Wednesday, April 4, 2018

Giethoorn, Rotterdam dan Zaanse Schans

Sejak awal minggu, saya (dan semua kolega saya di rumah sakit) sudah sangat excited menyambut liburan paskah. Libur kali ini cukup panjang di Belanda, mulai dari hari Jumat hingga Senin, dan baru masuk kembali Selasa. Rupanya bukan hanya tenaga medis saja yang tak sabar menanti weekend, demikian pula halnya dengan pasien yang semua memilih datang sebelum libur. Asli, overload pekerjaan! Hahahaha.
Giethoorn

Di Belanda, mayoritas penduduknya tidak beragama. Hanya sekitar 30% saja yang beragama, 17% diantaranya kristiani, dan 14% diantaranya muslim. Kebanyakan kolega saya pun tidak beragama sehingga seringkali mereka terkaget-kaget melihat saya ijin sholat.

X: "Meta, kok kamu sering banget sih berdoanya? Emang berapa kali sehari?'
M: "Yang wajib 5x, tapi sunnah bisa juga banyak."
X: "Whaaat? Wow, i cant imagine that!"

Suatu saat, saya datang ke rumah sakit untuk sarapan di sana, tidak di apartemen seperti biasanya.

Y: "Met, kok tumben kamu sarapan di sini?"
M: "Iya, saya tadi telat bangun. Jam 6 pagi baru bangun. Semalam baru tidur jam 10 lebih karena menunggu waktu Isya. (FYI, saat ini waktu sholat shubuh di Belanda sekitar 5 lebih 15 pagi, dhuhur sekitar jam 13.45, ashar 17.20, maghrib 20.20 dan Isha sekitar 22.15. Dan ini akan mundur terus lho! Nanti di akhir April, waktu Ishanya adalah jaaaam 11 malam alias 23.00 saudara-saudara!).
Y: "Wah, jadi kamu harus nunggu sampai jam 22.15 baru bisa tidur? Wow, i cant imagine!"


Demikian pula saat saya ceritakan ibadah puasa Ramadhan yang akan datang, mereka terkaget-kaget:D

Anyway, back to the weekend. Menurut kolega saya yang orang Belanda asli, paskah adalah hari terbesar kedua untuk orang Belanda setelah natal. Tidak berhubungan dengan agama, tapi lebih ke kebudayaan. Waktu bertemu dengan keluarga, mencari telur, menghias telur, membuat kelinci paskah dll. Jadi, semua orang, tak peduli apapun agamanya, pasti ikut bersuka cita saat paskah.

Saya dan suami menghabiskan long weekend kami dengan sangat menyenangkan -at least menurut saya:p-.

Hari libur paskah pertama, kami berangkat ke Giethoorn, sebuah kota kecil dengan populasi hanya sekitar 2000-an orang di daerah Overijssel. Kota ini terkenal dengan pemandangannya, dan juga kanal-kanalnya yang menyerupai kota Venesia, Italia. Kota ini disebut juga dengan Venezia of the Netherlands.

Kami berangkat jam 10 pagi menuju Giethoorn. Perjalanan dengan metro dan bis dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam. Sepanjang perjalanan, saya terkejut saat menyadari kalau banyak sekali orang Asia yang menuju Giethoorn juga. Spesifiknya, orang dari China. Serius lho! Lebih terkejut lagi, saat saya ditowel beberapa kali kemudian diajak bicara dalam bahasa China. Eaaaaaaa.

Rupanya Giethoorn ini sangat terkenal bagi wisatawan China. Promosinya gila-gilaan di sana. No wonder, saat tiba di Giethoorn, kiri kanan depan belakang, semuanyaaaa wajah orang Asia:))
Naik kapal mengelilingi Giethoorn.

Saya senang sekali karena minggu lalu setiap hari hujan. Namun hari Jumat, matahari bersinar sangat cerah. Tak terbayangkan deh kalau harus hujan-hujanan di Giethoorn. Kotanya kecil, dan tidak ada jalan yang dapat dilalui mobil. Hanya untuk pejalan kaki, dan pesepeda. Transpor dari satu rumah ke rumah lain dilakukan dengan sampan atau perahu. Lucu yaaa. (Kalau buat berkunjung sebentar sih lucu, kalau harus tinggal di situ selamanya deuh, ribet gilaaa!).

