Wednesday, May 15, 2013

Vegetarian

Beberapa teman kuliah saya yang baru-baru ini bertemu kembali sempat terkaget-kaget melihat saya yang sedang asyik melahap semangkuk bakso.
"Lho, sejak kapan kamu makan daging Met?"

Jadi, saya memang (pernah menjadi) vegetarian selama kurang lebih 10 tahun, tepatnya sejak saya lulus SMA. Saya benar-benar konsisten lho engga memakan apapun yang berbau daging-dagingan dan turunannya. Saya engga makan daging ayam, ikan, sapi, kambing, kelinci, susu, telur, semua deh. Yang saya makan setiap hari cuma sayur mayur dan kacang-kacangan saja.


Kesambet apaan, Met?:p
Semua diawali saat papa saya meninggal dunia karena kanker. Bukan beliau saja sebenarnya, karena beberapa saudara juga terkena kanker. Sementara itu dari keluarga besar mama, hampir semuanya bermasalah dengan jantung. Ada yang sudah di-bypass, ada juga yang sudah dipasang ring.


Saya sadar, mempunyai turunan gen yang kuat dan faktor resiko lebih besar untuk terkena kanker ataupun sakit jantung. Lalu apa yang bisa saya lakukan? I mean, umur kan memang rahasia Allah ya, sudah diatur bahkan sejak sebelum kita lahir. Tapi saya ingin sekali kualitas hidup yang baik. Saya ingin mencegah sebisanya supaya tidak terkena kanker atau penyakit jantung.


Setelah membaca sini-sana, saya ngeh kalau selain olahraga -yang dulu rutin saya kerjakan. Sekarang? Errrr gimana ya:p-, pola makan juga sangat berpengaruh. Mulailah saya membiasakan diri mengatur pola makan dan menjadi vegetarian.


Mungkin karena dulu kurang terinformasi dengan benar, saya sempat mengalami kurang nutrisi. Padahal waktu itu masih masa pertumbuhan ya:p Rambut gampang rontok, kuku saya geripisan, rasanya lemaaas sekali, dan siklus menstruasi berantakan.
Akhirnya, saya konsultasi dengan ahli nutrisi untuk tetap menjadi vegetarian, namun dengan cara yang benar.


Hasilnya, entah hanya perasaan saya atau engga ya, saya merasa jauh lebih sehat lho! Selama 10 tahun menjadi vegetarian, saya jarang sakit, rasanya lebih fresh, gampang berkonsentrasi dan engga mudah capek. Selain itu saya merasa jauuuuh lebih sabar. Beneran lho! Saya engga pernah emosian, dan cenderung mengalah. Saya juga merasa lebih nrimo, dan lebih bahagia. Untuk tubuh, banyak teman yang bilang kulit saya jadi lebih bersinar, bersih dan mulus. #uhuk



Walaupun kesulitan setengah mati mencari penjual makanan vegetarian di Surabaya (kalaupun ada harganya mahal cyiiin), saya tetap bersikukuh menjadi vegetarian karena merasakan banyaknya manfaat. Kalau di awal-awal, saya merasa sering tergoda karena melihat spanduk atau iklan makanan siap saji seperti KFC atau McD, setelah beberapa lama, saya malah eneg lho setiap melihatnya. Sedikit pun keinginan untuk mencicipi makanan seperti itu engga ada.


Sampai...pada saat saya hamil, dan mengalami hiperemesis gravidarum. Kadar protein (albumin) saya waktu itu rendah sekali dan saya 'terpaksa' menghentikan vegetarian ini demi kesehatan dan kecukupan nutrisi bayi yang saya kandung. Saat menyusui pun saya masih tetap belum menjadi vegetarian kembali. Waktu itu saya berniat untuk menjadi vegetarian lagi setelah menyapih Naya.


Terasa banget lho bedanya! Selama 3 tahun saya berhenti menjadi vegetarian ini, saya merasa cepat lelah, emosian dan bawaannya pengen makan orang mulu marah-marah, engga sabaran, dan kulit kering sekali. I miss the old me:(


Sekarang saya sudah menyapih Naya. Sedang berencana mengatur waktu untuk menjadi vegetarian kembali, Semoga kebiasaan olahraganya juga kembali lancar:p Amin!
Ada yang tertarik ikutan?::)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...