Monday, September 23, 2013

Terang Bulan Unyil

Saya engga suka berwisata kuliner. Mungkin terdengar agak aneh ya? Kemanapun pergi, disaat hampir semua orang berlomba-lomba mendatangi tempat makan yang terkenal , saya tertarik sedikit pun juga engga.

Contoh paling gampang saja, saya sudah hampir 13 tahun tinggal di Surabaya. Tapi saya belum pernah sama sekali lho mencicipi rawon setan yang terkenal itu. Pecel Pandegiling yang bolak/i muncul di tv, tahu campur pak Gendut yang konon rasanya maknyus pun belum pernah saya coba. Penasaran? Engga sama sekali tuh:p

Pada dasarnya, saya memang bukan orang yang suka makan sejak kecil. Mungkin itu yang membuat saya 'biasa saja' terhadap makanan yaa. Buat saya, semua makanan itu rasanya enak. Engga ada yang paling atau lebih enak. Apa ada hubungannya sama saya yang engga bisa masak ya?:p Yang membedakan cuma satu, unsur nostalgia di dalamnya.

Kemarin waktu saya mudik ke Bandung, saya sibuk mencari-cari makanan ini itu. Semuanya engga terkenal, apalagi sampai direview di acara pak Bondan Winarno. Tapi karena saya terbiasa makan makanan tadi sejak kecil, semua jadi terasa 'lebih' enak dibanding yang lain:D Coba saja baca postingan blog saya waktu mudik, hampir semuanya jajanan saat sekolah, makanan yang dijual dekat rumah atau masakan langganan saya dulu. Padahal menurut suami yang hobi wisata kuliner, semua makanan yang saya idam-idamkan itu rasanya biasa saja.

Karena engga suka wisata kuliner inilah, kemanapun pergi, saya engga pernah repot-repot mencari makanan khas daerah tersebut. Misalnya saja di Jember ini. Saya sudah 2x ke daerah ini dan sampai sekarang juga masih engga tahu apa makanan khas Jember:D -Pernah dengar katanya Rujak Soto ya? Engga pernah lihat penampakannya juga sih-

Anyway, di dekat rumah sakit tempat saya bekerja ada penjual makanan kecil 'Terang bulan unyil'. Yang pertama kali meminta saya membeli jajanan ini adalah Naya waktu ikut ke Jember beberapa bulan lalu. Rasanya sih Naya memang menuruni kegemaran ayahnya berkuliner.
Surprisingly, setelah saya coba, rasanya enak lho! Harganya murah meriah, dan tersedia dalam berbagai rasa.

Saya sendiri membelikan Naya rasa cokelat keju, yang dalam sekejap langsung tandas:D
Porsinya sendiri memang kecil, tapi engga kecil-kecil banget. Buat saya sih 1 buah saja sudah cukup mengenyangkan. Harganya muraaaah, antara seribu sampai seribu lima ratus rupiah saja!
Pantas, antrian pembeli jajanan ini selalu panjang. Jajanan ini pun mempunyai banyak cabang yang tersebar di seluruh Jember.

Buat yang akan bepergian ke Jember, bolehlah Terang Bulan Unyil ini dicoba;)


No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...