Tuesday, January 17, 2017

Shaken Baby Syndrome

Pernah mendengar Shaken Baby Syndrome? Walaupun jarang, tapi saya pernah mendapat pasien dengan kasus ini lho! Sebetulnya niat orangtua hanya mengajak main, namun pada akhirnya harus berakibat fatal untuk hidup anaknya. 


1. Apa yang dimaksud Shaken Baby Syndrome (SBS)?

Shaken Baby Syndrome adalah sindrom yang terjadi akibat guncangan kepala hebat yang menyebabkan perdarahan retina dan perdarahan otak.


2. Mengapa  SBS ini bisa terjadi?

Bayi dan balita sangat rentan terhadap guncangan. Otot leher pada balita terutama bayi masih sangat lemah, Akan sangat sulit untuk mereka menyuport kepala dan melindungi mereka dari gerakan keras. Selain itu otak bayi pun lebih rentan dari dewasa, gerakan atau guncangan dapat menyebabkan otak bayi bergerak maju atau mundur dalam tulang kepala, sehingga dapat melukai otak dan merobek pembuluh darah kecil otak. Perdarahan yang terjadi ini tentu akan mempengaruhi fungsi otak, dan juga mata. 



3. Biasanya pada usia berapakah SBS ini terjadi?

SBS ini paling rentan terjadi pada usia kurang dari 1 tahun. Terutama pada usia 2-4 bulan karena bayi usia ini cenderung lebih banyak serta lebih lama menangis dibanding di usia lain. Bayi memang mulai akan menangis lebih banyak saat berusia 2-3 minggu, mencapai puncak saat 6-8 minggu lalu baru berkurang setelah 3-4 bulan. Walaupun begitu, CDC melaporkan SBS dapat terjadi sampai anak berusia 5 tahun. 


4. Apa yang perlu dipahami dan dihindari para orangtua agar tidak terjadi SBS?

Pada prinsipnya, goyangan atau guncangan sama resikonya dapat menyebabkan SBS. Apalagi saat orangtua sedang panik:D

Sebaiknya, tidak perlu deh dilempar ke udara segala, atau diajrut-ajrut. Jangan lupa beritahu bahayanya kepada pengasuh, nenek atau kakek karena biasanya yang melakukan ini justru mereka itu:D Saat menimang bayi. Pertama, kendalikan emosi diri. Terkadang mendiamkan anak yang menangis memang bisa membuat emosi. Seandainya begitu, lebih baik tenangkan diri sendiri dulu, kendalikan emosi. Tidak apa-apa menaruh bayi di crib nya, biarkan menangis sendirian untuk sementara. Minta bantuan orang lain untuk mendiamkan anak. Penyebab SBS terbanyak adalah emosi atau panik karena sulit mendiamkan anak menangis sehingga tanpa disadari menimang terlampau keras atau melakukan sesuatu yang berbahaya.

5.  Bagaimana dengan  gejalanya?
Gejala yang bisa diamati adalah:

a.     Perubahan signifikan pola tidur

b.     Muntah lebih sering dari biasanya

c.     Sangat rewel

d.     Menangis dan tidak bisa dihentikan dengan cara apapun

e.     Tidak mau menyusu atau makan

f.      Pada kasus yang berat, bisa jadi justru tidak sadar

Pertolongan pertama adalah langsung dibawa ke UGD rumah sakit terdekat. Semakin cepat dibawa ke UGD, kerusakan otak lebih jauh dapat dicegah.


 6. Apa akibat jika anak mengalami SBS?
Menurut data CDC, 1 dari 4 anak yang mengalami SBS akan meninggal. Yang masih bertahan hidup pun mempunyai pengaruh jangka panjang terhadap kesehatannya seperti kebutaan, developmental delay atau retardasi mental. Cerebral palsy, kejang dan kelemahan otot gerak.


7. Jika anak sudah mengalami SBS, bisakah diobati? Dengan cara atau terapi seperti apa?

Pengobatan SBS akan sangat tergantung dari keparahan yang terjadi. Secara umum, bisa jadi dibutuhkan bantuanuntuk pernapasan, kemudian terapi untuk menurunkan tekanan intra kranial yang meningkat . Bisa dengan obat-obatan, atau operasi untuk mengeluarkan darah di dalam otak. Tentu bisa menyebabkan kematian. 1 dari 4 anak yang menderita SBS akan meninggal. 


 *Seperti yang ditayangkan di Mommies Daily dan Detik Health

1 comment:

dita Saras said...

Mantap banget :D hehe terus posting yang kaya gini kak

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...