Monday, September 25, 2017

TB pada Anak



Saya sering kedatangan pasien anak dengan keluhan tidak mau makan sehingga berat badannya tak sesuai dengan seharusnya alias gizi kurang/buruk. Sebaliknya, ada pula yang datang dengan keluhan berat badan tak kunjung naik walaupun banyak makannya.
Dari semua pasien ini, percaya atau tidak, setelah diperiksa ternyata banyak yang menderita infeksi tuberculosis atau TB.  Saat saya menyampaikan diagnosis ini, hampir semua orangtua merasa tidak percaya karena merasa anaknya “sehat-sehat saja”. Padahal please note, anak yang gizi kurang (apalagi buruk) atau tidak mau makan BUKANLAH sesuatu yang normal, dan bukan indikasi anak yang “sehat-sehat” saja:D

Sumber: Google
Karena memang kasusnya sering sekali ditemukan, saya akan membahas Frequently Asked Question (FAQ) dari TB pada anak ini ya!


Apa yang dimaksud dengan Tuberculosis atau TB?
TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Sebagian besar kuman TB ini menyerang paru tapi bisa juga mengenai organ lainnya seperti kelenjar,mata, ginjal, usus, kulit, tulang belakang, sampai selaput otak.

Bagaimana anak saya bisa mendapat infeksi TB?
TB menular melalui udara. Anak biasanya tertular TB dari orang dewasa yang sakit TB dan berkontak erat dengannya. Pasien TB yang paling mudah menularkan adalah yang pemeriksaan dahaknya positif mengandung kuman TB.
Apa gejala penyakit TB?
Gejala penyakit TB pada anak berbeda dengan gejala TB pada orang dewasa. Pada orang dewasa, gejala utamanya adalah batuk lama atau batuk darah. Namun pada anak, yang paling sering dikeluhkan adalah kesulitan menaikkan berat badan atau demam (sumer) yang tak jelas apa sebabnya. Terkadang, keluhan utama yang membuat orangtua membawa anaknya ke dokter hanyalah karena anak sulit makan atau mau makan banyak namun berat badan tak kunjung naik alias seret. Orangtua tidak mengeluhkan demam karena merasa demam bisa sembuh sendiri tanpa diobati walaupun sering terjadi. Demikian pula dengan batuk. Seringkali, karena batuk yang dialami anak terbilang ringan (walaupun berkepanjangan), dianggap orangtua sebagai batuk biasa dan tidak disampaikan kepada dokter. 

Gejala umum dari TB pada anak adalah penurunan berat badan atau berat badan sulit naik, tidak mau makan/nafsu makan kurang, demam berulang yang berkepanjangan, batuk yang berkepanjangan, bisa juga diare yang sering terjadi. 

Anak saya tidak pernah batuk. Apakah ia masih mungkin menderita TB?
Masih. TB pada anak memang berbeda dengan TB pada orang dewasa. TB pada anak menginfeksi primer di parenkim paru yang tidak menyebabkan refleks batuk, sehingga memang jarang ditemukan gejala khas TB seperti batuk. 

Anak saya batuk lama nih, apakah ia menderita TB?
Belum tentu. Batuk pada anak dapat dicurigai sebagai gejala TB jika batuk yang terjadi terus-menerus selama paling sedikit 2 minggu. Batuk dapat terjadi siang atau malam, dan tidak tergantung waktu. Ini berbeda dengan batuk terkait alergi yang sering dialami anak juga. Kalau karena alergi, batuk biasanya memburuk di malam sampai pagi hari. 

Apa faktor risiko seorang anak dapat menderita TB?
1. Kontak erat dengan penderita TB
2. Kontak dengan penderita TB dengan dahak positif TB
3. Usia. Semakin kecil usia anak, semakin tinggi risikonya terkena TB.
4. Kondisi di mana daya tahan tubuh menurun seperti gizi buruk atau HIV. 

