Tuesday, August 28, 2012

Simply The Breast!


Freezer ASIP saya sebelum terbuang:'(
Bulan ini, genap sudah 17 bulan usia Naya. Artinya, engga terasa sudah selama itu pula saya menyusuinya.  Wah,saya engga pernah menyangka bakal bisa menyusui Naya selama ini lho!

Jujur, di awal kehamilan, saya malah sibuk browsing mengenai merk susu formula apa yang paling bagus. Banyak masukan dari kerabat mengenai 'susu merk A yang bikin anak gemuk' atau 'susu merk B yang bikin pintar'. Tapi alhamdulillah, karena kerajinan saya browsing, saya jadi tahu susu terbaik untuk Naya adalah ASI.

Yang saya yakini, karena merupakan kodrat setiap wanita,  breastfeeding is easy. But trust me, it is NOT that easy. Banyak sekali 'tantangan' yang membuat saya hampir saja menyerah dan sudah berniat berhenti menyusui.

Saya hampir menyerah ketika Naya mengalami Breastmilk Jaundice, harus bolak-balik difototerapi sampai 2 bulan lebih karena bilirubinnya naik turun terus, hingga mencapai hampir 30mg/dl! Saat difototerapi, saya harus terus memompa ASI dan berharap Naya tidak bingung puting karena demi keefektifan fototerapi, saya tidak bisa menyusui langsung.

Saya hampir menyerah ketika Naya bingung puting. Tidak mau menyusu langsung ke saya, malah teriak-teriak histeris setiap melihat payudara saya.

Saya hampir menyerah ketika melihat jadwal jaga saya di rumah sakit yang banyak sebagai kompensasi cuti panjang setahun ketika hamil (saya diharuskan full bedrest akibat hyperemesis gravidarum,kelainan jantung hormonal, hipertensi bahkan sampai engga bisa melihat selama hamil) dan melahirkan. Berarti kesempatan saya menyusui langsung Naya sedikit sekali.

Saya hampir menyerah ketika hasil pompa ASI saya setiap kali engga pernah melebihi angka 20ml, padahal waktu itu jatah minum Naya sudah mencapai 60 ml perkalinya.

Saya hampir menyerah ketika memaksakan diri meminum jus pare yang rasanya amit-amit itu:p, hasil intipan dari Mommies Daily. Engga cuman jus pare, saya juga makan segala macam booster ASI, makanan dan minuman engga enak mulai dari jamu tradisional, jus katuk sampai daun pepaya yang 'katanya' bisa melancarkan ASI.

Saya hampir menyerah ketika mengalami nipple crack. Nipple saya retak dan berdarah. Sakitnya minta ampun. Saya sampai parno dan ketakutan setiap mau menyusui Naya.

Saya hampir menyerah saat saya ketiduran cukup lama dan engga terbangun untuk memompa, PD rasanya penuh, keras sampai tubuh saya panas dingin, rasanya sakit sampai menggigil seluruh tubuh.

Saya hampir menyerah ketika saya harus memompa ASI per 2 jam sekali untuk mencukupi kebutuhan Naya. Engga bisa tidur atau beraktivitas lebih dari 2 jam karena saya sadar ASI saya engga sebanyak yang lain. Kalau mau banyak, artinya frekuensi 'mengeluarkan' ASI-lah yang harus saya tambah. Saya pernah ketiduran saat memompa dan mengakibatkan hasil pompaan yang engga seberapa itu tumpah membasahi tempat tidur. Saya ingat begitu sadar, saya langsung menangis engga karuan:') Bahkan saya juga pernah panik tengah malam ketika sudah hampir 30 menit menempelkan breastpump elektrik saya ke PD namun hasilnya nihil, 0 cc saja. Ternyata saya yang super teler habis kebagian tugas jaga, lupa menancapkan breastpump ke stopkontak:p

Saya hampir menyerah ketika Naya mengalami growth spurt. Saya kebingungan kenapa bayi mungil ini kok menempel terus minta nenen hampir 24 jam nonstop selama berhari-hari. Apa ASI saya keluar? Apa ASI saya cukup? Apa benar ASI saya engga ada isinya?

Saya hampir menyerah ketika harus membuang ratusan (iyaaa, engga salah baca kok, benar ratusan!) botol ASIP karena kabel freezer saya engga sengaja tercabut dari stop kontaknya dan baru disadari sehari kemudian. Jangan ditanya bagaimana perasaan saya. Mata bengkak karena menangisi botol-botol ASIP yang saya kumpulkan dengan susah payah plus tak henti-hentinya meminta maaf pada Naya.

