Beberapa weekend ini, jadwal saya dipenuhi dengan
undangan-undangan pernikahan dari teman dan kerabat. Mulai dari pernikahan adat
Jawa sampai international wedding dengan round table. Semuanya indah, dan
selalu mengingatkan kepada pernikahan saya dan suami hampir tiga tahun yang
lalu. Dan setiap saya mengingatnya, saya otomatis teringat pada…. Foto-foto
pernikahan kami yang sampai saat ini belum kami terima. (!!!!)
Kami menikah pada tanggal 5 Desember 2009 dengan upacara
lengkap adat Jawa mulai pengajian, siraman, midodareni, akad, panggih sampai
resepsi. Semua dilaksanakan di Semarang. Alhamdulillah, semua dokumentasi sudah
kami terima sebulan setelah hari-H. Lengkap. Thanks to the vendors in charged.
Prewedding by Nicrafa dan Deep Portrait Photography, sementara wedding day by
Ellisa Photography. Sebelumnya, kami juga melakukan session foto prewedd oleh
Theuppermost. All were professionals.
Pada tanggal 20 Desember 2009, kami melaksanakan Ngunduh
Mantu di Graha ITS Surabaya. Sebetulnya, karena merasa sangat puas dengan
hasil-hasil foto prewedd, kami merencanakan untuk meminta Theuppermost sebagai
vendor foto Ngunduh Mantu kami. Sayangnya, waktu itu Theuppermost sudah
full-booked. Akhirnya pilihan kami layangkan ke vendor Fresc* Photography
Surabaya. Pertimbangannya, vendor inilah yang dulu digunakan kakak ipar saya,
dan banyak teman saya. Hasilnya pun menurut saya lumayan. Total biaya yang
mencapai belasan juta kami lunasi di depan.
Singkat cerita, setelah Ngunduh Mantu selesai, saya sempat
meminta file-file mentahan foto kami ke Fresc* untuk memilih foto-foto mana
saja yang akan dicetak kanvas maupun yang dijadikan album. Pihak Fresc* (Mbak Yanti, ownernya langsung)
menjanjikan akan segera mengerjakan orderan kami.
Beberapa saat kemudian, DVD video Ngunduh Mantu kami sudah
dikirimkan, sehingga tinggal foto-foto saja yang belum. Tunggu punya tunggu,
lewat enam bulan, tetap saja foto yang ditunggu tak kunjung datang. Saat saya
tanyakan kepada teman-teman lain yang menggunakan vendor tersebut, jawabannya sama.
“Emang lama, Met. Harus ditagih terus-terusan.”
Waktu itu, saya masih ‘agak’ rajin menanyakan HAK KAMI
kepada ownernya. Tapi lama-lama, karena janji semata yang selalu diumbar, saya
malas juga menagih-nagih terus. Lagi pula, please deh, saya bukan pengangguran
yang bisa setiap saat menagih hak saya yang sudah dilunasi (catat ya, sudah
dilunasi) itu. DItambah kehebohan pada saat saya hamil, terlupakanlah foto-foto
tadi.
Setelah Naya lahir, saya kembali teringat dengan janji
Fresc*. Saya sms ownernya yang menjanjikan orderan saya segera diproses. Tapi
sampai sekarang, Naya sudah setahun lebih, lagi-lagi tidak ada kabar berita.
Saya telepon, tidak ada yang mengangkat. Kadang malah tidak
nyambung. SMS tidak dibalas, BBM request pun tidak diconfirmed.
Akhirnya, karena saya sudah putus akal harus bagaimana lagi,
saya menulis di wall facebook sang owner (yang hanya bertahan beberapa saat
sebelum dihapus). Sang owner langsung menanggapi dengan BBM (akhirnya
diconfirmed) yang berjanji akan segera menyelesaikan hak saya dan suami.
Katanya sih, album foto kami sebenarnya sudah jadi sejak
lama. Tapi kemudian dipinjam oleh EO pernikahan kami dan EO tersebut tidak bisa
dihubungi sampai sekarang.
Well, menurut saya sih agak tidak masuk akal ya. Kalau
memang benar begitu ceritanya, kenapa dari dulu tidak jujur saja bilang begitu
ke saya? Lagi pula, memang memproduksi ulang itu memakan waktu tahunan ya?
Entah harus menunggu berapa lama lagi, semoga saja kali ini
bukan hanya janji palsu yaa.
Saat saya ‘ngomel’ di twitter soal vendor ini, banyak dari
teman saya yang ikutan complain. Ternyata ada yang harus menagih sampai hampir
tiap hari selama beberapa bulan, ada juga yang sudah menikah tiga tahun tapi
belum juga mendapatkan cetakan foto di kanvas seperti yang sudah dijanjikan di
paket.
Saya juga iseng menggogling nama Fresc*, di web
weddingku.com, ada yang mereview vendor ini karena bad attitudenya. Sama
masalahnya dengan saya, hanya saja sang penulis ‘baru’ setahun menunggu:D
Terlepas dari hasil kerja mereka yang menurut saya
‘lumayan’, saya sangat sangat sangat tidak merekomendasikan vendor ini kalau
ada yang bertanya. Sesungguhnya attitude adalah hal yang sangat penting dalam
suatu kerjasama, dan menurut saya Fresc* adalah satu vendor yang sangat
disayangkan attitudenya.
Bukan saya menjelek-jelekkan, tidak ada maksud sama sekali
yaa. Saya hanya mereview kinerja Fresc* ini sesuai dengan pengalaman pribadi
saya. Ada beberapa teman yang saya tahu tidak bermasalah dengan Fresc*.
Hasilnya baik, dan diselesaikan dengan tepat waktu. Sekedar berkhusnudzon,
mungkin saya saja yang lagi apes:p
Semoga bisa dijadikan masukan untuk bride-to-be dan
groom-to-be dalam memilih vendor.
Why is it very important to me?
Because photography is not only capturing pictures, its
capturing moments and freezing memories:)
4 comments:
Wahh ada ya vendor yang begitu..sayang sekali ya dok padahal itu kan foto2 yang bakal jadi kenangan ;-)
blog nya bagus, oh ternyata dokter yah. hasil foto wedding saya di bandung juga sekitar 1 tahunan dok hehehehe
kl sp 3 tahun sih emang udah kebangetan bgt ya. Sayang bgt padahal foto2 itu untuk mengingatkan kita sm kenangan2 yg udah terjadi..
beeuuhh...vendor prewedd nya ajiiibbb
termos teaaa
saLUTE !!!
;)
Post a Comment