Bagaimana dokter dapat mendiagnosis penyakit TB?
Diagnosis penyakit TB pada anak memang sedikit tricky, tidak seperti pada dewasa karena gejalanya yang tidak khas. TB pada dewasa dapat didiagnosis dengan pemeriksaan dahak, dan rontgen untuk tambahannya. Namun, anak kecil kesulitan untuk mengeluarkan dahak, sehingga pemeriksaan dahak ini jarang dilakukan. 

Setidaknya diperlukan 3 elemen untuk menegakkan diagnosis TB:
1. Bukti adanya infeksi (Ada kontak dengan penderita TB, tes mantoux positif)
2. Gejala klinis (Seperti yang disebut di atas)
3. Rontgen menyokong ke arah TB
4. Pemeriksaan bakteriologis

Apakah diagnosis TB pada anak dapat dibuat berdasarkan rontgen saja?
Tidak. Foto rontgen dada tidak khas untuk TB, namun ada beberapa gambaran rontgen dada yang sugestif untuk TB, yaitu jika ada penebalan hilus, atelektasis lobus medius paru, gambaran milier paru, pneumonia, efusi pleura, kavitas dan pleuropneumoni.  

Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan bakteriologis?
Pemeriksaan ini adalah gold standar untuk memeriksa langsung apakah pada dahak terdapat kuman TB. Sayangnya, sekali lagi, pada anak, pemeriksaan dahak sulit dilakukan. 
TB anak juga bersifat paucibacillary (kuman sedikit). Sehingga walaupun pada pemeriksaan dahak tidak ditemukan kuman TB, diagnosis TB masih belum dapat disingkirkan. 

Apa yang dimaksud dengan tes mantoux?
Tes mantoux atau disebut juga dengan tes tuberkulin adalah pemeriksaan penunjang utama untuk membantu menegakkan diagnosis TB pada anak. Tes mantoux ini dapat membuktikan adanya infeksi TB. 

Tes mantoux dikatakan positif jika indurasinya lebih atau sama dengan 10 mm. 

Tes mantoux anak saya positif. Apakah artinya anak saya positif terkena TB?
 Belum tentu. Mantoux bisa positif pada infeksi TB alamiah, infeksi TB buatan (imunisasi BCG), atau infeksi Mycobacterium atipik (bukan TB). 

Bagaimana jika tes mantoux anak saya negatif? Apakah sudah pasti anak saya tidak terkena TB?
 Belum tentu juga. Tes mantoux bisa menunjukkan hasil yang negatif pada anak yang TB dalam beberapa situasi seperti:
1. Jika anak tsb berstatus gizi buruk.
2. Anak tsb menderita HIV
3. Anak tsb dalam pengobatan steroid
4. Anak tsb menderita infeksi TB berat
5. Anak tsb sedang menderita infeksi virus

Lalu bagaimana memastikan seorang anak positif atau tidak terkena TB?
IDAI membuat sistem skoring yang didukung WHO dan disepakati sebagai salah satu cara mempermudah penegakan diagnosis TB terutama di fasilitas pelayanan kesehatan dasar. 
Sumber: Google




Jika skor seorang anak sama dengan atau lebih dari 6, maka anak dapat didiagnosis dengan TB dan terapi Obat Anti TB (OAT) dapat diberikan.  

 Bagaimana jika skornya 5?
Untuk anak balita dengan skor 5 dan gejala klinis yang meragukan harus dirujuk ke RS untuk evaluasi lebih lanjut. Dokter spesialis anak yang akan menentukan apakah anak tsb perlu mendapat pengobatan OAT. 

Apakah TB pada anak menular?
 Pada umumnya tidak. Namun beberapa anak dengan BTA positif (biasanya yang berusia lebih besar seperti awal remaja) dapat menularkan TB.

