Alhamdulillah, salah satu doa dan resolusi saya di tahun 2017 insyaAllah akan terwujud. Out of the blue, tiba-tiba saja beberapa minggu yang lalu, suami -melalui whatsapp!- mengajak saya beribadah umroh. LOL.
Saya yang sempat tak percaya, sampai menanyakan kembali keseriusannya. Sungguhan nih? Serius? Habis, mengajak umroh kok ya mendadak tanpa rencana sebelumnya. Tapi memang mungkin begitulah panggilan Allah ya:)
Karena serba dadakan, saya dan suami sempat kesulitan mencari waktu yang pas untuk berumroh. Giliran saya bisa, suami pas tidak bisa. Demikian seterusnya. Sampai akhirnya, ada juga waktu dimana kami berdua kosong.
Seperti biasa, tugas saya adalah melakukan survei terhadap pelbagai biro umroh. Syarat dari suami cuma ada satu, yang penting langsung dari Surabaya tanpa melewati Jakarta dulu. Sebetulnya, karena syarat tersebut ditambah dengan jadwal kosong kami berdua, menemukan biro umroh yang cocok dengan kami mudah saja. Saya mendata beberapa biro umroh, mencatat jadwal keberangkatan mereka, mencatat rute perjalanan, kemudian mencoreti satu persatu begitu tidak ada waktu keberangkatan dengan waktu yang kami inginkan atau rute perjalanan yang tidak langsung dari dan ke Surabaya. Hasilnya hanya tersisa satu biro saja hehe.
Setelah fixed tanggal keberangkatannya, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum berangkat. Kali ini saya ingin sharing mengenai vaksinasi Meningitis. Untuk berangkat umroh, memang diwajibkan peserta divaksinasi Meningitis terlebih dahulu. Vaksinasi ini berlaku untuk 2 tahun.
Di Surabaya hanya ada 2 tempat yang dapat melakukan vaksinasi ini, yaitu KKP Perak dan KKP Juanda. Karena masing-masing tempat memiliki kuota masing-masing, saran saya datanglah sepagi mungkin untuk mengambil nomor antrian.
Tempatnya sendiri tidak terlalu besar namun selalu dipenuhi oleh mereka yang akan berangkat umroh. Saya sendiri memilih untuk melakukan vaksinasi di KKP Juanda, karena dengar-dengar sih di tempat ini lebih sepi dari yang di Perak (Padahal sepertinya sama saja haha).
Untuk yang ingin vaksinasi Meningitis, jangan lupa membawa fotokopian paspor ya. Untuk wanita usia subur, sebelum vaksinasi, nantinya akan dilakukan tes kehamilan dulu.
Biaya vaksinasi Meningitis ini sekitar 300 ribuan. dan dibayar menggunakan debit BNI atau BRI. Saya lupa berapa pastinya hehe. Nanti petugas juga akan menawarkan vaksinasi Influenza sekalian. Tapi saya dan suami memilih vaksinasi Meningitis saja. Saya sih takut disuntik lagi hahaha:p
Selesai vaksinasi Meningitis, persiapan selanjutnya adalah persiapan dokumen dan berkas. Tunggu di postingan selanjutnya ya!
No comments:
Post a Comment