Naya sudah semakin besar. Pertumbuhan sehat
fisiknya bisa dibilang berkat dua hal utama, yaitu makanan bergizi dan tidur
yang cukup. Berbeda dari kita-kita orang dewasa yang mudah tidur tanpa disuruh,
mengatur waktu tidur anak-anak itu gampang-gampang susah. Kalau anak-anak sudah
mulai mengenal mainan atau TV, waktu tidur mereka kadang menjadi tertunda atau
berkurang. Buntutnya, orang tuanya yang jadi repot karena rutinitas rumah tangga yang lain menjadi
berantakan.
Kalau bicara soal kebiasaan tidur setiap
rumah tangga, yang dimaksud tentunya pada anak-anak karena mereka lah yang
menentukan seisi rumah tidur atau tidak pada malam hari. Jadi, agar pola tidur
semua anggota keluarga teratur, terapkan disiplin waktu tidur anak-anak sesuai
umur mereka. Ini juga membantu membentuk jam biologis anak-anak dan mengatur
ritme tidur-bangun mereka. Menurut National Sleep Foundation di Amerika, tidur itu
penting bagi anak-anak karena langsung berpengaruh ke perkembangan mental dan
fisik mereka.
Dalam dua bulan pertama, bayi baru lahir
tidur hampir sepanjang hari dengan pola yang tidak teratur. Sekali tidur kadang
cuma beberapa menit atau bisa sampai beberapa jam. Waktu bayi terbangun kebanyakan
dihabiskan untuk keperluan makan dan ganti popok. Sebaiknya taruh bayi ke
tempat tidur ketika ia mulai mengantuk, bukan ketika ia sudah tidur, jadi ia
bisa cepat tertidur dan belajar cara tertidur sendiri. Waktu tidur siang bayi
baru lahir bisa dikurangi dengan cara membawanya ke ruang terang dan agak
berisik atau mengajaknya bermain. Dengan begini, bayi mudah tertidur pada malam
harinya.
Hingga usia satu tahun, bayi mulai bisa
tidur sepanjang malam tanpa terjaga. Bayi usia 2-12 bulan biasanya tidur malam
selama 9-12 jam dan sampai empat kali tidur siang masing-masing selama 30 menit
sampai dua jam. Bayi yang merasa aman bersama pengasuh jarang yang memiliki
masalah tidur. Dalam enam bulan kedua, bayi juga lebih rentan mengalami
gangguan tidur karena sakit.
Anak-anak di bawah usia tiga tahun
memerlukan 12-14 jam tidur setiap hari. Menginjak usia 18 bulan, waktu tidur
siang mereka akan berkurang menjadi hanya sekali dalam sehari selama 1-3 jam.
Tidur siang sebaiknya tidak terlalu sore supaya tidak menunda waktu tidur
malam. Perkembangan aktivitas motorik, kognitif, dan kemampuan sosial anak-anak
pada rentang usia ini juga berpotensi mengganggu waktu tidur.
Dalam masa pra-sekolah, anak-anak di bawah
usia 5 tahun umumnya tidur 11-13 jam setiap malam. Rentang usia ini juga rentan
mengalami kesulitan tidur atau terbangun di tengah malam karena perkembangan
daya imajinasi mereka, ketakutan pada malam, atau mimpi buruk.
Peningkatan aktivitas anak-anak usia
sekolah bisa menyebabkan kesulitan tidur. Meskipun kelelahan akibat kegiatan
fisik di sekolah bisa menimbulkan rasa mengantuk pada anak-anak, waktu tidur
bisa tergeser ke siang hari sepulang sekolah. Aktivitas di rumah yang lebih
menyenangkan, seperti menonton TV atau bermain komputer, semakin mengalihkan perhatian
anak-anak pada waktu tidur malam.
Dengan mengetahui kebutuhan waktu tidur
anak sesuai usia mereka, orang tua bisa merencanakan aktivitas yang bisa
diberikan ke anak agar waktu tidur mereka konsisten. Hasilnya, orang tua juga
bisa mengatur waktu mereka sendiri tanpa mengacaukan urusan rumah tangga:D
No comments:
Post a Comment