Tuesday, November 27, 2012

Pelajaran Hidup

Masih inget kan sama cerita saya yang ini?

Nah kali ini, saya pengen cerita kisah lain yang engga kalah menariknya. Ceritanya terjadi di settingan tempat yang sama, ruangan tempat saya bekerja saat ini di divisi neonatus.

Saya membantu persalinan secara operasi caesar seorang ibu. Indikasi operasinya adalah usia ibu lebih dari 35 tahun yang merupakan faktor resiko tinggi. Selain itu, riwayat kehamilan sebelumnya kurang mengenakkan. Ibu ini pernah hamil 6 kali. Yang pertama dan kedua keguguran saat usia kandungan 3 dan 2 bulan. Yang ketiga meninggal setelah dilahirkan kurang dari 24 jam. Yang keempat sempat bertahan hidup dengan kelainan jantung sebelum akhirnya meninggal 3 hari kemudian, yang kelima keguguran saat usia kandungan masih 2 bulan, dan hamil kali ini adalah hamil yang keenam.

Saat bayinya lahir, saya segera melakukan pemeriksaan awal untuk melihat fisiknya. Semua organ luar lengkap dan sempurna. Tapi karena mukanya sangat khas, saya mencurigai bayi ini dengan Down Syndrome.

Ketika saya bawa ke ruang bayi, bapaknya terlihat tergopoh-gopoh menghampiri ruangan untuk menanyakan keadaan bayinya.

"Bagaimana dok? Sehat kan? Hidup kan?"
"Iya, sampai sejauh ini sehat pak.  Tapi saya mencurigai bayi bapak Down Syndrome. Pemeriksaan pastinya dengan pemeriksaan genetik atau kariotyping pak, ........*saya masih belum selesai ngomong*

Sang bapak langsung menangis di depan saya. Saya yakin dia tidak mengerti apa itu Down Syndrome, tidak mengerti juga apa yang dimaksud kariotyping karena saya belum selesai menjelaskan. Tapi saya yakin kalau sang bapak mengerti ada keabnormalan pada anaknya. Saya langsung diam begitu ngeh kalau sang bapak sedang menangis dan setengah tertahan berucap " GustiAllah, kenapa Kau berikan cobaan yang sedemikian beratnya pada hamba. Hamba ini sudah tidak kuat lagi ya Allah." *pakai bahasa Jawa*

Lalu, sang bapak ngomong lagi setengah curhat ke saya " Dok, kenapa yang dikasih cacat harus anak saya? Kenapa bukan anak yang kemarin lahir karena mau digugurin terus ditinggal kabur aja? Saya sudah menunggu 10 tahun dok. Semua engga ada yang hidup. Sekarang yang ini cacat. Entah berapa lama lagi hidupnya kan? "

Saya speechless. Antara bingung harus menjawab apa tanpa membuat bapaknya lebih bersedih dan memang tidak tahu jawabannya apa.

Kejadian lain, saat saya kedatangan ibu hamil 6 bulan yang pre-eklamsi berat dan kejang dengan penurunan kesadaran. Untuk menyelamatkan bayinya yang pasti sudah kekurangan oksigen, operasi caesar pun dilaksanakan secepatnya. Ketika lahir, sang bayi yang sepertinya masih berada dalam pengaruh obat bius serta obat kejang ibunya tidak menangis, tidak bergerak dan biru walaupun detak jantungnya masih kuat terdengar.

Saya lakukan tindakan penyelamatan pertama sambil terus mencoba memompa paru-parunya. Alhamdulillah, bayi yang "hanya" 800 gram itu merespon dan bisa bertahan hidup.
Saya bawa ke ruangan bayi, tapi tidak ada keluarga lain yang bisa dipanggil. Saya tahu dari teman, ibu bayi ini ternyata mengalami ICH atau Intra Cerebral Hemorrhage alias perdarahan otak dan harus secepatnya menjalani operasi trepanasi (Tulang kepala dibuka supaya perdarahan di otak bisa dikeluarkan). Saya pikir, mungkin saja keluarganya sibuk mengurus operasi ibunya.

Beberapa jam kemudian, akhirnya sang ayah bayi datang untuk melihat dan mengadzani bayi. Ketika saya edukasi, kelihatan jelas pikiran ayahnya sedang terpaku pada kondisi istrinya. Tapi sang ayah sempat berkata "Dok, saya serahkan semuanya pada dokter. Saya percayakan anak saya. Kalau memang harus engga ada, saya ikhlas dok."

 Bayi ini sempat bertahan selama 3 hari sebelum akhirnya meninggal dunia. Walaupun sudah dibantu memompa napas, rupanya paru-parunya yang belum matang dan belum siap bekerja tidak merespon. Saat saya beritahukan pada sang ayah, beliau tampak tegar walaupun bingung harus menjelaskan dengan cara apa ke istrinya yang baru saja sadar dari koma.

"Dok, saya takut kalau saya beritahu istri saya sekarang, dia ngedrop. Saya takut dia koma lagi. Tapi kalau engga saya beritahu sekarang, istri saya engga bisa ngelihat (jasad) anak saya untuk selamanya. Saya bingung dok. Saya mohon dengan sangat dok, saya serahkan semua ke dokter saja ya bagaimana baiknya."

