Istilah Hernia sering kali didengar pada orang dewasa. Padahal, pada bayi pun tak jarang didapatkan lho! Apa sebetulnya hernia itu? Kebetulan Mommies Daily menanyakan serba/i-nya pada saya. Saya share di sini agar lebih banyak yang dapat merasakan manfaatnya yaa:D
1. Apa yang dimaksud dengan Hernia pada
bayi ini?
Hernia berasal dari bahasa Latin, Herniae,
yaitu menonjolnya isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada
dinding rongga.
2. Kenapa ini
bisa terjadi?Hernia yang terjadi pada orang dewasa berbeda dengan anak dan bayi. Pada bayi dan anak hernia terjadi karena tidak tertutupnya beberapa lubang yang pernah ada semasa bayi dalam kandungan. Hernia pada bayi baru lahir terjadi karena adanya suatu area yang lemah di sekitar dinding rongga tubuh (bisa di perut, dada, kerongkongan, atau kantung testis). Saat bayi masih di dalam kandungan, dinding di sekitar rongga perut masih terbuka dan akan menutup rapat ketika ia lahir. Jika ada ketidakmatangan pembentukan organ-organ pencernaan, dinding yang belum matang tersebut akan menimbulkan lubang. Nah kalau si bayi menangis kencang, batuk, ngeden saat BAB, ini akan membuat peningkatan tekanan sehingga daerah kulit di sekitar lubang akan menggelembung menjadi benjolan.
3. Ada berapa tipe hernia yang biasanya terjadi?
Secara
garis besar berdasarkan lokasi timbulnya, hernia dapat dibagi menjadi 2 tipe
yaitu internal (di dalam tubuh) dan eksterna (di luar tubuh).
Yang
internal sebetulnya jarang terjadi pada bayi karena aktivitas di sekitar organ
cerna belum terlalu kompleks. Hernia internal sendiri dapat dibagi menjadi 2:
a.
Hernia diafragmatika (ada celah di bagian diafragma, yaitu otot pemisah rongga
dada dan perut)
b.
Hernia hiatal esofagus (ada celah pada dinding esofagus)
Sementara
yang eksternal adalah yang paling sering terjadi pada bayi.
a.
hernia umbilikalis
Hernia umbilikus terjadi bila
penutupan bekas tali pusar tidak sempurna. Jika hal ini terjadi, tentu saja
akan menyisakan suatu lubang yang memungkinkan usus bisa keluar masuk di daerah
tersebut. Kalau bayi batuk, mengejan, atau menangis kencang, usus bisa keluar
dan akan membentuk benjolan di area di sekitar pusar.
b. Hernia inguinalis
Ini terjadi pada bayi laki akibat
kegagalan proses penutupan skrotum saat dilahirkan. Kalau bayi menangis
kencang, ngeden misalnya, akan tampak benjolan di sekitar skrotum (kantong
pelir).
4. Bagaimana cara deteksi masing-masing hernia
itu, secara kasat mata?
Betul.
Untuk hernia yang eksternal (umbilikalis dna inguinalis) dapat terlihat secara
kasat mata. Saat bayi menangis, ngeden waktu pup, akan timbul benjolan di tepat
yang tak selayaknya. Namun untuk yang internal, dokter akan membutuhkan
pemeriksaan lain.
5. Dan pasti sebaiknya jika sudah ditemukan
adanya hernia, langsung segera dibawa ke dokter spesialis anak. Penanganan
seperti apa yang dokter akan lakukan untuk mengatasinya?
Akan
sangat tergantung dari jenis hernianya. secara garis besar, pada kebanyakan
kasus, hernia ini dapat ditekan kembali ke tempatnya dan sering kali menutup
sendiri saat perkembangan otot menjadi lebih sempurna dan lebih kuat. Namun
jika lubangnya sekitar 1,5 cm atau lebih, tindakan operasi biasanya
dipertimbangkan.
Untuk
kasus seperti hernia yang ter-strangulasi, atau hernia difragmatika pun, harus
dioperasi.
6. Adakah kemungkinan terburuk yang akan dialami
bayi dengan hernia?
Hernia
yang ter-strangulasi dapat menyebabkan kematian. Secara
garis besar, hernia terdiri dari cincin, kantung dan isi hernia. Biasanya, bayi
yang mengalami hernia baru merasa sakit atau nyeri bila isi hernia terjepit
oleh cincin hernia. Bila tidak segera ditangani, ini dapat berbahaya dan bahkan
menyebabkan kematian.
Bila usus yang terjepit, gejala yang timbul menyerupai gejala usus yang mengalami sumbatan, seperti muntah, perut kembung, serta gangguan buang air besar. Jika tidak segera ditangani, jepitan cincin hernia bisa mengganggu aliran darah ke usus. Akibatnya, bisa terjadi kerusakan jaringan usus.
Segera bawa ke dokter begitu teraba atau terlihat ada benjolan di pusar atau lipatan paha bayi. Apalagi, bila benjolan tersebut tiba-tiba membesar, mengeras atau warnanya jadi gelap.
Bila usus yang terjepit, gejala yang timbul menyerupai gejala usus yang mengalami sumbatan, seperti muntah, perut kembung, serta gangguan buang air besar. Jika tidak segera ditangani, jepitan cincin hernia bisa mengganggu aliran darah ke usus. Akibatnya, bisa terjadi kerusakan jaringan usus.
Segera bawa ke dokter begitu teraba atau terlihat ada benjolan di pusar atau lipatan paha bayi. Apalagi, bila benjolan tersebut tiba-tiba membesar, mengeras atau warnanya jadi gelap.
Sama dengan hernia diafragmatik,
karena sebagian usus dan isi rongga perut masuk ke rongga dada dapat
menyebabkan bayi sesak dan sulit bernapas. Ini pun dapat menyebabkan kematian.
7. Paling banyak kasus hernia terjadi pada bayi
perempuan atau laki?
Hernia
paling banyak ditemukan pada laki-laki, sekitar 4-8:1 dibanding bayi perempuan
8. Sebetulnya hernia pada bayi, bisa dicegah apa tidak?
Tidak
bisa.
2 comments:
Bayi saya juga sepertinya hernia umbilikalis (saya tulis sepertinya karena dsa tidak menyebutkan apa itu namanya). Pusarnya menonjol sekali, dsa bilang kalau sampai usia 3 bulan masih bodong sebaiknya dibawa ke dokter bedah. Saat usia 1 bulan tampak ada area khitaman di pusar anak saya, apakah itu bebahaya? Benarkah dok kalau pusar ditekan dengan koin yang direkatkan dengan selotip steril bisa membagusi bodong bayi saya? Terimakasih.
Dokter meta , saya mau bertanya anak saya mengalami kasuss ini , sudah ke dsa dan sudah usg testis jga tp dsa blg katanya ditunggu sampi usia 9-18bln tanpa ada tindakan atau obat tertentu. Usia anak saya saat ini 6 bln. Saya hrs bagaimana dok mohon blsn nya
Post a Comment