Sudah beberapa kali saya mendapat pertanyaan “Apa sih
bedanya dokter spesialis anak dan spesialis anak nutrisi?”. Tak hanya itu,
sering juga saya ditanya “Harusnya anak saya ini datang ke dokter spesialis
anak yang mana?”. Karena itulah, kali ini saya akan membahas mengenai
subspesialisasi pada anak.
Jadi saat seseorang kuliah di Fakultas Kedokteran, ia akan
lulus s1 dalam 4 tahun (bisa lebih, tidak bisa kurang) dengan gelar S.Ked atau Sarjana Kedokteran. Sarjana Kedokteran
tentu belum boleh berpraktik, karena masih harus menjalani pendidikan klinis
selama minimal 2 tahun sebelum akhirnya mendapat gelar dokter. (Di kurikulum
yang baru, durasi pendidikan sedikit diubah), Dokter yang dimaksud di sini
adalah dokter umum.
Ia dapat berpraktik sebagai dokter umum. Di antara dokter
umum ini, ada yang memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan spesialis.
Pendidikan spesialis pun bermacam-macam, salah satunya adalah spesialis anak.
Pendidikan untuk mendapat gelar spesialis anak ditempuh dalam waktu rata-rata 5
tahun. Begitu lulus, tentunya ia dapat berpraktik sebagai dokter spesialis anak
umum.
Nah, di antara dokter spesialis anak umum ini, ada juga yang
berkesempatan melanjutkan pendidikan subspesialis. Pendidikan subspesialis ditempuh dalam waktu rerata 2-3 tahun. Jika
melihat gelar (K) di belakang SpA, itu adalah singkatan dari Konsultan, dokter
anak yang sudah menjalani pendidikan subspesialis.
Subspesialis dokter anak yang ada di Ikatan Dokter Anak
Indonesia terbagi dalam 14 bidang:
1. Neonatologi/ Perinatologi
Dokter spesialis anak yang mendalami bidang ini ahli dalam
urusan bayi baru lahir. Bayi risiko tinggi, resusitasi (bantu napas) bayi baru
lahir, dll.
2. ERIA (Emergensi
dan Rawat Intensif Anak)
Sesuai dengan namanya, dokter spesialis anak ini menangani
kasus-kasus pada anak yang membutuhkan perawatan intensif. Anak yang dirawat di
PICU (Pediatric Intensive Care Unit) misalnya, akan berada di bawah penanganan
mereka.
3. Gastrohepatologi
Gastro berasal dari kata Gaster (lambung), sementara hepato berasal
dari kata hepar (hati/liver). Dokter konsultan gastrohepatologi mendalami
sistem pencernaan dan hati anak. Mulai dari diare kronik, konstipasi kronik,
hepatitis, atresia bilier, merekalah yang ahli.
4. Nutrisi dan Penyakit Metabolik
(Yang ini saya jelaskan agak panjang ya berhubung memang
bidang saya hehe:p). Kasus-kasus gizi kurang, gizi buruk, overweight, obesitas
ditangani oleh dokter subspesialis nutrisi anak. Mereka inilah yang akan
mencari permasalahan di bidang nutrisi dan memberikan jalan keluarnya. Bukan
hanya menghitung kalori makanan atau mengatur jadwal makan, tapi juga mencari
akar permasalahannya. (Ini bedanya dokter subspesialis nutrisi anak dengan ahli
gizi).
Sebagai contoh, pada kasus anak yang tidak mau makan. Dokter
nutrisi anaklah yang akan mencari apa penyebabnya. Infeksikah? Hormonkah? Atau
yang lain seperti kelainan oromotor?
Dokter nutrisi anak juga banyak terlibat pada kasus rawat
inap anak. Anak yang sedang sakit dan dirawat di rumah sakit seringkali tidak
dapat makan atau minum dengan baik. Merekalah yang memastikan anak-anak di
rumah sakit (apapun kasusnya) dapat menerima nutrisi sesuai dengan
kebutuhannya.
Contoh lain, anak sakit kanker yang sedang menjalani
kemoterapi. Salah satu efek kemoterapi adalah rasa mual, muntah, dan tidak mau
makan. Tentulah berat badan akan menurun. Padahal, obat kemoterapi lebih
optimal bekerja pada anak dengan status gizi baik. Dokter nutrisi anak akan mencari jalan terbaik
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien tersebut.
