Thursday, October 22, 2015

Breezy London

Menepati rencana kami yang ingin slow and easy saja, di hari ini kami bersantai banget. Kalau biasanya setiap hari kami sudah keluar dari airbnb saat matahari baru saja terbit, nah di hari ini kami baru keluar jam 8.30 pagi. Rupanya, di waktu inilah busy time-nya London karena mostly, orang-orang masuk kerja jam 9 pagi.

Saya senang sekali mengamati lalu lalang orang yang lewat, melihat gaya berpakaiannya sampai apa bawaannya. (Nama pun kepo yak!LOL) Dari hasil pengamatan, kebanyakan orang London selalu berangkat kerja dengan memegang secangkir kopi di tangan. Kopi atau teh sih, tapi yang paling banyak kopi. Jadilah setiap pagi, toko kecil yang menjual kopi atau teh selalu dipenuhi orang-orang yang berangkat kerja.



Kami menuju ke Oxford street, nama jalan yang dipenuhi pusat perbelanjaan di sana-sini. Saya sendiri bukan tipe orang yang suka shopping. Setiap ke luar negeri, saya lebih suka mengeksplorasi negara tersebut dan jelasnya berfoto-foto! Kalaupun belanja, paling yang saya beli magnet karena suami mengkoleksi magnet dari berbagai negara.

Lah, tak suka shopping lalu untuk apa ke Oxford? Jadiiii, suami saya selalu kesulitan untuk mencari sepatu di Indonesia karena ukurannya yang agak tak normal:p Kalaupun ada sepatu dengan size 47, lebarnya yang tak cukuplah, sakit kalau dipakailah dan sejuta catatan lain. Ribet deh! Makanya setiap ke Eropa, ia pastikan untuk mampir ke departement store untuk membeli sepatu.

Di London memang apa-apa serba mahal. Sekali makan (di pinggir jalan, kentang goreng dan ikan goreng alias Fish and Chips) saja bisa habis sekitar 10 Poundsterling atau kalau dikurs hampir 250 ribu rupiah. Kok ini malah belanja sepatu di London?

Semua berawal dari saya yang hobi benar survey ini:p
Beruntunglah karena waktu survey sana-sini, saya menemukan kalau di London ada departement store yang sedang happening berat karena harga sangat murah untuk ukuran London, namanya Primark. Kualitasnya memang biasa saja sih, tentu tak bisa dibandingkan dengan barang branded tapi kalau untuk dipakai sehari-hari sih lumayanlah.

Waktu saya ajak suami ke sini, mukanya sudah ngantuk berat. Tapi begitu ia melihat harga sepatu (dengan ukurannya) yang serba di bawah 10 Poundsterling, ia langsung ngamuk saudara-saudara LOL! Eh bahkan ada lho yang hanya 4 Poundsterling setelah diskon!

Semua model ditunjuknya untuk dicoba, Katanya, "Enak banget ini!". Iya dah, ape kate lu aje:p
Sayangnya hanya ada 5 pasang yang tersedia dalam ukurannya, dan diboronglah semua!-_-"

Saya? Tak beli apa-apalaaaaah, karena memang tak butuh apa-apa:D

Puas menyusuri Oxford dan Regent Street, saya mengantar suami berbelanja (lagi!), kali ini membeli helm bersepeda yang susah ditemukan ukurannya di Indonesia. Capek juga lho berjalan menemukan si toko yang menjual. Selama kami berkeliling Eropa, entah sudah berapa toko yang kami datangi namun tetap tak ada. Syukur Alhamdulillah, di toko yang satu ini ada juga. Saya tak mengerti helm ini punya kualifikasi apa, entahlah, tapi yang jelas, suami saya senang sekali, persis seperti Naya kalau dikasih buku Mickey Mouse:p

Karena memang benar-benar ingin menikmati London slow and easy, setelah makan siang, kami langsung pulang ke airbnb dan packing. Keesokan paginya kami harus mengejar kereta pagi-pagi sekali dari St. Pancras International Station ke Gare du Nord, Paris. Sedih sekali rasanya meninggalkan London. Semoga diberi kesempatan dan rejeki lagi untuk bisa kembali ya, amiiin!

Hari ini pun saya ber-video call dengan Naya.
M: "Ayaaaaa! I miss you so much!"
N: "Yes, me too mama."
M: "Ga sabaaaar pengin pulang pengin ketemu kakak."
N: "Iya sabar ma, sabar. Masih banyak waktu."
M: "Ha? Apanya yang masih banyak waktu kak?"
N: "Mama itu lho. Kan abis gini masih punya banyak waktu buat ketemu kakak. Tenang aja. Sudah, jangan dipikirin terus. Kalau mama pikir itu terus malah jadi tambah lama rasanya."

(Inilah yang suka bikin saya mikir, jangan-jangan saya dan Naya terbalik nih. Mustinya Naya yang jadi emak, saya yang jadi anak? Hahahaha).

2 comments:

Joice said...

Yampunn Dokter..
Kakak Aya dewasa skali cara berpikir.and ngomongnya :)

Meta Hanindita said...

Betuuuul, sayanya juga amazed kok:D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...