Tuesday, March 14, 2017

Hernia Pada Anak

Istilah Hernia sering kali didengar pada orang dewasa. Padahal, pada bayi pun tak jarang didapatkan lho! Apa sebetulnya hernia itu? Kebetulan Mommies Daily menanyakan serba/i-nya pada saya. Saya share di sini agar lebih banyak yang dapat merasakan manfaatnya yaa:D

1. Apa yang dimaksud dengan Hernia pada bayi ini?
 Hernia berasal dari bahasa Latin, Herniae, yaitu menonjolnya isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga.
2. Kenapa ini bisa terjadi?

Hernia yang terjadi pada orang dewasa berbeda dengan anak dan bayi. Pada bayi dan anak hernia terjadi karena tidak tertutupnya beberapa lubang yang pernah ada semasa bayi dalam kandungan. Hernia pada bayi baru lahir terjadi karena adanya suatu area yang lemah di sekitar dinding rongga tubuh (bisa di perut, dada, kerongkongan, atau kantung testis). Saat bayi masih di dalam kandungan, dinding di sekitar rongga perut masih terbuka dan akan menutup rapat ketika ia lahir. Jika ada ketidakmatangan pembentukan organ-organ pencernaan, dinding yang belum matang tersebut akan menimbulkan lubang. Nah kalau si bayi menangis kencang, batuk,  ngeden saat BAB, ini akan membuat peningkatan tekanan sehingga daerah kulit di sekitar lubang akan menggelembung menjadi benjolan.


3. Ada berapa tipe hernia yang biasanya terjadi?  
Secara garis besar berdasarkan lokasi timbulnya, hernia dapat dibagi menjadi 2 tipe yaitu internal (di dalam tubuh) dan eksterna (di luar tubuh).
Yang internal sebetulnya jarang terjadi pada bayi karena aktivitas di sekitar organ cerna belum terlalu kompleks. Hernia internal sendiri dapat dibagi menjadi 2:
a. Hernia diafragmatika (ada celah di bagian diafragma, yaitu otot pemisah rongga dada dan perut)
b. Hernia hiatal esofagus (ada celah pada dinding esofagus)
Sementara yang eksternal adalah yang paling sering terjadi pada bayi.
a. hernia umbilikalis
Hernia umbilikus terjadi bila penutupan bekas tali pusar tidak sempurna. Jika hal ini terjadi, tentu saja akan menyisakan suatu lubang yang memungkinkan usus bisa keluar masuk di daerah tersebut. Kalau bayi batuk, mengejan, atau menangis kencang, usus bisa keluar dan akan membentuk benjolan di area di sekitar pusar.
b. Hernia inguinalis
Ini terjadi pada bayi laki akibat kegagalan proses penutupan skrotum saat dilahirkan. Kalau bayi menangis kencang, ngeden misalnya, akan tampak benjolan di sekitar skrotum (kantong pelir).
4. Bagaimana cara deteksi masing-masing hernia itu, secara kasat mata?
Betul. Untuk hernia yang eksternal (umbilikalis dna inguinalis) dapat terlihat secara kasat mata. Saat bayi menangis, ngeden waktu pup, akan timbul benjolan di tepat yang tak selayaknya. Namun untuk yang internal, dokter akan membutuhkan pemeriksaan lain.
5. Dan pasti sebaiknya jika sudah ditemukan adanya hernia, langsung segera dibawa ke dokter spesialis anak. Penanganan seperti apa yang dokter akan lakukan untuk mengatasinya?
Akan sangat tergantung dari jenis hernianya. secara garis besar, pada kebanyakan kasus, hernia ini dapat ditekan kembali ke tempatnya dan sering kali menutup sendiri saat perkembangan otot menjadi lebih sempurna dan lebih kuat. Namun jika lubangnya sekitar 1,5 cm atau lebih, tindakan operasi biasanya dipertimbangkan.
Untuk kasus seperti hernia yang ter-strangulasi, atau hernia difragmatika pun, harus dioperasi.
6. Adakah kemungkinan terburuk yang akan dialami bayi dengan hernia?
Hernia yang ter-strangulasi dapat menyebabkan kematian. Secara garis besar, hernia terdiri dari cincin, kantung dan isi hernia. Biasanya, bayi yang mengalami hernia baru merasa sakit atau nyeri bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia. Bila tidak segera ditangani, ini dapat berbahaya dan bahkan menyebabkan kematian.

Bila usus yang terjepit, gejala yang timbul menyerupai gejala usus yang mengalami sumbatan, seperti muntah, perut kembung, serta gangguan buang air besar. Jika tidak segera ditangani, jepitan cincin hernia bisa mengganggu aliran darah ke usus. Akibatnya, bisa terjadi kerusakan jaringan usus.

Segera bawa ke dokter begitu teraba atau terlihat ada benjolan di pusar atau lipatan paha bayi. Apalagi, bila benjolan tersebut tiba-tiba membesar, mengeras atau warnanya jadi gelap.
Sama dengan hernia diafragmatik, karena sebagian usus dan isi rongga perut masuk ke rongga dada dapat menyebabkan bayi sesak dan sulit bernapas. Ini pun dapat menyebabkan kematian.
7. Paling banyak kasus hernia terjadi pada bayi perempuan atau laki?
Hernia paling banyak ditemukan pada laki-laki, sekitar 4-8:1 dibanding bayi perempuan
8. Sebetulnya hernia pada bayi, bisa dicegah apa tidak?
Tidak bisa.

2 comments:

Husnafkj said...

Bayi saya juga sepertinya hernia umbilikalis (saya tulis sepertinya karena dsa tidak menyebutkan apa itu namanya). Pusarnya menonjol sekali, dsa bilang kalau sampai usia 3 bulan masih bodong sebaiknya dibawa ke dokter bedah. Saat usia 1 bulan tampak ada area khitaman di pusar anak saya, apakah itu bebahaya? Benarkah dok kalau pusar ditekan dengan koin yang direkatkan dengan selotip steril bisa membagusi bodong bayi saya? Terimakasih.

naelatuzzahro said...

Dokter meta , saya mau bertanya anak saya mengalami kasuss ini , sudah ke dsa dan sudah usg testis jga tp dsa blg katanya ditunggu sampi usia 9-18bln tanpa ada tindakan atau obat tertentu. Usia anak saya saat ini 6 bln. Saya hrs bagaimana dok mohon blsn nya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...