“Kok sempat sih?” memang adalah salah satu pertanyaan yang
seriiiiing sekali saya terima. Penanyanya pun datang dari berbagai kalangan. Saudara,
teman kerja, sampai follower twitter atau blog saya.
“Kok masih sempat sih menulis buku? Bukannya PPDS anak itu
sibuk banget ya?”
“Kok sempat sih siaran? Kapan tidurnya?”
“Kok masih bisa syuting sih? Emang engga sibuk di rumah
sakit?”
“Kok sempat sih ngeblog? Yang lain engga keteteran?”
dsb..dsb…
Saya sih biasanya nyengir aja kalau ditanya gitu:p
Sejak kecil, saya dididik oleh orangtua untuk sangat
menghargai waktu. Eh betul lho, papa saya engga menolerir keterlambatan
sesingkat apapun. Saya masih ingat sewaktu SMP dulu suka kebat-kebit setiap
pulang sekolah. Jam pulang sekolah saya waktu itu jam 14.00, lalu jarak
perjalanan sekolah ke rumah dengan angkot kurang lebih setengah jam. Jadilah
setiap jam 14.30, papa sudah gaduh gelisah menunggu saya. Kalau saya belum
pulang, terlambat 5 meniiiit saja –secara angkot kan suka ngetem ya-, papa saya
bisa marah sekali. Menurut beliau, waktu itu engga bisa diulang kembali dan
harus di-manage seoptimal mungkin. If
you cant manage your time, you wont be able to manage anything in your life.
Begitu kata papa. Angkot satu ngetem, ya cari angkot yang lainnya. Jangan
mencari pembenaran untuk tidak on-time.
Dulu sih saya suka mangkel. Lebay amat sih papa ini,
memangnya terlambat 5 menit sampai ke rumah kenapa? Apa yang bakal berubah? Kan
engga ada, mustinya ya engga masalahlah.
Mama saya juga sami mawon. Beliau selalu mempersiapkan
segala macamnya detail dan teratur agar bisa selalu tepat waktu. Dulu, saya
juga menganggapnya super lebay. Gimana engga lebay, bayangkan saja, misalnya
kami mau bepergian dengan pesawat yang berangkat jam 10 pagi, mama pasti sudah
teriak-teriak menyuruh kami siap berangkat jam….5 pagi-_-“. Padahal jarak rumah
dengan bandara hanya setengah jam! Lebay atau apa ya itu namanya? Kalau alasan
mama saya sih, takut nanti macet, takut nanti mobil tetiba mogok, atau halangan
lain. Supaya bisa tetap on-time,
antisipasinya ya dengan pergi sepagi mungkin begitu siap. Make sense sih. Tapi……errrrr…
Walaupun sering merasa mangkel gegara kelebayan papa-mama
saya, ternyata saya baru menyadari betapa besar manfaat ajaran mereka ini. Karena
papa dan mama, saya juga berusaha selalu on-time.
Selama hampir 12 tahun siaran, hanya sekali saya pernah terlambat datang ke
studio. Alasannya karena banjir parah di jalan menuju kesana. Sebenarnya waktu
itu, rekan saya sudah menelpon mengabari kalau jalanan banjir parah dan saya
lebih baik tidak perlu datang daripada terhalang macet. Hanya saja, saya merasa
tidak enak meninggalkan tanggungjawab, sehingga tetap berangkat dua jam
sebelumnya dengan harapan bisa datang tepat waktu. Hasilnya? Tetap terlambat,
walau hanya 10 menitJ
Saya tidak pernah terlambat datang kuliah ataupun bertugas di rumah sakit.
Soal tugas pun begitu. Saya paling engga bisa mengerjakan
tugas secara last minutes. Banyak
teman saya yang baru bisa mengerjakan tugas saat kepepet. Katanya the power of kepepet itu mengeluarkan
berbagai ide dan inspirasi. Kalau saya? Boro-boro. Yang ada saya malah bakal
panik berat, dan akhirnya justru blank:p
Jadilah, tugas akan segera saya selesaikan, bahkan saat deadline masih jauuuuuh:D Lebay? Terserah deh,yang penting saya
tenang, merasa engga punya hutang:)
Setiap janjian dengan siapa pun, saya selalu berusaha
menepati waktu. Macet? Ya datanglah beberapa jam sebelumnya. Bahkan pernah ban
mobil saya kempes saat mau siaran, saya tinggalkan sebentar di pinggir jalan,
menitipkan ke pak polisi dekat situ, lalu pergi siaran dengan angkot. Engga
heran, terkadang saya malah justru sudah datang jauh sebelum waktu janjian.
Makanya saya suka sebal dengan mereka yang meremehkan waktu.
Gemas rasanya! Bukan apa-apa, jadwal yang saya buat dengan detail bisa berubah
drastis gegara dingaretin orang lain. Biasanya sih, saya tinggal saja
orang-orang model begini:p Alhamdulillah, suami saya ternyata setali tiga uang.
Jadilah kami mendidik Naya supaya juga menghargai waktu seperti kami.
