Saturday, November 4, 2017

Subspesialisasi Dokter Anak


Sudah beberapa kali saya mendapat pertanyaan “Apa sih bedanya dokter spesialis anak dan spesialis anak nutrisi?”. Tak hanya itu, sering juga saya ditanya “Harusnya anak saya ini datang ke dokter spesialis anak yang mana?”. Karena itulah, kali ini saya akan membahas mengenai subspesialisasi pada anak.

Jadi saat seseorang kuliah di Fakultas Kedokteran, ia akan lulus s1 dalam 4 tahun (bisa lebih, tidak bisa kurang) dengan gelar S.Ked  atau Sarjana Kedokteran. Sarjana Kedokteran tentu belum boleh berpraktik, karena masih harus menjalani pendidikan klinis selama minimal 2 tahun sebelum akhirnya mendapat gelar dokter. (Di kurikulum yang baru, durasi pendidikan sedikit diubah), Dokter yang dimaksud di sini adalah dokter umum.

Ia dapat berpraktik sebagai dokter umum. Di antara dokter umum ini, ada yang memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan spesialis. Pendidikan spesialis pun bermacam-macam, salah satunya adalah spesialis anak. Pendidikan untuk mendapat gelar spesialis anak ditempuh dalam waktu rata-rata 5 tahun. Begitu lulus, tentunya ia dapat berpraktik sebagai dokter spesialis anak umum.

Nah, di antara dokter spesialis anak umum ini, ada juga yang berkesempatan melanjutkan pendidikan subspesialis. Pendidikan subspesialis  ditempuh dalam waktu rerata 2-3 tahun. Jika melihat gelar (K) di belakang SpA, itu adalah singkatan dari Konsultan, dokter anak yang sudah menjalani pendidikan subspesialis.

Subspesialis dokter anak yang ada di Ikatan Dokter Anak Indonesia terbagi dalam 14 bidang:

1. Neonatologi/ Perinatologi
Dokter spesialis anak yang mendalami bidang ini ahli dalam urusan bayi baru lahir. Bayi risiko tinggi, resusitasi (bantu napas) bayi baru lahir, dll.

2. ERIA  (Emergensi dan Rawat Intensif Anak)
Sesuai dengan namanya, dokter spesialis anak ini menangani kasus-kasus pada anak yang membutuhkan perawatan intensif. Anak yang dirawat di PICU (Pediatric Intensive Care Unit) misalnya, akan berada di bawah penanganan mereka.


3. Gastrohepatologi
Gastro berasal dari kata Gaster (lambung), sementara hepato berasal dari kata hepar (hati/liver). Dokter konsultan gastrohepatologi mendalami sistem pencernaan dan hati anak. Mulai dari diare kronik, konstipasi kronik, hepatitis, atresia bilier, merekalah yang ahli.

4. Nutrisi dan Penyakit Metabolik
(Yang ini saya jelaskan agak panjang ya berhubung memang bidang saya hehe:p). Kasus-kasus gizi kurang, gizi buruk, overweight, obesitas ditangani oleh dokter subspesialis nutrisi anak. Mereka inilah yang akan mencari permasalahan di bidang nutrisi dan memberikan jalan keluarnya. Bukan hanya menghitung kalori makanan atau mengatur jadwal makan, tapi juga mencari akar permasalahannya. (Ini bedanya dokter subspesialis nutrisi anak dengan ahli gizi).

Sebagai contoh, pada kasus anak yang tidak mau makan. Dokter nutrisi anaklah yang akan mencari apa penyebabnya. Infeksikah? Hormonkah? Atau yang lain seperti kelainan oromotor?
Dokter nutrisi anak juga banyak terlibat pada kasus rawat inap anak. Anak yang sedang sakit dan dirawat di rumah sakit seringkali tidak dapat makan atau minum dengan baik. Merekalah yang memastikan anak-anak di rumah sakit (apapun kasusnya) dapat menerima nutrisi sesuai dengan kebutuhannya. 

Contoh lain, anak sakit kanker yang sedang menjalani kemoterapi. Salah satu efek kemoterapi adalah rasa mual, muntah, dan tidak mau makan. Tentulah berat badan akan menurun. Padahal, obat kemoterapi lebih optimal bekerja pada anak dengan status gizi baik.  Dokter nutrisi anak akan mencari jalan terbaik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien tersebut.

