Saturday, April 28, 2012

Rumah Cokelat

Sebagai seorang pembaca setia Sitta Karina, wajib bagi saya membeli buku terbarunya Rumah Cokelat ini, bahkan sebelum saya membaca sinopsisnya.

Tapi sorry to say, saya cukup kecewa karena buku ini tidak sesuai dengan ekspektasi saya. Semua buku Sitta mempunyai benang merah didalamnya, dan diceritakan dengan sangat detail hingga kita terhanyut di dalamnya. Saya adalah fans terbesar dari keluarga Hanafiah. Saya mengikuti semua ceritanya dan bahkan ikut berimajinasi bagaimana kalau saya ada di dalamnya:p
Wajar kalau saya kecewa, karena semua gaya khas Sitta tidak saya temukan dalam Rumah Cokelat.

Buku ini menceritakan kehidupan Hannah, seorang ibu pekerja yang mempunyai seorang anak bernama Razsya. Sama seperti ibu pekerja lainnya di dunia, Hannah pun mengalami dilema antara menjadi working mom dan stay at home mom. Selain itu juga masalah-masalah yang banyak dialami ibu lain seperti keterlibatan orangtua dalam mengasuh anak, 'kalah' oleh babysitter, RUM, hubungan dengan suami yang diuji, dan lainnya.
Membaca novel ini, saya yakin banyak ibu akan berpikir 'eh ini gue banget!'.

Bahasa yang digunakan simple, mengalir dan mudah dimengerti. Setahu saya, ini merupakan novel genre momlit pertama dari Sitta Karina. Kalau membutuhkan bacaan yang bisa dibaca saat santai, buku ini layak jadi pilihan.

Meta's score: 7 out of 10


Sent from my PurpleBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...