Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, setelah sekian
lama akhirnya tahun ini Alhamdulillah saya bisa mudik juga untuk berlebaran di
Bandung. Yaaaayyy!
Dari jauh hari sebelumnya, saya sudah survey kiri kanan
untuk menyusun acara selama kami di Bandung. Deg-degan juga sih, karena saya
tidak bisa memprediksi apakah di saat libur lebaran seperti sekarang tempat
wisata yang ingin dikunjungi padat atau tidak. Malas juga kan ya kalau ramai
sekali, malah nantinya jadi engga menikmati.
Hari Jumat pagi, saya dan suami masih harus ke rumah sakit
dulu. Naya sudah bingung engga karuan terkait kelincinya.
N: "Mama, kalau kita pulang kampung, Clovel gimana?
Nanti siapa yang kasih makan? Mama belikan Clovel tiket pesawat juga dong biar
Clovel mudik juga."
M: "Engga bisa kak, di pesawat engga boleh bawa
kelinci."
N: "Engga apa-apa ma. Nanti bial Clovel kakak pangku.
Nanti kakak yang minta ijin paknya bial boleh."
M: "Engga boleh kak. Nanti bisa-bisa kita engga jadi
mudik lho."
N: *mewek*--> Super susssssaaaah deh punya anak super
sensih!
Untunglah ribut-ribut soal kelinci engga bertahan lama,
karena diselamatkan yangti yang datang untuk menjemput si Clover. Naya tenang,
kami senang:D
Sepulang dari rumah sakit, kami semua langsung ke bandara.
Naya senaaaang sekali, tak hentinya menyanyi dan bertanya di jalan.
"Mama, kenapa pesawat sayapnya diem aja bisa telbang?
Kok kalau bulung halus gelak-gelak sayapnya? Tapi kok helikoptel sayapnya halus
mutel-mutel?"
"Papa, kenapa sun itu kalau digambal ada galis-galis di
kelilingnya? Kok kalau moon engga ada? Kan sama-sama ada sinalnya?"
"Mama, kenapa semua olang Islam halus lebalan? Emang
kalau engga lebalan kenapa?"
dan seterusnya, dan seterusnya...
Kami sampai di bandara 1,5 jam sebelum boarding sehingga
masih sempat bersantai dulu dan makan siang. (Kebetulan saya sedang engga
puasa). Bandara saat itu terhitung belum begitu ramai, mungkin karena masih
hari kerja terakhir yaa. Di pesawat pun Naya senang sekali, bertanya tak ada
habisnya.
Kakak Aya pulang kampung |
Alhamdulillah penerbangan berjalan cukup lancar. Kami tiba
di Bandung sesuai waktu perkiraan. Sampai di rumah, kami berkangen-kangenan
dengan keluarga. Ada anggota baru di keluarga kami, keponakan saya. Lucuuuu
banget! Huks, jadi pengin punya bayi lagi #eh #kode :))))
Masih pantes kan ya gendong bayi? #kode |
Hari pertama ini, kami habiskan dengan mengunjungi rumah
makan Rasa. Rumah makan ini sudah berdiri sejak jaman dahulu kala dan mempunyai
nilai nostalgia tersendiri buat saya. Es krim homemadenya tak ada tandingan
deh! Naya senang sekali karena diperbolehkan makan es krim. Dia memesan
ballerina ice cream yang langsung dihabiskan. Tandas.
Keesokan harinya, kami pergi ke Jonas Banda untuk berfoto
keluarga. Tema yang disiapkan adalah hitam putih. Saya sudah lamaaaaa banget
engga punya foto dengan mama dan kakak, jadilah semangat sekali saat diajak
berfoto:D
Karena tergoda saat melihat-lihat contoh foto lain yang
lucu-lucu, akhirnya saya juga memesan paket foto keluarga untuk berfoto dengan
suami dan Naya. Hasilnya lucu-lucu lho! Nanti saya upload kalau sudah selesai
yaaa. Pemotretan berjalan cukup cepat karena semua banci foto:))) Naya sih
jangan ditanya ya, foto belum dimulai, eh dia sudah pose duluan:))))
Sepulang dari Jonas, kami bertiga melanjutkan petualangan ke
Kampung Gajah Wonderland. Lokasi tempat rekreasi ini terletak di Bandung Utara,
tidak begitu jauh dari rumah saya. Sepanjang perjalanan, Naya tertidur. Kurang
lebih 45 menit (karena macet), kami sampai juga di Kampung Gajah.
Naya semangat sekali melihat permainan-permainan yang ada di
sini. Saya was-was karena cuaca terlihat mendung dan mulai ada tetesan air
hujan. Kasihan juga kan ya kalau Naya engga jadi main karena hujan? Eh tanpa
disuruh, Naya langsung berdoa kepada Allah memohon tidak hujan. Saya kaget
juga:)))
Alhamdulillah, hujan tidak menunjukkan tanda-tanda kembali
turun.
Untuk bermain di Kampung Gajah, kita bisa membeli tiket
terusan seharga Rp. 150.000,00 (Weekdays) atau Rp. 200.000,00 (Weekend). Saya
memutuskan untuk tidak membeli tiket terusan karena merasa banyak permainan
yang belum bisa dicoba Naya. Ternyata keputusan saya tepaaaat sekali
saudara-saudara:D Seharian bermain, kalau saya hitung-hitung total damage cost
untuk kami bertiga tidak sampai Rp. 250.000,00.
Bayangkan kalau kami membeli terusan untuk bertiga jadi Rp. 600.000,00.
Jauh kan:D #emakirit
Walaupun mendung, Bandung tidak hujan siang itu sehingga pas
rasanya untuk bermain. Mungkin karena masih bulan puasa, Kampung Gajah tidak
ramai sama sekali. Kami bisa bermain tanpa mengantri lho! Padahal kata
orang-orang, biasanya kalau weekend Kampung Gajah itu ramai minta ampun.
Kami mencoba berbagai macam permainan, sepuasnya deh.
Setelah puas -dan gempor (emaknya)-, kami pulang ke rumah. Wah jalanan mulai macet, stress banget lihatnya. Tapi tetap saja Alhamdulillah senang sekali:)
DI rumah, kami berbuka puasa bersama (Syukurlah saya sudah puasa lagi), nikmat banget. Semoga bisa terulang tahun depan ya:')
Nantikan kembali kisah kakak Aya pulang kampung part selanjutnya:D
No comments:
Post a Comment