Thursday, April 27, 2017

FAQ: Asfiksia Neonatorum

Karena banyak juga yang menanyakan pada saya mengenai asfiksia pada bayi. Berikut saya share hasil wawancara dengan Mommies Daily yaa:D

Apa yang dimaksud dengan Asfiksia Neonatrum?

    Asfiksia neonatorum adalah kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir

    atau beberapa saat setelah lahir.

  

Faktor penyebabnya apa saja?

     Penyebabnya adalah kurang tersedianya oksigen dan atau kurangnya aliran darah ke organ bayi.




Faktor risiko terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir terdiri dari faktor ibu, faktor janin dan faktor persalinan/kelahiran.



Faktor ibu yaitu: infeksi (korioamnionitis), toksemia/eklampsia, penyakit kronik ibu (hipertensi,penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit paru dan

diabetes melitus).



Faktor janin yaitu: prematuritas, bayi KMK, gawat janin, bayi kembar, kelainan bawaan, inkompatibilitas golongan darah, dan depresi susunan saraf pusat oleh obat-obatan.



Faktor persalinan kelahiran: polihidramnion, oligohidramnion, perdarahan pranatal (plasenta previa,solutio plasenta), kelainan his, dan kelainan tali pusat (tali pusat menumbung, lilitan tali pusat).

  
Biasanya terjadi pada kelahiran bayi prematur atau seperti apa?

Faktor risikonya memang akan meningkat pada bayi prematur (seperti yang dapat dilihat di jawaban no.2, tapi bisa juga bayi yang tidak prematur terkena).

  
Asfiksia Neonatrum, ini, ada level-level-nya nggak?

Beberapa tahun yang lalu memang ada pembagiannya jadi berat-sedang-ringan, tapi sekarang sudah tidak dipakai lagi. Jadi tidak ada level-levelnya lagiJ

  
Jika bayi mengalami hal ini, tata laksana klinisnya seperti apa?

Dokter akan melakukan resusitasi bayi baru lahir mulai dari menghangatkan tubuh bayi, mengatur posisi kepala bayi agar jalan napas terbuka, membersihkan jalan napas, dan sebagainya. Jika diperlukan, bisa jadi dokter akan melakukan intubasi atau memasang alat bantu napas pada bayi seperti selang dan menghubungkannya dengan Oksigen.

  
Kalau pernah mengalami Asfiksia Neonatrum, ini. Ada efek ke depannya, atau efek jangka panjang yang akan dialami si anak?

Sebetulnya sih tergantung berapa lama asfiksianya. Anak yang tadinya asfiksia namun setelah distimulasi bisa bernapas dalam beberapa menit menurut penelitian bisa normal-normal saja kok. Tapi, kalau lama, banyak juga akibatnya. (Seperti yang dilihat di tabel)

  
Sebetulnya ada cara mencegahnya nggak?

Kuncinya sebetulnya adalah dengan antisipasi. Penting banget untuk mengidentifikasi janin yang kemungkinan berisiko tinggi terjadi asfiksia, supaya bisa dimonitor ketat. Ibu yang punya risiko tinggi juga harus melahirkan di RS dengan dokter spesialis anak yang mempunyai unit perawatan intensif. Selama persalinan, tim medis harus siap juga.



No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...