Saya hampir menyerah ketika Naya harus diantar ayahnya atau malah naik taksi hanya untuk menemui saya di rumah sakit karena di rumah engga ada satu botol ASIP pun yang tersisa.
Saya susui sebentar di mobil (atau taksi), kemudian Naya dan nannynya pulang lagi dengan membawa bekal botol ASIP yang saya dapat. Bukan sekali atau dua kali juga saya meminta bantuan kurir ASI untuk mengantarkan ASIP saya.

Saya hampir menyerah ketika mendapati freezer ASIP dalam keadaan kosong melompong sementara saya harus dinas meninggalkan Naya lebih dari 1 hari. Manajemen ASIP saya sempat berantakan waktu itu.

Saat Naya berusia 6 bulan dan lulus ASI eksklusif, saya sangat lega dan bahagia. Berharap semoga kedepannya semakin lancar. Tapi nyatanya walaupun tidak seberat sebelumnya, tantangan itu masih ada. Saya sendiri engga muluk-muluk. Kalau bisa menyusui Naya sampai 2 tahun, ya Alhamdulillah. Tapi kalau engga bisa juga engga apa-apa kok, toh masa ASI eksklusifnya sudah terlewati. Setiap bulan, target saya hanya bisa menyusui Naya satu bulan ke depannya. Begitu seterusnya.

Saya hampir menyerah dengan kondisi kejar tayang stok ASIP yang berlangsung berbulan-bulan. Terkadang rasanya sudah tidak sanggup lagi memompa setiap 2 jam, membawa coolerbag dan perintilannya kemana-mana atau memilih tidak hangout bersama teman karena 'sayang' ASIP terpakai.

Lagi-lagi saya hampir menyerah ketika Naya nursing strike. Tidak mau saya susui sampai hampir seminggu lamanya. Duh, sedih sekali rasanya. Saya merasa 'ditolak' Naya dan patah hati *lebay*:p
Lama-lama saya jadi ngeh, bukan hanya Naya yang butuh disusui saya, tapi sayalah yang butuh menyusui Naya. Dengan menyusui, saya merasa dibutuhkan dan disayangi. Everytime i breastfed, her hands hold mine, her beautiful eyes are starring at me, and she's smiling at me. Breastfeeding is my most romantic moment with her.

Kalau saya flashback, sebenarnya banyak sekali saat dimana saya sudah hampir menyerah. Hampir tidak terhitung ya hehe.

Tapi, melihat Naya sesehat sekarang walaupun lahir prematur (selama 17 bulan ini, hanya pernah 1x batuk dan 2 x pilek, itu pun ketularan saya), dengan tumbuh kembang bahkan diatas anak seusianya, dan berat badan yang baik (biarpun lahirnya hanya 2,..hehe), saya sangat bersyukur bahwa di setiap saat saya merasa sudah tidak mampu lagi menyusui dan hampir menyerah, saya diberi keyakinan dan kekuatan untuk tetap menyusui Naya. Susah? Ribet? I wont hide the fact, it is. But its really worth fighting for;) Semua detik yang diambil dari waktu saya memompa dimana saja, semua tetes keringat berlari kesana kemari demi bisa memompa, semua kerja keras saya tidak tidur semalaman, semua perjuangan saya seakan-akan terbayar. Breastmilk is simply the best! Lagi pula saya yakin, dalam agama, karena menyusui diperintahkan oleh Allah SWT, pastilah Allah SWT akan memudahkan somehow.

Tinggal beberapa bulan lagi saya akan menyapih Naya. Semoga dalam perjalanannya, tidak ada tantangan lain yang membuat saya ingin menyerah saja yaa. Tapi kalaupun ada kelak, saya yakin, pengalaman 17 bulan ini akan membuat saya lebih percaya bahwa saya bisa (pasti bisa, merdeka!:p) menyusui Naya sampai 2 tahun.

Menyusui atau tidak memang merupakan pilihan setiap ibu. Tapi harus diingat, bahwa mendapatkan ASI adalah hak semua anak. Sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk memberikan hak anak kita.

The best nutrition for (our) babies is breastmilk for sure. Why even think not to give it to our babies?:D

20 comments:

Enny Mamito said...

salut buat mb meta yg terus berusaha memberi asi utk naya..perjuangan bunda memberikan yg terbaik buat buah hatinya :)

:: astri :: said...

sedih bacanya ingat perjuangan awal menyusui
sekarang saya baru 2,5 bulan menyusui
dan membaca tulisan mb meta membuat saya semakin semangat menyusui

no matter how hard breastfeeding was, i love it

Rahmi Aziza said...