Jreeeeng. Saya bingung. Apalagi setelah saya bertemu dengan istrinya yang ternyata hilang ingatan. Ingatan mulai dari dia hamil sampai dengan melahirkan hilang sama sekali. Yang dia ingat, dia hanya punya satu anak berusia 9 tahun yang ada di rumah. Dia bahkan tidak ingat untuk apa dia ada di rumah sakit. Terus bagaimana saya harus menyampaikan soal bayi yang baru dilahirkannya?

Saya jadi tersadar bahwa diluar segala macam teori yang terpapar di textbook tebal saya, masih banyak hal-hal yang harus saya pelajari. Bukan hanya soal bayi sih tentunya. Saya belajar banyaaaaak sekali yang tidak mungkin bisa saya dapatkan dari hanya sekedar membaca karena hubungan dengan manusia tidak bisa dijadikan saklek seperti dalam buku. Saya jadi ingat nasihat salah satu guru saya,

"Menjadi dokter tidak hanya membutuhkan otak, tapi yang paling penting di atas segalanya, adalah hati. To be a doctor = to cure sometimes, to relieve often and to comfort always"

Semoga saya selalu ingat untuk menggunakan hati disamping otak dalam menghadapi pasien-pasien saya. Amin!

Saturday, November 24, 2012

Parno

Selama sebulan terakhir ini, saya bertugas di divisi neonatus. Tugasnya merawat bayi-bayi yang baru lahir sampai berusia sebulan, apapun masalahnya. Capek lho, karena dengan sekian banyak bayi, dokternya hanya satu, saya sendiri. Makanya jarang ngupdate blog deh bulan ini:D

Setiap hari, saya datang sebelum subuh dan pulang sore sekali supaya semua kerjaan bisa selesai. Sedih juga, jarang bisa ketemu Naya. Tapi di lain pihak, menyenangkan karena saya jadi bisa belajar banyaaaaaaaak sekali.

Sebenarnya bukan soal ilmunya yang mau saya bahas sekarang, melainkan pengalaman selama disana. Boleh percaya boleh engga, banyak banget pengalaman unik yang jarang saya dapatkan di tempat lain.

Misalnya, saya sering kedatangan pasien melahirkan yang masih muda belia, antara 12-15 tahun.
Tentu saja, belum menikah dan biasanya orangtua yang mengantar tidak tahu kalau anaknya sedang hamil. Kebanyakan, semua sudah melakukan usaha-usaha pengguguran sebelumnya seperti minum pil lancar menstruasi, jamu-jamuan sampai pijat dukun dan lain sebagainya.

Saat bayinya dilahirkan, biasanya lahir prematur dengan berat badan antara 700-1300 gram saja dan sering mengalami kelainan kongenital. Ada yang lahir tanpa kulit kepala, dengan Cleft Lip Palate alias sumbing, kelainan jantung, kelainan paru-paru, terlahir tanpa bagian usus, sampai yang lahir dengan usus terburai keluar dari perutnya alias gastroschizis. Macam-macam deh. 

Buat saya sebagai dokter, merupakan suatu tantangan untuk merawat bayi-bayi seperti itu sampai bisa bertahan hidup. Tapi, yang sering saya sesalkan, rupanya hal ini yang tidak dirasakan oleh keluarga bayi tsb. Mungkin karena unwanted, banyak yang saat dijelaskan tindakan-tindakan yang akan saya lakukan, hanya menjawab "Sudahlah dok, kami sudah ikhlas kehilangan kok". Padahal bayinya ini masih hidup lhoo. Kok malah seperti mengharapkan bayinya meninggal saja ya?

Ada lagi yang menjawab "Engga apa-apa dok, daripada dibiarkan hidup terus, justru kasihan dan menambah beban biaya keluarga kalau sudah besar nanti."Banyak yang meminta pulang paksa, menolak perawatan dan akhirnya membiarkan bayinya meninggal di rumah. Oh ya, ngomongin soal biaya, kebanyakan pasien-pasien ini punya Jamkesmas, sehingga seluruh biayanya selama di rumah sakit ditanggung. Jadi kalau alasannya soal biaya sih mustinya engga segitunya.

Bahkan, yang lebih parah lagi, ada yang tega meninggalkan sang bayi begitu saja di rumah sakit. Setelah melahirkan, langsung pulang dengan meninggalkan alamat dan no telpon palsu. Tega banget ya:'(

Ingatan saya langsung kembali ke beberapa tahun yang lalu saat saya masih berumur 12-15 tahun. Duh, rasanya yang ada di otak saya waktu itu hanya belajar di sekolah, bagaimana caranya mendapat nilai bagus atau bermain-main dengan teman-teman. Boro-boro hamil, pacaran saja engga pernah! *curhat terselubung* :p

Saat saya ngobrol dengan perawat-perawat ruangan, kebanyakan mereka bilang "Yah, anak jaman sekarang dok. Maklum sajalah."

