyamannya kita? Apalagi bayi atau anak kecil. Antipiretik dengan dosis tepat engga akan membunuh kok.
Keukeuh tetep engga mau ngasih obat? Oke, jangan sampai menyesal kalau sampai anaknya kejang ya. Meta jadi inget salah seorang temen Meta yang sangat pro RUM –so they said- dan anaknya –umur 1 tahun-sakit. Batuk pilek, demam tinggi. Engga mau obat apapun, dan akhirnya kejang karena panasnya. Akhirnya dia merasa ‘dibohongi’ oleh orang-orang yang RUM, menyesal dan malah jadi orangtua yang ngasih-obat-apa-aja-buat-anaknya-perlu-atau-engga-perlu.
Yaaa engga gitu juga sih. Gini deh, being smart for parents is a big must. Smart disini adalah tau kapan harus dibawa ke dokter, kapan harus dikasih obat ini itu, tau kapan harus dikasih antibiotik,tau kapan engga usah dikasih obat. Jangan kebablasan. Kalau emang engga ngerti, mbok ya percayakan ke dokter. Dokter sekolah puluhan tahun tuh ada maksudnya lho, bukan cuma sekedar main-main doang di rumah sakit sampe ga bisa main sama anak sendiri *lho kok jadi curcol:p*
Meta suka engga abis pikir sama ibu-ibu yang punya grup sendiri, atau gabung di milis, rajin browsing dan menganggap mereka lebih mengerti, lebih pintar daripada dokter. Meta pernah gabung ke salah satu milis model beginian. Ada lho, ibu yang konsultasi soal anaknya yang sakit, terus dibalas dengan segala macem diagnosis dari ibu-ibu yang lainnya. Hebat juga yaa, dokter aja musti ngeliat dulu biar bisa ngediagnosis, sementara orang-orang ini bisa diagnosa lewat email.
Bukan berarti dokter selalu benar juga. Tapi setidaknya, kami, para dokter punya basicnya. Sah-sah aja lho diskusi sama dokter mengenai pengobatan. Dan kalau mau puas, yaa carilah dokter yang emang pro ASI pro RUM kalau anda termasuk yang pro ASI dan pro RUM. Intinya sih, pilih dokter yang sreg dan cocok dengan anda, karena percayalah, para dokter pun lebih senang menghadapi pasien yang percaya dengan kami:)
Sekian curcol dari Meta hari ini. Engga ada maksud menyinggung siapapun, kalau ada yang tersinggung ya maaaaaap:p