Wednesday, August 17, 2016

Singapore Trip Day-1

Setahun lalu, seorang senior saya mem-forward announcement satu acara pelatihan mengenai feeding disorder di Singapore. Ketika membacanya, saya tertarik sekali walaupun sebenarnya acara tersebut bukan diperuntukkan dokter.
Hello SG!

Banyak banget lho pasien anak yang datang untuk berkonsultasi karena masalah makan. Usia sudah 2 tahun, tapi masih sulit makan nasi atau makanan padat lainnya. Maunya hanya bubur atau puree saja. Ada juga yang kesulitan makan nasi sehingga selalu dilepeh. Pasien lain tidak bisa mengunyah daging jika belum dikunyah dulu oleh ibunya (yucks!).

Sayangnya, tidak semua orangtua mengerti benar bahwa ini adalah masalah. Kebanyakan selalu menganggap "Ah, nanti kan juga bisa-bisa sendiri." sampai anaknya baru dibawa setelah sekian tahun dengan gizi buruk.

Bukan hanya untuk anak normal, pelatihan ini juga dikhususkan untuk anak berkebutuhan khusus seperti Down syndrome, Cerebral Palsy, Angelman Syndrome dll. Anak-anak ini kesulitan makan atau bicara karena keterbatasan kemampuan oromotorik.



Pelatihan ini mengajarkan bagaimana yang seharusnya dilakukan untuk anak-anak dengan masalah makan dan bicara (karena berhubungan sekali lho ternyata!). Seru ya? Maka itu, segeralah saya mendaftarkan diri, sekaligus mencari airbnb dan tiket pesawat. Masih murah sih karena saya pesan jauh hari sebelumnya.

Saat saya ceritakan rencana saya pada mama, beliau nampak tertarik. Mama saya sudah bolak/i ke Singapore sebetulnya, tapi tetap senang sekali dengan Kota Denda alias Fine City tersebut. Saya ingin sekali menyenangkan beliau, sehingga saya ajaklah mama sekalian.

Hari pertama, saya berangkat diantar oleh Naya ke bandara. Penerbangan berlangsung sekitar 2 jam, dan saya tiba di Terminal 3 Changi jam 11 siang waktu Singapore. Mama sendiri baru tiba dari Bandung di Terminal 1 jam 11.10 siang. Karena saya berangkat hanya dengan ransel tanpa bagasi, saya menyusul mama ke Terminal 1.

Di perjalanan menuju Skytrain untuk ke terminal 1, saya sempatkan diri membeli SIM Card demi bisa berinternetan. Sebetulnya di Changi ada free Wi Fi sih, tapi daripada ribet setelah keluar Changi, sekalian saja beli di airport. Singapore mempunyai beberapa provider handphone yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Saya pribadi lebih memilih Starhub karena paket datanya yang lumayan murah. Belinya di money changer bank UOB, hanya SGD15 dapat deh paket free 100 GB dan pulsa senilai SGD18, murah kan ya? Apalagi untuk saya yang hanya akan tinggal 3 hari di Singapore.

Selesai membeli SIM Card, saya segera menaiki skytrain ke terminal 1. Sebetulnya berjalan kaki juga bisa sih tapi gempor banget! Jauh soalnya hehe. Skytrain ini gratis, dan cepat sekali. Kurang dari 2 menit, sampailah saya di terminal 1 dan bertemu dengan mama.

Sebetulnya sih saya ingin sekali naik MRT, tapi melihat mama dan bawaannya yang super banyak, akhirnya kami memilih taksi untuk sampai ke airbnb. Jarak antara airbnb dan airport cukup jauh, tapi jalanan sangat sepi. Saya sampai terheran-heran dan bertanya ke supir, ada apa nih kok sepi begini? Lalu supirnya yang kebingungan, "What do you mean? Its just as usual" Wow. Mungkin karena public transportationnya jalan banget ya, nyaman pula dan jauh lebih murah, orang lebih memilih menggunakan bus atau MRT.

Sampai di airbnb, kami menaruh barang dan langsung berjalan-jalan. Tujuan kami adalah Orchard Road. Mama saya sudah ngidam sejak lama ingin es krim potong di sana LOL. Kami naik UberPOOL dari airbnb ke Orchard, lumayan karena share dengan orang lain, biayanya cukup murah.

Di Orchard, kami menuju Lucky Plaza dulu karena mama ingin makan siang ala Indonesia. Tapi ternyata di sana minta ampun penuhnya sehingga rencana dibatalkan dan kami hanya makan es krim lalu pulang dengan MRT ke airbnb. Airbnb kami dekat sekali dengan beberapa mall. Karena itu, kami makan siang di Jcube, mall terdekat dengan airbnb. Lalu karena sudah lelah, kami pulang dan istirahat lebih cepat.

Tunggu cerita berikutnya ya!:)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...