Saya
sering kedatangan pasien anak dengan keluhan tidak mau makan sehingga berat
badannya tak sesuai dengan seharusnya alias gizi kurang/buruk. Sebaliknya, ada
pula yang datang dengan keluhan berat badan tak kunjung naik walaupun banyak
makannya.
Dari
semua pasien ini, percaya atau tidak, setelah diperiksa ternyata banyak yang
menderita infeksi tuberculosis atau TB. Saat saya menyampaikan diagnosis
ini, hampir semua orangtua merasa tidak percaya karena merasa anaknya
“sehat-sehat saja”. Padahal please note, anak yang gizi kurang (apalagi
buruk) atau tidak mau makan BUKANLAH sesuatu yang normal, dan bukan
indikasi anak yang “sehat-sehat” saja:D
Sumber: Google |
Karena
memang kasusnya sering sekali ditemukan, saya akan membahas Frequently Asked
Question (FAQ) dari TB pada anak ini ya!
Apa
yang dimaksud dengan Tuberculosis atau TB?
TB
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
Tuberculosis. Sebagian besar kuman TB ini menyerang paru tapi bisa juga
mengenai organ lainnya seperti kelenjar,mata, ginjal, usus, kulit, tulang
belakang, sampai selaput otak.
Bagaimana
anak saya bisa mendapat infeksi TB?
TB
menular melalui udara. Anak biasanya tertular TB dari orang dewasa yang sakit
TB dan berkontak erat dengannya. Pasien TB yang paling mudah menularkan adalah
yang pemeriksaan dahaknya positif mengandung kuman TB.
Apa
gejala penyakit TB?
Gejala
penyakit TB pada anak berbeda dengan gejala TB pada orang dewasa. Pada orang
dewasa, gejala utamanya adalah batuk lama atau batuk darah. Namun pada anak,
yang paling sering dikeluhkan adalah kesulitan menaikkan berat badan atau demam
(sumer) yang tak jelas apa sebabnya. Terkadang, keluhan utama yang membuat
orangtua membawa anaknya ke dokter hanyalah karena anak sulit makan atau mau
makan banyak namun berat badan tak kunjung naik alias seret. Orangtua tidak
mengeluhkan demam karena merasa demam bisa sembuh sendiri tanpa diobati
walaupun sering terjadi. Demikian pula dengan batuk. Seringkali, karena batuk
yang dialami anak terbilang ringan (walaupun berkepanjangan), dianggap orangtua
sebagai batuk biasa dan tidak disampaikan kepada dokter.
Gejala
umum dari TB pada anak adalah penurunan berat badan atau berat badan sulit
naik, tidak mau makan/nafsu makan kurang, demam berulang yang berkepanjangan,
batuk yang berkepanjangan, bisa juga diare yang sering terjadi.
Anak
saya tidak pernah batuk. Apakah ia masih mungkin menderita TB?
Masih.
TB pada anak memang berbeda dengan TB pada orang dewasa. TB pada anak
menginfeksi primer di parenkim paru yang tidak menyebabkan refleks batuk,
sehingga memang jarang ditemukan gejala khas TB seperti batuk.
Anak
saya batuk lama nih, apakah ia menderita TB?
Belum
tentu. Batuk pada anak dapat dicurigai sebagai gejala TB jika batuk yang
terjadi terus-menerus selama paling sedikit 2 minggu. Batuk dapat terjadi siang
atau malam, dan tidak tergantung waktu. Ini berbeda dengan batuk terkait alergi
yang sering dialami anak juga. Kalau karena alergi, batuk biasanya memburuk di
malam sampai pagi hari.
Apa
faktor risiko seorang anak dapat menderita TB?
1.
Kontak erat dengan penderita TB
2.
Kontak dengan penderita TB dengan dahak positif TB
3.
Usia. Semakin kecil usia anak, semakin tinggi risikonya terkena TB.
4.
Kondisi di mana daya tahan tubuh menurun seperti gizi buruk atau HIV.
Bagaimana
dokter dapat mendiagnosis penyakit TB?