Yes, saya tahu kok kalau jaman sekarang beda sama jaman saya dulu banget. Dengan era tekhnologi dan globalisasi, jelas keterbukaan aliran informasi bertambah besar. Tapi kalau menurut saya, memangnya canggihnya tekhnologi boleh dan bisa dijadikan alasan pembenaran untuk berlaku tanpa nurani dan tak bermoral? Apa perkembangan tekhnologi harus selalu berbanding terbalik dengan tingkat moral?

Saya pernah iseng bertanya ke salah satu ibu dari pasien saya yang ternyata masih berusia 12 tahun.

M : "Bu, ibu masih sekolah?"
X : " Iya dok, kelas 1 SMP"
M: " Di sekolah engga ada yang tahu kalau ibu hamil?"
X: "Engga dok, aku pakai baju yang besar dan jilbab lebar untuk menutupi"
M: "Bapaknya siapa bu?"
X: " Cowokku dok"
M: "Teman satu sekolah?"
X: " Iya, tapi dia udah kelas 3"
M: "Terus abis gini gimana? Bapaknya mau tanggung jawab?"
X: "Aku keluar dari sekolah dok. Malu. Bapaknya juga. Pindah ke kota lain."
M: "Mau tanggung jawab engga?"
X: " Katanya sih mau nikahin aku, tapi engga tau lagi dok. Wong sampai sekarang engga bisa kutelpon."
M: *miris*

Bahkan saat saya jelaskan kondisi bayinya lemah dan bisa meninggal sewaktu-waktu, si ibu ini malah sibuk pegang handphone dan ketawa-ketawa saja. -_-"
Yah, engga bisa disalahinlah ya, wong hitungannya masih piyik alias anak kecil.

Gara-gara kejadian-kejadian seperti ini, saya langsung kepikiran lho! Waduh, gimana ya Naya kelak? Jadi orangtua jaman sekarang benar-benar bikin parno. Punya anak cewek takut dihamilin, punya anak cowok takut ngehamilin anak orang.

Saya berniat untuk memberikan Naya dasar keagamaan yang kuat. Bukan hanya sekedar "Eh anakku pinter lho, baru kelas 1 SD udah hapal 7 surat." atau "Baru umur 4 taun udah bisa baca Al-Quran".
Yang lebih penting bagi saya adalah bagaimana nilai-nilai keagamaan itu bisa diterapkan Naya kelak. Saya yakin, lingkungan memberikan pengaruh yang besar. Bagaimana teman-teman Naya nantinya sedikit banyak pasti akan mempengaruhi Naya. Makanya saya lagi rajin-rajinnya survei sekolah nih. Bukan hanya untuk waktu dekat, tapi bahkan sampai SMA. -Iyeee iyeee tau dah gue lebay:p-

Kalau menuruti keinginan sih, saya inginnya berada di dekat Naya terus sampai nanti. Kalau perlu, biarpun sudah SMA juga saya duduk di sebelahnya, ikut belajar sambil memasang tatapan menyelidik setiap ada cowok yang deket-deket Naya -emak gelo:p-:))
Tapi, kan ya engga mungkin. Saya engga mungkin bisa 24 jam sehari terus-terusan berada di sebelah Naya untuk melindunginya.

Yang bisa saya lakukan, hanya berdoa. Eh bukan 'hanya' sih, menurut saya doa ibu adalah doa yang paling mustajab. Doa yang pasti akan didengar dan dikabulkan. InsyaAllah, Allah bersama kami. InsyaAllah, Naya akan selalu dilindungi Allah SWT selamanya. Amiiiinnn!

Tenang nak, pokoknya kalau sampai ada yang berani-beraninya sama Naya, mama goreng sampai mateng!:))



Tuesday, November 20, 2012

Mood Booster

Pengumuman:D  
Sore ini, Meta capek banget gegara banyaaaaak bayi lahir ke dunia dengan operasi. Diantara 1 sc ke sc lainnya, iseng buka twitter dan mendapati nama blog Meta bertengger jadi salah satu diantara 12 finalis #kompetisiblogab alias Ayahbunda. Alhamdulillaaaah:)

Engga menang pun engga apa-apa, jadi salah satu finalisnya aja udah boosting up my mood all day long:D

Im ready for the next SC!

Thank you Ayahbunda for being my mood booster:D

Oh ya, btw ini dia tulisan Meta yang diikutkan ke #kompetisiblogab.Wish me luck!:)


Monday, November 19, 2012

Naya-19 mo

Sebelum umur 19 bulannya Naya kelewatan tanpa sempet diupdate gegara sang emak sibuk engga karuan, mumpung ada waktu sedikit, langsung deh nyentuh laptop:D

Naya 19 bulan ini banyak perkembangannya. Kosakata yang sebelumnya >100 kata, sekarang lebih dari >150 kata. Baweeeeeel sekali. Engga bisa diem badan dan mulutnya. Pokoknya kalau di rumah engga ada suara Naya lagi ngomong, patut dicurigai.

Lagi suka-sukanya main masak-masakan. Potong-potong playdough, diaduk-aduk, ditaruh di kompor mainan, disuapin ke boneka-bonekanya.

Lagi suka mainan pancing ikan yang ada magnetnya. Gape bener dah ni bocah. Emaknya aja kalah.

