Saturday, January 19, 2013

Stimulasi dan Mainan

Tulisan ini saya buat untuk Ayahbunda dan dipublish juga disini:)

*

Selama ini, saya sering sekali mendapat permintaan dari orangtua pasien atau teman untuk meresepi "vitamin yang paling bagus" supaya anak sehat dan pintar.

Yaa, orangtua yang mana sih yang engga mengharapkan anaknya tumbuh sehat dan pintar? Tapi sayangnya, saya engga pernah tahu ada vitamin hebat yang dapat menjamin seorang anak tumbuh sehat dan pintar. Kalau ada, saya yakin bakalan laris banget deh pasti!

Saya jadi ingat pernah mendapat kuliah dari seorang guru besar ahli tumbuh kembang anak yang mengatakan perkembangan otak seorang anak berusia 6 tahun telah mencapai 80% dari otak dewasa. Artinya 6 tahun pertama, termasuk bulan-bulan pertama, sangat penting bagi perkembangan otak manusia.

Sebenarnya selain nutrisi yang seimbang dan kasih sayang, yang harus dilakukan adalah stimulasi. Eh? Stimulasi? Bagaimana caranya? Simple, dengan mengajak anak bermain sejak lahir karena sebenarnya sel-sel otak janin tumbuh dan berkembang cepat sejak bulan pertama dalam kandungan.

Menurut saya, mainan yang baik selain aman untuk anak, fun juga harus dapat menstimulasi tumbuh kembangnya. Hal ini saya catat baik-baik di pikiran setelah melahirkan Naya dan berniat untuk mulai menstimulasinya.

Ketika saya datang ke toko mainan, saya cukup terkejut melihat banyaknya ragam mainan yang tersedia, dan tentu saja dengan beragam harga. Tidak sedikit lho yang berbandrol jutaan. *gembok dompet*

Saya jadi tambah bingung memilih yang mana. Apakah mainan yang baik harus mahal? Apakah yang harganya murah pasti kurang bagus? Kalau mengikuti kata hati sih, inginnya membeli semua:p

Karena bingung, saya sempat menunda membeli mainan untuk Naya dan menyempatkan waktu untuk browsing sana-sini. Akhirnya saya mendapatkan kesimpulan, bahwa mainan yang baik tidak harus mahal dan tidak harus dibeli. Mainan sesederhana buatan tangan kita sendiri bahkan permainan tanpa alat bantu bisa lho digunakan untuk menstimulasi tumbuh kembang anak. Saya ingin share nih bagaimana caranya memilih permainan yang baik untuk anak.

Hal terpenting dalam stimulasi dini adalah memberikan permainan pada anak sesuai umurnya. Bagaimana kita tahu permainan ini sesuai atau tidak dengan umur anak? Kalau saya biasanya menggunakan Denver II chart yang saya sertakan di bawah.

Denver II chart ini sebenarnya adalah alat bantu screening perkembangan anak sampai usia 6 tahun berisi milestone dari 4 aspek penilaian yaitu motorik kasar, motorik halus, bahasa dan personal sosial.

Caranya begini, di bagian bawah chart, tertera angka yang menunjukkan umur dalam bulan. Buat garis lurus yang memotong umur anak, lalu lihat milestone yang seharusnya sudah dapat dicapai. Berdasarkan Denver II chart ini, kita dapat membuat tujuan permainan.

Saya beri contoh sedikit ya! Misalnya untuk bayi berusia 0-3 bulan, mainan apa yang cocok?

Berdasarkan Denver II chart, bisa dilihat di range 0-3 bulan, seharusnya bayi sudah dapat menatap muka orang lain, mengamati tangan, memegang icik-icik, membalik, bereaksi terhadap suara, mengangkat kepala, dan membalas senyum.

Jadi permainan yang bisa diberikan adalah dipeluk atau digendong dan menatap mata bayi supaya bayi dapat menatap muka kita, diajak senyum dan bicara atau bernyanyi supaya bayi dapat bereaksi terhadap suara dan membalas senyum, digulingkan kanan kiri saat telentang atau tengkurap supaya bayi terlatih membalik dan dirangsang memegang mainan.

Engga mahal sama sekali kan? Bahkan selain membeli mainan icik-icik yang murah-meriah itu, saya engga mengeluarkan uang sama sekali. Untung saya belum beli mainan yang mahal buat Naya *pelit*:p

Kalau saya ringkas, jadinya seperti ini kurang lebih:

Untuk usia 3 - 6 bulan, bayi dapat distimulasi dengan permainan cilukba, melihat wajah di cermin, dan dirangsang tengkurap atau telentang bolak-balik.

Untuk usia 6 - 9 bulan, dengan diajak salaman atau tepuk tangan, memanggil namanya, dibacakan dongeng dan dirangsang duduk serta berdiri berpegangan.

Untuk usia 9 - 12 bulan, permainan ditambah dengan mengulang kata mama-papa, memasukkan mainan ke dalam wadah, minum dari gelas, bermain bola dan dilatih berdiri atau jalan berpegangan.

Dan demikian seterusnya.

Engga susah-dan engga mahal-kan? :)

Engga perlu bingung-bingung lagi deh mau membeli mainan seperti apa. Selamat mencoba! :)

3 comments:

fety said...

Makasih, Meta.

Sari Kembang said...

bumeett...gambarnya ga bs dibuka yaa :s dizoom lgsg ngeblur

Meta Hanindita said...

@fety: sama2:)
@busar: di atas ada bagian download, ada disitu yg gede busar:)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...