Sunday, September 28, 2014

Lawan!

Banyaknya berita mengenai pencabulan, penculikan, pelecehan seksual sampai penganiayaan anak di bawah umur tentunya membuat semua orangtua -termasuk saya- khawatir. Inginnya sih menjadi bodyguard Naya 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 356 hari setahun. Tapi, engga mungkin juga kan? Lalu harus bagaimana?

Ini ada video yang saya share, milik UNICEF yang dapat diperlihatkan pada anak kita. Gambarnya menarik, bahasanya sederhana sehingga mudah dimengerti anak. Naya serius sekali saat saya perlihatkan video ini. Dan dia bilang pada saya, "Kakak ati-ati mama. Mama dont wolly ya" :')

Semoga bermanfaat!

Saturday, September 27, 2014

Siap Hamil

Terkadang kita menjadi galau gundah gulana saat buah hati yang dinanti-nanti tak kunjung datang. Sebelum stress sendiri, ada baiknya kalau kita melakukan introspeksi, apakah kira-kira kita sudah menyiapkan tubuh untuk hamil?
 
Hidup sehat
Terapkan pola hidup sehat agar metabolisme tubuh berjalan baik. Coba diingat-ingat lagi, sudahkah kita beristirahat dengan cukup setiap harinya? Sudahkah kita melaksanakan pola makan sehat dengan gizi seimbang? Sudahkah kita teratur berolahraga? Ada penelitian yang menyatakan bahwa perempuan yang rutin berolahraga ringan akan lebih mudah hamil. Selain itu, sebaiknya, konsumsilah secara rutin makanan yang dipercaya dapat meningkatkan kesuburan dan meningkatkan kualitas sperma. Misalnya saja asam folat, vitamin D, vitamin C, vitamin E yang banyak terdapat pada buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan serta ikan. Hindari juga terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak jenuh. Jauhkan kebiasaan buruk seperti merokok atau banyak junk food.

Jaga berat badan ideal.
Apa hubungannya ya program hamil dengan berat badan ideal? Sangat berhubungan. Ibu yang terlalu kurus atau terlalu gemuk menandakan kurang seimbangnya asupan nutrisi. Ibu yang terlalu kurus misalnya, dapat menurunkan fungsi reproduksinya. Demikian pula pada ibu yang terlampau gemuk. Hal yang sama berlaku pada calon ayah. Kekurangan asupan nutrisi berimbang menurunkan kualitas sperma.

Tahu kan cara mengukur berat badan ideal? Cara yang paling banyak dan umum digunakan adalah dengan mengukur BMI atau Body Mass Index.

BMI = (BB) / [(TB) * (TB)]

Body Mass Index= (Berat badan dalam kg)/ [(TB dalam cm) * (TB dalam cm)
Dengan interpretasi sebagai berikut:

BMI kurang dari 18.5 = berat badan kurang (underweight)
BMI 18.5 - 24 = normal
BMI 25 - 29 = kelebihan berat badan (overweight)
 

BMI lebih dari 30 = obesitas

Atasi stress.
Walaupun tampaknya tidak berhubungan, faktor psikologis justru berperan penting dalam siklus kesuburan seseorang lho! Proses ovulasi seorang wanita dapat terganggu karena kestabilan pengeluaran hormon yang dapat disebabkan stress. Makanya, kalau sedang ada masalah di keluarga, masalah di kantor, selesaikan dulu dengan baik. Jangan juga stress gegara bolak/balik ditanya “Kapan nih hamilnya?”. Cukup senyum dan jawab “Terserah Yang Di Atas”.;)

Lakukan check-up ke dokter.
Bila semua hal di atas sudah rutin dilakukan, ada baiknya segera periksa kesehatan ke dokter. Pastikan tidak ada masalah kesehatan pada kedua belah pihak baik calon ayah atau calon ibu.