Sudah bisa warna-warna selain warna primer kayak oranye, abu-abu,ungu-jelas:p- 

Lagi suka nyanyi. Sudah hapal beberapa lagu. Pok ame-ame, Burung Kakak Tua, Bebek-bebek, Ayamku sama Topi Naya Bundar. Cuma hapal reffrainnya aja--> Balonku, Naik Kereta Api. Cuma hapal bagian belakangnya aja--> Potong Bebek Angsa. Surprisingly, kalau kemarin-kemarin nada masih acakadut, sekarang udah bener lhooo:D

Karena bicaranya udah lancar jaya dalam bahasa Indonesia, Meta mulai ngajarin sedikit-sedikit bahasa Inggris ke Naya. Udah bisa beberapa kata kayak sheep, up, good, bad, thank you, sorry, help, dll.

Masih suka (dan tambah suka) difoto. Ampun deh, udah bisa pose-pose sendiri-_-"

Sudah bisa pakai celana dan sepatu sendiri. Pakai topi atau bando sendiri juga bisa. Sekarang lagi suka pakai kacamata. Biar "Sama kaya mama":') Bisa lho pakai kacamata sendiri.

Sudah hapal gerakan shalat. "Wolloooohuabaaaal!"--> Allahuakbar. Mulai dari tabiratul ihram, bersedekap, rukuk sampai sujud. Tapi seringnya, saking bersemangat sekali, pas sujud, kepala Naya kejedug lantai. Naya nangis bilang "engga mau solaaaaat agiiihh. Engga mauuuuuu!" :))))

Suka sekali baca buku dan minta diceritain. Tiap hari mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, kalau dihitung rata-rata minta baca buku sekitar 6-7x. Emaknya sampai mabok cerita karena yang diminta yang itu-itu lagi-_-"

Pernah ya, Meta iseng nanya:
M : Kak, mama kalau marah ke Naya tuh gimana sih?
N : NAYAAA! heufh ;bh;hgd gv hv phds *bergumam engga jelas niru Meta ngomel* -_-"
M: Kalau papa?
N: Nayaaaa.. *suara lebih lembut tanpa gumaman lebih lanjut*
:)))

Oh ya, sekarang Naya Meta ijinin nonton tv, masih dibatesin sih, maksimal 30 menit/hari. Favoritnya? Osooooo. Tau engga? Nih beruang kuning kaya begini-->
Oso -atau kalau Naya yang bilang Osyooow-


Kalau ditanya:
M : Kak, nama lengkapnya Naya siapa?
N : Asiya Nayaya Kici!
M : Kok ada kicinya sih kak? Engga ada.
N : Ada ma. Ada kicinya.
M : Engga ada kak. Mana?
N : Adaaaaa. Tuh! *nunjuk boneka hellokittynya* -_-"

Kalau ke mall, sukaaa sekali liat baju baru. Pasti langsung ngambil sambil bilang "Ini ma, cukup kok cukup."--> emang siapa yang mau beliin:p

Kalau ditanya:
M: Kak, besok kakak sekolah ya?
N : Engga ah, capek.
M: Lho, kalau capek boleh engga sekolah?
N: Bolos.
M: Terus mau ngapain kalau engga sekolah?
N: Ke mall ah. --> ini siapa ya yang ngajarin-_-"
M: Naik apa kak?
N: Pak becak
M--> Mau ngomel engga jadi keburu ngakak:))

Lain kesempatan,
M: Kak, besok mama libur lho!
N: Engga pegi?
M: Engga.
N: Engga jaga?
M: Engga.
N: Hoyeeeeee! Ke mall ah.--> suka masih belum bisa ngebedain mana yang pakai ah mana yang engga-_-"
M: Ngapain sih ke mall?
N: Beli bubung mah! -baca: bubur-
M: :)))

Lagi menguatkan diri -emaknya sih ini:p- untuk siap-siap menyapih Naya. Tapi agak masih engga rela. Huks. Semoga bisa kuaaaat!

Oh ya, setiap mau ditinggal pergi sama di telpon, Naya sekarang selalu bilang ayafwu mamaaa..

Ayafwu too, kakak Aayaaaaa:*


Thursday, November 15, 2012

Nge-mall Bareng Naya

Setelah hampir 2 minggu (kurang 6 minggu lagi!)  pergi subuh dan pulang malem, kemarin Meta menyempatkan diri buat pergi sama Naya nge-Mall. Kasian juga sih ngeliatnya, apalagi kalau tiap Meta pulang Naya lari meluk erat sambil bilang "Mamaa, kakak Aya ngangenggggg". :')

Mall yang dituju adalah Ciputra World. Meta sendiri baru pernah 2 kali kesini, itu pun karena nyari barang yang cuma dijual di Metro. Begitu dapet barangnya langsung pulang tanpa sempat explore lebih jauh lagi:D

Kenapa CiWorld? Naya belum pernah kesini dan pengen ngajak Naya ke suasana yang baru aja.

Ini dia beberapa foto-fotonya. Look how happy she is!:D

My dancing partner in DDR.

Pose di Pizza Hut

Cheeseeeee!

Tuesday, November 13, 2012

Car Seat : Penting Engga?

