Menyambung tulisan saya yang ini, sekarang saya mau menceritakan kerempongan persiapan kami berlibur ke Hongkong. Karena flight dan hotel sudah diurus oleh suami, sayalah yang kebagian tugas menyusun itinerary sampai menyiapkan barang-barang yang akan dibawa alias packing.
Hal pertama yang saya lakukan, adalah mengecek cuaca dan keadaan di sana. Engga mau salah kostum dong ya:p Salah satu website yang lumayan akurat untuk ramalan cuaca di Hongkong adalah Hongkong Observatory. Ternyata, saat kami ke sana, Hongkong sedang panas-panasnya, dan sering diguyur hujan. Bahkan beberapa hari sebelumnya, sempat dilanda typhoon. Walaupun begitu, dari berbagai forum travelling yang saya baca, jarang sekali kok typhoon besar yang sampai membuat semua obyek wisata ditutup. Karena itu pula, saya mulai menyiapkan segala perintilan seperti:
- Baju berbahan kaos yang dapat menyerap keringat
- Topi
- Payung (bisa digunakan pas matahari terik-teriknya atau hujan)
- Sunblock. Ini penting banget mengingat kami akan lebih sering menghabiskan waktu di luar ruangan,
- Kaos lengan panjang (In case hujan tak henti-hentinya)
- Sunglasses. Ini agak perjuangan juga buat saya. Maklum, tanpa kacamata minus, dunia saya terasa gelap semua. Tapi saya tak bisa memesan sunglasses minus karena silinder yang cukup tinggi. Akhirnya, saya putuskan selama di sana akan memakai lensa kontak. Semoga mata pas lagi tak sensitif yaaa.
- Stroller. Untuk menggunakan ini, saya dan suami harus setengah mati membujuk Naya karena ia enggan duduk di stroller. "Kakak itu sudah dewasa ya mama, bukan anak bayi. Kan kakak bisa jalan sendiri!". Tapi, melihat itinerary kami, saya rasa membawa stroller sendiri adalah pilihan bijak. Di Disneyland sendiri, sebenarnya bisa kok menyewa stroller. Tapi saya malas ribet, sudahlah bawa sendiri saja:D
Selain itu, saya juga menyiapkan:
- Adaptor untuk men-charge laptop atau handphone.
- Power bank. Suami saya sampai bela-belain membeli power bank yang berkekuatan 10.000 ma lho!:)) Katanya biar tak ribet kalau kamera atau handphone kami habis baterai.
- Kamera, tentu saja.
- Charger kamera dan handphone
Setelah menyiapkan perlengkapan tempur, saya mulai mencari tempat mana yang akan dikunjungi. Disneyland, tentu saja, adalah tujuan utama kami. Menurut forum sih, bulan Juli 2015 atau musim summer adalah peak season liburan. Jangan heran kalau penuhnya minta ampun, apalagi karena bersamaan dengan liburan sekolah di China. Hiks. Tapi, karena kami tak ada waktu lagi, ya sudahlah ya cuma bisa berdoa, semoga saat kami ke sana tak ramai-ramai amat. Amin.
Selain Disneyland, suami menyerahkan sepenuhnya pada saya ingin pergi ke mana. Semakin browsing ke sana-sini, semakin saya bingung hendak ke mana. Ngong Ping atau Ocean Park adalah beberapa di antara pilihan saya. Sama seperti Disneyland, berwisata ke Ngong Ping atau Ocean Park yang adalah amusement park dengan berbagai macam atraksi permainan, pastilah membutuhkan waktu seharian penuh. Dengan pertimbangan membawa Naya, akhirnya saya urungkan niat ke salah satu di antaranya. Saya khawatir Naya malah kecapekan dan jadi malah tak enjoy dengan liburan ini.
Cari punya cari, saya menemukan Big Bus Tour, Hop On Hop Off.
Dengan membeli tiket 24 jam, kami bisa mengelilingi Hongkong dengan segala landmark dan public attractionnya tanpa harus membayar bolak/i. Sistemnya, kami bisa naik dan turun bis yang berangkat setiap 20 menit ke berbagai landmark Hongkong. Wah, asyik banget. Langsung deh saya masukkan Big Bus Tour ini dalam itinerary kami:D
Selesai soal packing dan itinerary, kali ini saya mengatur tentang apa yang harus dilakukan saat perjalanan. Maklum, jarak tempuh perjalanan ini cukup lama. Apalagi, pesawat kami sempat transit 4 jam di Kuala Lumpur. Kalau cuma saya atau berdua suami saja sih gampang. Tinggal pasang headphone, tidur, atau bawa laptop untuk menulis, beres deh. Pasti perjalanan bakal tak terasa. Tapi lain ceritanya kalau ada Naya. Saya khawatir ia rewel karena bosan, lalu malah merusak mood liburan sekeluarga.
Karena itu, saya men-download video nyanyian anak-anak, mencetak gambar Mickey untuk diwarnai, membuat BusyBag sendiri untuk Naya agar bisa disibukkan selama perjalanan. Lumayan juga lho, saya jadi dipaksa kreatif gegara Naya:))
Packing, itinerary, BusyBag done, lalu apa lagi?
Makaaaan! Saya cukup khawatir (perasaan kok dari tadi khawatir melulu. Maklum ya, nama pun emak-emak LOL) akan sulit menemukan makanan halal yang bukan fast food di sana. Untunglah saya menemukan daftar tempat makan halal yang bisa didownload gratis. Saya langsung mencari lewat Google Maps, mana tempat makan halal yang paling dekat dari hotel. Selain itu, sebagai back up plan seandainya saya (iya saya, bukan Naya atau bapaknya, karena saya yang paling susah:p) tak merasa cocok dengan makanan halal di sana, saya juga membawa berbagai roti, biskuit, sampai balado paru:)) Oh ya, Naya juga saya bawakan susu UHT serta minuman probiotik.
Selesai semua deh! Apa lagi ya yang kurang? Saya masih menghitung hari sambil mengingat-ingat nih, kurang apa lagi yaaaaa.
No comments:
Post a Comment