Positive thinking.
Tetap jaga pikiran untuk selalu positive thinking. Jika sudah melakukan pemeriksaan ke dokter dan dinyatakan tidak ada kelainan, berdoa dan banyak beramal.

Good luck:)

Wednesday, September 24, 2014

1000 Hari Pertama

Entah sudah berapa ratus kali saya mendapat pertanyaan dari orangtua, "Dok, vitamin otak apa yang paling bagus buat anak? Mahal pun engga apa-apa, asal baik."

Siapalah orangtua yang tidak menghendaki punya anak pintar dan cerdas? Tapi apakah untuk pintar dan cerdas memang membutuhkan suplemen vitamin otak yang paling baik? Sebenarnya, bagaimanakah "membuat" anak yang pintar?

*
Perkembangan otak dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Gen orangtualah yang membentuk struktur sirkuit otak, tapi yang menentukan bagaimana sirkuit otak ini berhubungan satu sama lain adalah kombinasi nutrisi, lingkungan dan stimulasi. 

Developing the brain is all about wiring it in the most efficient way. Bagaimana cara yang paling efisien itu?

Pernah mendengar betapa pentingnya 1000 hari pertama dalam kehidupan seorang anak?
1000 hari pertama atau yang sering disebut the first thousand days adalah periode sensitif tumbuh kembang anak. Dimulai dari 9 bulan 10 hari di kandungan, sampai seorang anak berusia 2 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa ini terjadi dengan sangat cepat dan tidak ditemukan pada periode usia lain. Perkembangan sel otak anak pada masa ini juga sangat menentukan proses tumbuh kembang anak di masa depan.

Maka dari itu, sejak hamil, calon ibu harus memperhatikan benar nutrisi yang seimbang. Demikian pula setelahnya, karena di atas 2 tahun intervensi nutrisi dinilai tidak efektif karena periode emasnya telah terlewati. Bukan hanya nutrisi, stimulasi pun memegang peranan penting. Nutrisi baik bila tidak diikuti stimulasi yang baik tidak mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Demikian sebaliknya, stimulasi baik tidak bisa dilakukan jika nutrisi tidak baik.

25% sel otak anak mulai dibentuk sejak dalam kandungan,70% sampai anak berusia 6 tahun. Karena itulah pemberian nutrisi optimal serta stimulasi sangat penting pada masa ini.Saat 1000 hari pertama inilah terdapat windows of opportunities dimana otak anak sangat efisien menyerap satu kemampuan. Optimal window yang pertama terjadi saat sinaps otak saling berhubungan dengan kecepatan tinggi. Saat ini adalah saat paling tepat untuk menstimulasi anak.

-->
Fungsi Otak
Window of Opportunity
Penglihatan
Lahir – 6 bulan
Perkembangan motorik
Sebelum lahir – 6 tahun
Kendali emosional
Lahir – 3 tahun
Bahasa/ Bicara
Lahir – 3 tahun
Logika/Matematika
1-4 tahun


Sebagai contoh, fungsi penglihatan pada otak mempunyai window of opportunity sejak lahir sampai usia 6 bulan. 6 bulan pertama ini sangat menentukan untuk perkembangan penglihatan anak. Meletakkan bayi di kamar yang gelap misalnya, dapat menyebabkan penglihatan anak tidak berkembang secara normal. Dan setelah lewat dari window of opportunity ini, sulit bahkan tidak mungkin mengembalikan masa kritis penglihatan anak. Penglihatan akan berkembang dengan stimulasi. Saat menggendong anak berusia dibawah 6 bulan, tunjukkanlah mainan atau orang, gambar atau tempat untuk menstimulasi penglihatan anak.