Bagus banget ya pemandangannya? Kami cukup beruntung karena tidak banyak wisatawan yang hadir di sana, kata guidenya sih kalau sedang musim libur, biasanya sampai tidak bisa lewat kapal karena macet di kanalnya.

Lelah berjalan seharian, kami pulang kembali ke Amsterdam dan masak untuk makan malam. Percaya tidak, seharian ini kami sudah berjalan sebanyak 17.000 langkah!Pantas saja kalau kaki gempor rasanya haha.

Hari kedua, saya dan suami memutuskan untuk pergi ke Rotterdam, untuk bereuni dengan sahabat sekelas SMA saya. Sampai di stasiun pusat Rotterdam, kami janjian bertemu dengan Iie, teman saya yang berdomisili di Leuven, Belgia untuk bersama-sama pergi ke rumah Raya, teman yang memang berdomisili di Rotterdam.

Tiba di apartemen Raya, sudah ada Dilly, teman yang berdomisili di Oslo, Norwegia dan Robby, yang berdomisili di Vienna, Austria bersama istrinya, Waaah, ramai sekaliii! Kalau dengan Raya saya masih beberapa kali bertemu setelah lulus SMA. Tapi dengan Dilly, Iie, dan Robby, ini adalah kali pertama kali kami berjumpa setelah lulus SMA eeeeerrr...17 tahun yang lalu! Sudah terbayang belum ramainya?
Squad IPA 1 SMA 3 Bandung cabang Eropa:p

Lalu kami bersama-sama berjalan-jalan memutari kota Rotterdam dengan Raya sebagai guide. Sepanjang perjalanan, kami tertawa tak henti-henti mengingat segala memori masa SMA yang memang tak akan terlupakan. Selain mengunjungi Erasmus Bridge, Maarkthall, kami juga menaiki Spido boat, kapal besar yang membawa kami berkeliling Rotterdam. Seruuu! Perjalanan hari ini diakhiri dengan makan malam bersama di rumah makan Indonesia. Duh, menu rendang, tahu, tempe, sayuran serta kerupuk kami tandaskaaaan! Puas banget:D
DI Spido boat

Credit to Dilly sang fotografer dan pengarah gaya yang galak minta ampun:p    
Sore hari, kami kembali ke Amsterdam dan beristirahat karena sudah menyusun rencana untuk kembali berjumpa dan berjalan-jalan dengan sahabat saya keesokan harinya.

Hari Minggu, giliran sahabat-sahabat saya yang mengunjungi Amsterdam. Meeting point kami adalah di Primark, sebuah department store yang terkenal dengan harga sangat terjangkaunya. Tidak ada yang kami beli sih, tapi karena lokasinya yang strategis, saya suka sekali menjadikan Primark sebagai meeting point:D

Dari Primark, kami bersama-sama menuju ke Zaanse Schans, sebuah area yang sangat terkenal tipikal Dutch. Bangunannya, kincir anginnya, pembuatan kejunya dll. Mirip Volendam sih:D
Di sana, kami menghabiskan waktu tak terlalu lama, karena hujan seharian. Selain itu, anginnya masyaAllaaaaah, asli deh saya menggigil. Tak betaaah!



Putar baliklah kami ke Amsterdam. Perjalanan dari Amsterdam ke Zaanse Schans di kota Zandaam membutuhkan waktu hanya sekitar 15 menit dengan kereta. Cepat kan? Sampai di Amsterdam lagi, kami berputar-putar mencari makanan dan pilihan jatuh ke Tasty Burger. Enak lho!

Karena super exhausted dari Jumat hingga Minggu. libur di hari Senin akhirnya hanya saya habiskan di apartemen, menonton NCIS sambil bersantai-santai. Pas banget, karena dari pagi hingga malam, Amsterdam diguyur hujan tak henti-henti.

Senang sekali karena di weekend kali ini saya berkesempatan mengeksplor Belanda lebih jauh lagi, dapat bonus pula: berhaha hihi dengan sahabat-sahabat tercinta. Superluuuuuv!


No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...