Tak hanya nutrisi, kasus-kasus langka Inborn Error
Metabolism seperti fenilketonuria adalah keahlian mereka.
5. Alergi dan Imunologi
Dokter subspesialis alergi dan imunologi adalah ahli di
bidang alergi dan kekebalan tubuh anak.
6. Kardiologi
Dokter spesialis anak konsultan kardiologi mendalami
permasalahan seputar jantung. Kasus tersering pada anak adalah kelainan jantung
bawaan seperti kebocoran katup jantung.
7. Hematologi dan Onkologi
Dokter subspesialis ini adalah ahli dalam menangani
kasus-kasus yang berhubungan dengan kelainan darah dan keganasan. Jadi kasus
hemofilia, misalnya, sampai kanker anak, merupakan bidangnya.
8. Endokrinologi
Subspesialis endokrinologi adalah ahli di bidang hormon pada
anak. Masalah-masalah hormonal seperti hipotiroid, atau diabetes melitus pada
anak adalah bidangnya.
9. Tropik dan Infeksi
Dokter subspesialis tropik dan infeksi ahli dalam menangani
kasus-kasus infeksi seperti dengue, typhoid, varicella, measles, AIDS dll.
10. Tumbuh Kembang
Jika seorang anak mengalami keterlambatan perkembangan
seperti belum bisa bicara, belum bisa berjalan di usia yang seharusnya sudah
bisa, dokter spesialis tumbuh kembang anak adalah ahlinya. Tak hanya itu,
mereka juga menangani kasus sosial seperti drug abuse atau child abuse.
11. Neurologi
Disebut juga sebagai dokter spesialis syaraf anak.
Kasus-kasus seperti epilepsi, kejang, infeksi syaraf pada anak adalah bidangnya.
12. Nefrologi
Kasus-kasus pada ginjal anak seperti infeksi saluran
kencing, hingga kasus yang memerlukan cuci darah pada anak, adalah keahlian
dokter subspesialis nefrologi.
13. Respirologi atau
Pulmonologi
Dokter subspesialis respirologi anak adalah dokter yang
mendalami bidang sistem pernapasan anak. Mereka inilah yang ahli dalam
menangani kasus asma, pneumonia, hingga TBC.
14. Pencitraan
Dokter subspesialis pencitraan adlaah dokter spesialis anak
yang mendalami bidang pencitraan (imaging) seperti x ray, USG, dll.
Lalu kapan seharusnya seorang anak mendatangi dokter
subspesialis anak ini? Jawaban yang paling tepat adalah jika dirujuk oleh
dokter anak (umum) atau memang mengalami keluhan berkepanjangan.
4 comments:
Baru paham bedanya dengan ahli gizi. Dan masyaAllah skolah spesialis dan subspesialis lama bener hehe. Semoga selalu istiqomah dan sehat dok :)
Halo dr. Meta, terima kasih, tulisan-tulisan dokter di blog ini sangat bermanfaat. Perkenalkan sy Endita dr Jakarta, anak saya usia 6m3w sudah mpasi. Mohon info dok, adakah rekomendasi dSA spesialis nutrisi anak di Jakarta khususnya di Jaksel? Anak saya makannya agak kurang, jadi saya ingin berkonsultasi dg dSA, tapi belum tahu dmn.
Terima kasih sebelumnya dok.
Halo dok... anak saya dari umur 6 bulan ikut resep makan yg dokter anjurkan. Dari 6 bulan sampe 11 bulan makan nya teratur dan lahap. Memasuki usia 12 bulan anak saya ga mau makan sama sekali... setiap yg disodorkan selalu di tolak. Ini knp y dok? Padahal saya sudah mengikuti segala anjuran yg dokter bilang di instagram.
akhirnya dapat juga artikel yg membahas subspesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik.
bedanya dengan spesialis gizi apa dok?
kalau anak usia 6 tahun dan menurut orang tuanya, gizi si anak perlu diperiksa, ke dokter mana ya dok? dokter anak subspesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik, atau bisa ke spesialis gizi saja?
Terima kasih
Post a Comment