Friday, May 19, 2017

Morgen, Dresden!

Hari ketiga di Eropa, rombongan kami sudah merencanakan untuk melaksanakan daytrip seperti sebelumnya. Namun, kali ini tujuan kami berada di luar dari negara Czech Republic, tepatnya di Jerman. Kami memutuskan untuk mengunjungi Dresden.

Perjalanan dari Prague menuju Dresden dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam. Jadilah pagi-pagi sekali kami menuju pusat kota Prague dengan Uber, untuk menuju meeting point. Mungkin karena jaraknya yang tak sejauh Prague- Cesky Krumlov, kami baru berangkat dari meeting point jam 10 pagi.

Kami berangkat dari apartemen sejak jam 7 pagi. Memang kami berniat untuk mengeksplorasi pusat kota Prague terlebih dahulu sebelum ke meeting point. Yang pertama kami tuju adalah icon kota Prague, yaitu astronomical clock. Jam besar yang sudah berdiri ratusan tahun ini memang benar-benar atraktif untuk banyak turis. Sayangnya, kalau datang agak siangan sedikit, penuuuh minta ampun! Makanya, kami datang pagi sekali. Walaupun sedang direnovasi, jam ini masih tampak indah, dan kami bisa puas berfoto di depannya.



Dresden adalah ibukota dari negara bagian Saxony di Jerman yang berbatasan dengan Czech Republic. Untuk seseorang yang sangat tertarik dengan arsitektur bangunan seperti saya, datang ke Dresden seperti surga deh #lebay. Tapi serius, saking banyaknya bangunan bergaya arsitektur baroque dan rococo, kota ini juga disebut dengan Jewel Box atau kotak perhiasan.

Sepanjang perjalanan, kami ditemani oleh guide yang bernama Tatjana. Seperti halnya guide kami saat daytrip ke Cesky Krumlov, Tatjana ini sudah berumur lanjut, saya taksir usianya sekitar 70 tahun. Tapi penampilannya waaah, gaya luar biasa! Bayangkan ya, dia menggunakan coat berwarna ungu muda, senada dengan frame kacamata hitam dan jepit rambut yang ia pakai untuk menyanggul kecil rambutnya. Selain itu, sepatu boot serta tas yang sayangnya tak berwarna ungu:D

Apa yang menarik dari Dresden? Kota ini adalah salah satu kota yang hancur lebur saat perang dunia ke-dua. Benar-benar hancur menjadi abu. Lalu sekita tahun 1990-an, semua bangunannya dibangun ulang menggunakan batu bata asli! Like a phoenix, rise from ashes. Hebat ya?


Selain berbelanja souvenir, kami ke pasar rakyat yang kebetulan sedang digelar di situ. Berbagai makanan, minuman, buah tangan dijual dengan harga yang cukup terjangkau. KArena lapar, kami memilih makan di tenda. Menunya macam-macam, saya sendiri memesan roti dan ikan salmon mentah. Jangan salah, walaupun mentah, rasanya tidak amis dan enak sekali. Harganya sekitar 3 Euro.

Setelah kenyang, kami menyempatkan diri berkunjung ke Zwinger Art Gallery and Museum. Wah hasil karyanya indaaah sekali. Padahal sudah entah berapa ratus tahun lalu. Saya sempat ketakutan melihat satu lukisan diri dari seorang pejabat masa silam. Kenapa ketakutan? Karena tampak seperti orang sungguhan, dengan matanya yang mengikuti kemanapun kita bergerak. Hiiii.

Selain lukisan, patung, di sini juga bisa dilihat berbagai peralatan jaman dulu, mulai toilet (ternyata kalau raja toiletnya seperti kursi biasa yang ada lubangnya. Nanti budaknyalah yang bertugas mengumpulkan dan membuang kotoran di dalamnya). Ada perhiasan, tempat tidur, sampai ke peralatan makan.

Kami juga sempat mengunjungi Fraunkirche, gereja Protestan yang sempat bertahan dari serangan bom di perang dunia ke-2, namun akhirnya rusak juga. Gereja ini kemudian direkonstruksi, dan jadi baguuuus sekali. Mata saya sampai tak berkedip melihat desain interiornya. Sayang, tidak diperbolehkan memotret di sini sehingga saya tidak dapat memperlihatkan keindahannya.

Berjalan-jalan jauh di Dresden sungguh tidak terasa. Mungkin karena udaranya dingin dan pemandangannya indah yaa:D Tapi jangan salah, walaupun cuacanya dingin sekali (sekitar 6-8 derajat Celcius), pulang-pulang kulit saya malah gosong menghitam karena sinar mataharinya yang sangat terik hehe.

Sepulang dari Dresden, kami kembali ke meeting point dan langsung mendatangi apartemen. Lelah, tapi super happy! Keesokan harinya adalah hari pertama kami megikuti kongres. Super semangat deh saya. Bagaimana ceritanya? Jangan lupa untuk terus ikuti di sini yaaa:D
FrauenkircheF



Dresden adalah ibukota dari negara bagian Saxony di Jerman. Kota ini terletak di lembah dekat sungai Elbe dan merupakan daerah perbatasan Jerman-Ceko. - See more at: http://faktajerman.blogspot.co.id/2014/08/12-hal-wajib-dilakukan-di-dresden.html#sthash.RBuyZRQn.dpuf
Dresden adalah ibukota dari negara bagian Saxony di Jerman. Kota ini terletak di lembah dekat sungai Elbe dan merupakan daerah perbatasan Jerman-Ceko. - See more at: http://faktajerman.blogspot.co.id/2014/08/12-hal-wajib-dilakukan-di-dresden.html#sthash.RBuyZRQn.dpuf

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...