Wednesday, September 5, 2012

Alergi Pada Anak


Bulan Agustus yang lalu, saya baru saja menyelesaikan stase di Alergi dan Imunologi Anak. Mumpung baru aja berlalu dan masih segar dalam ingatan, saya mau share sedikit nih soal alergi pada anak.

Sebenarnya apa sih alergi itu? 
Alergi artinya sistem imun kita memiliki sensitivitas yang berlebihan terhadap "protein asing" yang buat orang lain engga  berbahaya.

Bagaimana cara mengetahui anak saya alergi atau engga?
Yang pertama, jelas harus diketahui dulu apa keluhannya. Diare, bentol-bentol di seluruh tubuh, batuk pilek berkepanjangan atau bahkan migren alias sakit kepala bisa saja lho ternyata disebabkan oleh alergi.

Sebenarnya ada 3 prinsip dasar alergi yang harus diketahui orangtua.
1.     Keluhan berlangsung cukup lama/kronis. (Mingguan, bulanan atau bahkan tahunan)
2.     Sering berulang dengan faktor resiko yang sama.
3.     Ada riwayat keluarga yang alergi. (Ayah, ibu, adik, kakak, kakek, nenek)

Saya coba jelasin satu persatu dulu yaa.
Contoh nih, ada satu pasien anak datang karena batuk dan pilek lama. Hampir dua bulan. Biasanya sih awal batuk pileknya gegara abis main sama kucing tetangga.  Dan setelah ditanya lebih lanjut, katanya sih sang kakek selalu bersin-bersin setiap pagi.

Nah 3 prinsip dasar tadi udah terpenuhi. Keluhan berlangsung kronis, sering berulang dengan faktor resiko “main sama kucing”, dan kakek yang alergi.

Selesai? Beluuum. Kita masih harus membedakan batuk pileknya ini benarkah karena alergi atau infeksi. Beda lho! Biasanya, batuk pilek karena alergi tidak disertai demam, pagi/malam hari lebih dominan dibanding siang hari, terus ingus/dahaknya berwarna, bukannya bening.

Setelah ditanyain lagi, ibunya bilang pasien ini batuk pilek tanpa demam, ingusnya bening dan hany muncul pagi serta malam hari. Kesimpulan kita, anak ini alergi. Tapi, alergi apa?

Bagaimana mengetahui penyebab alerginya?
Nah, ada satu tes untuk mendeteksi penyebab alergi yang bisa dilakukan. Namanya skin prick test. atau tes goresan kulit. Kulit digores pakai alat sampai menimbulkan bekas (engga sampai berdarah kok! Sakit dikiiiit), lalu ditetesi cairan sari berbagai macam bahan seperti bulu kucing, udang, debu rumah, tomat, jeruk, dll. (Kalau di rs tempat saya bekerja, ada 18 bahan yang diteteskan).

Nanti hasilnya, untuk yang sensitif bakal menimbulkan bentol-bentol kayak gini:
Skin Prick Test


 Kelihatannya menyeramkan ya? Engga kok, cuma kelihatannya aja:D
Nah setelah diukur dokter, bakal ketahuan deh, anak "sensitif" terhadap bahan apa aja. Saya bilang sensitif yaaa bukan alergi. 

Jenis penyebab alergi ini bisa dibagi menjadi:
1. Penyebab (Misalnya habis makan coklat, habis minum es buah, habis mainan kucing, habis perang bantal)
2. Pencetus fisik (Misalnya kedinginan, kepanasan, kecapekan)
3. Pencetus psikis (Misalnya habis nangis, habis ketawa)

Alergi ini bahaya engga sih?
Tergantung dari gejalanya. Ada yang sampai sesak berat lho! Ini yang bahaya. Kalau "cuma" gatal-gatal atau batuk pilek sih engga bahaya. Tapi, still, karena annoying, bisa membuat anak susah makan (Beratnya jadi engga naik-naik), males belajar, males sekolah, tetap aja harus diterapi.

