Tuesday, January 5, 2016

Bali Trip Day-2

Di hari kedua ini, kami mengawali hari dengan sarapan pagi. Kemudian setelah mengoleskan banyak sekali sunblock, kami menuju Tanjung Benoa. Tanjung Benoa adalah obyek wisata yang banyak didatangi wisatawan untuk watersport. Mulai Banana Boat, Parasailing, Seawalker, Flying Fish, Glassbottom Boat, Jetski sampai Scuba Diving dan Snorkeling bisa dilakukan di sini.

Rencananya sih rombongan kami akan mengikuti Glassbotom Boat menuju ke Pulau Penyu, lalu suami berniat untuk Parasailing. Saya? Jangan ditanya ya, bahkan kalau Naya tidak ikut Glassbottom Boat pun, saya sih maunya di bis saja:p


Glassbottom boat adalah kapal dengan lantai yang terbuat dari  kaca (Tak semua sih, hanya sebagian kecil) sehingga bisa melihat dasar laut. Airnya jernih, banyak ikan berlalu-lalang bahkan tumbuhan laut yang jelas terlihat. Naya senang sekali melihat kehidupan di bawah laut. Sepanjang perjalanan, Naya sibuk memberi makan ikan di laut lepas. Kapal berangkat dari Tanjung Benoa menuju Pulau Penyu.

Di Pulau Penyu, kita bisa melihat tempat penangkaran penyu. Selain itu, ada juga beberapa binatang yang bisa difoto bersama seperti burung, kelelawar sampai ular. To be honest, saya sih cenderung tak tega melihat binatang yang ada di tempat ini. Namanya saja penangkaran ya, tentu harusnya dijaga baik-baik agar tak semakin punah, Tapi dengan banyaknya wisatawan, ada yang "tak sengaja" malah menginjak penyu, masuk ke dalam "rumah penyu" dengan suara berisik, ada juga yang mengangkat penyu dari tempat penangkarannya padahal sudah jelas-jelas tertulis "Dilarang menduduki atau mengangkat penyu". Kasihan. Personally, i would not recommend this place to anyone.

Setelah dari Pulau Penyu, kami kembali ke Tanjung Benoa dengan Glassbottom Boat. Suami yang sudah tak sabar ingin berparasailling akhirnya malah membatalkan niat, karena melihat antrian yang mengular dan panas terik matahari yang luar biasa. Ya sudahlah ya, parasailingnya kapan-kapan saja:p

Dari Tanjung Benoa, kami beranjak menuju Rumah Makan Ayam Tulang Lunak Malioboro. Sama seperti yang ada di Surabaya, menu andalannya tentu adalah ayam tulang lunak. Karena memang makanan kesukaannya, Naya menambah nasi bolak/i :))

Seharusnya, setelah makan siang rombongan pergi ke Pura Uluwatu. Namun, karena anak-anak kecil sudah kelelahan, sementara yang dewasa malah ingin belanja, akhirnya acara ke Uluwatu dibatalkan. Bis kembali ke hotel setelah sebelumnya mengantar para anggota rombongan ke mall. Saya sih ikut kembali ke hotel karena sudah letih bukan main.

Sekitar setelah Maghrib, saya, suami dan Naya bermain-main ke pantai Nusa Dua. Hampir sunset, pemandangannya indah sekali. Pantai Nusa Dua ini tidak terlalu ramai, bersih dan hangat airnya. Naya puas deh bermain pasir. Tepat jam 7 malam, kami beramai-ramai naik bis untuk menyaksikan Devdan Show.

Devdan Show adalah sebuah pertunjukan tarian kolosal yang menunjukkan berbagai warisan asli Indonesia dari berbagai daerah serta pertunjukan akrobatik yang menegangkan, serasa kita sedang menjelajahi indahnya Indonesia. Mulai dari Bali, Sumatera, Jawa, Kalimantan sampai Papua. Percaya tidak, selama kurang lebih 90 menit, saya ternganga. Terpesona sekali dengan pertunjukan ini! Harga tiket masuk memang relatif mahal, tapi percaya deh, it worths every penny! Saya bangga sekali menyaksikan Devdan Show, bangga sebagai bangsa Indonesia. Bangga dengan segala budayanya yang bisa ditampilkan begitu indahnya. Kalau ke Bali, jangan lupa untuk menyaksikan pertunjukan ini. Its definetely the highlight of the trip!
Puas menonton pertunjukan Devdan, rombongan bertolak untuk makan malam di Jimbaran. Saya, suami dan Naya sudah menyerah, ingin segera kembali ke hotel sehingga kami pulang bertiga dengan taksi.

Besok adalah hari terakhir kami di Bali, sebelum sore hari pulang ke Surabay. Stay tuned;)


No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...