Anak saya sudah diimunisasi BCG. Masa masih bisa terkena TBC?
Vaksin BCG berisi kuman Mycobacterium Bovis (bukan Tuberculosis ya) yang telah dilemahkan. BCG memiliki efek perlindungan terhadap tuberkulosis berat dan radang otak akibat TB. Vaksin BCG tidak sepenuhnya efektif mencegah infeksi TB primer. Jadi, masih ada kemungkinan seorang anak menderita TBC walaupun sudah diimunisasi BCG.

Bagaimana evaluasi pasca pengobatan TB?
 Evaluasi pengobatan TB dapat dilihat dari peningkatan berat badan anak, perbaikan nafsu makan dan berkurangnya gejala klinis. Biasanya ini dapat terlihat 1-2 bulan pasca pengobatan.

Anak saya didiagnosis TB oleh dokter. Apa yang harus saya lakukan?
Pengalaman saya, hampir semua orangtua yang anaknya baru terdiagnosis TB akan merasa shocked dan kaget. Hah? Kok bisa? Kemudian, biasanya langsung mencari informasi tambahan di Google. Memang betul, banyak sekali informasi mengenai TB (bukan TB doang ding, semua juga ada:p) di Google. Namun, percayalah, tidak semuanya benar. Jika memang ada pertanyaan, sebaiknya tanyakan dokter yang memeriksa karena sebelum mendiagnosis, dokter tsb pastilah memiliki dasar ilmiahnya. 

Kemudian, step selanjutnya adalah: cari kira-kira siapa kontaknya. Kontak TB tidak selalu tinggal serumah. Salah seorang pasien saya baru mengetahui siapa kontak TB-nya setelah 2 bulan pengobatan. Ternyata, kontaknya sang penjahit langganan! Padahal tak serumah, dan tak setiap hari berjumpa juga hehe. Ada juga yang kontak TB-nya adalah guru les, tetangga, supir pribadi sampai pengasuh. 

Setelah mendapat obat, pastikan obat diminum setiap hari untuk mencegah putus obat dan resistensi OAT. 

Semoga berguna yaa! Jika ada pertanyaan, boleh ditulis di comment, insyaAllah saat sempat akan saya jawab:D

4 comments:

Unknown said...

selamat sore dok, anak sy usianya mau 1 tahun dan sudah pengobatan selama 3 bulan. Namun belum ada kenaikan bb (naiknya masih irit sekali) dan sekarang Dsa'nya jg bilang tingginya jg kurang.namun masih bisa dikejar nanti.
apa itu normal dok? Sedangkan yg pernah sharing dengan saya, anaknya sudah ada kenaikan bb'nya padahal baru 1 bulan pengobatan.
haruskah saya periksa ke dokter lain misalnya dokter ahli gizi? Mengingat ini sudah 3 bulan belum ada kenaikan bb dan tinggi badannya.atau ada masukan dr dokter apa yg harus saya lakukan dan ke dokter apalagi sy bawa anak saya.
saya awam masalah ini tp punya kehawatiran yg besar.takut gagal tumbuh dsb'nya.
ditunggu jawabannya ya dok. Hehe
terimakasih sebelumnya dok.

Unknown said...

Assalamu'alaikum.. mw tanya anakq umur 3 bln skrg.
Lahir bb 4,1kg pb 50cm
1 bln bb 4,7kg pb 55cm
2 bln bb 5kg pb 57cm
3bln bb 5,3kg pb 61cm
Nah kenaikan bb nya tdk sesuai kms, 2 bln brturut2 ni naik hanya 300 g sja. Saya sdh ke dsa katanya gpp. Apakah hal ini bisa mnjdi ciri2 tb?

Anonymous said...

Dok hasil cek darah lengkap, leukosit dan led normal, namun limfosit tinggi dan segmen rendah

Berat tidak sesuai kms, dan susah makan, apakah indikasi infeksi tb/ bisa infeksi lainnya?

Bapak said...

Dok apakah vaksin bcg apakah bisa diberikan berulang dan apa efeknya

Dan apakah dapat menjadi tes uji tb dengan reaksi suntikannya?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...