Diagnosis
penyakit TB pada anak memang sedikit tricky, tidak seperti pada dewasa
karena gejalanya yang tidak khas. TB pada dewasa dapat didiagnosis dengan
pemeriksaan dahak, dan rontgen untuk tambahannya. Namun, anak kecil kesulitan
untuk mengeluarkan dahak, sehingga pemeriksaan dahak ini jarang dilakukan.
Setidaknya diperlukan 3 elemen untuk menegakkan diagnosis TB:
1.
Bukti adanya infeksi (Ada kontak dengan penderita TB, tes mantoux positif)
2.
Gejala klinis (Seperti yang disebut di atas)
3.
Rontgen menyokong ke arah TB
4.
Pemeriksaan bakteriologis
Apakah
diagnosis TB pada anak dapat dibuat berdasarkan rontgen saja?
Tidak.
Foto rontgen dada tidak khas untuk TB, namun ada beberapa gambaran rontgen dada
yang sugestif untuk TB, yaitu jika ada penebalan hilus, atelektasis lobus
medius paru, gambaran milier paru, pneumonia, efusi pleura, kavitas dan
pleuropneumoni.
Apa
yang dimaksud dengan pemeriksaan bakteriologis?
Pemeriksaan
ini adalah gold standar untuk memeriksa langsung apakah pada dahak
terdapat kuman TB. Sayangnya, sekali lagi, pada anak, pemeriksaan dahak sulit
dilakukan.
TB
anak juga bersifat paucibacillary (kuman sedikit). Sehingga walaupun pada
pemeriksaan dahak tidak ditemukan kuman TB, diagnosis TB masih belum dapat
disingkirkan.
Apa
yang dimaksud dengan tes mantoux?
Tes
mantoux atau disebut juga dengan tes tuberkulin adalah pemeriksaan penunjang
utama untuk membantu menegakkan diagnosis TB pada anak. Tes mantoux ini dapat
membuktikan adanya infeksi TB.
Tes
mantoux dikatakan positif jika indurasinya lebih atau sama dengan 10 mm.
Tes
mantoux anak saya positif. Apakah artinya anak saya positif terkena TB?
Belum
tentu. Mantoux bisa positif pada infeksi TB alamiah, infeksi TB buatan
(imunisasi BCG), atau infeksi Mycobacterium atipik (bukan TB).
Bagaimana
jika tes mantoux anak saya negatif? Apakah sudah pasti anak saya tidak terkena
TB?
Belum
tentu juga. Tes mantoux bisa menunjukkan hasil yang negatif pada anak yang TB
dalam beberapa situasi seperti:
1. Jika anak tsb berstatus gizi buruk.
2.
Anak tsb menderita HIV
3.
Anak tsb dalam pengobatan steroid
4.
Anak tsb menderita infeksi TB berat
5.
Anak tsb sedang menderita infeksi virus
Lalu
bagaimana memastikan seorang anak positif atau tidak terkena TB?
IDAI
membuat sistem skoring yang didukung WHO dan disepakati sebagai salah satu cara
mempermudah penegakan diagnosis TB terutama di fasilitas pelayanan kesehatan
dasar.
Apakah TB pada anak menular?
Semoga
berguna yaa! Jika ada pertanyaan, boleh ditulis di comment, insyaAllah saat
sempat akan saya jawab:D
Sumber: Google |
Jika
skor seorang anak sama dengan atau lebih dari 6, maka anak dapat didiagnosis
dengan TB dan terapi Obat Anti TB (OAT) dapat diberikan.
Bagaimana
jika skornya 5?
Untuk
anak balita dengan skor 5 dan gejala klinis yang meragukan harus dirujuk ke RS
untuk evaluasi lebih lanjut. Dokter spesialis anak yang akan menentukan apakah
anak tsb perlu mendapat pengobatan OAT.
Apakah TB pada anak menular?
Pada
umumnya tidak. Namun beberapa anak dengan BTA positif (biasanya yang berusia
lebih besar seperti awal remaja) dapat menularkan TB.
