Saturday, April 20, 2013

Weaning With -A LOT of- Love


Setelah dengan resmi menyatakan berhasil menyusui Naya selama 2 tahun penuh dan menyapih tanpa drama, banyak teman yang menanyakan kepada saya mengenai prosesnya. Maaf ya kalau agak-agak telat, yaaah harap dimaklumi fakir-sinyal:p Semoga engga basi:)

Jadi begini, sejak Naya berusia 21 bulan, saya sudah mulai memberikan afirmasi “Nanti kalau kakak Aya sudah umur 2 tahun, sudah ulang tahun, engga nenen lagi ya, kan sudah gede.”

Engga gampang memang, apalagi karena si kecil bawel ini sudah lumayan kritis.

Naya: “Engga usah ulang tahun deh ma, Nenen aja”
-__________________-“

Akhirnya, saya menggunakan cara lain. Karena Naya sedang dalam fase meniru, terutama tokoh kesayangannya seperti Oso, Hellokitty, Mickey Mouse dan Angry Birds, saya bilang saja:
Meta : “Kak, Oso itu udah engga nenen lho. Kici juga engga nenen. Mickey Mouse juga engga nenen. Angry birds juga. Kan sudah gede. Nanti kakak Aya kalau sudah gede juga engga nenen lagi yaa.”

Saya sering mengulang supaya ini tertanam di benak Naya.
Meta: “Kak, Kici itu nenen engga?”
Naya: “Engga.”
Meta: “Kalau Oso?”
Naya: “Engga nenen.”
Meta: “Mickey Mouse?”
Naya: “Juga engga nenen.”
Meta: “Pinter yaa. Kalau kakak Aya?”
Naya: *teriakkeras* NENEN DONG!

-_____________________-“

Makanya saya pikir akan susah sekali menyapih Naya. Saya engga ingin menyapih Naya dengan membohonginya. Misalnya memakai lipstick di PD, atau seperti salah satu teman saya, mengoleskan kunyit di PDnya. Engga ah. Saya yakin Naya cukup pintar untuk mengerti.Lama kelamaan saya yang agak-agak engga ikhlas menyapih Naya sampai memutuskan untuk tidak ‘memaksakan’ menyapih Naya saat berumur 2 tahun. Terserah Naya deh mau nenen sampai umur berapa.
Rupanya niatan saya itu tidak berjalan sempurna karenaaaaa… tugas rumah sakit:/

2 bulan sebelum tiba waktunya saya menyapih Naya, saya ditugaskan di stase paling berat selama PPDS, yaitu stase UGD-ICU-NICU. Setiap hari, saya berangkat subuh dan baru bisa pulang malam hari. Terkadang malah sudah pulang, siap-siap tidur eh ditelpon disuruh kembali lagi ke RS. Tingkat stressornya sangat tinggi. Sampai akhirnya di akhir masa kerja saya tersadarkan, Naya sedikit-sedikit mulai tersapih karena ‘kepepet’. Akhirnya saat berulangtahun yang ke-2, sempurnalah proses weaning with lovenya:)

Engga ada drama sama sekali, sungguh di luar perkiraan saya si drama queen:p
 Sampai sekarang, saya yang agak plin plan ini masih sering menawarkan Naya menyusu.
Tapi jawaban Naya sungguh membuat saya patah hati.
Meta: "Kak, nenen yuk!"
Naya: "Engga ah. Kakak Aya kan udah gede. Udah ulang tahun. Udah 2 tahun."

:'(

Walaupun begitu saya bersyukur, Alhamdulillah, niatan saya sejak Naya lahir mulai dari memberikan ASI sampai 2 tahun, MPASI rumahan dan weaning with love sudah selesai. Masih banyak PR saya yang lain, tentunya. Doakan yaa semoga lancar jaya!

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...