Apa saja gejala alergi?
Secara garis besar bisa dilihat dari gambar ini:
Saya jelasin satu-satu yaa..
Gastro intestinal, artinya saluran pencernaan. Biasanya pada anak itu diare. Eczema, gangguan kulit, termasuk bentol, merah dan gatal alias urtikaria. Asthma itu sesak, rhinitis biasanya batuk dan pilek.

Bisa dilihat dari gambar tsb, gangguan saluran pencernaan dan kulit yang disebabkan alergi akan membaik seiring bertambahnya umur. Tapiiiii, sesak, batuk dan pilek justru akan memburuk seiring bertambahnya umur. Disinilah pentingnya terapi alergi:D

Apakah alergi ini bisa sembuh?
Yang bisa dilakukan adalah kontrol penyebab:D
Alergi karena bulu binatang misalnya, ya harus dihindari dekat-dekat binatang:D
Alergi karena makanan, harus dijauhi juga makanan tersebut. (Bisa diketahui lewat diet eliminasi).
Alergi karena debu? Bisa diterapi dengan imunoterapi, karena menjauhkan anak dengan debu susah.

Memangnya alergi ini menular ya?
Alergi ini engga menular, tapi kalau orang tua engga alergi, kemungkinan anak alergi 5-15%.
Kalau saudara kandung ada yang alergi, resikonya menjadi 25-30%.
Kalau satu orangtua yang alergi, resikonya menjadi 40%.
Kalau dua-duanya orangtua yang alergi, resikonya menjadi 40-60%.
Kalau dua-duanya orangtua alergi dan sama gejalanya, resiko meningkat sampai 60-80%.

Saya sendiri alergi debu,alergi bulu binatang dan juga makanan. Biasanya setiap pagi bersin-bersin, batuk dan pilek. Siangnya sehat kembali. Kalau kena seafood atau susu, langsung bentol-bentol merah:)) Kalau kena bulu binatang, langsung bersin-bersin. Kurang lengkap apa coba?:p

Tapi bener juga gambar yang  diatas, akhir-akhir ini gatal-gatal gegara seafood sudah berkurang. Kadang saya masih bisa leluasa makan udang tanpa harus sibuk garuk-garuk setelahnya. Waktu kecil sih jangan ditanya, parah banget! Bersinnya aja yang tambah parah.

Suami saya juga alergi. Setiap tangannya kena logam (termasuk yang di jam tangan) langsung betol-bentol. Kata suami, sekarang juga lebih berkurang dibanding waktu dia kecil.

Kalau dilihat dari statistik, resiko Naya terkena alergi adalah 60-80%. Makanya saya keukeuh banget ngasih ASI buat Naya dan mengatur MPASI-nya sedemikian rupa supaya bisa menurunkan angka resiko alergi.

Alhamdulillah, so far, setiap pagi Naya engga pernah bersin-bersin. (Cuma niruin emaknya sambil ketawa-ketawa, errrr). Setiap makan seafood engga pernah gatel-gatel. Yang saya belum tahu benar soal bulu binatang. Karena saya sendiri emang takut sama semua binatang kucing, belum pernah saya coba deketin ke Naya:D Cuma, kata babysitternya, Naya pernah deket-deket kucing tetangga, dan engga kenapa-kenapa tuh! Semoga benar ya:p

Oke, semoga saya nulisnya cukup jelas ya!:D
Kalau emang ada yang engga jelas, tinggal tanya aja hehehe.


