Sunday, October 30, 2011

Tiga Generasi

Beberapa waktu yang lalu, mama dateng ke Surabaya. Buat nengokin cucunya berjudul Naya, tentu saja. Karena emaknya banci foto kelas dunia internasional, terbersitlah ide untuk foto bertiga. Naya, utie, dan Meta:D

Foto ini tanpa persiapan sama sekali. Karena mama pengen foto pake baju putih, lemari pun jadi korban Meta buat diubek-ubek. Hasilnya:nihil:p Untung mama bawa baju putih lain, jadi bisa dipinjem Meta deh hehehe.
Naya? Oh tentu saja bayi ini punya banyak baju putih.

Engga terlalu lama waktu buat pemotretannya. Entah karena Naya dan emaknya sama-sama banci foto, entah emang kebetulan aja. Yang agak susah ni utie nii, suka engga mau liat kamera:p

Anyway, inilah jadinya: Tiga generasi:D

MPASI 7 Bulan

Ada yang notice engga, kenapa Meta engga ngupload jadwal MPASI buat Naya di umur 7 bulan ini?

Well, jawabannya simple, karena sejak MPASI 6 bulan, jadwalnya udah engga karuan:p
Meta tetep pake aturan tanpa gula, garam. Aturan coba 3-4harian pun tetep. Tapiii, masalah frekuensi yang bikin acak-acakan.

Masih inget dong kalo Meta ngatur jadwal makan Naya awalnya cuma sehari sekali terus pelan-pelan naek jadi dua kali dan finally di minggu terakhir bulan ke-6 jadi tiga kali? Semuanya tidak ada yang tercapai sodara-sodara!

Kenapa? Jadi ceritanya bocah berjudul Naya ini keliatannya sangat suka makan. Jadwal yang harusnya makan sehari sekali jadi sehari tiga kali, dan yang tadinya sehari tiga kali jadi sehari enam eh malah delapan kali. Yes, engga salah baca kok, DELAPAN kali.

FYI, porsinya pun engga sedikit lho, buanyak, satu mangkok penuh. Awalnya Meta sempet khawatir, takut lambungnya kenapa-kenapa. Tapi karena berat Naya baeknya bagus, anaknya aktif dan engga rewel, tanpa keluhan apa-apa, yasudahlah diikuti saja maunya. Ini yang bikin Meta jadi engga bisa ngatur jadwal.

Secara gasir besar ini jadwal makannya Naya (sejak umur 6 bulan kemaren):
05.00 Sarapan berupa 3 keping biskuit+asip
07.30 Bubur tepung gasol+ASIP
09.00 Puree buah
11.00 Bubur saring : kentang, wortel, brokoli, bayam, ati, ceker, daging cincang,
buncis, ubi, jagung manis apapun yang ada dan bisa dipake deh.
13.00 Puree buah
15.30 Bubur tepung gasol+ASIP
17.00 Bubur saring
18.30 Biskuit+ASIP

*yang 18.30 tentatif. Kadang-kadang kalo udah enak tidur engga makan malem lagi.

So far, buah yang udah pernah Naya makan: apel, jeruk, pepaya, semangka, melon, pisang, pear, alpuket.
ALhamdulillah semuanya doyan, malah marah kalo udah abis, minta nambah lagi. (ckckck ini nurun siapa yaaa).

Banyak orang bilang, kalo udah makan, kebutuhan ASI berkurang. Ah initidak berlaku buat Naya, sama aja karena abis makan sekenyang apapun, Naya tetep minta mimik ASI. ZZzzZzzz. Jadilah emaknya ini masih harus tetap bersahabat erat dengan breastpump, cooler bag, icegel dan teman-temannya.

Engga apa-apa nak, yang penting Naya sehat terus yaaa:*

Oh ya, biskuit apa yang dimakan? Bikin sendiri -baca:papanya yang bikin:p- pake tepung maizena, oatmeal dan unsalted butter. Gasol beli jadi, bubur saring juga bikin sendiri. -baca:papanya yang bikin kaldu, babysitter yang masak, emaknya tinggal nunjuk sambil kipas-kipas:p-

Milksaver : Milkies


Sebenernya Meta udah punya benda yang satu ini sejak dari dulu kala. Tapi baru berkesempatan buat nge-review sekarang nih hehehe.