Anak
saya sudah diimunisasi BCG. Masa masih bisa terkena TBC?
Vaksin
BCG berisi kuman Mycobacterium Bovis (bukan Tuberculosis ya) yang telah
dilemahkan. BCG memiliki efek perlindungan terhadap tuberkulosis berat dan
radang otak akibat TB. Vaksin BCG tidak sepenuhnya efektif mencegah infeksi TB
primer. Jadi, masih ada kemungkinan seorang anak menderita TBC walaupun sudah
diimunisasi BCG.
Bagaimana
evaluasi pasca pengobatan TB?
Evaluasi
pengobatan TB dapat dilihat dari peningkatan berat badan anak, perbaikan nafsu
makan dan berkurangnya gejala klinis. Biasanya ini dapat terlihat 1-2 bulan
pasca pengobatan.
Anak
saya didiagnosis TB oleh dokter. Apa yang harus saya lakukan?
Pengalaman
saya, hampir semua orangtua yang anaknya baru terdiagnosis TB akan merasa
shocked dan kaget. Hah? Kok bisa? Kemudian, biasanya langsung mencari informasi
tambahan di Google. Memang betul, banyak sekali informasi mengenai TB (bukan TB
doang ding, semua juga ada:p) di Google. Namun, percayalah, tidak semuanya
benar. Jika memang ada pertanyaan, sebaiknya tanyakan dokter yang memeriksa
karena sebelum mendiagnosis, dokter tsb pastilah memiliki dasar
ilmiahnya.
Kemudian,
step selanjutnya adalah: cari kira-kira siapa kontaknya. Kontak TB tidak selalu
tinggal serumah. Salah seorang pasien saya baru mengetahui siapa kontak TB-nya
setelah 2 bulan pengobatan. Ternyata, kontaknya sang penjahit langganan!
Padahal tak serumah, dan tak setiap hari berjumpa juga hehe. Ada juga yang
kontak TB-nya adalah guru les, tetangga, supir pribadi sampai pengasuh.
Setelah
mendapat obat, pastikan obat diminum setiap hari untuk mencegah putus obat dan
resistensi OAT.
4 comments:
selamat sore dok, anak sy usianya mau 1 tahun dan sudah pengobatan selama 3 bulan. Namun belum ada kenaikan bb (naiknya masih irit sekali) dan sekarang Dsa'nya jg bilang tingginya jg kurang.namun masih bisa dikejar nanti.
apa itu normal dok? Sedangkan yg pernah sharing dengan saya, anaknya sudah ada kenaikan bb'nya padahal baru 1 bulan pengobatan.
haruskah saya periksa ke dokter lain misalnya dokter ahli gizi? Mengingat ini sudah 3 bulan belum ada kenaikan bb dan tinggi badannya.atau ada masukan dr dokter apa yg harus saya lakukan dan ke dokter apalagi sy bawa anak saya.
saya awam masalah ini tp punya kehawatiran yg besar.takut gagal tumbuh dsb'nya.
ditunggu jawabannya ya dok. Hehe
terimakasih sebelumnya dok.
Assalamu'alaikum.. mw tanya anakq umur 3 bln skrg.
Lahir bb 4,1kg pb 50cm
1 bln bb 4,7kg pb 55cm
2 bln bb 5kg pb 57cm
3bln bb 5,3kg pb 61cm
Nah kenaikan bb nya tdk sesuai kms, 2 bln brturut2 ni naik hanya 300 g sja. Saya sdh ke dsa katanya gpp. Apakah hal ini bisa mnjdi ciri2 tb?
Dok hasil cek darah lengkap, leukosit dan led normal, namun limfosit tinggi dan segmen rendah
Berat tidak sesuai kms, dan susah makan, apakah indikasi infeksi tb/ bisa infeksi lainnya?
Dok apakah vaksin bcg apakah bisa diberikan berulang dan apa efeknya
Dan apakah dapat menjadi tes uji tb dengan reaksi suntikannya?
Post a Comment