Sunday, July 27, 2014

Kakak Aya Pulang Kampung Part 1



Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, setelah sekian lama akhirnya tahun ini Alhamdulillah saya bisa mudik juga untuk berlebaran di Bandung. Yaaaayyy!

Dari jauh hari sebelumnya, saya sudah survey kiri kanan untuk menyusun acara selama kami di Bandung. Deg-degan juga sih, karena saya tidak bisa memprediksi apakah di saat libur lebaran seperti sekarang tempat wisata yang ingin dikunjungi padat atau tidak. Malas juga kan ya kalau ramai sekali, malah nantinya jadi engga menikmati.

Hari Jumat pagi, saya dan suami masih harus ke rumah sakit dulu. Naya sudah bingung engga karuan terkait kelincinya.
N: "Mama, kalau kita pulang kampung, Clovel gimana? Nanti siapa yang kasih makan? Mama belikan Clovel tiket pesawat juga dong biar Clovel mudik juga."
M: "Engga bisa kak, di pesawat engga boleh bawa kelinci."
N: "Engga apa-apa ma. Nanti bial Clovel kakak pangku. Nanti kakak yang minta ijin paknya bial boleh."
M: "Engga boleh kak. Nanti bisa-bisa kita engga jadi mudik lho."
N: *mewek*--> Super susssssaaaah deh punya anak super sensih!

Untunglah ribut-ribut soal kelinci engga bertahan lama, karena diselamatkan yangti yang datang untuk menjemput si Clover. Naya tenang, kami senang:D

Sepulang dari rumah sakit, kami semua langsung ke bandara. Naya senaaaang sekali, tak hentinya menyanyi dan bertanya di jalan.

"Mama, kenapa pesawat sayapnya diem aja bisa telbang? Kok kalau bulung halus gelak-gelak sayapnya? Tapi kok helikoptel sayapnya halus mutel-mutel?"

"Papa, kenapa sun itu kalau digambal ada galis-galis di kelilingnya? Kok kalau moon engga ada? Kan sama-sama ada sinalnya?"

"Mama, kenapa semua olang Islam halus lebalan? Emang kalau engga lebalan kenapa?"

dan seterusnya, dan seterusnya...

Kami sampai di bandara 1,5 jam sebelum boarding sehingga masih sempat bersantai dulu dan makan siang. (Kebetulan saya sedang engga puasa). Bandara saat itu terhitung belum begitu ramai, mungkin karena masih hari kerja terakhir yaa. Di pesawat pun Naya senang sekali, bertanya tak ada habisnya.

Kakak Aya pulang kampung
Alhamdulillah penerbangan berjalan cukup lancar. Kami tiba di Bandung sesuai waktu perkiraan. Sampai di rumah, kami berkangen-kangenan dengan keluarga. Ada anggota baru di keluarga kami, keponakan saya. Lucuuuu banget! Huks, jadi pengin punya bayi lagi #eh #kode :))))

Masih pantes kan ya gendong bayi? #kode
Hari pertama ini, kami habiskan dengan mengunjungi rumah makan Rasa. Rumah makan ini sudah berdiri sejak jaman dahulu kala dan mempunyai nilai nostalgia tersendiri buat saya. Es krim homemadenya tak ada tandingan deh! Naya senang sekali karena diperbolehkan makan es krim. Dia memesan ballerina ice cream yang langsung dihabiskan. Tandas.

Keesokan harinya, kami pergi ke Jonas Banda untuk berfoto keluarga. Tema yang disiapkan adalah hitam putih. Saya sudah lamaaaaa banget engga punya foto dengan mama dan kakak, jadilah semangat sekali saat diajak berfoto:D

Karena tergoda saat melihat-lihat contoh foto lain yang lucu-lucu, akhirnya saya juga memesan paket foto keluarga untuk berfoto dengan suami dan Naya. Hasilnya lucu-lucu lho! Nanti saya upload kalau sudah selesai yaaa. Pemotretan berjalan cukup cepat karena semua banci foto:))) Naya sih jangan ditanya ya, foto belum dimulai, eh dia sudah pose duluan:))))

Sepulang dari Jonas, kami bertiga melanjutkan petualangan ke Kampung Gajah Wonderland. Lokasi tempat rekreasi ini terletak di Bandung Utara, tidak begitu jauh dari rumah saya. Sepanjang perjalanan, Naya tertidur. Kurang lebih 45 menit (karena macet), kami sampai juga di Kampung Gajah.

Naya semangat sekali melihat permainan-permainan yang ada di sini. Saya was-was karena cuaca terlihat mendung dan mulai ada tetesan air hujan. Kasihan juga kan ya kalau Naya engga jadi main karena hujan? Eh tanpa disuruh, Naya langsung berdoa kepada Allah memohon tidak hujan. Saya kaget juga:)))
Alhamdulillah, hujan tidak menunjukkan tanda-tanda kembali turun.

Untuk bermain di Kampung Gajah, kita bisa membeli tiket terusan seharga Rp. 150.000,00 (Weekdays) atau Rp. 200.000,00 (Weekend). Saya memutuskan untuk tidak membeli tiket terusan karena merasa banyak permainan yang belum bisa dicoba Naya. Ternyata keputusan saya tepaaaat sekali saudara-saudara:D Seharian bermain, kalau saya hitung-hitung total damage cost untuk kami bertiga tidak sampai Rp. 250.000,00.  Bayangkan kalau kami membeli terusan untuk bertiga jadi Rp. 600.000,00. Jauh kan:D #emakirit


Walaupun mendung, Bandung tidak hujan siang itu sehingga pas rasanya untuk bermain. Mungkin karena masih bulan puasa, Kampung Gajah tidak ramai sama sekali. Kami bisa bermain tanpa mengantri lho! Padahal kata orang-orang, biasanya kalau weekend Kampung Gajah itu ramai minta ampun.

Kami mencoba berbagai macam permainan, sepuasnya deh. 
Setelah puas -dan gempor (emaknya)-, kami pulang ke rumah. Wah jalanan mulai macet, stress banget lihatnya. Tapi tetap saja Alhamdulillah senang sekali:)

DI rumah, kami berbuka puasa bersama (Syukurlah saya sudah puasa lagi), nikmat banget. Semoga bisa terulang tahun depan ya:')

Nantikan kembali kisah kakak Aya pulang kampung part selanjutnya:D

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...