Tadi pagi, selagi membuka-buka majalah langganan, mata saya tertarik dengan halaman advertorial Mothercare yang  eye-catching. Bukan hanya karena model bayinya yang uber cute atau nama besar Mothercare sebagai retailer global produk ibu-bayi-anak nomor satu di dunia, tapi karena produk car seat yang ditampilkan. Warnanya lucu-lucu deh!

Saya langsung teringat sewaktu masih hamil, saya rajin bertanya kesana kemari untuk  menyusun list perlengkapan bayi yang harus dibeli, Apa saja sih yang harus dibeli? Apa saja yang engga bakal terpakai? Apa saja yang terpakainya hanya sebentar? Apa yang terpakainya lama?

Maklum, namanya masih euphoria menyambut hadirnya anggota keluarga baru di rumah, rasanya semua ingin dibeli. Apalagi, barang-barang bayi yang ada di pasaran lucu-lucu. Gemas! Kalau menuruti hawa napsu sih bisa-bisa gulung tikar:p

Saya ingat betul, dari semua orang yang saya tanya, tidak ada yang menyebutkan car seat sebagai perlengkapan yang penting untuk dibeli. Malah seorang teman jelas-jelas menekankan “Udah, engga usah beli car seat. Yakin deh, engga bakalan kepake! Udah mahal-mahal, belum tentu kelak anakmu mau ditaruh di car seat.”

Karena percaya pada ibu-ibu lain yang sudah punya anak duluan dan tentunya lebih berpengalaman, saya nurut saja deh. Car seat was never existed in my to-buy-list. Dan karena emang engga berniat beli, jadilah saya engga pernah survei mengenai car seat ini.

Sejak lahir, setiap bepergian Naya selalu saya pangku atau kalau saya yang menyetir mobil, nanny-nya yang memangku. Hal ini terus berjalan sampai suatu ketika, saat dinas jaga saya kedatangan seorang bayi berusia 6 bulan yang mengalami cedera otak. Gara-garanya sangat sepele. Ayahnya mengerem mendadak saat mengendarai mobil untuk menghindar dari kucing, mengakibatkan kepala bayi ini yang sedang dipangku sang ibu di kursi depan terantuk dashboard mobil:’(

Duh saya langsung lho teringat Naya. Selama ini saya selalu beralasan, “Ah insyaAllah engga bakal kenapa-kenapa. Kan saya sendiri yang pangku sehingga pasti lebih aman. Siapapun yang menyetir akan selalu saya ingatkan untuk berhati-hati dan engga ngebut” Saya juga sering beralasan “Engga pergi jauh kok, cuma ke supermarket dekat rumah”. Padahal tahu engga sih, ternyata 75% kecelakaan terjadi dalam radius kurang dari 40 km dan 50% terjadi pada kecepatan kurang dari 60 km/jam.


Kejadian diatas mengingatkan saya bahwa yang namanya kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Rasanya sangat egois jika kita, sebagai orangtua tidak mementingkan keselamatan anak di atas segalanya.

Akibat kejadian tadi, begitu sampai di rumah saya langsung browsing untuk survei car seat. Ada beberapa jenis car seat yang dijual di pasaran. Untuk bayi atau infant car seat, dapat digunakan untuk bayi dengan berat maksimal 10 kg. Car seat ini diposisikan menghadap ke belakang, demi keamanan posisi bayi jika mobil tiba-tiba mengerem mendadak.

Untuk anak diatas satu tahun atau yang beratnya sudah diatas 10 kg namun belum sampai 20 kg, ada lagi convertible car seat yang bisa dibolak/balik menghadap ke depan atau ke belakang. Sedangkan untuk anak yang lebih besar, dapat menggunakan car seat jenis booster. Kenapa engga pake seatbelt biasa saja sih? Karena anak-anak belum cukup tinggi, dikhawatirkan tali seatbelt jatuh di dada anak dan justru membahayakan.

Btw, saat browsing masalah car seat ini, saya malah mendapat fakta yang cukup mengagetkan saya, bahwa ada beberapa negara di dunia seperti negara-negara Eropa, Kanada, Australia sampai Amerika Serikat mempunyai peraturan bahwa bayi yang baru lahir di rumah sakit tidak boleh pulang dari rumah sakit jika orangtua belum memiliki car seat.

Saya semakin yakin untuk menggunakan car seat untuk Naya. Sayangnya, memang betul, harga car seat cukup mahal untuk sebuah perlengkapan bayi yang tidak setiap hari dipakai. Tapi karena saya benar-benar sudah berniat memasang car seat di mobil, akhirnya saya memutuskan untuk menyewa. Saya pikir, infant car seat hanya bisa dipakai sebentar sehingga tidak ada salahnya untuk menyewa.

Awalnya memang khawatir kalau-kalau Naya rewel dan tidak mau memakai car seat. Tapi beneran deh, kalau memang dibiasakan sejak awal, pasti bisa kok.
Naya enjoy banget di car seat-nya!:)

Saya sudah 2x menyewa car seat untuk Naya. Infant dan yang convertible. Nah cita-cita saya, untuk yang booster, karena bisa dipakai lama sampai Naya cukup tinggi untuk memakai seatbelt, inginnya sih beli sendiri dan bukannya menyewa. Makanya saya rajin banget menabung akhir-akhir ini .walaupun tetap juga sih sering banget terpakai buat keperluan belanja lainnya:p

Nah, dari advertorial tadi, saya baru dapat info kalau Mothercare juga lagi seru-serunya campaign the importance of car seat. And guess what, selama bulan November ada special price buat car seat, dengan harga mulai dari Rp. 999.000,00 saja! Huaaaa..langsung panik deh saya! *itung-itung tabungan*.

