Saturday, December 26, 2015

Tertelan Benda Asing

Waktu saya masih bolak/i berdinas di UGD, salah satu kasus yang sering membuat orangtua panik dan membawa anaknya ke UGD adalah "kemasukan" benda asing. 


“Kemasukan” benda asing bisa berarti tertelan (masuk ke saluran cerna) atau terhirup (masuk ke saluran napas). Tentu penanganannya pun akan jauh berbeda. Pada umumnya, tertelan atau terhirup benda asing paling sering terjadi pada anak berumur 6 bulan sampai 4 tahun karena di masa ini anak sedang dalam masanya menggunakan mulut untuk mengeksplorasi banyak hal. 


Saya masih ingat waktu Naya masih berusia di bawah setahun. Ampun deh, apapun yang bisa dipegang, pasti langsung dimasukkan ke mulut-_-"
Yang saya bahas kali ini adalah jika anak menelan benda asing.

Pertolongan pertama apa yang bisa kita lakukan saat anak menelan benda asing?



Bayi:

  • Letakkan bayi tengkurap pada lengan atau paha dengan posisi kepala lebih rendah.
  • Berikan 5 pukulan dengan menggunakan tumit dari telapak tangan pada bagian belakang bayi (interskapula). Tindakan ini disebut Back blows.
  • Bila obstruksi masih tetap, balikkan bayi menjadi terlentang dan berikan 5 pijatan dada dengan menggunakan 2 jari, satu jari di bawah garis yang menghubungkan kedua papila mamae (sama seperti melakukan pijat jantung). Tindakan ini disebut Chest thrusts.
  • Bila obstruksi masih tetap, evaluasi mulut bayi apakah ada bahan obstruksi yang bisa dikeluarkan.
  • Bila diperlukan, bisa diulang dengan kembali melakukan pukulan pada bagian belakang bayi.

Anak yang berumur di atas 1 tahun:

  • Letakkan anak dengan posisi tengkurap dengan kepala lebih rendah.
  • Berikan 5 pukulan dengan menggunakan tumit dari telapak tangan pada bagian belakang anak (interskapula).
  • Bila obstruksi masih tetap, berbaliklah ke belakang anak dan lingkarkan kedua lengan mengelilingi badan anak. Pertemukan kedua tangan dengan salah satu mengepal dan letakkan pada perut bagian atas (di bawah sternum) anak, kemudian lakukan hentakan ke arah belakang atas. Lakukan Heimlich tersebut sebanyak 5 kali.
  • Bila obstruksi masih tetap, evaluasi mulut anak apakah ada bahan obstruksi yang bisa dikeluarkan.
  • Bila diperlukan bisa diulang dengan kembali melakukan pukulan pada bagian belakang anak.



Kalau tertelan, cari tahu dulu tertelan benda apa karena ini pun akan sangat mempengaruhi penanganannya.



Dalam keadaan emergency, bawa ke UGD.

Misalnya saat:

- Anak menelan benda yang mengandung zat kimia seperti batu baterai, cairan pembersih, air accu dll.

- Menelan benda tajam seperti penjepit kertas

- Terdengar suara wheezing (napas ngik ngik)

- Nyeri di leher, tenggorokan

-Rewel

-Tampak sesak

- Tidak mau makan

- Muntah2

-Demam



 Semoga berguna!:)


1 comment:

Niar Ningrum said...

Hayy mbak meta, kalau adek ku dulu mainan kalung mutiara yang udah protola di masukin hidung coba waktu 2 tahunan, oemji itu ibu udah kelimpungan, kok untung nya dket sama rumah dokter dan dokter nya belom berangkat ke RS, di cungkil deh dan adek ngak nangis :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...