14 comments:

Nunu el Fasa said...

nice post untuk anak teman saya yang alergian.. aku shasre di fbnya dia yamet :D

Niar Ningrum said...

niar dulu juga pernah abis makan tongkol langsung kepala cekot2 terus tangan gatel2 merah, muka merah, kepala rasanya mau pecah gag sanggup buat berdiri gitu mbak met, terus niar minumin air dengan buat penyelamat pertama :D

LiaKirana said...

bumet...saya waktu smp alergi dingin tangan leher ampe bentol-bentol gatel.. trus kalo kemping sesak napas,.
eh sma dikasih daging monyet.. gak lagi deh skrg :))
*terimakasih monyeet(edisi tongfang)*

tapii.. liffa alergi jg inihh sepertinya kucing dan debu
semenjak gak di rumah neneknya, jarang batuk grok-grok.. tapi kalo kena ac jadi batuk biasa (kering)

gimana tuh?

Meta Hanindita said...

@nunu: silakaaan:D

@Niar: sekarang masih? Berkurang ya pasti.

@Buli: Iyaa, kemungkinan sih iya lergi. Bolehlah tuh diskin prick. Ga sakit kok liffaaaaa, cuma digores aja;)

Gita said...

mbak met,, mau tanya dong.. bedanya alergi sama intoleran apa yaa??

applausr said...

artikel yang bagus sekali... anak saya juga ada kecenderungan hypersensitive dan memang di keluarga ada keturunan alergi..

tapi saya coba kasih makan apa saja.. dulu sempat dikontrol dengan makanan pencetus alergi, sekarang sudah tidak lagi..

Cici Pratama said...

wohooooo, skin prick test. inget banget waktu praktikum ini. pengen deh, nyoba mb Met. coz, muka ku sering tiba2 gatel gitu dan bentolnya minta ampyuuuun. minta ampun ma Tuhan deh pokoknya, mungkin ini peringatan.

oya mb Met, ini awardnya sudah aku terima dan sudah tak kerjain PR nya -> http://momogeo.blogspot.com/2012/09/liebster-award-2.html

Meta Hanindita said...

@gita: beda dong. Kalau alergi tubuh kita bereaksi thd protein asing, membawa2 IgE antibodi. Kalau intoleransi engga bawa2 IgE, dan artinya tubuh engga bisa mencerna suatu bahan:D

@applausr: manifestasi alerginya apakah?

@cici: :)) peringantan hrs bagi2 makanan?:p sipp thx yak:D

Deny Gnasher said...

Kalau alergi sama orang cantik gimana mbak? >,<

Salam kenal yah :)

Nenock said...

klo ibu pny rwayat asma, dan alergi debu dingin, otomatis anakny jg kena kan y mb? untuk tamengnya gmn ya?

Meta Hanindita said...

@Deny: :)) itu mah kasian:p

@Story: ada kemungkinan besar anaknya alergi, Engga bisa dicegah mbak, tapi pemberian ASIX bisa mengurangi insidensinya.

Anonymous said...

Bu Meta,anak sy dinyatakan alergi oleh dsa..cm blm ketemu pencetusnya...dl cm bentol2 merah tp skrg jg pilek berkepanjangan...apa ini jg termasuk krn alergi?

mommy-azki said...

salam kenal mbak :)
kalo liat di grafiknya, eczema sebagai bentuk alergi, kecenderungannya menurun sesuai usia ya? 'peak'nya pada usia berapa ya rata? soalnya saya usia menjelang 30 thn gini masih eksim. dan untuk eksim ini, penyebabnya berbeda dari eksim masa kecil (dulu karena makanan, skrg karena bahan2 kimia). emang bisa gitu ya?
kalo anak-anak saya, kulit ga ada masalah. tp sepertinya cenderung ke asthma rhinitis sih.
Thanks b4 :)

Meta Hanindita said...

@Mommy Azki: Halo mbak:D
Di banyak literatur, engga ada cut-off pastinya, tapi emang menurut penelitian pasti akan membaik seiring usia. IMHO, kalau rajin dan rutin ngelembabin kulit dengan moisturizer, minum air putih, menghindari alergennya, bisa membantu biar cepet membaik:D

Oh ya, bisa kok gt itu:D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...