Bohong banget kalau saya bilang engga kerasa. Sejujurnya, perjuangan mencapai titik ini benar-benar penuh tetesan darah, keringat serta air mata:)) 5 tahun -termasuk setahun penuh cuti saat hamil dan melahiran Naya- terakhir dalam hidup saya terasa bagaikan 5 abad haha.
Entah sudah berapa kali acara keluarga yang terlewati, berapa pernikahan kerabat yang berlalu begitu saja, berapa berita duka dari keluarga atau kerabat yang tak sempat dikunjungi. Entah berapa kali pula saya harus meninggalkan suami atau Naya yang sedang sakit demi melaksanakan tugas. Entah berapa banyak waktu saya bersama Naya dan suami yang harus saya "pinjam". Semoga bisa saya kembalikan setelah ini:)
Kemarin, saya dan seorang teman berkesempatan mengikuti ujian kompetensi di Yogyakarta. Kami naik kereta api karena saya sedikit parno dengan pesawat terbang pasca insiden #QZ8501. Hampir sebulan sebelumnya, saya sudah tak bisa makan dan tidur enak. Rasanya menelan saja susah. Buku-buku dan kertas bertebaran di mana-mana, termasuk tempat tidur. Segala catatan pun berserakan hampir di tiap ruangan dalam rumah. Alhamdulillah ya, ada hikmahnya. Saya jadi melangsing beberapa kilogram:))))
Syukurlah, suami sangat mendukung. Setiap hari, suami siap sedia mengajak Naya bermain karena tahu benar saya sedang dalam kondisi senggol bacok. Jadilah setiap weekend, suami dan Naya berjalan-jalan keliling taman sampai ke Kenjeran sementara saya di rumah membaca segala bahan ujian.
Di Yogyakarta, kami tinggal di Wisma MM UGM. Saya yang memilih wisma tersebut karena letaknya yang berdekatan dengan lokasi ujian. Namanya memang wisma, tapi menurut saya fasilitasnya tak kalah dengan hotel bintang 3. I highly recommend this hotel. Free wi-fi, ruangan kamar cukup luas, ada tv cable, hot water sampai kulkas. Katanya sih, wisma ini dekat dengan Malioboro. Tapi namanya juga mau ujian, boro-boro jalan-jalan ke Malioboro. Bisa menelan makanan saja sudah Alhamdulillah:))))
Hari pertama kami di Yogyakarta, kami tidak pergi ke mana pun. Karena sampai di sana sudah cukup siang, begitu tiba di hotel kami beristirahat lalu meneruskan kembali berkutat dengan textbook.
Keesokan harinya, setelah sarapan, kami menyempatkan diri berkunjung ke lokasi ujian untuk mengetahui kira-kira seperti apa situasi dan kondisinya. Karena sedang long weekend, Yogyakarta ramai sekali dan kami kesulitan mencari taksi. Akhirnya, saya dan teman naik bentor alias becak bermotor ke lokasi ujian. Enak lho! Angin sepoi-sepoi ditambah sensasi naik kendaraan "tradisional" seperti ini cukup menyenangkan.
Di lokasi ujian, saya dan teman malah berfoto-foto:)) Yah, maklum namanya juga banci foto. Jangan tertipu dengan tampang kami yang terlihat sumringah ya. Aslinya kami sedang stress luar biasa.
Hello UGM! |
Hari selanjutnya adalah hari pertama ujian OSCE. Suasananya mengerikan sekali buat saya. Saya diare, mulai gatal-gatal dan bersin terus menerus, petanda sedang stress berat. Syukurlah sudah terlalui. Saya tak bisa membayangkan kalau harus mengulang itu semua lagi. Hihhhh.
Hari kedua ujian adalah hari dimana kami diuji secara wawancara. Bahannya seluas Indonesia Raya. Mulai dari imunisasi sampai segala macam penyakit. Sama mengerikannya. Setelah itu, kami menunggu sidang yudisium penentu kelulusan.
Atas: sebelum yudisium, Tegaaaaaang! Bawah: sesudah yudisium. Legaaaaa! |
Saya, mbak Sherly dan rekan-rekan dari USU |
Syukur Alhamdulillah atas segala nikmat yang diberikan. Terimakasih ya Allah. Semoga "gelar" baru ini dapat bermanfaat untuk banyak orang, amin.
Though no amount of "thank yous" will suffice, i wanted to thank my mom for the endless support, love and encouragement. I would not be the person i am today without you. Thank you for always believing me when no one does, thank you for teaching me to never give up and follow my dreams. Being a pediatrician is one of those. Thank you for being my super mom, my super hero, my best friend, my everything. Thank you for being you!
To my Dad who's the reason why i wanted to be a pediatrician. Because i wanted to be a great one, just like him. I know he's watching me from heaven, proudly smiling ear to ear to know his little girl is now a pediatrician.
To my Mom-in law, and Dad-in law, thank you for the support and prayers. It really meant so much for me.
To my beloved husband for the unconditional love and devotion, the continous support and understanding. Words or actions can not ever begin to express how much i thankful to have you beside me. Thank you love:*
And of course to my babygirl, apple to my eye, beat to my heart, music to my ear, the one who is always supporting me. I kept remember how she prayed everyday. "Ya Allah, berikanlah mama Aya kelulusan supaya mama dan kakak bisa selalu bermain bersama untuk selamanya" :))))
Yes, we will kakak!
I love you all, thank God for giving me such a perfect family:)
YES, i made it!
6 comments:
Alhamdulillah, selamat dr.meta...finally you're now a pediatrician, so glad to hear that, I really wanna be the pediatrician too, tp jalannya masih teramat panjang haha, semoga saja bisa tercapai.
Dulu kak meta juga pake PTT kah sebelum ambil spesialis?
merinding bacanya,, terus mbrebes mili met, congrats meta! semoga ilmunya barokah :)
Ngikutin blog ini dri awal, dan lg menempuh pendidikan jga, I know how u feel, merinding.. semua perjuangan terbayar, smoga sya bisa survive sperti mba met
Selama ini jadi silent reader.. kali ini ingin mengucapkan selamat :D semoga berkah ya
semoga kami2 ini juga bisa sukses lulus seperti dr meta
*sesama mama sekolah
Alhamdulillah, terima kasih yaa.. Engga, saya engga PTT:D
Terimakasih semuanyaaa:*
selamat ya dr.Meta,SpA. Semoga ilmunya menjadi berkah bagi banyak orang.....amin
Post a Comment