Monday, June 8, 2015

Naya dan Ballet

Sudah beberapa bulan terakhir ini Naya malas-malasan balet. Adaaaa saja alasannya untuk mangkir dari les yang dulu justru adalah favoritnya. Karena sudah sangat mengenal Naya -ya eyalah namanya juga anak sendiri:p-, saya menduga penyebabnya pasti adalah teman-teman barunya.

Jadi, Naya pertama kali les balet saat berusia 2 tahun. Teman-temannya saat itu berusia jauh di atasnya. Saya sendiri sejujurnya waktu itu hanya mengikuti kemauan Naya yang setengah memaksa ingin ikut balet, tak berharap Naya akan menyukai dan terus belajar. Coba-coba sajalah. Eh, tak disangka rupanya Naya suka sekali dan paling semangat setiap balet. Malah, waktu berulangtahun yang ke-3, ia ingin semuanya bertema balet.


Begitu teman-teman lamanya "naik tingkat" karena usia sudah lewat dari 5 tahun, Naya tak bisa ikut naik karena masih 3 tahun, sehingga ia harus belajar balet dengan teman-teman baru yang usianya sepantaran. Mulai dari sinilah Naya ogah-ogahan.

Masih ingat dengan kemanipulatifannya kan? Ia bahkan bisa lho meyakinkan semua orang -termasuk gurunya- kalau sayalah yang memaksakan ia untuk balet sementara ia tak suka. Ih. Grrrrrr.

Akhirnya, dengan penuh kesabaran -susah ye ternyata- saya berbicara pelan-pelan dengan Naya.
M: "Kak, kakak kan suka balet dari dulu. Yang suka nangis-nangis minta balet siapa?"
K: "Iya, kakak"
M: "Lah, kok terus bisa bilang mama yang maksa kakak?"
K: "Soalnya kakak kan sukanya dulu, sekarang engga mama!"
M: "Memang apa yang beda dulu sama sekarang?"
K: "Temennya beda semua. Kakak penginnya sama yang dulu."
M: "Nah, berarti kan bukan karena baletnya? Gini kak, kalau memang kakak engga suka balet terus pengin keluar, mama engga apa-apa, Gih aja. Tapiii kalau kakak pengin keluar dari balet, terus bilang engga suka balet padahal cuma karena kakak engga suka sama temen yang sekarang, mama engga mau."

Setelah berulang kali membicarakan hal yang sama, rupanya Naya mulai mengerti. Alhamdulillah, tak ada drama penuh tangis lagi, tak meminta ditemani di dalam studio balet lagi.

Kemarin, Naya mengikuti lomba balet tahunan. Saya agak ragu juga sih mendaftarkannya karena khawatir Naya masih kecapekan sepulang dari Semarang. Bayangkan saja, Jumat pagi kami ke Semarang dengan pesawat, berputar-putar di kota Semarang, Sabtu pagi menghadiri resepsi pernikahan kemudian langsung pulang ke Surabaya siangnya naik kereta api. Lalu, Minggu pagi Naya sudah harus siap di mal yang letaknya di ujung dunia -kalau engga ada acara begini tak mungkin saya datang ke sini-.

Tapiiii, demi menyemangati anak gadis berbalet ria, ya sudahlah saya beranikan diri saja.

Setelah mendandani Naya seadanya -sekadar blush on dan lip balm, tanpa bedak- saya yang super mengantuk pasca pulang dari Semarang lanjut siaran subuh mengantar Naya ke Lenmarc. Karena teler ditambah saya tak mengenal daerah ujung Barat Surabaya, menyasarlah kami dengan sukses. Naya yang panikan dan gampang sekali cemas alias hyper-anxiety langsung freaked out, menangis histeris karena takut tak sampai tepat waktu.

Untunglah ada mama saya yang datang ke Surabaya. Mama menyetop taksi, lalu naik taksi yang saya ikuti dari belakang. Duh, saya nih parah banget deh soal jalan-_-" Anyway, si unyil yang sudah menangis histeris berderai air mata sampai melunturkan blush on ke mana-mana itu ternyata datang kepagian. As always. Eaaaaa.

Sampai di sana, kami langsung menuju panggung tempat diadakannya lomba. Wah saya bangga sekali Naya berani naik ke atas panggung dan hapal semua gerakan baletnya dengan baik. Pengumuman pemenang lomba baletnya sendiri baru dilaksanakan setelah semua peserta lomba balet ini selesai tampil. Saya hanya sempat melihat beberapa penampilan peserta dari Kediri sebelumnya. Bagus-bagus lho! Karena saya merasa ya sutralah ya, tak mungkin anak gadis saya menang -lagipula memang tak pernah jadi target saya-, saya tak menunggu sampai selesai acara. Kami langsung pulang ke rumah karena Naya sudah melewati jam tidur siangnya, dan sang emak mengantuk:p

Sore hari, sebangunnya saya dari tidur siang (jarang-jarang bisa tidur siang), saya kaget juga mendapat pesan di Path yang bilang kalau Naya menang. Setelah saya konfirmasi dengan guru baletnya lewat SMS, eh iya benar, anak gadis saya menang!:))) Kok bisa yaaa:))))) Piala dan hadiah Naya dibawa oleh gurunya karena saat namanya dipanggil, tak ada yang maju ke atas panggung. (Iyelah lagi asyik mimpi)

Semoga setelah ini Naya tambah semangat baletnya ya nak!

1 comment:

Yuriz said...

Wah selamat kakak naya :D , hi ceu meta :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...