The mother's heart is the child's schoolroom.
Meta percaya banget, kunci pendidikan yang paling utama untuk seorang anak terletak pada ibu. Makanya,menurut Meta, istilah perempuan sebagai pilar bangsa engga berlebihan sama sekali.
Layaknya kaum emak yang lain, Meta pun punya cita-cita setinggi-tingginya untuk Naya. Apapun yang terbaik buat Naya deh. Dan itu dimulai dari sejak sedini mungkin.
Karena Meta tau bahwa anak akan mencontoh orangtuanya, sekarang Meta jauuuh lebih berhati-hati dalam bersikap. Kalo dulu srudak-sruduk, sekarang jauh lebih terkendali deh:p
Meta ngusahain untuk selalu jujur ke Naya. Misalnya kalau mau pergi, Meta bakal pamitan dengan cara yang baik dan benar dan dadah-dadah di depan Naya. Bukan sembunyi-sembunyi melipir terus kabur. Awalnya emang susah. Apalagi kalo ngeliat Naya nangis teriak-teriak sambil meronta-ronta*halah bahasanya* pengen ikut. Tapi ya itu tadi, udah diniatin untuk jujur, dengan harapan Naya percaya sama orangtuanya, dan juga bisa jujur ke oranglain.
Alhamdulillah, sekarang tiap pergi, Naya bisa dadah-dadah sambil kissbye ke emaknya:D
Meta juga berusaha nepatin janji. Apapun yang pernah Meta janjiin ke Naya. Misalnya 'Naya sore ini engga mandi sama mama ya, karena mama jaga, pulangnya baru besok. Tapi, besok sore setelah mama pulang, Naya mandi sama mama'.
Dan sehectic apapun sore itu, Meta akan berusaha pulang cepet atau at least pulang dulu buat mandiin Naya,baru balik lagi ke rumah sakit. Yang penting nepatin janji, dengan harapan, Naya percaya sama orangtuanya dan juga kelak engga sembarangan bilang janji.
Engga cuma janji, biarpun Naya belum ngerti waktu, Meta juga selalu berusaha tepat waktu. Naya punya jadwal tiap harinya yang selalu Meta usahain ditepati. Misalnya jam tidur malamnya adalah jam 7 malam. engga peduli Naya masih mau main, jam 7 teng kamarnya udah Meta gelapin. Lampu kamar dimatikan, lampu tidur dinyalakan. Waktu mandi pagi, mandi sore, waktu jjs, waktu makan pun semuanya teratur dan sebisa mungkin ditepati.
Meta juga engga kepengen kelak Naya punya kebiasaan menyalahkan oranglain atau keadaan. Dari sekarang, thx to gerak toddler yang banyak, setiap Naya jatuh atau tersenggol atau terantuk, Meta selalu bilang ' Engga apa-apa ya, Naya kan kuat!' Dan bukannya bilang 'Iya nih kursinya nakal ya' atau 'Yang salah mejanya ini ya'. Engga tau ya, maybe its just my imagination, tapi IMHO, mungkin banget lhoo anak yang dididik dengan menyalahkan kursi, meja, tangga, dll dll jadi terbiasa juga menyalahkan orang lain atau keadaan disaat justru malah mungkin dia sendiri yang salah. Just my two cents:D
Hal-hal simple ya sebenernya? Tapi susah lho pas awal-awal mau nerapin. Suka engga tega:p tapi, insyaAllah bisa bermanfaat buat Naya kelak. Amiiin.
Cuma gitu doang Met? Masih banyak sebenernya, tapi nanti lagi aja ya ceritanya hehe. Yang jelas, emang ada banyak cara untuk mendidik anak. Buat Meta sih engga ada cara mendidik yang lebih bener atau paling bener dari yang lain. Setiap orang pasti punya pemikiran berbeda dalam mendidik anak masing-masing.
Satu yang pasti, semua orangtua pasti menginginkan yang terbaik buat anaknya:)
Sent from my PurpleBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
No comments:
Post a Comment