Friday, July 22, 2016

Kawasaki Syndrome

Beberapa waktu lalu, saya dihubungi Mommies Daily yang menanyakan beberapa hal mengenai Kawasaki Syndrome. Artikelnya sendiri bisa dibaca di sini yaa.


Rasa-rasanya dewasa ini makin banyak penyakit baru yang bermunculan. Mommies masih inget nggak sama virus zika? yang sempat menyebabkan 4.000 kasus microchepaly di Brazil pada Oktober 2015 lalu. Kini, walau belum banyak dibicarakan banyak orang, ada penyakit Kawasaki yang juga patut diwaspadai.
Apa itu Penyakit Kawasaki?
Menurut dr. Meta Hanindita SpA dari  RSUD Dr Soetomo Surabaya penyakit Kawasaki atau dulu sering disebut juga sebagai mucocutaneous lymphnode syndrome adalah suatu penyakit akibat vaskulitis akut yang menyeluruh. (Vaskulitis = peradangan pada pembuluh darah; akut= timbul mendadak). Sebagian besar penderitanya adalah balita, dan kebanyakan anak laki-laki.
Sampai saat ini penyebab pasti penyakit Kawasaki belum diketahui, meskipun kata dr. Meta gambaran klinis, laboratorium, epidemiologi mengarah kepada penyakit infeksi. Untuk sementara diduga penyakit ini dipicu oleh gangguan imun yang didahului oleh proses infeksi. Namun, penyakit ini tidak menular. 

Pada penyakit Kawasaki ini, terjadi peradangan di dinding pembuluh darah arteri di seluruh tubuh termasuk arteri koroner yang mensuplai darah ke otot-otot jantung. Kawasaki disease ini juga mengenai kelenjar getah bening, kulit dan membran mukosa di dalam mulut, hidung, tenggorokan.
Gejala yang mesti diwaspadai
Diagnosis Kawasaki komplit dapat ditegakkan apabila panas yang diderita si kecil lebih dari 5 hari, dan disertai minimal 4 gejala berikut ini:
1. Infeksi konjungtiva bilateral (infeksi kedua selaput yang menutupi bagian depan mata, biasanya menyebabkan kedua mata merah, tapi tidak berlendir atau berair).
2. Mukosa mulut dan faring kemerahan atau pecah-pecah, strawberry tongue (lidah berwarna kemerahan seperti strawberry.
Apa itu Penyakit Kawasaki?
Image: www.thesurvivaldoctor.com
3. Bengkak atau kemerahan pada kaki dan tangan pada fase akut serta deskuamasi periungual (seperti mengelupas) jari-jari tangan dan kaki pada fase subakut (selanjutnya).
Apa itu Penyakit Kawasaki?
Image: www.openi.nlm.nih.gov
4. Rash alias bercak kemerahan pada kulit.
5. Limfadonepati servikal atau pembesaran kelenjar getah bening, biasanya pada leher dan pada satu sisi yang tidak dapat dijelaskan oleh penyakit lain.

Sementara itu, adapula yang dinamakan diagnosis Kawasaki inkomplit, maksudnya adalah jika anak demam lebih dari 5 hari, ditambah 5 kriteria klinis klasik lainnya yang sudah disebutkan di atas – tetapi ditemukan abnormalitas arteri koroner pada ekokardiografi atau angiografi. Sehingga jika seorang anak dicurigai terkena Kawasaki, pemeriksaan tambahan untuk mengetahui gangguan arteri koroner pada jantung harus dilakukan. Kelainan arteri koroner ini dapat terjadi mulai akhir minggu pertama sampai minggu kedua setelah demam.

Selain itu, dr. Meta mengingatkan gejala lain yang mungkin saja muncul adalah nyeri perut, nyeri sendi, diare, dan muntah.
“Hal yang paling berbahaya dari penyakit kawasaki adalah komplikasi penyumbatan dan penyempitan pada arteri koroner (pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung) dan hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung. Ini dapat mengakibatkan kematian,” jelas dr. Meta.
Langkah pengobatan oleh tim medis
Prioritas pengobatan penyakit kawasaki adalah mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi pada pembuluh darah koroner untuk mencegah kerusakan otot jantung. Caranya dengan pemberian infus imunoglobulin dan aspirin, untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah pada pembuluh darah yang meradang.

Dengan pengobatan yang komprehensif penyakit ini bisa sembuh sempurna tanpa gejala sisa setelah 4-8 minggu, syaratnya pada kasus tanpa komplikasi. 

Semoga Mommies mendapatkan gambaran yang jelas ya, mengenai kawasaki disease atau sindrom kawasaki ini. Segera bawa si kecil ke dokter jika menemukan gejala-gejala yang disebutkan barusan, ya Moms.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...