Salut dengan perjuangannya mbak. Anak saya sekarang 19 bulan dan masih ASI juga tanpa tambahan formula. Tapi saya emang full time di rumah sih jadi alhamdulillah ngga terlalu kesulitan. Saat ini kakak saya sedang berjuang merahin ASI buat anaknya karena bntar lagi cuti melahirkannya udah mau habis. Smoga aja dia bisa

Bunda 'Aqila said...

Salut buat Meta...saya sendiri cuma sampai usia Aqila 1 tahun bisa nyusui ASI full setelah itu nyerah dibantu sufor kalo saya lg ngantor siang hari. Sekarang lg bingung nih gimana cara nyapih karena Aqila 2 bulan lg akan genap 2 tahun..karena masih kebiasaan kalo malam masih nenen g mau sufor ;-)

Anonymous said...

cerita meta tentang asi selalu bikin semangat. dulu waktu abis kena mastitis dan produksi drop, stress, setelah baca perjuangan meta kumpulin asi dikit2 jadi makin semangat dan alhamdulillah babyku bisa asix, thanks !

Meta Hanindita said...

@Enny : sudah kewajiban;)

@astri : ayooo semangat mbak! PASTI bisa!

@Rahmi: hebat! FTM ataupun WM, menyusui itu tetap perjuangan mbak. Achievement yang patut dihargai:D

@Bunda Aqila: Gpp mbak, kalo saya sih, seandainya Naya msh belum mau lepas nenen setelah 2 taun, saya terusin aja smpe sama-sama sip menyapih dan tersapih.

@acalicocat : semangat terus yaaa! Abis asix, s2 terus s3:D

Una said...

Aku mampir ke sini dari link di blog Mbak Niar.
Salam kenal ya Mbak Meta.
Eh aku kok bacanya malah terharu gini ya T.T
Mbak cerita freezernya mati aku kok sedih banget... #pukpuk
Kapan ya eike menyusui hihihi~

Niar Ningrum said...

Sekarang ada alat yang buat pompa asi jadi lebih enak di ambil asi nyaa yaa mbak :D

Weeh naya doyan susu banget sampek 60km gitu :D

Meta Hanindita said...

@Tebak ini siapa: hehe..nanti kalo sudah melahirkan:p

@Niar: iya betul:D

Bunda 'Aqila said...

Iya juga sih rencana mau nyapihnya biar sampe si anak bosen sendiri aja, ee tapi kadang ngerasa juga kalo kita yg gak siap kalo mau nyapih..Rasanya kok gimanaaa gitu kalo anak bobok udah nggak nempel di kita hehe....

Titip cium buat kakak Naya ya...semoga selalu sehat & tambah pinter ;-)

Cici Pratama said...

hm,,, mb Meta... I know your struggle is not easy, but you can do it right? So proud of you. Proud mommy...

Meta Hanindita said...

@Bunda Aqila: Makasiiii tanteee:D

Meta Hanindita said...

@Cici: Yes, im a proud breastfeeding mommy:D

Anonymous said...

Salut sekali....Semoga tetap semangat ya...

Rachma said...

salut.. salutt..
matur nuwun mbak e.. jadi semangat lagi saya...

bunda malvin said...

terharu bgt dgn perjuanganny mbak dok

Unknown said...

jadi inget perjuanganku sendiri (walaupun ga sekeren meta), alhamdulillah sekarang sudah 17 bulan, tinggal beberapa bulan lagi.
How wonderful to be mom :)

Fitrina said...

Keren bangetttt.... aku sekarang lagi kejar tayang nyusuin Binar, sehari bisa abis 6 botol tp aq cm bs menghasilkan 5 botol... hiks...

mayangsetya said...

Mba..it's very touching and inspiring :) Anak saya seminggu lg inshaAllah setahun dan hasil pompa saya menurun drastis .. but after i read your blog .. i'm pretty sure inshaAllah i can do it as long she want it to breastfeed :) thank you.. it's very powerless

teresa said...

mba.. salut atas perjuangannya. terima kasih jg atas sharingnya. bayi saya saat ini berusia 5 bulan 10 hari, masih ASIx. 2 hari terakhir ini ASIp saya berkurang hampir setengahnya, maka saya sedang mencari2 info untuk memperbanyak kembali dan menemukan blog ini. sungguh menguatkan semangat, saya yakin pasti bisa! :)
sedih jg waktu membaca 1 freezer asi terbuang, pasti terbayang perjuangannya siang malam memerah ASI dan begitu byk makanan terbaik buat si baby terbuang begitu saja hixhix.. tapi semangat mba yg luar biasa bisa mengatasi masalah itu, dan menjadi suntikan semangat jg bagi para ibu lainnya :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...