Friday, October 16, 2015

Amsterdam day-2

Memasuki hari ke-2 di Amsterdam, saya dan suami masih beradaptasi. Bayangkan saja, jam 7 malam waktu Amsterdam kami sudah tidur pulas (karena di Surabaya sudah jam 12 malam), lalu jam 2 pagi sudah melek maksimal (di Surabaya jam 7 pagi).

Cuaca Amsterdam hari ini lebih dingin lagi dibanding hari sebelumnya, ditambah hujan yang lumayan panjang mengguyur kota di bawah permukaan laut ini. Brrrr saya hampir beku rasanya. Serius!

Belajar dari pengalaman sebelumnya, hari ini saya memakai baju berlapis-lapis. Setelah pakaian dalam, saya memakai longjohn, kemudian di atasnya saya lapisi lagi dengan longjohn. Jadi saya memakai 2 stel longjohn. Setelahnya, saya memakai kaos tebal, yang dilapisi lagi dengan sweater wol tebal dan raincoat tebal khusus winter. Untuk bawahan, selain 2 lapisan longjohn, saya juga memakai legging tebal yang dilapisi lagi dengan stocking dan kaos kaki tebal, baru di luarnya saya memakai celana jeans. Belum cukup, karena saya juga memakai sarung tangan dan syal dari wol. Kelihatannya lebay ya? Tapi bahkan dengan baju berlapis-lapis seperti itu, saya masih merasa sangat kedinginan. Entahlah saya harus pakai baju seperti apa lagi supaya tidak membeku-_-"
Baju berapa lapis? Ratusaaaan!

Sesuai itinerary yang sudah saya susun sebelumnya, hari ini kami pergi ke Volendam. Volendam adalah kota kecil di sebelah utara Amsterdam. Jaraknya kurang lebih sekitar 20 km dari pusat kota Amsterdam. Nuansa desa nelayan yang khas sungguh wajib bagi turis di Amsterdam. Kami naik bis line 316 dari Centraal Station. Perjalanan kami tempuh sekitar 25 menit. Di dalam bis hanya ada kami serta 1 pasangan lainnya. Mungkin karena memang bukan musim liburan, di Volendam pun tak terlalu banyak wisatawan yang berkunjung. Rejeki kami deh ya:D

Ada satu kekonyolan yang kami lakukan. KAmi turun di Centrum Volendam, lalu bingung mana sih yang menarik dan jadi tourist spot? Maklum, tempat kami turun dari bis itu sepiiiii sekali. Tak ada orang yang bisa kami tanyai, sehingga kami putuskan untuk berjalan saja. Siapa tahu, nanti ketemu. Nyatanya setelah hampir sejam gempor berjalan jauh, tak jua berjumpa dengan tempat yang dimaksud. Kalau soal capek berjalan sih tak masalah buat saya, tapi dinginnya itu lhoooo! Suami saya mulai mimisan (kalau terlalu dingin begitu), dan wajah saya mulai memerah bak habis ditampar bolak/i LOL. Walaupun begitu, karena nyasar itu tadi, kami malah menemukan spot foto yang baguuuus sekali. Wah, blessing in disguise. Untungnya, setelah berjalan lumayan jauh, ada juga orang lewat yang bisa kami tanyai.
The blessing in disguise


Ternyata, tempat yang kami cari berada tepat di sisi yang berlawanan dengan jalan yang kami tempuh haha. Di Volendam, first thing to do adalah membuat foto dengan kostum tradisional Volendam. Sepertinya hampir semua orang Indonesia yang berkunjung ke Volendam pasti berfoto di sini. Saya melihat foto berbagai orang terkenal dari Indonesia di sana. Mulai Gus Dur, Cherrybelle, Din Sjamsudin, Anissa Pohan, Titiek Puspa sampai Glenn Alinskie dan Chelsea Olivia. Penasaran, (maklum, namanya juga kepo) saya bertanya pada pemilik studio.

"How could you tell that he's Glenn, or she's personel of Cherrybelle. Are they also famous in Netherlands?"

Yang dijawab: "Oh, no. They told us that they're famous in Indonesia. They asked us to put their pictures outside so that more Indonesian tourists would come here. Why are you asking? Are you famous too?"

--> Aduh saya sampai ngakak mendengarnya:)) Membayangkan bagaimana rasanya ya bilang "Eh please dong, saya artis lho di Indonesia. Foto saya harus kamu taruh di depan untuk menarik pengunjung!" Hahahaha.

Untuk berfoto, kami mengambil pilihan  1 pose untuk 2 orang, 2 print out dan 1 CD berisi file foto seharga 20 Euro. Foto bisa diambil setengah jam setelah pemotretan. Banyak studio foto serupa yang ada di Volendam. Harga yang ditawarkan pun sama persis, tapi ada perbedaan background yang dipakai. Setelah saya survey, yang paling oke menurut saya sih yaa adalah Fotograaf Zwarthoed.

Setelah itu, karena kelaparan (saya kedinginan), kami memutuskan untuk brunch. Setelah ngobrol-ngobrol dengan pemilik studio foto tadi, saya dan suami mencari ikan herring dan cod yang katanya adalah delicious local food. Waktu melihat makanan tsb, saya terbengong-bengong. Mentah lho ikannya! Memangnya engga amis? Tapi begitu mencicipi herring milik suami, wah enaaaaak lho!

Begitu selesai menyantap ikan segar, kami pergi ke Cheese Factory dimana ada penjelasan lengkap mengenai bagaimana keju (yang terkenal dari Belanda) dibuat. Suami yang penggila keju senang sekali di sini.

Selesai menghabiskan waktu di Volendam dengan berfoto-foto, kami kembali ke Amsterdam menaiki bis. Dari Central Station, kami memutuskan untuk mengunjungi Heineken Experience. Saya sih biasa saja sebenarnya, namun suami yang semangat 45 membuat saya jadi ikut bersemangat. Mungkin karena awalnya underestimated, ternyata museum bir Heineken ini adalah salah satu museum yang paling berkesan buat saya. Aduh keren bangeeeet! Pengalaman yang ditawarkan benar-benar tak mungkin dilupakan deh. Ada Brew Me Ride, atraksi 4D dimana kita merasakan seperti bahan-bahan pembuat bir. Seru deh, rasanya seperti di Disneyland:p

Namanya juga Heineken Experience, tentu dijelaskan bagaimana bir Heineken pertama kali dibuat, bagaimana cara pembuatannya sampai bagaimana rasanya. Haha, iyaa setiap pengunjung memang mendapat 2 gelas bir Heineken gratis. Saya sih tak berminat, jadi sia-sialah jatah gratis milik saya;)

Puas di Heineken Experience, kami memulai kembali petualangan di Amsterdam dengan mengunjungi Red Light District. Itu sih rencananya, tapi karena hujan dan suami ingin pergi ke toko sepeda, jadilah kami pulang dulu ke airbnb. Saya beristirahat blogging dulu, sementara suami pergi ke toko sepeda, baru malamnya ke Red Light District.

Besok, kami akan memulai petualangan baru di kota dan negara baru. Coba tebak, di mana?:p

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...