Monday, April 17, 2017

Mengurus Visa Czech

Beberapa waktu lalu, saya pergi ke Jakarta untuk mengurus visa Czech. Memang dalam waktu dekat, saya berencana untuk mengikuti kegiatan ilmiah di Praha alias Prague, ibukota Czech Republic. Sebetulnya sih, awalnya saya mengira untuk mengurus visa ini saya tak perlu jauh-jauh ke Jakarta mengingat saya sudah beberapa kali mempunyai visa Schengen dan otomatis data biometri seperti sidik jari ataupun retina saya sudah terekam.

Namun ternyata, khusus untuk bepergian ke Czech republic ini harus tetap mengikuti wawancara yang bertempat di Jakarta. Errrrr, baiklaaaah.



Karena tak ingin rugi hanya pulang pergi Surabaya-Jakarta untuk mengurus visa #emakirit, saya sengaja menjadwalkan urusan visa ini saat sedang melakukan #MommyclopediaPromo Trip. Jadwal sudah dibuat, eeeh sayangnya karena setelah promo trip tadi saya langsung berangkat umroh, paspor saya masih tertahan dan dibawa sehingga tidak dapat digunakan untuk mengurus visa Czech. Ya sudahlah, mau tak mau urusan visa ini mundur sampai saya pulang dari umroh.

Lagi-lagi, jadwal yang sudah ditetapkan mundur kembali. Tepat sepulang umroh, saya harus mengikuti pelatihan seminggu lamanya hahaha. Ampun deh yaaa, tapi alhamdulillah saya bisa langsung meminta jadwal kembali. Jadwal wawancara di kedutaan besar Czech ini dibatasi hanya dua kali dalam seminggu, yaitu hari Selasa dan Kamis.

Untuk mengurus visa Czech, berikut adalah perlengkapan yang harus dibawa:
  1. Formulir permohonan visa Czech
  2. Satu lembar pas foto terbaru berukuran 3,5x4,5
  3. Fotokopi tiket pesawat yang sudah dikonfirmasi
  4. Paspor berlaku paling sedikit selama 90 hari setelah validitas visa yang diminta (dengan sedikitnya 2 (dua) halaman visa kosong untuk menempelkan stiker visa).
  5. Asuransi perjalanan yang asli dan fotokopi Schengen dan menanggung seluruh masa tinggal
  6. bukti keuangan yang asli beserta fotokopinya untuk menanggung biaya yang diperlukan selama kunjungan dan bukti menyeluruh tentang keadaan keuangan pemohon (misal: transaksi buku tabungan tiga bulan terakhir yang asli beserta fotokopinya), minimal sejumlah
  • CZK 1.010,- (sekitar EUR 40,-) untuk tiap hari selama masa kunjungan, jika masa kunjungan tidak melebihi 30 hari;
  • CZK 30.300,- jika periode kunjungan di dalam teritori melebihi 30 hari, dimana jumlah ini meningkat sebesar CZK 4.040 untuk setiap bulan dari seluruh perkiraan masa kunjungan di dalam teritori;
  • CZK 101.000,- jika tujuan kunjungan adalah untuk melakukan aktivitas bisnis dan keseluruhan hari kunjungan melebihi 90 hari; atau
  • Dokumen yang mengkonfirmasi bahwa semua  layanan yang terkait dengan kunjungan pemohon di dalam teritori sudah dibayar atau akan disediakan secara gratis.
  1. Bukti tujuan kunjungan
  2. Bukti akomodasi
  3. Fotokopi halaman depan paspor (yang menunjukkan foto pemegang passport)
  4. Fotokopi Visa Schengen yang sudah pernah didapatkan selama tiga tahun terakhir  
Saya berangkat menggunakan flight paling pagi dari Surabaya. Niat awalnya sih langsung ke bandara Halim Perdana Kusumah yang hanya berjarak sekitar 10 km dari kedubes Czech. Ehhh ternyata dalam rangka memperingati HUT TNI AU, bandara Halim ditutup sehingga saya terpaksa turun di bandara Soekarno- Hatta. 

Alhamdulillah, pesawat saya tiba tepat waktu. Begitu sampai di terminal 3, saya langsung mendatangi tempat pemberhentian bis Damri untuk menunggu bis ke arah Gambir. Dengan hanya membayar 40 ribu rupiah, ada AC-nya, ada wifi pula, saya tiba di Gambir dalam waktu kurang lebih sejam. Lalu karena kedubes Czech masih belum buka, saya memutuskan naik bajaj ke bubur ayam Cikini untuk sarapan. 

Sudah lama saya penasaran dengan bubur ayam ini. Katanya sih paling enak se-Jakarta. Menurut saya setelah mencoba, biasa banget;) Masih jauh lebih enak bubur ayam Mang Udin di dekat rumah saya atau bubur ayam Mang Dudung. 

Dari sana saya menuju kedubes Czech. Letaknya berdekatan dengan gereja Theresia di kawasan Menteng. Tidak ada tempat tunggu yang kosong dan kami tidak boleh masuk ke dalam sebelum dipanggil. Untungnya tepat di sebrang, ada food court yang adem sehingga saya menunggu giliran di dalam. 

Wawancaranya hanya berlangsung sekitar 3 menit. Ampun deh hahaha. Segera setelah selesai diwawancara dan melakukan pembayaran (biayanya 854 ribu rupiah, dan harus PAS!) saya langsung bergegas kembali ke Halim Perdana Kusumah (yang sudah dibuka) untuk pulang ke Surabaya. 

Saya super excited dengan perjalanan ini. Walaupun bukan liburan, tapi sudah lama saya menantikan ingin melihat Budapest serta Prague:D Semoga lancar yaaa:D

1 comment:

isi ulang toner fuji xerox said...

wah seru nih tempat buat berwisata

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...