Menurut saya, menghargai waktu adalah salah satu kunci
manajemen waktu yang baik. Setiap manusia di dunia ini sama-sama memiliki waktu
24 jam dalam sehari yang bisa digunakan. Mau digunakan seperti apa, ya terserah
orangnya. Saya memilih untuk mengoptimalkan waktu ini dengan baik agar tidak
menyesal kelak. Everyday might be just another day, but it’s a day you’ll never have
again. So make every moment matter;)
Oh ya, menjawab pertanyaan tadi, kuncinya simple sekali.
Pertama, biasakan menghargai waktu dengan selalu on-time. Every second counts.
Setelah terbiasa on-time, saya juga
membuat skala prioritas. Kalau untuk saya sekarang prioritas nomor satu adalah
keluarga, rumah sakit, baru pekerjaan. Seandainya ada dua pekerjaan pada waktu
yang sama, ya tinggal lihat lagi skala prioritasnya. Selain itu, saya terbiasa
sekali membuat jadwal setiap hari. Hari ini jam sekian sampai jam sekian
waktunya ini, kemudian dari jam sekian sampai jam sekian waktunya itu. Semua
saya lakukan dengan penuh disiplin.
Saya juga memaksimalkan waktu saya sebisa mungkin. Misalnya,
saya memilih siaran di jam 4 pagi. Alasannya, karena pada jam segitu, Naya dan
suami masih tidur, pekerjaan di rumah sakit juga belum dimulai. Tidak ada yang
akan merasa terganggu kalau saya siaran jam segitu. Konsekuensinya? Saya harus
bangun pagi-pagi sekali, lalu berangkat ke studio jam 3 pagi. Tapi karena saya
memang suka, ya engga masalah.
Saya mempunyai “aturan” untuk tidak mengerjakan urusan
pekerjaan pada saat ada Naya. Karena itulah waktu saya dengan Naya sepuasnya.
Begitu Naya tidur, baru deh saya bisa buka laptop mengerjakan tugas atau
menulis. Terkadang saya baru bisa menulis untuk nge-blog jam 12 malam. Ngantuk?
Iya sih pasti, tapi karena saya memang suka, ya engga masalah.
Saya juga sudah sangat mengurangi jadwal syuting karena
kesibukan. Tapi di sela-sela kesibukan, ada rasa kangen, saya meminta jadwal
syuting sambil membawa Naya. Ribet? Kadang iya, tapi karena saya memang suka,
ya engga masalah.
Jadi jawaban pertanyaan “Kok sempat sih?” adalah:
Pasti sempat kalau
bisa. Pasti bisa kalau mau. Pasti mau kalau suka;)
If you can not do what
you love, then try to love everything you do. When you love everything you do,
yo will do it with all of your heart:)
Namanya juga manusia, kadang malas sering banget
berkunjung:p Buat saya, “obat” yang paling mujarab adalah quote ini nih:
“Don’t say you don’t have enough time. You have exactly the same number of hours per day that were given to Hellen Keller, Pasteur, Michaelangelo, Mother Teresa, Leonardo da Vinci and Albert Einstein.” –Jackson Brown-
Begitu jleb, langsung sadar malas engga ada gunanya:D
Ordinary people think merely of spending time. Great people
think of using it:)
7 comments:
time management yg jadi momok saya sejak setahun terakhir mbak :( pertanyaannya cuman satu : gimana caranya dari kesibukan yang sebareg itu tetap berjalan lancar, dan waktu tidur yg sangat minim, tapi badan tetap sehat. jujur, saya pribadi saja kalau jam tidur kurang dari 8 jam, ampun rasanya tulang-tulang ini :D hahahhaha.. share tipsnya donk mbak :)
Eh namanya sama:)) Saya juga dibanding dulu, butuh tidur enak lebih banyak sekarang mbak, mungkin faktor U yak:))) tapi g masalah, tidur kan memang penting utk kesehatan, ga usah diutak-utik. Mending utak-utik waktu lain yang ga penting misalnya nonton tv dikurangi. Saya ngurangi TV malah bisa produktif bgt;)
Mba Meta, menohok banget tulisannya... hiks. Masalah terbesarku itu ya TIME MANAGEMENT, kata-kata "tar dulu ah", "masih capek ah", "masih lama ini ah", haduhhh.... gimana ya caranya biar konsisten dg time managemant yang udah disusun rapih? (karena biasanya cuma bertahan 1 minggu doang *malu)
iya. namanya sama :D udah kok mbak. ih malah waktu buat diri sendiri tuh hampir gak ada kecuali solat, makan dan mandi. hahahah :D kesian bgt yah saya ini T_T
selama ini yg saya baca dr tulisan mbak di blog ini, mbak juga gak hobi sama yg namanya makan. lah dapet energinya dari mana? suplemen kah?
Hehe emang harus disiplin mbak. Awalnya pasti susah tapi lama-lama kebiasa juga kok. Cari motivasi yang banyak, minimalisir 'gangguan', pastiiii bisa;)
Emang makan bukan hobi,tapi kebutuhan:p makan ya pastilah, saya ga pake suplemen kok:) coba direview dlm 24 jam ngapain aja, masih sering ngelamun ga jelas ga? Atau kebanyakan ntn infotainment:p, atau apa? Direview dulu semua, diliat penting engganya;)
weks? ngelamun? nonton infotainment? gak mungkin sempaaat :D hahahhaha
T_T
Post a Comment