Kalau mendengar nama Mothercare, bawaannya pengen langsung kesana dan ambil barang. Engga perlu repot-repot survei lagi karena yang dijual Mothercare memang sudah pasti jaminan mutu, pasti amannya dan pasti awetnya.

Saya siaaaaap meluncur ke Mothercare terdekat! Doakan engga kalap ya!:))

Saturday, November 10, 2012

November Pasti Berlalu

Selama bulan November ini, Meta berangkat ke rumah sakit dari rumah sebelum jam 5 pagi dan pulang kadang bisa sampai malam hari, atau bahkan baru pulang besok sorenya kalau kebagian tugas jaga.  Kangen banget sama Naya tiap hari, jarang ketemu lama:')

Karena Naya bangunnya juga pagi, biasanya Meta foto dulu tampang bantal-baru-bangun-nya Naya. Lumayan, obat kangen buat diliat-liat selama di rumah sakit!:p

Oh ya, akhir-akhir ini, Naya udah engga mau lagi dipanggil kakak Naya atau Aya seperti biasanya.
"No no no, bukan Aya ma, no! Arshiya!"

-_-"

Jadilah kami serumah manggil Naya dengan Arshiya sekarang. Baiklah boss Arshiya!

Bangun tidur udah centil.

Masih tampang bantal.
Beberapa hari yang lalu, lagi di rumah sakit, tetiba hp bunyi, nanny-nya Naya missed-call. Meta udah keder aja takut ada apa-apa sama Naya. Langsung panik nelpon balik.

M : Halooo, ada apa mbak?
N : Hayoo mama, ini Arshiya.
M : Ohh halooo kakak Arshiyaaa, ada apa nelpon mama tadi?
N: Kakak Arshiya ngangeng mama. :')

*ampyun, emaknya langsung mimbik-mimbik* :))

Jadi, ternyata nanny-nya cerita, Naya keukeuh nyuruh nanny nelponin Meta. Makanya sang nanny missed-call biar Meta telepon balik. Duh, bawaannya pengen langsung terbang ke rumah:p

Kesempatan lain,

M : Halo, kakak Arshiya ada?
N: Hayoo, ini maaa Arshiya. Ma, kakak Arshiya menang.
M: Menang apa kak?
N: Momba (baca:lomba) ma.
M: Oh iya? Pinter banget. Lomba apa sih?
N: Momba ayoooo ayooo ayooo ayoo ayoooo ayooo ayooo ayooo *teriak-teriak dengan nada suporter*
M: Lomba ayo ayo ayo itu lomba apa sih kak?
N: Ya momba ayo ayo ayo ayo ayo ayo maaaaa...

Setelah telepon dikasih nanny, Meta baru ngerti kalau ternyata Naya menang lomba masukin bola ke keranjang di sekolahnya dalam memperingati hari pahlawan hahahhaha. Selama lomba, emang semua orang nyemangatin pakai ayo-ayo-ayo gitu, dan dikira Naya itu namanya lomba ayo-ayo-ayo:))))))

Naya juara 1 lhooo *bangga:p*, dan dapet hadiah yang dibawa terus kemana-mana -_-"
Si juara 1.

Sekarang Naya lagi suka baca buku. Bangun tidur pegang buku, mandi maunya sambil baca buku, main pasti sambil bawa buku, mau tidur minta baca buku lagi. Pokoknya bukuuuu terus. Alhamdulillah, cita-cita Meta biar Naya suka buku tercapai:) Rasanya ikhlas banget kalau ngeluarin uang buat beli buku dibanding beli mainan yang engga jelas atau baju:D

Naya juga lagi suka nyanyi. Tiap saat nyanyiiiiii terus. Nadanya kemana-mana, tapi dia keliatan happy setiap nyanyi.

Ahhh kangen banget unyel-unyelan sama kakak Aya eh Arshiya lagiii... November (dan Desember) cepatlah berlaluuuuuuuu...

Sunday, November 4, 2012

Review Sekolah Part-2

Di tengah ke-hectic-an, Meta baru nyadar kalau Kids Fest Edufair aka pameran pendidikan anak yang udah ditunggu sejak lama itu diadain bulan ini. Duh, biarpun sambil ngantuk-ngantuk dengan setengah nyawa, wajib dateng nih! Kapan lagi bisa survei banyak sekolah dalam satu waktu? Dan tentu sajaaaa, banyak diskon yang ditawarin?:p

Jadilah siang itu setelah urusan perumahsakitan kelar (Alhamdulillah ya Allah, kalau Sabtu cuma setengah hari), berangkat deh Meta sama Naya yang excited dibawa pergi setelah beberapa lama ngendon di rumah aja.

Acaranya digelar di Grand City Surabaya. Kami sempat muter-muter karena bingung tepatnya di sebelah mana Grand City acara ini diadain. Kebetulan pada hari yang sama, ada banyak sekali acara disana. Setelah tanya kiri-kanan, sampai juga kami di acara tsb.