Contoh lain, fungsi bicara anak mempunyai window of opportunity sejak lahir sampai usia 3 tahun. Untuk anak bisa berbicara, anak harus mendengar terlebih dahulu. Kata-kata yang didengar anak di 3 tahun pertama akan mempengaruhi kosakata saat dewasa. Pada usia sampai 3 tahun, anak mempunyai kapasitas yang luar biasa untuk berbahasa. Maka dari itu berikanlah stimulasi bahasa sejak lahir. Ajak anak berbicara dengan jelas (bukan baby talk), jelaskan apa yang sedang kita lakukan, bacakan cerita atau ajak anak bernyanyi.

Bagaimana menstimulasi emosi anak? Perkembangan emosi di sini mencakup mengenali emosi senang/sedih/marah, memanajemen emosi yang kuat sampai membangun rasa empati. Karena window of opportunity perkembangan emosi terletak sejak lahir sampai 3 tahun, pastikan menstimulasi anak di usia ini. Respon anak saat sedang menangis dengan bahasa yang halus, pelukan atau ciuman untuk menenangkan.

Untuk menstimulasi logika atau kemampuan berhitung bisa dengan mengenalkan anak pada kegiatan menyusun balok, mengenalkan angka, lebih besar. lebih kecil atau sama dengan sampai mensortir bentuk benda.

The quality, quantity and consistency of stimulation from a child’s early experiences contribute to the structure of his brain and its capacities.  The effect of these experiences lasts for the rest of his life. Its important to give good stimulation and good nutrition in the first 1000 days:)

Tuesday, September 23, 2014

Tantangan Orangtua Masa Kini

Postingan ini saya tulis untuk mengikuti #ceritabunda di web ayahbunda berikut:D

Menjadi orang tua akan selalu penuh tantangan sebagaimana anak-anak pun mempunyai tantangan tersendiri di setiap masa. Bagaimana tidak, tidak pernah ada sekolah khusus, kursus intensif atau textbook merawat dan membesarkan anak dengan baik. Sehingga selama ini yang dijadikan acuan selain insting adalah lungsuran pengalaman dari sesepuh yang entah benar atau tidak, entah aman atau justru berbahaya, entah fakta atau mitos.

Berpuluh-puluh tahun yang lalu, tantangan terbesar orangtua adalah bagaimana membesarkan anak dengan fasilitas yang serba terbatas, bagaimana mengeksplorasi bakat anak tanpa tersedianya tempat kursus ini-itu, bagaimana mengisi waktu luang efektif anak tanpa sarana hiburan. Mungkin. Bagai impian menjadi kenyataan, semua fasilitas yang diidamkan orangtua berpuluh tahun lalu tersedia di masa kini. Mencari informasi semudah satu sentuhan di layar gadget. Mengeksplorasi bakat atau minat anak tinggal memilih beragam tempat kursus ini-itu yang menjamur. Mencari hiburan pun bisa dari televisi, radio, gadget atau playground yang ada di mana-mana. Selesaikah tantangan orangtua?

Justru di era digital yang segala ada dan informasi mengalir dengan deras dari segala arah inilah, menurut saya tantangan menjadi orangtua semakin berat.

Bagai dua sisi mata pisau, segala fasilitas super lengkap masa kini bisa menjadi sangat merugikan dan menguntungkan bagi kita.

Sering kali kita lihat di media, berita mengenai pencabulan, pemerkosaan bahkan pembunuhan yang korban maupun pelakunya masih anak di bawah umur. Tak jarang juga kita lihat tayangan sinetron (yang saya yakin bebas dilihat siapapun termasuk anak balita) tidak mendidik, mempertunjukkan anak di bawah usia yang mabuk-mabukan, perilaku bully , merokok atau adegan lain yang tak pantas. Lain sinetron, lain pula tayangan komedi yang dibungkus sajian musik dan sedang marak. Candaan yang cenderung mengarah ke fisik, hinaan personal sampai guyonan tak etis merajai televisi di waktu banyak anak kecil menonton televisi. Belum lagi banyak lagu berhias desahan plus goyang syur dan bersyair konotasi negatif menggantikan lagu anak-anak yang penuh keceriaan.

