Saya ingat benar, hari pertama di Balung, Naya rewel bukan
kepalang. Bukan hanya merengek minta pulang, Naya juga engga mau mandi, engga
mau main, engga mau keluar kamar. Saya sih mahfum, namanya juga lingkungan baru
yang engga pernah dikenal sebelumnya yaa. Berkali-kali pula Naya bilang
“Ngangeng papa. Pulang ke kamar Aya.” Atau “Kakak Aya mau sekolah di Beibismay
–babysmile-“
Saya ngenes banget mendengarnya dan sudah berencana
memulangkan Naya langsung ke Surabaya hari itu juga. Namun niatan saya itu dibatalkan
oleh suami dan mama karena mereka yakin Naya cuma butuh waktu lebih untuk
adaptasi saja.
Hari saya diawali dengan visite pasien anak. Saya lumayan
terkejut lho, ternyata banyak juga pasien di RS ini. Waktu itu ada 25 bayi di
ruangan perinatology, sekitar 10 pasien di ruang anak, dan 1 pasien di ruang
VIP. Sakitnya beragam, kebanyakan sih diare dan observasi febris karena dengue
atau infeksi lain.
Hari pertama ini juga diawali dengan 6 operasi SC. Banyak
juga kan? Pasien yang datang ke poli pun engga kalah banyak dengan di Surabaya.
Tapi saya senang sekali, karena menambah pengalaman praktek,
Jujur, hari pertama ini saya cukup kebingungan di Balung.
Untuk seseorang yang di Surabaya tinggal buka pagar saja sudah sampai di Galaxy
mall, berada di tempat yang jauh dari mana-mana –apalagi mall:p- sungguh
membuat kami mati gaya.
Karena benar-benar mati gaya, di hari pertama ini juga saya
langsung mengunjungi Jember setelah jam kerja usai:p
Tujuan yang pertama adalah Matahari Dept. Store yang konon
adalah pusat perbelanjaan terkenal di Jember.
Saya yang engga tahu arah, mencoba meraba-raba saja selama
perjalanan. Bolak/I bertanya kepada orang di pinggir jalan, entah karena saya
yang kurang bisa berbahasa Jawa atau bagaimana, jatuhnya selalu saja nyasar:p
Matahari Dept. Store di kota Jember ini menyambung dengan
pusat perbelanjaan bernama Johar Plaza –kalau salah maaf ya:p-, cukup ramai dan
terdiri atas 3 lantai. Supermarket Food Mart di lantai 1, dan sisanya Matahari.
Puas melihat-lihat, saya kembali ke Balung dan melewati Gramedia. Saya
menyempatkan diri membeli beberapa buku untuk mengisi waktu juga buku gambar
untuk Naya. Gramedianya tidak begitu besar, terdiri atas 2 lantai. Koleksi
bukunya lumayanlah walaupun tentu tidak selengkap di Surabaya. Namun koleksi
majalahnya buat saya yang magazine-mania ini sangat kurang. Saya juga tidak
menemukan tukang majalah selama di Jember. Jadi bingung juga, memangnya
orang-orang Jember ini kalau beli majalah dimana ya?
Anyway, setelah kembali ke Balung, saya berpikir untuk ‘menitipkan’ Naya di salah satu
sekolah. Yah daripada nganggur, kan lebih baik mengisi waktu dengan sekolah. Setelah
survey, saya mendapatkan beberapa nama sekolah. Namun sayang sekali dari sekian
banyak itu, tidak ada yang bisa menerima titipan murid dari luar. Huhuhu Naya
sedih banget lho waktu tahu kalau dia tidak bisa sekolah. “Kakak Aya mau
sekolah tapi engga bisa. Kasian kakak Aya ya ma!” Saya mendengarnya antara
ingin tertawa dan ikut sedih deh jadinya:p
Happy Naya |
Setelah beberapa hari, Alhamdulillah Naya sudah mulai bisa
beradaptasi. Sudah engga minta pulang melulu- kecuali kalau ingat papa-, engga
rewel, dan yang paling penting, mau makan segala macam! Hahahaha.
Buat saya, ada hikmahnya juga saya ditugaskan di Balung.
Selama disini, otomatis saya 24 jam bersama Naya. Senang sekali! Kalau di
Surabaya ketemunya sebentar-sebentar, kalau disini non-stop! Alhamdulillah:)
No comments:
Post a Comment