Pertamanya Meta sama sekali engga niat beli lho. Belum kepikiran buat beli karena engga ngeh juga apa pentingnya. Selain itu harganya cukup mahal, 330 ribu, bisa dipake beli breastpump manual tuh.

Cuma karena Naya lahir prematur, maju jauh dari due date dan kami belum nyiapin apa-apa, sang suami panik dan bingung harus membekali istrinya ini alat apa aja buat breastfeeding, jadilah dia masuk ke website online shop penjual breastfeeding utilities dan membeli hampir semua yang ada disitu. Beneran lho ini, mulai plastik penyimpan asi, cooler bag, ice gel, botol kaca, breastpad, cup feeder, advance softcup, tutup ulir botol, sampe milksaver ini. Ah, have i told you how lucky i am to have such a supportive husband like him?:D

Kembali ke milksaver. Waktu barang ini datang, Meta yang terbengong-bengong ngeliatnya. Eh buset, gede amat yak ni , masa mau dipake kemana-mana? Packagingnya sangat bagus, keliatan barang mahalnya deh. Meta juga bingung karena kok cuma ada satu ya? Masa mau dipake satu doang, kan nanti aneh keliatannya. Eh, sang suami langsung dengan sigap menawarkan buat ngebeli satu lagi, padahal harganya engga murah. Tentu saja Meta tolak mentah-mentah:p

Untung belum dibeliin satu lagi. Setelah browsing-browsing, dan bahkan liat youtube dari how to use this milksaver, mulailah Meta make perdana dan ngeh tentang milksaver ini. Jadi, milksaver ini BUKAN buat dipake kaya breastpad biasa yang bisa seharian dipake. Engga harus punya 2 buat make, satu aja cukup. Emang, tujuan utamanya adalah menampung ASI yang suka netes biar engga kebuang percuma, tapi milksaver ini cuma boleh dipake maksimal 40 menit dalam sekali pemakaian. Bisa dipake waktu nyusuin ataupun pas lagi mompa.

Tau dong, waktu kita nyusuin atau mompa, kadang PD sebelah ikut-ikutan ngeluarin ASI yang engga sedikit. Nah disinilah fungsi dari milksaver.

Rasanya gimana Met? Awalnya emang kerasa bulky sih, tapi lama-lama kebiasa kok. Hasilnya? Ah sangat sangat sangat puas! Buat Meta yang produksi ASInya segitu-segitu aja, bantuan dari milksaver ini penting banget. Sewaktu kita nyusuin, ada let down reflex alias LDR dari PD sebelah yang bisa ditampung pake milksaver ini. Lumayan lho, kalo sekali nyusuin aja, Meta bisa dapet 20 cc, kebayang kan bisa dapet berapa dalam sehari?

Selain merk milkies yang Meta punya, ada beberapa barang serupa dengan merk berbeda. Medela, Avent adalah salah dua diantaranya. Meta juga punya Avent. Harganya jauh lebih murah. Sekitar 140 ribu, dapet 4. Tapi, kalo dibanding sama milkies tercinta, huah jauuuuh. Ada harga ada rupalah ya.

Sekarang udah 7 bulan lebih Meta masih setia make Milkies setiap harinya. Disteril setiap hari, dibawa kemana-mana dan bentuknya masih sama kaya waktu Meta beli. Engga berlebihan kalo Meta bilang, Milkies ini adalah salah satu pendukung kesuksesan ASI eksklusif buat Naya:D
Kalo ada yang nanya ke Meta, worth buying-kah si Milkies ini dengan harga segitu? Yes it is!

Wednesday, October 26, 2011

NayaMorphosis-6months



Selamat 7 bulan sayang:*

Udah bisa duduk sendiri, sukanya loncat2, maem shari sampe 8 kali (dan mimik tidak berkurang jumlahnya zzZZzzZZZ), ngoceh ga brenti2, bisa merangkak ke depan sedikit2 (seringan ke belakang:p), tiap dipanggil Naya langsung nyaut'heeeeuhhh', pinter:*

Monday, October 24, 2011

BERA on TUM:D



Meta pernah nulis soal BERA di blog ini. Nah, kebetulan dimuat pula sama TM. Bisa dicek disini yaaaa..