Di era digital seperti sekarang, semua orang bisa mengakses berita apapun dengan mudah, termasuk anak di bawah umur. Jangan kaget jika gambar porno bisa terakses as easy as a click. Demikian pula dengan video porno, SARA dan kekerasan.

Belum lagi permasalahan gadget. Saya pernah mendapati beberapa anak balita yang begitu menempel pada gadgetnya sampai speech delay karena tak pernah terstimulasi bicara. Beberapa kali pula saya melihat anak yang tidak mau bergaul dengan siapa pun karena terlalu sibuk dengan gadgetnya.

Kurikulum pendidikan yang semakin berat pun merupakan tantangan tersendiri bagi orangtua. Saking beratnya, terkadang kita lupa bahwa ada yang jauh lebih penting daripada bisa membaca dan menulis sebelum masuk SD, ada yang jauh lebih mendasar daripada kemampuan berhitung yang luar biasa.

Karena takut anak tidak bisa mengikuti pelajaran berat di sekolah, kita sibuk mengajari berhitung, bahasa Inggris, bahasa Mandarin, dan lain sebagainya. Tapi bagaimana cara berbicara dengan orang yang lebih tua, bagaimana berdisiplin, bagaimana bertanggung jawab, bagaimana bersopan santun, bagaimana bertingkah laku penuh etika luput diajarkan.

Di kala kita yakin sudah menanamkan pendidikan karakter dan moral bagi anak, tetap saja ada kekhawatiran yang muncul sebagai orangtua. Iya, inshaAllah anak kita dapat berperilaku baik sehari-hari, namun adakah yang bisa menjamin kalau anak kita tidak akan menjadi korban perilaku orang lain yang tidak baik, misalnya pencabulan atau bully?

Kalau membicarakan kekhawatiran sebagai orangtua saya yakin tidak akan ada habisnya. Namanya saja orangtua, apalagi ibu. It’s a mom’s job to worry about her children:D

Tapi takutkah saya menjadi orangtua di masa kini? Tidak.
Saya yakin seberat apapun tantangannya, dengan kasih sayang, perhatian dan pondasi yang kuat, saya bisa menjadi orangtua yang dapat membesarkan anak dengan baik. InshaAllah. Pondasi yang saya maksudkan tentunya adalah agama, pendidikan moral dan karakter dari keluarga, sekolah pertama anak.

Menjadi orangtua membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik. Saya percaya, children see children do. Saya yang biasanya sembrono menjadi lebih rapi dan teliti karena ingin anak mencontoh saya. Saya yang menganggap sepele ucapan terimakasih, maaf atau tolong mulai membiasakan diri mengucapkan kata-kata ajaib ini agar bisa dicontoh anak.

Jadi menurut saya, tantangan orangtua masa kini bisa dijawab dengan pondasi yang kuat, contoh yang baik dan tentunya doa tak terputus.

Saya bangga menjadi orangtua masa kini:D

Monday, September 22, 2014

Pengukuhan Guru Besar

Sabtu kemarin, sepupu saya resmi dikukuhkan menjadi guru besar Universitas Airlangga. Hebatnya, sepupu saya ini mencatat rekor guru besar termuda. Keren yaaa.

Sejak dulu, saya menganggap sepupu saya ini jagoan. Selalu menjadi the best di studinya, dan selalu juga menjadi role model bagi saya. Engga heran makanya kalau bisa jadi profesor termuda. Gelarnya saja panjang macam kereta api:)))

Keluarga besar saya datang dari Jakarta dan Bandung, termasuk mama. Naya juga ikut mengenakan kebaya. Naya bilang "Mama, kakak juga mau jadi plopesor ya nanti."





Amiiiin kak, amiiiin!

Selamat untuk Prof. Thaha, dr. PhD, Sp.PD-KGH, FINASIM, FACP. Semoga ilmunya berkah dan bisa berguna bagi masyarakat luas:D

Im a super proud cousin!


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...