Tak hanya nutrisi, kasus-kasus langka Inborn Error Metabolism seperti fenilketonuria adalah keahlian mereka.

5. Alergi dan Imunologi
Dokter subspesialis alergi dan imunologi adalah ahli di bidang alergi dan kekebalan tubuh anak.

6. Kardiologi
Dokter spesialis anak konsultan kardiologi mendalami permasalahan seputar jantung. Kasus tersering pada anak adalah kelainan jantung bawaan seperti kebocoran katup jantung.

7. Hematologi dan Onkologi
Dokter subspesialis ini adalah ahli dalam menangani kasus-kasus yang berhubungan dengan kelainan darah dan keganasan. Jadi kasus hemofilia, misalnya, sampai kanker anak, merupakan bidangnya.

8. Endokrinologi
Subspesialis endokrinologi adalah ahli di bidang hormon pada anak. Masalah-masalah hormonal seperti hipotiroid, atau diabetes melitus pada anak adalah bidangnya.

9. Tropik dan Infeksi
Dokter subspesialis tropik dan infeksi ahli dalam menangani kasus-kasus infeksi seperti dengue, typhoid, varicella, measles, AIDS dll.

10. Tumbuh Kembang
Jika seorang anak mengalami keterlambatan perkembangan seperti belum bisa bicara, belum bisa berjalan di usia yang seharusnya sudah bisa, dokter spesialis tumbuh kembang anak adalah ahlinya. Tak hanya itu, mereka juga menangani kasus sosial seperti drug abuse atau child abuse.

11. Neurologi
Disebut juga sebagai dokter spesialis syaraf anak. Kasus-kasus seperti epilepsi, kejang, infeksi syaraf  pada anak adalah bidangnya.

12. Nefrologi
Kasus-kasus pada ginjal anak seperti infeksi saluran kencing, hingga kasus yang memerlukan cuci darah pada anak, adalah keahlian dokter subspesialis nefrologi.

13.  Respirologi atau Pulmonologi
Dokter subspesialis respirologi anak adalah dokter yang mendalami bidang sistem pernapasan anak. Mereka inilah yang ahli dalam menangani kasus asma, pneumonia, hingga TBC.

14. Pencitraan
Dokter subspesialis pencitraan adlaah dokter spesialis anak yang mendalami bidang pencitraan (imaging) seperti x ray, USG, dll.

Lalu kapan seharusnya seorang anak mendatangi dokter subspesialis anak ini? Jawaban yang paling tepat adalah jika dirujuk oleh dokter anak (umum) atau memang mengalami keluhan berkepanjangan.

Semoga berguna ya:)

4 comments:

Anggraeni Septi said...

Baru paham bedanya dengan ahli gizi. Dan masyaAllah skolah spesialis dan subspesialis lama bener hehe. Semoga selalu istiqomah dan sehat dok :)

tawiti said...

Halo dr. Meta, terima kasih, tulisan-tulisan dokter di blog ini sangat bermanfaat. Perkenalkan sy Endita dr Jakarta, anak saya usia 6m3w sudah mpasi. Mohon info dok, adakah rekomendasi dSA spesialis nutrisi anak di Jakarta khususnya di Jaksel? Anak saya makannya agak kurang, jadi saya ingin berkonsultasi dg dSA, tapi belum tahu dmn.
Terima kasih sebelumnya dok.

rian said...

Halo dok... anak saya dari umur 6 bulan ikut resep makan yg dokter anjurkan. Dari 6 bulan sampe 11 bulan makan nya teratur dan lahap. Memasuki usia 12 bulan anak saya ga mau makan sama sekali... setiap yg disodorkan selalu di tolak. Ini knp y dok? Padahal saya sudah mengikuti segala anjuran yg dokter bilang di instagram.

intan said...

akhirnya dapat juga artikel yg membahas subspesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik.
bedanya dengan spesialis gizi apa dok?

kalau anak usia 6 tahun dan menurut orang tuanya, gizi si anak perlu diperiksa, ke dokter mana ya dok? dokter anak subspesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik, atau bisa ke spesialis gizi saja?

Terima kasih

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...