BERA Test

24 OCT 2011 0:01:37
by METAMETA in OUR STORIES
for 4-6 MONTHS
Beberapa saat yang lalu, saya mengantarkan Nayara(5mo) menjalani pemeriksaan BERA. Brainstem Evoked Response Audiometry ini adalah pemeriksaan untuk melihat ambang dengar pada telinga anak. Pemeriksaan ini sangat dianjurkan pada anak dengan keterlambatan bicara atau speech delay, riwayat infeksi TORCH pada kehamilan, bayi yang lahir prematur, bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram, riwayat jaundice atau hiperbilirubinemia, riwayat tidak langsung menangis saat lahir, riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran, atau bayi dengan sindroma tertentu, misalnya Down Syndrome.

Sebenarnya saya yakin pendengaran Nayara tidak apa-apa karena dia sering kaget setiap mendengar suara yang keras. Selain itu Nayara juga merespon terhadap suara-suara di lingkungan sekitarnya. Walaupun terkadang juga cuek, lebih asyik main sendiri dengan kaki tangannya. Tapi, karena Nayara prematur, lahir dengan berat 2500 gram, tidak langsung menangis saat lahir, pernah hiperbilirubinemia berulang dengan kadar bilirubin total paling tinggi mencapai 27mg/dl, I don’t want to take any risk, toh todak ada salahnya diperiksa. Pemeriksaan BERA ini uninvasive, jadi tidak menyakitkan.

Pada waktu mendaftar, saya diberikan list hal yang harus dilakukan di rumah sehari sebelum dilakukan pemeriksaan BERA ini. Membersihkan dahi, belakang telinga, memastikan bayi tidur cukup serta membawa susu dalam botol adalah beberapa di antaranya.

Di hari pemeriksaan, Nayara dites respon pendengarannya dulu. Kami dibawa ke ruang kedap suara, kemudian Nayara dihadapkan pada mainan. Tanpa sepenglihatannya, ada petugas yang membunyikan terompet kecil, bel sampai krincingan di samping dan di belakang Nayara untuk melihat bagaimana responnya. Ternyata, Nayara cuek saja, lebih asyik melihat mainan di depannya. Duh, saya langsung deg-degan!

Kemudian, dilakukan pemeriksaan otoskopi. Ini untuk melihat apakah telinga Nayara ada sumbatan berupa kotoran atau tidak, hasilnya bersih, sehingga bisa langsung dilakukan BERA.

Pertama, Nayara diminumkan obat tidur (rasanya pahit sekali) yang membuat Nayara menangis teriak-teriak. Setelah tertidur, barulah Nayara dibawa ke bed pemeriksaan. Dipasangi kabel di kepala dan telinganya. Pemeriksaan ini berguna untuk melihat reaksi sistim saraf pendengaran dan batang otak (brainstem) pada saat dilalui oleh rangsangan bunyi.

Proses ini memakan waktu kurang lebih 1 jam. Alhamdulillah hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa indera pendengaran Nayara dalam batas normal. Menurut saya, jika terdapat faktor resiko pada bayi kita, deteksi dini sangatlah penting. Dengan deteksi dini, bila memang ada kelainan-apapun jenisnya-pada bayi kita, intervensi dini juga dapat dilakukan.

Sunday, October 9, 2011

Tuesday, October 4, 2011

Lagi-lagi Pamer


Hehehe.. as in subject, lagi-lagi mau pamer nih. Tulisan Meta dimuat di TUM lagi, tepatnya disini.

Kenapa rajin banget nulis sih Met? Sebenernya ini iseng-iseng Meta tulis waktu masih cuti. -baca: masih nganggur, engga kaya sekarang:p- tapi emang baru dimuat sekarang, deketan pula waktunya.