Kesan pertama, wah banyak sekali nih sekolah yang harus dilihat. Seruangan penuh! Mulai Kinderland, IPH, Elyon, Gracia, SpinS, LOGOS, Surabaya Montessori School, sekolah musik Irama Mas, KELT, Bumble Bee, Godwins, Cikal, Whizkids, Speak Up, Natassa, Singapore International School, dll. Karena teler banget, Meta memutuskan hanya akan menyurvei beberapa sekolah yang menarik dan sudah diincar sejak dulu kala. Sementara itu, Naya pun engga kalah sibuknya mengejar-ngejar balon-_-"

Ini dia hasil survei part 2 Meta buat sekolah Naya:

1. Bumble Bee
Galaxy Bumi Permai E7/6A
031-5952176
Ada beberapa cabang juga di Darmo Permai, Delta Waru, Cipete Jakarta dan di Jakarta Timur.

Booth sekolah ini eye-catching banget di pameran. Warna-warni dan tempatnya strategis. Selama Meta nanya-nanya, Naya main balok warna-warni disini.

Programnya ada art and creativity, cognitive skill, sand and water play, music time sampai pretend time. (Kayanya Naya bakal suka nih pretend time, secara ni bayi dramaaaa banget).

Bahasa pengantar sekolah ini adalah 95% Inggris.

Kurikulum: Mengembangkan fisik, sosial,emosional dan intelektual anak dengan play-orientation, sesuai taglinenya, "Play is the work of childhood".

Untuk anak 2 tahun, kelas yang ada adalah pre K1. Masuk seminggu 3x, masing-masing 2 jam pertemuan.

Biaya:
Enrollment fee: Rp. 3.000.000,00
(Selama pameran diskon jadi Rp. 2.550.000,00. Lumayan banget kan?)

Monthly fee: Rp. 550.000,00

Komen Meta:
Lokasinya deket dari rumah, cuma Meta belum pernah liat keadaan kelasnya. Luas/engga, ada playground outdoornya apa engga, dll. Worth to try deh! Nanti kalau ada waktu (entah kapan errrrr), Meta pasti bakal ngedatengin sekolah itu langsung:)

2. IPH Playgroup
Jl. Nginden Intan Selatan 49
5922927

Jl. Pattimura - Plaza segi 8 blok D
7340316

Meta pernah dateng dan observasi sehari penuh cara mengajar di sekolah ini pas lagi syuting acara anak-anak (Shame on me, lupa euy nama acaranya apa ya hahaha) buat SBO TV. Untuk kepentingan syuting tadi, Meta ikutan masuk ke salah satu kelas dan mengajar anak-anak lucu di kelas playgroup menyanyi. Waktu itu sih, sempet kepikiran 'Ah nanti kalau punya anak, disekolahin disini aaaah'. Jadi pas tau IPH buka booth juga di pameran, semangat 45 deh surveinya!

Kurikulum: Full dalam bahasa Inggris. Misinya adalah to partner with the parents to prepare the next generation of Godly leaders.  Taglinenya adalah wonderful and powerful.

Ruangan kelas: karena terletak di ruko, halamannya engga terlalu luas, jadi ruangannya tersebar dari lantai 1 sampai lantai 3. Full AC.

Untuk kelas playgroup (2-3 tahun), masuknya seminggu 3x, masing-masing 2 jam.

Biaya:
Enrollment fee : Rp. 12.325.000,00
Monthly fee : Rp. 670.000,00

Komen Meta:
Dibawah logo IPH selalu tertera Proverbs 24:3 yang Meta tau diambil dari kitab injil. Jelaslah bahwa sekolah ini mengajarkan agama yang entah Katolik / Kristen. Sebenernya, Meta engga keberatan sih kalau Naya sekolah di sekolah Katolik/Kristen. Just fyi, Meta sekolah di sekolah Katolik sejak kelas 1 SD sampai 3 SMP walaupun setiap sore tetap harus mengaji ke TPA mesjid sebelah rumah.

Cuma, yang bikin agak mikir-mikir lagi adalah karena ini adalah pendidikan usia dini-banget-, Meta rasa basic yang harus diajarin ke Naya adalah agamanya sendiri dulu, Islam. So, engga dulu deh ya. We'll pass this one:)

3. Surabaya Montessori School.
Jl. Manyar Rejo No. 89
5965816
www.surabayamontessori.com

Kurikulum: Pastinya Montessori dong yaaa. Udah pernah denger soal Montessori? Intinya, kurikulum ini lebih menekankan pendidikan berdasarkan keunikan masing-masing individu. Karena semua anak adalah unik, bener kan?
Bahasa pengantarnya Inggris dan Mandarin. Tenaga pengajar berbanding murid adalah 1:5. Murid diajarkan untuk mandiri dalam practical life.

Ruangan kelas: kalau lihat foto-fotonya sih lumayan luas dan ada playground outdoornya juga.

Untuk playgroup 1 (2-3 tahun), masuk seminggu 5x, masing-masing 2 jam.

