Hello, Curly!

Sejak lahir sampai SMP, saya selalu berambut pendek. Bolak/i cepak macam Demi Moore sampai dikira anak cowok -padahal jelas pakai anting-, saya sempat juga memanjangkan rambut walaupun tetap pendek, seperti model rambut Naya sekarang.

Padahal keinginan saya yang menyukai princess-princessan adalah punya rambut panjang tergerai yang bisa diikat macam-macam, dimodel lucu-lucu atau agar sekedar bisa mengibaskan rambut ala-ala model shampoo:)) Apa boleh buat, mama dan papa tak suka melihat anak perempuan satu-satunya ini mempunyai rabut panjang. Bukan apa-apa, saya dinilai belum bisa merawat rambut sendiri sehingga terkesan jorok. Entah berapa kali saya menangis bombay saat digeret mama ke salon untuk memotong rambut yang mulai sedikit panjang. Sedih sekali deh rasanya. Mungkin karena ittu juga ya, saya agak-agak malas kalau ke salon. Trauma, mungkin. Pada suatu saat saya berjanji pada diri sendiri begitu dewasa, rambut akan saya pertahankan panjang terus.

Saat SMA, saya tinggal berjauhan dengan mama papa dan mulai bisa memanjangkan rambut. Senang akhirnya bisa juga punya rambut panjang, apalagi kata teman-teman jaman sekolah dulu, saya lebih pantas berambut panjang. Gegara punya rambut panjang itulah, saya jadi tambah malas lagi ke salon. Toh, saya tak harus memotong rambut ketika mulai memanjang. Kan memang sengaja dipanjangkan.


Saat kuliah dan mulai bekerja sebagai presenter dan MC, mulailah rambut saya berkenalan dengan segala macam alat "perusak" rambut macam catokan, hair dryer, pengeriting sampai hair spray. Ada masanya, rambut saya rontok dan kering bukan main. Diperparah lagi, sekitar tahun 2005 saya terpilih menjadi brand ambassador salah satu produk wanita yang mengharuskan saya berperan di beberapa episode sinetron untuk ditayangkan televisi swasta. Tokoh yang saya perankan berambut panjang dan keriting, sehingga rambut saya pun harus dikeriting. Sebenarnya saya suka sih karena tak perlu menyisir, rambut sudah oke banget. Tapi ya ituuu, rontooook cyiiin! Lagi-lagi karena malas ke salon, saya cukup merawat di rumah dengan krim hair spa dan serum rambut yang gampang didapat di supermarket. Alhamdulillah kerontokan dan kekeringan rambut bisa teratasi.

Masalah rambut kembali terjadi saat hamil. Rambut saya yang sebelumnya lurus tetiba bisa berubah menjadi agak ikal:))) Antik sekali deh. Saya pikir akan berubah lagi setelah melahirkan, ternyata sama sajaaaa saudara-saudara hyaaa. Saya sih tak keberatan jadi agak ikal karena rambut lurus saya ini sulit diapa-apakan karena terlalu jatuh.

Nah, kemarin saat sedang stress-stressnya ujian, saya ngobrol dengan teman yang "memanas-manasi" saya untuk berganti penampilan setelah lulus. Namanya juga sedang stress ya haha, ya saya iyakan sajalah tantangannya. Waktu itu sih saya bilang berencana memotong rambut saya sama persis seperti Naya.

Setelah lulus, saya diingatkan kembali dengan tantangan dari teman tadi. Karena kebetulan ada mama, saya berdiskusi mengenai model yang cocok untuk perubahan rambut saya. Menurut mama, saya tak cocok jika dibuat sama seperti model rambut Naya karena justru akan membuat saya tampak seperti anak kecil. Eaaaa, sekarang saja saya sering disangka masih SMA, kalau dipotong seperti Naya lengkap dengan poninya jangan-jangan dikira masih SD kali:p Sehingga rencana mengembarkan diri dengan Naya saya batalkan:D

Saya pergi ke salon saat mengantar Naya main di playground mal, dan menuruti saran hairstylist di salon tadi untuk...mengeriting rambut saya. Ihik, jadilah rambut saya keriting sekarang. Errr, waktu yang dibutuhkan hampir 4 jam, saya sudah mati gaya deh saat menunggu. Untunglah ada koneksi internet dan smartphone.

Setelah sekian lama bertahan dengan model rambut itu-itu saja, akhirnya sekarang model rambut saya baru deh! Mungkin untuk orang lain hal seperti ini sih biasaaaa. Tapi buat saya yang bukan risktaker dan cenderung bertahan di comfort zone, ini prestasi banget!

Hello, curly! Nice to meet you, again;)