Wednesday, August 5, 2015

Pilih-pilih Makanan


Salah satu hal yang sering dikeluhkan orangtua terkait dengan kebiasaan makan anaknya adalah pilih-pilih makanan. Biasanya, hal ini paling sering terjadi pada anak berusia 1-3 tahun. Sebenarnya kenapa sih anak suka pilih-pilih makanan? Normal atau tidak? Dan bagaimana tips mengatasinya?

Kebiasaan pilih-pilih makanan termasuk ke dalam istilah food preference. Selain pilih-pilih makanan, penolakan terhadap makanan tertentu juga tercakup pada istilah ini. Food preference memang memiliki spektrum yang luas, mulai dari picky eater sampai selective eater. Apa bedanya?



Salah satu food preference yang normal terjadi pada fase perkembangan anak adalah neofobia atau penolakan terhadap makanan baru. Sebenarnya, neofobia ini merupakan mekanisme evolusi pertahanan anak yang menguntungkan karena membantu anak menghindari makan bahan beracun saat anak sudah mampu memilih makanannya sendiri tanpa pengawasan orangtua. Namun neofobia dapat berlanjut menjadi penolakan berkepanjangan dan terus menerus terhadap makanan tertentu sehingga menimbulkan masalah makan berupa food preference.

Picky eater berarti anak mau mengonsumsi berbagai jenis makanan baik yang sudah maupun yang belum dikenalnya tapi menolak mengonsumsi dalam jumlah yang cukup. Selain jumlah yang tidak cukup, picky eater pun berhubungan dengan rasa dan tekstur makanan. Walaupun pilih-pilih makanan, picky eater masih mau mengonsumsi minimal satu macam makanan dari setiap kelompok karbohidrat, protein, sayur/buah dan susu. Misalnya, walaupun anak menolak makan nasi, tapi ia masih mau makan roti atau mie.

Sementara selective eater adalah anak yang menolak segala jenis makanan dalam kelompok makanan tertentu. Misalnya sama sekali enggan mengonsumsi karbohidrat, baik itu nasi, roti atau mie.

Kalau picky eater masih merupakan fase normal dalam perkembangan seorang anak, lain halnya dengan selective eater yang mengakibatkan anak berisiko mengalami defisiensi makro atau mikronutrien tertentu.

Apa saja yang mempengaruhi terjadinya food preference ini? Selain paparan makanan pada usia dini, tipe kepribadian anak, pengaruh lingkungan, tekanan dalam proses makan juga sangat berpengaruh lho! Maka dari itu, saat menghadapi anak yang sulit makan atau sering pilih-pilih makanan, jangan tambah memaksa atau marah-marah ya!

Bagaimana menghadapi anak yang suka pilih-pilih makanan?
1. Children see, children do. Kebiasaan makan orangtua akan sangat berpengaruh terhadap kebiasaan anak. Jika orangtua enggan makan sayur misalnya, wajar saja jika anak pun meniru enggan makan sayur. Selalu sajikan menu makanan yang berimbang setiap harinya.
2. Sajikan makanan dalam porsi kecil.
3. Biasanya, jika anak disuruh memakan sesuatu, mereka akan langsung menolak. Sebaliknya, jika anak yang memegang kendali , mereka cenderung lebih tertarik. Sebaiknya sajikan makanan di meja yang terjangkau.
4. Jika ingin memberikan makanan baru, jangan langsung menyerah jika anak langsung menolak. Paparkan makanan baru tadi pada anak sebanyak 10-15 kali.
5. Berikan contoh makan yang menyenangkan. Jika anak melihat orang lain makan makanan serupa, anak akan lebih tertarik mencoba.
6. Orangtua harus tetap tenang. Jangan panik atau marah-marah saat anak menolak makanan tertentu.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...