Thursday, September 17, 2015

Packing Light, Travelling Light

Bercermin dari pengalaman saat saya bepergian ke Eropa beberapa tahun lalu, di rencana perjalanan kali ini, saya membulatkan tekad untuk travelling light!

Apa itu travelling light? Intinya, mengoptimalkan barang bawaan supaya semuanya bisa muat di satu koper carry on yang bisa dibawa ke dalam bagasi atau kabin pesawat. Saya ingat waktu dulu ke Eropa, saya membawa banyak sekali barang bawaan, seperti mau pindah rumah saja hahaha. Yaa namanya juga cewek ya, sepatu saja maunya bawa berbagai bentuk. Belum aksesoris, produk perawatan kulit sampai hairdryer segala. Eh ternyata selama di sana, barang yang saya bawa malah banyak yang tak terpakai lho! Yang saya pakai yaaa itu-itu saja.

Menyesal? Jelaslah! Karena saya kan bepergian sendiri, ke mana-mana harus menggeret koper besar dan berat itu seorang diri. Apalagi selama di sana kan saya selalu menggunakan public transport. Bayangkan saja saya kerepotan membawa dan menjaga koper di public transport yang ramai.  Belum lagi saat tiba di bandara, menunggu datangnya koper pun ternyata memakan waktu yang tak sedikit. Repot deh pokoknya. Saya sempat berjanji pada diri sendiri, seandainya punya kesempatan bepergian lagi ke Eropa, saya memilih untuk travelling light saja.


Sebenarnya, saya agak ragu juga sih apakah memungkinkan untuk travelling light ke Eropa (plus UK) yang sedang memasuki musim gugur. Berdasar hasil ramalan cuaca, suhu di negara-negara yang akan kami datangi berkisar antara 6-13 derajat Celsius. Kalau suami saya sih memang aslinya makhluk kutub, jadi memakai sweater juga cukup untuknya. Tapi saya? Di kamar yang memasang suhu AC 22 derajat Celsius saja saya harus memakai jaket dan selimut tebal (itu pun masih kedinginan), apalagi "cuma" 6 derajat! Otomatis, pastilah saya akan menyiapkan peralatan tempur yang menghangatkan (dan pasti sangat memakan ruang). Lah, bagaimana bisa travelling light kalau begitu?

Saya banyak membaca forum dan tips dari berbagai traveller yang meyakinkan saya kalau bisa saja kok travelling light di musim gugur. Jangankan musim gugur, saat musim dingin saja bisa kok!

Pelajaran yang saya ambil dari banyak forum adalah selama apapun kita bepergian, pastikan tidak membawa kebutuhan pakaian untuk 5-6 hari saja. Toh, bisa dicuci setelah 5-6 hari. Untungnya (sebenarnya sih tak sengaja, kebetulan saja) semua airbnb yang sudah saya pesan mempunyai fasilitas mesin cuci lengkap dengan pengeringnya yang bisa dipakai secara gratis! Selain itu, tips berikutnya adalah bawa pakaian yang bisa di-mix and match. Banyak forum yang menyarankan membawa baju atau coat bewarna hitam, krem, beige atau coklat, yang pastinya akan selalu bisa di-mix and match karena sangat netral.

Masalahnya, semua baju saya tidak ada yang berwarna netral selain hitam hahaha. Tapi untungnya sih masih satu palet warna. Ungu, fuchsia, shocking pink, dan pink. Sepalet kan? Jadi masalah mix and match sih gampang deh!

Tips lainnya adalah pakai barang yang paling tebal atau berat saat di pesawat sehingga tak perlu dimasukkan ke dalam koper. Selain itu banyaklah membawa baju yang bisa digunakan secara layer atau berlapis karena cuaca Eropa di musim gugur kadang galau. Bisa dingin sekali, tapi bisa juga panas. Layer is the key. Begitu katanya.

Lanjut, masalah apa saja yang dibawa, setelah disesuaikan, inilah daftar saya:

Coat (Saya bawa 2, ungu dan abu-abu. Yang paling tebal saya pakai di pesawat).
Raincoat (Adanya ungu haha)

Celana jeans (dipakai di pesawat)
Celana panjang berbahan kaos
Jegging
Legging

Atasan wool berlengan panjang1 (abu-abu, dipakai di pesawat karena paling bulky)
Atasan kaos berlengan panjang 2 (hitam dan ungu)

Long john 2 pasang (warna hitam, bisa dipakai kapanpun sebagai dalaman supaya tetap hangat, bisa juga dipakai sebagai piyama)

Kaos kaki 3
Sarung tangan 2
Pakaian dalam untuk 4 hari
Syal/pashmina 2 (ungu juga haha)
Mini Dress bahan wool
Dress Shirt katun warna putih

Sepatu Boot (dipakai di pesawat)
Flat (bisa dilipat seperti sepatu ballerina)
Sneakers (Sepertinya bakal paling sering dipakai)

Perlengkapan lain:
-Powerbank, charger, tas tangan, earphone
-Mukena
-Amenities: sabun, shampoo, deterjen, cologne, sunblock, bedak (semua dalam travel size), sisir. Saya tidak membawa handuk karena di setiap airbnb kebetulan disediakan.
-Payung (Katanya sih sering banget turun hujan)
-Kontak lens
-Obat-obatan (Yang penting buat saya adalah paracetamol, antasida, obat flu yang mengandung pseudoefedrin, obat alergi antihistamin, daaaaan obat anti mabuk perjalanan hahaha.)
-Lain-lain: Tissue, tissue basah, bantal leher tiup

Selesai!

Kemarin saya mencoba memasukkan semuanya ke dalam carry on travel bag (kapasitas 15 kg), dengan bantuan vacuum plastic bag dan ilmu packing yang saya dapat dari youtube, masuk semuaaa woohoooo!

Jadi semakin tak sabar deh buat berangkat haha! Nanti saya update lagi ya benar-benar cukup atau tidak semua barang ini:D

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...