Biaya:
Enrollment fee: Rp. 22.000.000,00
(Selama pameran diskon jadi Rp. 18.700.000,00)
Monthly fee: Rp. 950.000,00

Komen Meta:
Eh? Seminggu 5x? Naya pasti teler deh ini:p selain itu, ada bahasa Mandarinnya juga yang pasti engga kepake karena emak bapaknya engga ada yang bisa. Jadi yang ini pun skip dulu:)

4. Godwins
Jl. Raya Tenggilis 27-29
843-5555

Ini nih sekolah yang cukup terkenal di Surabaya. Biarpun engga sesuai sama kriteria (karena jauh dan bermandarin ria), Meta tetap menyertakan sekolah ini dalam daftar survei karena kepo. Biasalah ya emak-emak:p

Kurikulum: mengajarkan percaya diri pada anak, mereka juga akan dididik suka belajar. (Ini sih kayanya yang butuh emaknya deh! Gimana caranya biar emaknya bisa suka belajar baca textbook ya? Haish! Malah curhat)

Programnya ada motoric skill, reading readiness, life skill, math concept, convo in English and Mandarin.

Untuk 2-3 tahun, namanya kelas nursery.

Biaya:
Enrollment fee: Rp. 10.000.000,00
Uniform fee: Rp. 400.000,00
Material fee: Rp. 300.000.00/year
Monthly fee: Rp. 800.000,00
Registration: Rp. 250.000,00

Komen Meta:
Seperti yang Meta bilang diatas, engga sesuai kriteria, emang cuman kepo aja. Semoga bisa berguna buat yang emang pengen nyekolahin anaknya disini:)

5. Irama Mas Music School
Jl. Sulawesi 57
5032444

Ada cabangnya di Wisma Permai, Darmo permai sama Tegalsari.

Ini bukan seperti sekolah lain yang Meta survei, tapi merupakan sekolah musik. Karena Meta dan suami punya basic musik, kami sama-sama pengen Naya pun begitu. Lagipula, Naya suka sekali berhubungan dengan musik sejak bayi. Sekarang, hobinya menari, menyanyi dan mengacaukan emak kalau lagi main piano.

Untuk kelas umur 2 tahun, namanya Music Fantasy.

Disini, anak diajarkan bernyanyi bersama, mendengarkan musik dan bebas berekspresi dengan tubuh saat Joyful Rhythm.

Kenapa Irama Mas? Simple, karena deket banget dari rumah. Tinggal naek becak:))

Biaya:
Registrasi: Rp. 300.000,00 (Selama pameran diskon jadi Rp. 150.000,00)
Buku: Rp. 200.000,00
Uang bulanan: Rp. 330.000,00

Komen Meta:
Yes, will definetely try!

Selama di pameran, Naya sibuk keliling. Melihat binatang di mini zoo, ikutan main di kolam bola sampai minta dibelikan buku. Alhamdulillah, keinginan Meta selama ini tercapai. Sejak jaman belum punya anak, bahkan belum nikah, Meta selalu bercita-cita kalau kelak punya anak, harus cinta buku!

Hasilnya Naya sekarang suka banget baca buku. Bahkan mainan apapun -termasuk sepeda kesayangannya atau apapun berbentuk Hellokitty- pasti bakal ditinggal kalau ada buku. Yaaay!

Anyway, setelah survei sekian banyak sekolah, jadinya sekolah manakah yang Meta pilih buat Naya?

Errrrr.. Kasih tau engga yaaaa:p

Sent from my PurpleBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Thursday, November 1, 2012

Hello November!

Hari pertama di bulan November. Per bulan ini Meta bertugas di NICU IRD. Salah satu rotasi yang beraaaaaaaaaat banget rasanya. Datang sebelum jam Shubuh (literally) , pulang sesudah Isya. Praktis, engga pernah ketemu matahari....dan Naya:'(

Diantara waktu tadi, sibuknya minta ampun, Bisa makan itu kemewahan tersendiri deh. Boro-boro makan, bisa duduk aja alhamdulillah. Operasi caesar bertubi-tubi, terus bayi-bayi yang dilahirkan hampir semua dalam keadaan jelek. Lagi mompa napas bayi yang satu -pake tangan cyiiin-, eh bayi yang lain engga napas. Belum abis bingungnya musti gimana (I wish i were amoeba so that i could split myself), eeeehh bayi sebelahnya lagi kejang. Belum sempet ngapa-ngapain, ada panggilan operasi ke lantai atas. Horeeeeeee *miris*. Teruuuuuus gitu sepanjang hari:'( Kadang ngerasa engga enak ati juga dan berdosa banget kalau sampai meninggalkan waktu shalat. Di-qadha sih, tapi tetep aja ngerasa engga enak. Tapi ya gimana lagi, Meta cuma sendirian huks. Tangan cuma punya 2. Semoga Allah mengerti ya, insyaAllah amiiiiin.

Maafkan kalau Meta jadi jarang-jarang nge-blog, atau lama banget balesin email/bbm/sms/telp/twit yaaa.. Selain sinyalnya bapuk berat, ya itu, megang hp tuh mewaaaaaah sekali deh.

Bismillah, semoga kuat fisik dan mental selama disini, amiiin! Doain yaaa:D


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...