Wednesday, August 26, 2015

In A Rush

Sewaktu sedang surfing, saya membaca satu tulisan yang membuat saya berpikir cukup lama.

First i was dying to finish high school and star college
And then i was dying to finish college and start working
And then i was dying to marry and have children
And then i was dying for my children to grow old enough for school so i could return to work
And then i was dying to retire
And now, im dying....and suddenly i realize i forgot to live



Your time is limited, so dont waste it living someone else's life
Dont be trapped by dogma-which is living with the results of other people's thinking
Dont let the noise of other's opinions drown out your own inner voice
And the most important, have the courage to follow heart and your intution

(Sumber: FB The Logical Indian)

 Walaupun saya merasa selama ini sudah menjalani hidup yang memang saya inginkan, Alhamdulillah, tapi membaca tulisan ini seakan menohok saya juga.

Terkadang, saya menjalani fase dalam hidup hanya sekadar lewat saja, supaya bisa segera ke fase berikutnya. Saya ingat betul waktu SD, sering kali mengimpikan bagaimana rasanya jadi anak SMP. Lalu setelah jadi anak SMP, ingin cepat-cepat SMA. Sewaktu SMA, tak sabar ingin kuliah. Dan seterusnya, dan seterusnya.

Sekarang, setelah bekerja dan berkeluarga, ternyata tetap saja lho keinginan untuk segera melewati fase hidup ini berlangsung. Apalagi waktu residensi dulu. Ingin cepat lulus biar tak lagi harus jaga, bisa banyak waktu dengan keluarga dan seterusnya. Setelah lulus, saya mau bersekolah lagi nih rencananya. Belum juga sekolah baru dimulai, saya sudah berencana ingin segera melewati fase tadi:))

Saya jadi ingat waktu Naya kecil. Waktu bayi, saya menunggu-nunggu Naya memulai MPASI karena lelah deg-degan tak cukup meninggalkan ASIP buatnya. Setelah MPASI, saya tak sabar ingin Naya segera bisa makan table food agar tak rempong menyiapkan ini itu kalau mau makan. Setelahnya, saya tak sabar ingin Naya segera melewati masa tantrumnya karena sering kali saya kebingungan dibuatnya. Apalagi kalau Naya rewel, duh inginnya sih Naya cepat besar!

Padahal, tahu tidak?
Saya sering merindukan masa-masa SD yang baru saya tahu ternyata sangat menyenangkan! Saya juga sering menginginkan kembali ke masa SMP atau SMA dan kuliah. Seru deh rasanya!

Sama halnya dengan kangen saya pada rasa dag dig dug ketakutan ASIP kurang untuk Naya, atau rindu saya untuk belajar dan membaca lebih banyak tentang parenting saat menghadapi Naya yang tantrum atau rewel.

Saya membuat janji untuk diri sendiri nih, dont rush on anything. Jalani semua dengan senang, karena walaupun sekarang rasanya bikin emosi jiwa, rasanya tak nyaman, menyebalkan, tapi percayalah, suatu saat nanti pastiiiii akan timbul rasa ingin mengulanginya lagi:D



1 comment:

nurul rahma said...

Harus dinikmati ya dok... masa2 yang indah ituuu

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...