Setelah dengan resmi menyatakan berhasil menyusui Naya
selama 2 tahun penuh dan menyapih tanpa drama, banyak teman yang menanyakan
kepada saya mengenai prosesnya. Maaf ya kalau agak-agak telat, yaaah harap
dimaklumi fakir-sinyal:p Semoga engga basi:)
Jadi begini, sejak Naya berusia 21 bulan, saya sudah mulai
memberikan afirmasi “Nanti kalau kakak Aya sudah umur 2 tahun, sudah ulang
tahun, engga nenen lagi ya, kan sudah gede.”
Engga gampang memang, apalagi karena si kecil bawel ini
sudah lumayan kritis.
Naya: “Engga usah ulang tahun deh ma, Nenen aja”
-__________________-“
Akhirnya, saya menggunakan cara lain. Karena Naya sedang
dalam fase meniru, terutama tokoh kesayangannya seperti Oso, Hellokitty, Mickey
Mouse dan Angry Birds, saya bilang saja:
Meta : “Kak, Oso itu udah engga nenen lho. Kici juga engga
nenen. Mickey Mouse juga engga nenen. Angry birds juga. Kan sudah gede. Nanti
kakak Aya kalau sudah gede juga engga nenen lagi yaa.”
Saya sering mengulang supaya ini tertanam di benak Naya.
Meta: “Kak, Kici itu nenen engga?”
Naya: “Engga.”
Meta: “Kalau Oso?”
Naya: “Engga nenen.”
Meta: “Mickey Mouse?”
Naya: “Juga engga nenen.”
Meta: “Pinter yaa. Kalau kakak Aya?”
Naya: *teriakkeras* NENEN DONG!
-_____________________-“
Makanya saya pikir
akan susah sekali menyapih Naya. Saya engga ingin menyapih Naya dengan
membohonginya. Misalnya memakai lipstick di PD, atau seperti salah satu teman
saya, mengoleskan kunyit di PDnya. Engga ah. Saya yakin Naya cukup pintar untuk
mengerti.Lama kelamaan saya yang agak-agak engga ikhlas menyapih Naya sampai
memutuskan untuk tidak ‘memaksakan’ menyapih Naya saat berumur 2 tahun.
Terserah Naya deh mau nenen sampai umur berapa.
Rupanya niatan saya
itu tidak berjalan sempurna karenaaaaa… tugas rumah sakit:/
2 bulan sebelum tiba
waktunya saya menyapih Naya, saya ditugaskan di stase paling berat selama PPDS,
yaitu stase UGD-ICU-NICU. Setiap hari, saya berangkat subuh dan baru bisa
pulang malam hari. Terkadang malah sudah pulang, siap-siap tidur eh ditelpon
disuruh kembali lagi ke RS. Tingkat stressornya sangat tinggi. Sampai akhirnya
di akhir masa kerja saya tersadarkan, Naya sedikit-sedikit mulai tersapih
karena ‘kepepet’. Akhirnya saat berulangtahun yang ke-2, sempurnalah proses weaning
with lovenya:)
Engga ada drama sama
sekali, sungguh di luar perkiraan saya si drama queen:p
Sampai sekarang, saya yang agak plin plan ini masih sering menawarkan Naya menyusu.
Tapi jawaban Naya sungguh membuat saya patah hati.
Meta: "Kak, nenen yuk!"
Naya: "Engga ah. Kakak Aya kan udah gede. Udah ulang tahun. Udah 2 tahun."
Walaupun begitu saya bersyukur, Alhamdulillah,
niatan saya sejak Naya lahir mulai dari memberikan ASI sampai 2 tahun, MPASI
rumahan dan weaning with love sudah selesai. Masih banyak PR saya yang lain,
tentunya. Doakan yaa semoga lancar jaya!
No comments:
Post a Comment