Friday, October 5, 2012

Ayahbunda, My Parenthood Dictionary

Saya kenalan dengan Ayahbunda sejak belum bisa membaca. Mama langganan sejak hamil kakak (beda umur setahun) sampai saya masuk SD. Setelah itu hubungan saya dan Ayahbunda masih berlanjut karena tante hamil dan memutuskan langganan sampai keponakan 5 tahun. Saya ingat dulu suka mengarang cerita karena belum bisa membaca tiap melihat Buncil. Bahkan menurut mama, gambar pertama saya -yang jelas:p- mencontoh gambar di Ayahbunda. (Masih disimpan lho!)
Mencontoh Buncil:D
Hubungan saya dan Ayahbunda sempat 'putus' dan nyambung lagi saat ibu kost waktu kuliah ternyata berlangganan. Ketika itu saya lebih suka melihat foto bayi ketimbang 'serius' membaca artikelnya.

Selepas kost dan menikah,hubungan saya dan Ayahbunda terputus lagi. Waktu itu saya belum berencana hamil dan sibuk melanjutkan spesialisasi. Saat pertama kali tahu hamil, saya panik banget. Tinggal berjauhan dengan mama membuat saya takut kalau engga bisa menjadi ibu yang baik. Memang sih sekarang komunikasi bisa bikin jauh jadi dekat, tapi sungkan juga kalau membangunkan mama tengah malam karena sesuatu.

Saat saya bicarakan kekhawatiran ini,mama santai sekali, “Sudah, langganan Ayahbunda saja. Dulu mama diajarin Ayahbunda kok ngasuh kamu,”(Ibunya mama meninggal sebelum saya lahir. Sedangkan nenek dari papa sakit saat saya lahir dan meninggal 2 tahun kemudian.).

Mendengar itu, engga pakai babibu, saya langsung langganan Ayahbunda. Sampai sekarang:D

Kalau dulu yang ditunggu Buncil, sekarang semua rubrik Ayahbunda saya nantikan. Rasanya, Ayahbunda sudah seperti parenthood dictionary yang punya jawaban semua pertanyaan ibu baru. Apalagi setelah ada website, wah makin cinta! Mencari informasi terasa gampang. Setiap bingung, tinggal search, keluar jawabannya. Saran mama emang paling bener deh:D

Pelajaran pertama dari Ayahbunda adalah pos dana. Saya sering menyalin resep untuk dimasak oleh ART:p sebagai menu Naya. Saya juga mengikuti "saran" merangsang Naya mendengarkan musik, ini hasilnya:


                                                     Naya usia 8,5 bulan:D

Dari semua itu, saya ingin berterimakasih pada Ayahbunda yang saya anggap pendukung menyusui. Tips menyusui post Caesar dan tips menyusui bayi prematur saya dapat dari Ayahbunda. Memang Naya lahir prematur dengan Caesar karena riwayat saya hipertensi, hipoalbumin, dan kelainan katup jantung hormonal,sungsang, terlilit tali pusar 3x dan ketuban habis. Saya juga ingat beli perlengkapan menyusui berdasar list di Ayahbunda.


Alat 'perang' menyusui.
Saat baby blues syndrome, saya membaca emosi ibu sangat mempengaruhi ASI. Tidak mau emosi berlarut sampai ASI surut, saya berbenah diri. Saya mengusahakan produksi ASI banyak, dengan memakan segala galactogogue.

Ketika cuti selesai, saya khawatir tidak bisa menyusui Naya lagi. Karena membaca ini, saya percaya pasti bisa. Benar banget kata lagu, “You will when you believe”. Alhamdulillah Naya lulus ASIX:)

Setelahnya, jangan dikira menyusui jadi lebih lancar lho!  Saya hampir menyerah gegara merasa waktu kerja panjang dan mobilitas tinggi. Untung ada ini. Engga kerasa, sekarang sudah 18 bulan menyusui, insyaAllah sampai 2 tahun.

 



Terimakasih ya Ayahbunda, kamus-orang-tua yang membuat saya pede menjadi ibu. Terimakasih atas semua informasi yang sudah saya anggap 'wejangan' selama ini. Terimakasih sudah menjadi salah satu supporter saya dalam menyusui.

Happy belated birthday Ayahbunda, my parenthood dictionary!

Semoga tetap menjadi yang terdepan dan -tentu saja- yang terbaik!

*muah*


1 comment:

Unknown said...

Obat Jelly Gamat Gold G Aman di konsumsi semua umur termasik ibu hamil dan menyusui. Atasi berbagai penyakit secara alami tanpa efek samping

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...