Sekarang? Meta masuk Nefro sodara-sodara! Doain yaaa engga ada banyak pasien yang HD. Ada satu sih, yang membuat jantung ini deg-degan terus takut sewaktu-waktu dipanggil buat HD cito. Untungnya so far, pasien ini masih HD elektif -dan membuat Meta harus nemenin HD sampe jam 11 malem 3x dalam seminggu-

Doakaaaaan, asinya lancaaaar hehehe.


125 Brain Games for Babies

04 OCT 2011 0:01:00
by METAMETA in BOOK REVIEW
for 1-3 MONTHS, 10-12 MONTHS, 4-6 MONTHS, 7-9 MONTHS, CHILDREN, DADS, MOMS

Saya pernah mendapatkan kuliah dari guru saya, seorang dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang mengenai perkembangan otak manusia, konon pada saat otak bayi berusia tiga bulan, sinaptogenesis atau pembentukan sinaps, koneksi yang dirangkai oleh neuron, telah mencapai 2/3 dari jumlah yang dimiliki manusia dewasa. Sementara perkembangan otak anak saat usia 6 tahun, telah mencapai 80% dari otak dewasa. Berarti bisa dibilang, 6 tahun pertama, termasuk bulan-bulan pertama sangat penting bagi perkembangan otak manusia. Lalu apa yang harus kita, sebagai orangtua lakukan untuk mendukung perkembangan otak ini agar optimal?

Cukup lama saya mencari sumber terpercaya yang bisa diterapkan pada Nayara. Setelah dapat pun, saya masih kebingungan bagaimana caranya. Mati gaya deh! Untunglah saya menemukan buku 125 Brain Games For Babies karya Jackie Silberg ini. Buku ini berisi tentang permainan sederhana untuk menunjang perkembangan awal otak pada bayi, bahkan seawal pada bayi baru lahir. Bahasa yang digunakan sederhana, cukup mudah dimengerti, bahkan oleh babysitter saya sekalipun. Terdiri atas beberapa tahap, untuk bayi berumur 0-3 bulan, 3-6 bulan, 6-9 bulan serta 9-12 bulan.

Permainan yang terdapat didalamnya pun sangat sederhana, bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Terlihat sepele tapi ternyata bermanfaat sekali lho untuk perkembangan otak bayi!

Bayi 3-6 bulan: Permainan Ngobrol Bersama

Pada usia ini bayi sering kali membuat berbagai suara. Tiru suara yang dibuat bayi. Suara sederhana itu selanjutnya menjadi kata-kata.
Ambil kata-kata yang dibuat si kecil, misalnya “ma ma” dan rangkai menjadi kalimat “mama sayang kamu”.
Penelope Leach seorang pakar perkembangan anak berkata “Anak kita dapat mengucapkan ratusan suara berbeda sepanjang hari, tpi bila kita bertepuk dan memuji sewaktu ia mengucapkan ‘ma ma’ atau ‘da da’, si kecil akan terus mengulanginya karena itu membuat kita senang.”
Semakin banyak kit amengulangi suara si kecil, ia akan makin terdorong untuk mengeluarkan lebih banyak suara.
Inilah awal percakapan sesungguhnya.
Buku ini juga dilengkapi dengan hasil riset otak yang sangat menarik. Misalnya saja, ada hasil riset otak yang menyatakan bahwa seorang bayi yang isak tangisnya ditanggapi dengan senyuman kemungkinan besar akan menjadi responsif secara emosional. Wah, Insya Allah ini penting untuk anak-anak kita kelak.

Dengan harga yang sangat affordable, menurut saya sih buku ini sangat recommended, terutama untuk para orangtua yang concern terhadap perkembangan anaknya. Tapi, siapa sih yang engga?

Buku ini memberikan alternatif hal-hal yang bisa kita lakukan untuk perkembangan otak bayi kita dengan ‘porsi’ yang sesuai umurnya. Wajib punya!

125 Brain Games for Babies
Penulis: Jackie Silberg
Penerbit: Erlangga
ISBN: 9797412180
Harga: 28.500

Sunday, October 2, 2011

NayaMorphosis-5Months



Perkembangan Naya sampe umur 5 bulan:)

Tambah ndut, tambah ga bisa diem, tambah banyak makannya, tambah pinter yang jelas:p

Sehat2 terus ya sayang!:*
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...